Anda di halaman 1dari 39

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Oleh :
Agung Abdurrahman (1210070100080)

Preseptor :
Dr. Berri Rahmadhoni, Sp.OG
Sering kali
Keadaan mual dan Terjadi pada awal
mengakibatkan wanita
muntah berat yang kehamilan sampai
hamil memerlukan
terjadi pada awal umur kehamilan 20
perawatan di rumah
kehamilan minggu.
sakit
Mual dan muntah 70-85 % wanita
hamil.

30 tahun terakhir insidens hiperemesis


gravidarum menurun

Keluarga Berencana sehingga mengurangi


angka kehamilan yang tidak diinginkan

Kunjungan lebih awal dari antenatal care

Obat-obatan anti histamin dan anti


emetik yang poten
HORMONAL PSIKOLOGIK

ETIOLOGI

IMUNOLOGI ALERGI
Primigravida,
mola hidatidosa,
DM dan
kehamilan ganda

FAKTOR Faktor
alergi
PREDISPOSISI organik

Faktor
psikologik
1. Urinalisis untuk keton dan diagnosis kehamilan.
2. Elektrolit serum : mengevaluasi adanya hiponatremia atau
hipokalemia, hipokloremia, alkalosis atau asidosis metabolik, dan
fungsi ginjal.
3. Enzim hati dan bilirubin: meningkatnya kadar transaminase dapat
terjadi pada 50% kasus
4. Amilase: meningkat pada 10% kasus.
5. TSH, FT4: hipertiroidisme pada 50-60% kasus.
6. Kultur urin: infeksi saluran kemih sering terjadi pada kehamilan,
berhubungan dengan mual dan muntah.
7. Kadar kalsium: pada beberapa kasus hiperemesis gravidarum
berhubungan dengan hiperkalsemia akibat hiperparatiroid.
8. Hematokrit: mungkin meningkat akibat dehidrasi.
9. Hepatitis panel: hepatitis A, B, atau C dapat menyerupai gejala
hiperemesis gravidarum.
USG fetomaternal diperlukan untuk penderita hiperemesis
gravidarum untuk melihat adanya kehamilan multipel atau
penyakit trofoblas.
Jika terdapat indikasi, USG abdomen untuk melihat adanya
kelainan pancreas dan/atau traktus bilier.
Pada kasus yang jarang, mungkin CT scan abdomen diindikasikan
untuk appendicitis.
Gejala muntah berkepanjangan

ulkus
gastroenteritis, pankreatitis,
peptikum, fatty liver
kolesistitis, hepatitis,
pyelonefritis
Berkaitan dengan malnutrisi maternal yang
berat. Selain risiko penyakit kroniskomplikasi
potensial dari janin

Persalinan Panjang
Abnormalitas
preterm badan yang
pada kulit
Penyakit lebih pendek
Berat bayi Kematian
jantung
lahir rendah perinatal
bawaan
1. Penilaian pada pasien
2. Rehidrasi secara hati-hati dengan cairan dan vitamin.
Hidrasi dilanjutkan sampai pasien mentoleransi
makanan per oral, serta ditemukan keton urin menurun
atau tidak ada sama sekali.
Cairan yang digunakan ialah Normal saline (NaCl 0,9%)
atau RL atau Dextrose 5% (D5%). Cairan D5% digunakan
untuk mengurangi pemecahan lemak.
Bila pasien dehidrasi, koreksi defisiensi elektrolit sampai
batas marginal, karena muntah akan berulang.
Tambahkan glukosa, vitamin (terutama B6, B12, C dan K),
magnesium, termasuk pasien dalam Total Parenteral
Nutrition ataupun Total Periheral Parenteral Nutrition.
3. Konsultasi multidisiplliner bila dibutuhkan
4. Pertimbangkan terapi tambahan
5. Mengimplementasikan cara-cara perawatan yang
bertujuan untuk memberi kenyamanan pasien.
6. Memberikan edukasi ke pasien dan keluarga
1. Prokloperazin
Dapat meredakan rasa mual dan muntah dengan
memblokir reseptor dopamin postsynaptic mesolimbic
melalui efek antikolinergik dan menekan pengaktifkan
sistem reticular.

2. Antihistamin
Antihistamin memblok efek histamin pada reseptor H1 dan
tidak menghambat pelepasan histamin.
3. Promethazine
Untuk pengobatan gejala mual pada disfungsi vestibular.
Antidopaminergic agen efektif dalam mengobati emesis.
Melakukan blok postsynaptic reseptor dopaminergik
mesolimbic di otak dan mengurangi rangsangan pada
sistem reticular batang otak.
4. Klorpromazine
Mekanime kerja dengan memblokir reseptor dopamin
postsynaptik mesolimbik, untuk menghilangkan rasa mual
dan muntah.
5. Ondansetron
Reseptor antagonis Selective , memblokir serotonin, baik
peripherally pada saraf vagal bagian terminal dan sentral.
6. Obat lain
Pyridoxin atau vitamin B6 direkomendasikan untuk pasien
hiperemesis gravidarum, karena defisiensi vitamin dapat
menyebabkan terjadinya mual dan muntah.
Hiperemesis Gravidarum dapat pulih dengan sendirinya,
pada kebanyakan kasus, perbaikan terjadi pada akhir
trimester pertama. Ditemukan bahwa 82.2% pasien terjadi
hambatan pada aktivitas sehari hari, bukan hanya karena
adanya mual dan muntah yang terus menerus, tetapi
akibat pengaruh psikologis akibat tidak merasa sehat
selama beberapa minggu hingga bulan.
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Koto Baru
MRS : 21/7/2017
No. RM : 151435
ANAMNESIS
Pasien wanita umur 24 tahun datang sendiri diantar
keluarga ke ponek RSUD Solok pada tanggal 21/7/2017
pukul 22.00 WIB.
Keluhan Utama
Mual muntah sejak 2 hari sebelum masuk rs.
Riwayat Penyakit Sekarang
Mual muntah sejak 2 hari sebelum masuk rs, setiap kali
makan dan minum serta mengganggu aktifitas, muntah
berisi apa yang dimakan dengan frekuensi >10x sehari.
Nyeri ulu hati (+)
Keluar darah dari kemaluan (-)
Keluar jaringan berbentuk daging dari kemaluan (-)
Keluar jaringan berbentuk gelembung mata ikan (-)
HPHT 19April 2017 TP 26 Januari 2018
RHM Mual (+) muntah (+) perdarahan (-)
Riwayat menstruasi : 13 tahun, ganti pembalut 2-3 x/sehari
lamanya 5-7 hari, nyeri haid (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati,
ginjal, DM, dan riwayat hipertensi sebelumnya.
Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama.
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1x pada tahun 2016
Riwayat kehamilan/abortus/persalinan : 1/0/0
Hamil sekarang
Riwayat kontrasepsi : -
Riwayat pendidikan : SMA
Riwayat kebiasaan : Pasien tidak merokok dan tidak minum
alkohol
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis cooperative
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 112 x/menit
Suhu : 36,5 C
Frekuensi napas : 20 x/menit
Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax
Paru
Inspeksi : gerakan normal simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan
Auskultasi : vesicular normal, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari lateral LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama regular, bising
(-)
Abdomen : status obstetrikus
Genitalia : status obstetrikus
Ekstremitas : edema (-/-), RF (+/+), RP (-/-)

Status Obstetrikus
Muka : chloasma gravidarum (+)
Mamae : membesar, areola dan papilla mamae
hiperpigmentasi (+)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Ballotement (+)
TFU tidak teraba
Nyeri tekan (+) epigastrium
Nyeri lepas (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Pemeriksaan USG janin hidup tunggal intrauterine, kesan
gravid 13 - 14 minggu
Genitalia
Inspeksi : vulva/ uretra tenang, PPV (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah (11/1/2017):
Hb : 12,7 g/dL
Ht : 33,5 %
Leukosit : 6.010/mm3
Trombosit : 400.000/mm3
Ureum : 27,1 mg/dl
Creatinin : 0,74 mg/dl
Ad random : 112 mg%

