Data Obyektif a. Hypertensi (Systolis 160 mm/> dan diastolis Tingkatan Kejang :
110 mmHg/>) diukur 2 kali dalam a. Ting. Invasi (permulaan), kejang halus
sekurangnya 6 jam, pasien dalam istirahat terlihat pada muka
rebah . b. Ting kontraksi (kejang tonis), seluruh
b. Proteinuria 5 gram >/ 24 jam badan menjadi kaku lama 15 sampai 20
c. Oliguri 400 cc / < 24 jam detik
d. Gangguan cerebral/penglihatan c. Ting konvulsi (kejang clonis), terjadinya
e. Oedema paru /cyanosis timbul hilang dan kejang sangat kuat,
lamanya 1 menit.
d. Ting coma, terjadi setelah kejang clonis
dan terjadi beberapa menit sampai
berjam-jam. Bila pasien sadar akan
terjadi amnesi retrograd.
Penatalaksanaan
• Penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia
pada dasarnya sama, kecuali persalinan harus
berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang
pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani
secara aktif, dan penanganan dilaksanakan di rumah
sakit rujukan.
3. Kehamilan Ganda
• Kehamilan ganda yang dialami ibu hamil, dapat
menimbulkan masalah baik untuk janin ataupun
ibunya serta proses persalinan. Melihat resiko
demikian, maka persalinan sebaiknya dilakukan
di tempat rujukan.
Tanda dan Gejala
1. Ukuran uterus, tinggi fundus uterus (TFU) dan lingkar abdomen
melebihi ukuran yang seharusnya untuk usia kehamilan
akibatpertumbuhan uterus yang pesat pada trimester dua.
2. Mual dan muntah berat (akibat peningkatan kadar HCg)
3. Adanya riwayat kembar dalam keluarga
4. Riwayat penggunaan obatpenyubur sel telur
5. Pada palpasi abdomen didapatkan tiga atau lebih bagian besar
dan/atau banyak bagian kecil yang semakin mudah diraba terutama
trimester ketiga
6. Pada auskultasi ditemukan lebih dari satu bunyi denyut jantung
janin yang jelas berbeda (berbeda >10 denyut jantung per menit dan
terpisah dari jantung ibu).
Penatalaksaan kehamilan ganda
a) Bekerjasama dengan seorang dokter konsultan
yang dapat segera dihubungi
b) Konseling pada pasangan untuk :
• Pengamatan terhadap perubahan dan rencana
persalinan
• Pemeriksaan kehamilan lebih sering
• Mengikuti surveilens untuk mendeteksi
komplikasi minim USG sebulan sekali
• Perubahan dan tanggung jawab pekerjaan
dirumah
• Pola istirahat yang teratur
c) Pemantauan penambahan berat badan untuk
mengetahui asupan nutrisi
d) Setelah kehamilan 24 sampai dengan usia 36
minggu, disarankan kunjungan minimal 2 minggu
sekali dan selanjutnya 1 minggu sekali atau lebih
sering
e) Penapisan glukosa dilakukan mulai usia kandungan
24-26 minggu
f) Pengamatan ketat akan adanya tanda-tanda
persalinan preterm
4. Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan
• Kelainan dalam lamanya kehamilan akan terkait
dengan suatu proses persalinan, apabila
kehamilan kurang bukan (pre term) maka
persalinan akan menghasilkan bayi premature,
dengan permasalah terkait dengan maturitas
janin yang belum sempurna sehingga
memerlukan penangan khusus.
• Sedangkan kalau kehamilan postterem,
berhubungan dengan persalinan lebih bulan, hal
ini terkait dengan kemampuan plasenta untuk
memberikan makan pada janin sampai dengan
40 minggu.
Kehamilan Preterm
• Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi
pada usia kehamilan 28-37 minggu. Permasalahan
yang terjadi adalah bayi premature dengan dengan
berat badan 1000-2500 gram, penyebab kejadian + 7
% dari semua kelahiran hidup.
Asuhan bagi kehamilan/persalinan preterm