PENGENDALIAN INFEKSI
Orientasi Mentoring
Program HIV AIDS dan PIMS
Di 514 KAB/KOTA
Tujuan Pembelajaran
• Alat Perlindungan Diri (APD). Penggunaan secara rasional dan konsisten APD
yang tersedia.
Kewaspadaan Standar
Penerapan Kewaspadaan Standar antara lain :
1. Kebersihan Tangan
2. Alat Pelindung Diri (APD)
3. Etika Batuk/ Kebersihan Pernafasan
4. Pengelolaan Alat Kesehatan Bekas Pakai
5. Pengendalian Lingkungan
6. Praktik Penyuntikan yang Aman
Kebersihan Tangan
• Kebersihan tangan menggunakan antiseptik berbasis alkohol atau
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
• Bila tangan tampak kotor setelah kontak dengan cairan tubuh/diduga
terpajan organisme berspora/setelah menggunakan toilet, tangan
harus dibersihkan dengan sabun atau antiseptik dan air mengalir.
• Bila tidak tampak kotor, tangan dapat dicuci dengan antiseptik
berbasis alkohol.
Indikasi Kebersihan Tangan :
5 Momen Kebersihan Tangan
Indikasi Lainnya
1. Segera: setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum:
a. Mempersiapkan obat-obatan;
b. Mempersiapkan makanan;
c. Memberi makan pasien;
d. Meninggalkan rumah sakit/ puskes
3. Di antara: Prosedur tertentu pada pasien yang sama
4. Setelah:
a. Melepas sarung tangan/APD
b. Menggunakan toilet
c. Melap hidung dengan tangan
Sarana Kebersihan Tangan
a. Air mengalir
b. Sabun cair / sabun cair antiseptik, yang memenuhi
kriteria
c. Pengeringan tangan (handuk sekali pakai atau tisu)
d. Tempat handuk bekas sekali pakai (dalam wadah
tertutup dgn injakan kaki)
e. Handrub Antiseptik (handrub berbasis alkohol)
Prosedur
Standar
Cuci Tangan
Alat Pelindung Diri
Jenis APD:
a. Sarung Tangan
b. Pelindung Mulut, Hidung dan Mata
c. Gaun Pelindung dan Apron
d. Pelindung kaki
Sarung Tangan
• Kapan Menggunakan
• Kapan Mengganti
• Kapan Melepaskan
• Membersihkan tangan segera setelah melepaskan sarung tangan.
• Satu pasang sarung tangan harus digunakan untuk setiap pasien,
untuk menghindari kontaminasi silang (CDC 1987).
• Tujuan pemakaian sarung tangan :
Melindungi tangan petugas dari transmisi mikroorganisme pasien
dan mikroorganisme dari tangan petugas ke pasien.
Indikasi Penggunaan Sarung Tangan
Masker Mencegah droplet dari mulut dan hidung Mencegah membran mukosa petugas kesehatan
petugas kesehatan yang mengandung (hidung dan mulut) kontak dengan percikan darah
mikroorganisme dan terpercik saat bernafas, atau cairan tubuh penderita
bicara atau batuk kepada pasien
Jas dan apron Mencegah kontak mikroorganisme dari Mencegah kulit petugas kesehatan kontak dengan
tangan, tubuh dan pakaian petugas percikan darah atau cairan tubuh penderita
kesehatan ke pasien
Sepatu pelindung Sepatu yang bersih mengurangi Mencegah perlukaan kaki oleh benda tajam yang
kemungkinan terbawanya mikroorganisme terkontaminasi atau terjepit benda berat dan
dari ruangan lain atua luar ruangan mencegah kontak dengan darah dan cairan tubuh.
Etika
Batuk
Pemrosesan Alat
Tujuan: untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat
kesehatan, atau untuk menjamin alat tersebut dalam kondisi
steril dan siap pakai.
Tatalaksana:
• Perendaman (precleaning)
• Pembersihan (cleaning)
• Disinfeksi
• Sterilisasi
Pemilihan cara pemrosesan alat kesehatan
Tingkat risiko Jenis Penggunaan Alat Cara Pengelolaan
Risiko tinggi Alat yang masuk kedalam Sterilisasi atau
pembuluh darah atau menggunakan alat
jaringan steril steril sekali pakai
Risiko sedang Alat yang masuk kedalam Minimal dilakukan
membran mukosa atau kulit disinfeksi tingkat
yang tidak utuh tinggi lebih baik
dengan sterilisasi
• Udara
• Air
• Permukaan lingkungan
• Laundry dan pengelolaan linen ( sprei, selimut, sarung
bantal)
• Binatang
• Pengelolaan sampah
Limbah Fasyankes
1) Limbah non infeksius
2) Limbah infeksius:
• Limbah klinis
• Limbah laboratorium
3) Limbah berbahaya, adalah limbah kimia yang mempunyai sifat
beracun.