Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT HATI PADA KEHAMILAN

(LIVER DISEASES AT PREGNANCY)


dr. Ade Permana, Sp.OG.(K)
Fisiologi Hepar pada Kehamilan

• Kehamilan : kebutuhan metabolisme meningkat, mencakup sintesa


protein, metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino juga detoksikasi
dan ekskresi produk-produk dari ibu ke janin → beban kerja hati meningkat.

• Pada kehamilan terjadi peningkatan volume plasma ibu yang


mengakibatkan penurunan plasma albumin, kira-kira 20%.

• Kadar alkalin fosfatase secara fisiologik meningkat, juga kolesterol darah


naik 2x lipat.
• Meningkatnya sirkulasi bilirubin (hasil metabolisme hemoglobin)
didalam
darah oleh karena gangguan fungsi hepar maupun oleh peninggian
produksi bilirubin sendiri → Jaundice → tanda awal adanya gangguan
fungsi hati. (bilirubin >2,5 g/dl ).

• Jaundice dijumpai 1 dari 1500 kehamilan.

• Preeklampsia berat dan septikemia dapat juga menimbulkan jaundice.


Klasifikasi Keadaan penyakit yang spesifik pada
kehamilan

• Disfungsi hati dalam kehamilan • Acute fatty liver


dibagi dalam 2 kelompok :
• Kolestasis intra-hepatik
• Keadaan penyakit yang spefisik
pada kehamilan.

• Penyakit hati yang bersamaan


dengan kehamilan.
ACUTE FATTY LIVER
• Biasanya terjadi pada kehamilan > 30 mg
• Insidens 1 : 10.000 kehamilan
• Sering pada :
1. Kehamilan ganda
2. Pada janin laki-laki (3 : 1)
3. Primigravida
4. Terjadi bersamaan dengan preeklampsia

• Penyakit ini lebih berat dan cepat menimbulkan gagal hati.


• Mortalitas ibu : 80%
• Mortalitas Anak 75%
Kelainan yang di jumpai :

Jaundice > 90%


Nyeri perut atas (40-60%)
Nausea, muntah (yang berat hematemesis)
Ascites (40 %)
Hepar tidak membesar
Demam (45 %)
Sakit kepala (10 %)
Gatal-gatal (pruritus)
Hasil laboratorium:

 Leukositosis
 Alkaline Fosfate meningkat
 Bilirubin > 10mg/dL
 Masa protrombin >2,5 detik
 Trombositopeni (<100.000)
 Diagnosis : Berdasarkan keluhan utama dan pemeriksaan laboratorium dan
penunjang (USG)
Diagnosa pasti adalah Biopsi hati
 Diagnosis Banding :
1. Hepatitis virus
2. Preeklamsia berat (Hellp Syndrome)
3. Obstruksi saluran empedu
4. Kolestasis Intra hepatik
Penatalaksanaan
 Kerjasama multidisiplin dengan bagian Penyakit Dalam dan Hematologi
 Terminasi kehamilan segera setelah diagnosa ditegakkan.
 Bila serviks matang dilakukan induksi persalinan, bila servik tidak matang
dilakukan seksio sesarea sebaiknya dengan regional anestesi oleh karena
obatobat lain biasanya hepatotoksik.
KOLESTASIS INTRA-HEPATIK
Dijumpai pada 1 dari 500 kehamilan

Lebih merupakan faktor genetik terutama dihubungkan dengan histokompatibilitas


type HLA B8 dan HLA-BW 16.
Sering rekuren (45 %)

Menyebabkan persalinan prematur dan morbiditas neonatal meningkat karena


terdapatnya mekonium dalam air ketuban pada 50% kasus.
Etiologi: Gangguan ekskresi saluran empedu dan ekskresi bilirubin dari hepatocyte.

Diagnosis: Diagnosa ditegakkan berdasarkan keluhan, juga hasil

Laboratorium.Sering dijumpai pada kehamilan > 36 minggu, hampir tidak pernah


dijumpai dibawah 30 minggu.
Laboratorium Diagnosa Banding
 Bilirubin direk meningkat (25 Hepatitis Virus (hepatitis A, B,
x normal) C, D, E, EBV, CMV).
 Alkalin Fosfatase meningkat Obstruksi ekstrahepatik
(7-10 x normal) Sirosis biliary primer
 SGOT & SGPT meningkat (5
Acute fatty liver
x normal)
 Masa protrombin meningkat Gangguan metabolisme
 Serum Cholic Acid, Asam (misalnya: Dubin Johnson
Chenodeoxy Cholic dan Syndrome).
asam empedu meningkat
Penatalaksanaan
Simtomatis (Ringan)
Pada kehamilan dapat diberi obat-obat antihistamin seperti:
1. Diphenhydramine (Benadryl) dosis 25-50 mg, 3x sehari
2. Promethazine (Phenergan) dosis 12,5-25 mg, 3x sehari
3. Phenobarbital, dosis 15-30 mg, 3x sehari

