Anda di halaman 1dari 33

Dr.Dovy Djanas.

SpOG (K)

PENDAHULUAN
Mekanisme fisiologis yang melindungi
janin dan plasentanya dari sistem
imunitas ibu sangat kompleks, dan
belum banyak diketahui
Pemahaman tentang aspek imunologi
hubungan fetomaternal penting karena
akan mempengaruhi hasil akhir dari
kehamilan

PENDAHULUAN
Janin menerima setengah komponen genetik
ibu dan setengah ayah kemungkinan
perbedaan gol darah dan rhesus janin-ibu
Gol darah antigen pada individu lain
dengan gol darah berbeda (sel darah merah)
pembentukan antibodi
Kemampuan antibodi menembus sawar
plasenta penghancuran eritrosit
janin anemia hemolitik

Rh (-) paling tinggi adalah di Basque,


Spanyol (30%-35%), sementara yang
paling rendah adalah pada penduduk asli
Ameriksa dan suku Inuit Eskimo (1%2%).
Menurut laporan CDC, insidensi
inkompabilitas Rh pada tahun 2000
adalah sekitar 6,8 tiap 1000 kelahiran
hidup (Althaus, 2007).
Di Indonesia, populasi ibu dengan Rh (-)
sangat kecil (Wiknjosastro, 2004)

IMUNOLOGI DASAR
Fungsi utama sistem imun
melindungi dari patogen asing, dengan
membedakan secara biologis self
atau non self
Sistem imun 2 mekanisme efektor
utama seluler atau humoral
mekanisme yang berlainan, mereka
bekerja bersama melindungi tubuh dari
patogen asing

SISTEM IMUNITAS

IMUNOLOGI IBU JANIN


Reaksi terhadap hasil konsepsi : fertilisasi
selama kehamilan (interaksi sel
trofoblas janin dgn jar uterus dan darah
ibu)
Mekanisme proteksi
Blocking factors (progesterone & antibodies
blocking factor)
Faktor lokal hubungan fetomaternal : Sel T
desidua, hormon, enzim, inomodulator
Sel limfosit granular bekerja seperti
NK, kecuali trofoblas
Plasenta MHC non klasik

PATOGENESIS PENYAKIT
AUTOIMUN

Sistem imun normal sel yang mampu


memproduksi suatu respon imun dapat
menekan terhadap antigen
Penyakit autoimun akibat rusaknya
mekanisme pengaturan normal terjadi
ketidakmampuan sel membedakan diri
sendiri / dari luar
Autoimun aktivasi menetap
mekanisme imunologi yang
mempengaruhi fungsi dan integritas
beberapa sel dan organ

PATOGENESIS PENYAKIT
AUTOIMUN

Penyakit autoimun wanita usia reproduksi


dan sering dialami selama kehamilan
Pada kehamilan : transfer sel
imunokompeten ibu-janin dihalangi oleh
sawar plasenta, kecuali IgG
Normal : IgG perlindungan janin
dari infeksi
Autoimun : IgG efek berbahay bagi
janin

IgG MATERNAL DAN SAWAR PLASENTA

INKOMPATIBILITAS
RHESUS

Sel darah merah adalah antigen bagi


individu dengan golongan darah lain
400 antigen sel darah merah
Kromosom golongan darah janin (
ayah + ibu) golongan darah
janin berbeda dengan ibu

PATOGENESIS
HEMOLISIS AUTOIMUN

INKOMPATIBILITAS
RHESUS

Antigen Rhesus terdiri dari lipoprotein


yg menempel pada membran sel darah
merah
Isoimunisasi 2 mekanisme yaitu
Menyertai reaksi transfusi inkompatibel,
atau
Perdarahan fetomaternal diantara ibu dan
janin inkompatibel

Perdarahan fetomaternal
Tanpa predisposisi
6,7% trimester I, 15,9% trimester II, 28,9%
trimester III

Faktor predisposisi

Abortus spontan / buatan


Plasenta previa, Solusio plasenta
Amniosintesis, CVS
Kematian janin, Kehamilan ganda
Manual plasenta , SC
Trauma abdomen

PATOGENESIS RH
INKOMPATIBILITAS

Ibu Rh (-) memiliki janin Rh(+)


Perdarahan fetomaternal yang cukup
banyak untuk memicu terjadinya
sensitisasi
Sistem imunitas ibu mampu membentuk
antibodi terhadap antigen janin
Antibodi ibu dapat melewati sawar
plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi
janin

Manajemen kehamilan
Kunjungan pra kehamilan / prenatal
Screening golongan darah Rhesus
Pemeriksaan antibodi : indirect Coombs

Penatalaksanaan selanjutnya tergantung


pada kadar antibodi ibu
Riwayat kehamilan sebelumnya (+/-)
Belum tersensitisasi profilaksis
(Rhogam 300g i.m)
Sudah tersensitisasi monitoring janin
intervensi jika diperlukan

Pemeriksaan penunjang :
Amniosentesis :
MCA Doppler : aliran darah arteri
serebralis media
Fetal blood sampling : hematokrit
USG : tanda hidrops (edema, effusi
perikardial, asites)

Kurva Liley : Pemeriksaan spektofotometri cairan


amnion dari amniocentesis

Kurva hasil pemeriksaan Doppler MCA

Manajemen persalinan
Gangguan janin ringan
MCA normal, pemeriksaan ulang tiap 2-3
minggu
Persalinan : near term

Gangguan janin sedang


MCA sedikit meningkat, pemeriksaan ulang 1-2
minggu
Persalinan : preterm sesaat seltelah paru masak

Gangguan janin berat


MCA meningkat (>1.5 median) atau hidrops
Persalinan : sampai usia kehidupan ekstrauterin
lebih baik derapida intrauterin

INKOMPATIBILITAS ABO
Penyakit hemolisis ABO lebih ringan dari
isoimunisasi disebabkan Rh dan antigen
lain
Perbedaan ini masih belum banyak
diketahui dengan pasti IgG dan IgM
diproduksi saat antenatal
20 25% kehamilan potensi
menderita inkompatibilitas ABO, suatu
proses pada neonatus yang terjadi hanya
pada sekitar 10% kasus

PATOFISIOLOGI
Klinis terbatas pada golongan darah
A atau B pada janin dan ibu gol darah
O
Antibodi anti A dan anti B secara
alami terbentuk pada awal kehidupan
dgn predominan IgM
Hemolisis ABO bermanifestasi sebagai
ikterus neonatorum (<24 jam)

PENGELOLAAN
Survailans bilirubin dan fototerapi
(10% kasus)
Transfusi ganti pada 1% kasus
Sekuele kernikterus hampir tidak
pernah terjadi

KESIMPULAN
Sistem imunitas berfungsi
mempertahankan tubuh manusia dari
ancaman patogen eksternal. Sistem ini
terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu
Imunitas inate/seluler (makrofag, NK,
dll)
Imunitas adaptif/humoral. Imunitas
adaptif terutama dibentuk oleh faktor
limfosit B yang membentuk antibodi.

KESIMPULAN
Faktor-faktor yang
mempertahankan janin dari
sistem imunitas ibu meliputi;
Blocking factors,
Faktor hubungan lokal fetomaternal,
Limfosit berukuran besar, dan
Faktor imunomodulator plasenta

KESIMPULAN
Penyakit autoimun merupakan akibat rusaknya
mekanisme pengaturan normal sehingga
menyebabkan terjadinya ketidakmampuan sel
untuk membedakan antara self dan nonself
diantranya adalah inkompatibilitas rhesus yang
dapat menyebabkan kelainan hemolisis eritrosit
janin (eritroblastosis fetalis)

KESIMPULAN
Syarat-syarat terjadinya penyakit autoimun
hemolisis janin adalah:
Ibu rhesus (-) memiliki janin rhesus (+),
Perdarahan fetomaternal dalam jumlah yang cukup untuk
memicu sensitisasi sistem imunitas maternal,
Kemampuan sistem imunitas ibu membentuk antibodi
rhesus yang dapat melewati sawar plasenta/IgG anti-D,
Masuknya antibodi maternal ke peredaran darah janin
sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis eritrosit janin.

KESIMPULAN
Penanganan isoimunisasi
Rhesus dipengaruhi oleh;
Sudah terbentuknya antibodi rhesus
maternal (sensitisasi) atau belum
(unsensitisasi) dan
Berat ringannya kondisi anemia
janin.

ALGORITMA RH (-) AB (-)

ALGORITMA RH (-) AB (+)

Anda mungkin juga menyukai