SpOG (K)
PENDAHULUAN
Mekanisme fisiologis yang melindungi
janin dan plasentanya dari sistem
imunitas ibu sangat kompleks, dan
belum banyak diketahui
Pemahaman tentang aspek imunologi
hubungan fetomaternal penting karena
akan mempengaruhi hasil akhir dari
kehamilan
PENDAHULUAN
Janin menerima setengah komponen genetik
ibu dan setengah ayah kemungkinan
perbedaan gol darah dan rhesus janin-ibu
Gol darah antigen pada individu lain
dengan gol darah berbeda (sel darah merah)
pembentukan antibodi
Kemampuan antibodi menembus sawar
plasenta penghancuran eritrosit
janin anemia hemolitik
IMUNOLOGI DASAR
Fungsi utama sistem imun
melindungi dari patogen asing, dengan
membedakan secara biologis self
atau non self
Sistem imun 2 mekanisme efektor
utama seluler atau humoral
mekanisme yang berlainan, mereka
bekerja bersama melindungi tubuh dari
patogen asing
SISTEM IMUNITAS
PATOGENESIS PENYAKIT
AUTOIMUN
PATOGENESIS PENYAKIT
AUTOIMUN
INKOMPATIBILITAS
RHESUS
PATOGENESIS
HEMOLISIS AUTOIMUN
INKOMPATIBILITAS
RHESUS
Perdarahan fetomaternal
Tanpa predisposisi
6,7% trimester I, 15,9% trimester II, 28,9%
trimester III
Faktor predisposisi
PATOGENESIS RH
INKOMPATIBILITAS
Manajemen kehamilan
Kunjungan pra kehamilan / prenatal
Screening golongan darah Rhesus
Pemeriksaan antibodi : indirect Coombs
Pemeriksaan penunjang :
Amniosentesis :
MCA Doppler : aliran darah arteri
serebralis media
Fetal blood sampling : hematokrit
USG : tanda hidrops (edema, effusi
perikardial, asites)
Manajemen persalinan
Gangguan janin ringan
MCA normal, pemeriksaan ulang tiap 2-3
minggu
Persalinan : near term
INKOMPATIBILITAS ABO
Penyakit hemolisis ABO lebih ringan dari
isoimunisasi disebabkan Rh dan antigen
lain
Perbedaan ini masih belum banyak
diketahui dengan pasti IgG dan IgM
diproduksi saat antenatal
20 25% kehamilan potensi
menderita inkompatibilitas ABO, suatu
proses pada neonatus yang terjadi hanya
pada sekitar 10% kasus
PATOFISIOLOGI
Klinis terbatas pada golongan darah
A atau B pada janin dan ibu gol darah
O
Antibodi anti A dan anti B secara
alami terbentuk pada awal kehidupan
dgn predominan IgM
Hemolisis ABO bermanifestasi sebagai
ikterus neonatorum (<24 jam)
PENGELOLAAN
Survailans bilirubin dan fototerapi
(10% kasus)
Transfusi ganti pada 1% kasus
Sekuele kernikterus hampir tidak
pernah terjadi
KESIMPULAN
Sistem imunitas berfungsi
mempertahankan tubuh manusia dari
ancaman patogen eksternal. Sistem ini
terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu
Imunitas inate/seluler (makrofag, NK,
dll)
Imunitas adaptif/humoral. Imunitas
adaptif terutama dibentuk oleh faktor
limfosit B yang membentuk antibodi.
KESIMPULAN
Faktor-faktor yang
mempertahankan janin dari
sistem imunitas ibu meliputi;
Blocking factors,
Faktor hubungan lokal fetomaternal,
Limfosit berukuran besar, dan
Faktor imunomodulator plasenta
KESIMPULAN
Penyakit autoimun merupakan akibat rusaknya
mekanisme pengaturan normal sehingga
menyebabkan terjadinya ketidakmampuan sel
untuk membedakan antara self dan nonself
diantranya adalah inkompatibilitas rhesus yang
dapat menyebabkan kelainan hemolisis eritrosit
janin (eritroblastosis fetalis)
KESIMPULAN
Syarat-syarat terjadinya penyakit autoimun
hemolisis janin adalah:
Ibu rhesus (-) memiliki janin rhesus (+),
Perdarahan fetomaternal dalam jumlah yang cukup untuk
memicu sensitisasi sistem imunitas maternal,
Kemampuan sistem imunitas ibu membentuk antibodi
rhesus yang dapat melewati sawar plasenta/IgG anti-D,
Masuknya antibodi maternal ke peredaran darah janin
sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis eritrosit janin.
KESIMPULAN
Penanganan isoimunisasi
Rhesus dipengaruhi oleh;
Sudah terbentuknya antibodi rhesus
maternal (sensitisasi) atau belum
(unsensitisasi) dan
Berat ringannya kondisi anemia
janin.