Terapeutik (Berat)
4. Asam Ursodeoxycholic (UDCA, Urso) dosis : 13 ² 15 mg/kg BB/hari
5. Cholestyramine (Questran): tidak dapat diberikan pada kehamilan s/d 24 minggu
6. Pemberian injeksi Vit K 10 mg subkutan dan Asam Folat 1 mg / hari peroral
7. Dexametason dosis : 12 mg/hari selama 7 hari kemudian tapering off .
Resiko Perinatal Persalinan

 Preterm labor  Perlu fetal surveillance setelah


 IUGR kehamilan 30-32 minggu
 Induksi partus pada kehamilan 37-
38 minggu masih kontroversi
Penyakit Hepar bersamaan dengan Kehamilan
Hepatitis Virus A
 Penyebab : Picornavirus, termasuk enterovirus RNA
 Penularan : melalui air, makanan, hubungan seksual dan melalui darah
 Masa inkubasi : 14-40 hari
 Diagnosis :
1. Gejala seperti flu, malaise, sakit kepala, letih, sakit sendi, feces
kehitaman, urin coklat dan jaundice
2. Dijumpai IgM antibodi
Penatalaksanaan
Efek terhadap kehamilan, sangat sedikit / tidak ada.
Bila terekspos, beri Imunoglobulin.
Anti-HAV profilaksis terhadap ibu : 0,02 mg/kg BB
Hepatitis Immunoglobulin terhadap bayi : 0,02 mg/kg BB diberi sesudah lahir.
Ibu hamil yang akan berkunjung ke daerah endemik HAV perlu diberi
imunisasi hepatitis Ig.
Hepatitis Virus B
Penyebab terbanyak jaundice pada kehamilan
Infeksi HBV sangat luas diseluruh dunia terutama China dan Asia Tenggara.
Penularannya melalui pemakaian jarum suntik, produk darah, kontak
langsung melalui mukosa dengan cairan tubuh.
Infeksi kronis bisa berkembang jadi carcinoma Hepatoseluler.
Masa inkubasi : 30-110 hari, bila kronis bisa 180 hari
Resiko terhadap Janin
 Melalui transplacental sangat jarang tetapi dijumpai 5%-15% dari
hepatitis kronis aktif.
 Resiko infeksi perinatal terutama sewaktu proses persalinan dan
masa neonatal.
 Besarnya resiko tergantung jumlah HBV DNA yang dijumpai
dalam darah ibu.
 HBe Ag dan status HBe Ab sangat berhubungan dengan
penularan secara vertikal pada bayi sampai berumur 18 bulan.
 Tindakan seksio sesarea dapat menurunkan resiko penularan
pada pasienpasien dengan positif HBe Ag dan HBs Ag.
Immunoprofilaksis

 Pasien beresiko tinggi : terinfeksi HBV, orang kesehatan,

orangdengan pasangan terinfeksi, dianjurkan untuk imunisasi


sebelum hamil.
 Dosis : 20 mg IM dalam (di bagian deltoid atau paha anterior, bukan

bokong) diberikan segera dan 1 bulan dan 6 bulan kemudian.


Sirosis Hepatis
 Sirosis hepatis adalah keadaan disfungsi hati kronis yang diakibatkan oleh
bermacam-macam infeksi, penyakit metabolik dan zat toksik.
 Prognosis fetus dan ibunya diprediksikan dengan adanya kerusakan
metabolisme ibu seperti ada/ tidaknya varises esofagus yang
berhubungan dengan hipertensi portal.
 Perdarahan varices lebih sering ditemukan pada trimester III mungkin
berhubungan dengan peningkatan volume darah.
Gejala Umum Laboratorium

 Pruritus  Peningkatan alkaline fosfate 2-6%


 Jaundice dari normal, biasanya 10x dari
 hepatosplenomegali normal
 Sakit tulang
 Bilirubin normal atau sedikit
 Hiperpigmentasi kulit
peningkatan
 Sirosis lanjut: ascites (+) dan
perdarahan varieal  Peningkatan kadar asam empedu
serum
 Peningkatan serum kolesterol
 Peningkatan IgM serum 75%
 Antibodi anti mitokondria 95%
 Hipoprotombinemia
 Waktu protrombin memanjang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai