MOLUSKUM KONTAGIOSUM
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN :
Nama : Alwi
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Alamat : Bukittinggi
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Nama Ibu Kandung : Ny. S
Suku : Minangkabau
Tanggal Pemeriksaan : 02 Desember 2019
II. ANAMNESIS
ALLOANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berumur 5 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP dr. M. Djamil Padang pada tanggal 02 Desember 2019, dengan :
a) Keluhan Utama :
Bintik-bintik sewarna kulit yang bertambah banyak sejak 1 minggu yang lalu.
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Bintil-bintil sudah ada sejak 1 bulan yang lalu pada bagian perut, anak
mengeluhkan bintik-bintik sewarna kulit pada perut anak, semakin bertambah
banyak dan menjalar ke punggung, dada, leher, paha kanan dan tangan kanan,
pasien berobat ke spesialis kulit dan kelamin di bukittinggi lalu diberikan
KOH 10%. Lesi berkurang namun cara pemakaian tidak didahului pengolesan
vaselin sehingga terdapat erosi pada kulit sekitar. Kemudian 2 minggu yang
lalu pasien berobat kembali diberikan krim putih 2x sehari nama obat tidak
tahu. 1 minggu yang lalu pasien berobat kembali dan dilakukan pencongkelan
namun pasien meronta sehingga tindakan dihentikan. Kemudian pasien
dirujuk ke RSUP Dr. M Djamil Padang.
Bintil dirasakan tidak gatal ataupun nyeri
Teman bermain pasien ada yang mangalami keluhan seperti ini
Pasien berenang di kolam pemandian umum sekali seminggu
Demam tidak ada
Riwayat alergi tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini
Riwayat Penyakit Keluarga / Atopi / Alergi :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami atau sedang
mengalami keluhan seperti pasien.
Bersin pagi hari (-), asma (-), mata merah, gatal dan berair(-), alergi makanan
(-), alergi obat (-)
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Kebiasaan :
Mandi 1-2x sehari, menggunakan sabun
2
Susunan : tidak khas
Batas : tegas
Ukuran : milier-lentikuler
Efloresensi : Papul sewarna kulit, dan papul eritem dengan permukaan disertai delle,
krusta merah kehitaman
Foto Pasien
3
Resume :
Seorang pasien laki-laki, berusia 5 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 2 Desember 2019 dengan keluhan bintil-
bintil sewarna kulit pada dada, lengan, paha, anak yang bertambah banyak sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya bintil tersebut sudah ada 1 bulan yang lalu, anak
mengeluhkan bintil sewarna kulit kemudian 1 bulan ini semakin bertambah banyak
dan menjalar ke punggung, dada, lengan kanan dan paha
Teman pasien ada terdapat bintil sewarna kulit yang sama seperti pasien. Riwayat
berenang di kolam pemandian umum ada. Pasien sudah berobat dan diberikan KOH
10%, Krim putih dan dilakukan pencongkelan.
Diagnosis Banding : -
4
IV. Tatalaksana
1. Umum
Terapi non-farmakologi
Menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakitnya bisa menular melalui kontak
fisik baik dengan teman maupun dengan mainan teman
Mandi 2 kali sehari
Handuk dicuci sekali seminggu, setelah pemakaian handuk dijemur
Pemakaian sabun mandi dipisahkan dengan keluarga atau menggunakan sabun
cair
Seluruh badan harus dikeringkan setelah mandi, dan selama sakit dilarang
untuk berenang
Minum obat dan pakai krim teratur sesuai dengan aturan pakai obat
Terapi Khusus:
· KOH 10% : dua kali sehari selama 30 hari sebelum pemakaian dioleskan
vaselin terlebih dahulu
· Lanolin
PROGNOSIS:
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad sanationam : bonam
• Quo ad fungsionam : bonam
• Quo ad kosmetikum : bonam
5
DISKUSI
Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki berumur 5 tahun datang ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 2 Desember
2019 dengan diagnosis Moluskum Kontagiosum.
Diagnosis pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa timbul bintil-bintil sewarna kulit berupa
papul-papul keras mirip lilin sewarna kulit dengan permukaan disertai delle pada anak
yang bertambah banyak sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan ini dirasakan sejak 1
bulan yang lalu semakin bertambah banyak dan menjalar ke dada, lengan kanan, dan
paha
Teman pasien ada yang mengalami keluhan seupa. Pasien sering berenang di
kolam pemandian umum sekali seminggu. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
moluskum pada pasien ini adalah kontak dengan pasien moluskum.
Dari pemeriksaaan dermatologikus ditemukan lesi di dada, lengan kanan, dan
paha
dengan distribusi terlokalisir, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran
milier hingga lentikuler dengan efloresensi papul-papul bulat spt kubah, keras, licin
seperti lilin dengan delle diatasnya. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa
moluskum kontagiosum ditandai dengan lesi yang khas berupa papul baik tunggal
maupun ganda, berwarna putih seperti mutiara ukuran bervariasi dengan diameter 1-
10 mm dan bagian tengah terdapat lekukan delle. Diagnosis pasti dari kasus ini
didapatkan setelah dilakukan tindakan ekskokleasi dimana ditemukan badan
moluskum kontagiosum (+).
Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi virus yang ringan dan terjadi
terutama pada anak-anak. Infeksi moluskum kontagiosum dapat mengenai seluruh
tubuh
atau hanya pada bagian tubuh tertentu seperti ekstremitas, wajah, dan badan.
Sedangkan pada orang dewasa yang penularannya melalui hubungan seksual,
distribusi lesi biasanya hanya pada daerah genital. Karakteristik penyakit ini adalah
berupa papul berbentuk kubah yang biasanya disertai eritem. Penyakit ini dapat
sembuh
spontan pada kondisi tubuh pasien yang sehat, namun membutuhkan waktu yang lama
yaitu berbulan-bulan bahkan bertahun tahun. Moluskum kontagiosum ini dapat
bertambah banyak dan berulang bila tidak dihilangkan seluruhnya
6
Pasien diberikan tatalaksana umum dan khusus. Tatalaksana umum pada pasien
ini berupa menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakitnya bisa menular melalui
kontak fisik baik dengan teman maupun dengan mainan teman, mandi teratur 2 kali
sehari, handuk dicuci sekali seminggu, setelah pemakaian handuk dijemur, pemakaian
sabun mandi dipisahkan dengan keluarga atau menggunakan sabun cair, seluruh
badan harus dikeringkan setelah mandi, dan selama sakit dilarang untuk berenang,
minum obat dan pakai krim teratur sesuai dengan aturan pakai obat.
Etiologi penyakit ini adalah Molluscum Contagiosum Virus (MCV), yang merupakan bagian
dari virus pox. Pada anak-anak biasanya disebabkan oleh MCV 1. Virus ini masuk ke kulit
lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat kontak langsung. Bila papul digaruk, virus
ini dapat menyebar ke kulit sekitarnya. Faktor pendukung penyebaran adalah berenang,
atau kontak dengan penderita.
Diagnosis moluskum kontagiosum pada sebagian besar kasus dapat ditegakkan melalui
anamnesis dan pemeriksaan gejala klinis yang tampak. Pemeriksaan histopatologi melalui
biopsi dapat membantu pada beberapa kasus dengan gejala yang tidak khas. Pada pasien ini
sudah terdapat tanda-tanda yang khas, sehingga tidak dilakukan pemeriksaan histopatologi.
Pemeriksaan penunjang seperti histopatologi hanya digunakan bila diragukan penyebabnya,
dan bukan merupakan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan dilakukan dengan membuat
preparat dari lesi yang diambil secara biopsi, kemudian dilakukan pewarnaan Gram dan
diteliti di bawah mikroskop. Hal ini dilakukan untuk konfirmasi penyebab diagnosis penyakit
ini.
Tatalaksana khusus yang dilakukan yaitu diberikan krim KOH 10% dua kali
sehari selama 30 hari sebelum pemakaian dioleskan vaselin terlebih dahulu.
Prognosis pada pasien ini adalah quo ada sanationam bonam, quo ad vitam
bonam, quo ad kosmetikum bonam, quo ad functionam bonam.
7
Resep
dr. Khairunnisa
Praktek Umum
SIP: N0. 01/ tahun 2017
Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan No. 02 Padang
Telp: 075122233
Praktek: Senin – Jumat
Jam: 09.00 – 16.00
Padang, 4 Oktober 2019
R/ KOH 10% sol tube No I
S u e 2dd app loc dol
Pro : Alwi
Umur : 5 tahun
Alamat :Bukittinggi