Pemeriksaan Urinalisa
Keton : (+)

Planotest : (+)
Diagnosis kerja
G1P0A0H0 gravid 13 - 14 minggu + HEG grade II
Penatalaksanaan
Kontrol keadaan umum, vital sign, perdarahan pervaginam
IVFD D10% drip neurobion : NaCl : KaEn Mg3 : Panamin G
=1:1:1:1
Inj. Ranitidin 2x1 amp (IV)
Inj. Ondansentron 3x4 mg (IV)
FOLLOW UP
Tanggal 22 Juli 2017
S/ Mual (+) sudah mulai berkurang, Muntah (-)
O/ Status Generalis
Kesadaran umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/60 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Ballotement (+)
TFU tidak teraba
NT (+) epigastrium, NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Genitalia : Vulva/uretra tenang, PPV (-)
A/ G1P0A0H0 gravid 13 - 14 minggu + HEG grade II

P/ - Kontrol KU, VS, PPV


- Ranitidin 2x1 (Po)
- Ondansentron 3x1 (Po)
- Asam folat 1x1 (Po)
Tanggal 23 Juli 2017
S/ Mual muntah (-)
O/ Status Generalis
Kesadaran umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 oC
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Ballotement (+)
TFU tidak teraba
NT (-) NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Genitalia : Vulva/uretra tenang, PPV (-)
A/ G1P0A0H0 gravid 13 - 14 minggu + HEG grade II

P/ - Pasien boleh pulang


- Ranitidin 2x1 (Po)
- Ondansentron 3x1 (Po)
- Asam folat 2x1 (Po)
Pasien wanita berumur 24 tahun datang sendiri ke ponek
RSUD Solok tanggal 21 Juli 2017 pukul 22.00. Menurut
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang didiagnosa
dengan G1P0A0H0 gravid 13 - 14 minggu + HEG grade II.
Berdasarkan anamnesa didapatkan keluhan utama mual
muntah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual
muntah dirasakan setiap kali makan dan minum serta
mengganggu aktivitas. Muntah berisi apa yang dimakan
dengan frekuensi >10x sehari. Pada pemeriksaan
ditemukan nyeri epigastrium, nadi meningkat sampai
112x/menit, terdapat keton dalam urin, planotest (+), dan
USG menunjukkan kesan gravid 13 - 14 minggu.
Tatalaksana yang dilakukan berupa kontrol keadaan umum,
vital sign, perdarahan pervaginam. Pasang IVFD D10% drip
neurobion : Nacl : KaEn Mg3 : Panamin G = 1 : 1 : 1: 1 yang
bertujuan untuk rehidrasi dengan cairan dan vitamin. Rehidrasi
pada pasien HEG sangat penting. Hidrasi dilanjutkan sampai
pasien mentoleransi makanan per oral. Selain itu juga
diberikan injeksi ondansentron 3x4 mg (IV) sebagai anti
emetik. Lalu juga diberikan injeksi ranitidin 2x1 amp (IV)
sebagai anti histamin. Pasien dirawat di rumah sakit selama 2
hari karena pasien telah memenuhi kriteria keadaan yang
harus dirawat yaitu apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan lagi, serta terdapat keton dalam urin. Pasien
diperbolehkan untuk pulang pada tanggal 23 Juli 2017 karena
pasien tidak ada keluhan lagi dan sudah membaik. Pasien
disarankan untuk kontrol kehamilan secara teratur,
mengkonsumsi makanan yang bergizi kaya karbohidrat rendah
lemak dan asam, serta perbaikan gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai