- Organ target PJR jantung, sedangkan gnaps ginjal

- Infeksi GNAPS terjadi pasca infeksi streptococcus jadi infeksi nya sudah berakhir penyakit
jantung rematik merupakan kelanjutan dari demam rematik akut
- epitop yang ada di antigen dari GAS, pada RF yg berprean protein M yg ada di konponen
karbohidrat yg mirip dengan priotein yg ada di miosin jantung
- GNAPS itu biasanya ada fase laten lebih dahulu, infeksi streptokokus nya ini bisa saja sudah
berakhir ketika biasanya itu gejalanya muncul setelah anaknya terinfeksi oleh streptokokus
beta hemolitikus itu sendiri jadi pada masa laten itu biasanya gejala belum kelihatan jadi antara
infeksi pada ISPA ataupun pada kulitnya dengan munculnya gejala ada jeda sementara pada
demam rematik ini itu biasanya infeksinya tuh masih dalam fase akut
-Tatalaksana: Pemberian antibiotik pada GNAPS masih kontroversi sebelum hasil kultur
ataupun bukti infeksi dari streptokokus grup A hemolitik terbukti atau tidak sedangkan pada
demam rematik antibiotik harus diberikan sampai profilaksis
-GNAPS infeksi sebelumnya di bisa di saluran nafas atau di tenggorokan / faring dan bisa di
kulit, sedangkan untuk demam rematik pada faring saja tidak ada di kulit
- perjalanan penyakitnya karna proses autoimun jadi mungkin tidak ditemukan lagi kuman
streptokokus nya bisa kita temukan adalah antibodi anti streptokokus dengan pemeriksaan
ASTO
-Perlu ditentukan apakah masih ada kuman streptokokus untuk penatalaksanaan selanjutnya
dan juga untuk lingkungan
-Pada PJR rutin dilakukan swab tenggorok, sedangkan pada gnaps swab tenggorok jarang
dilakukan
- Edukasi kepada keluarga dan lingkungan, higientias kurang bagus mudah berkembang biak
dan penularan kuman sehingga mudah terjadi infeksi
- disamping ditemukan kompleks antigen-antibodi , pernah juga ditemukan ada kuman
streptokokus di organ target nya juga pada demam rematik
- pada anak yang ditemukan adanya kelainan katup kita pikirkan anak punya kelainan jantung
pada saat biasa harus menentukan apakah ini kongenital atau didapat
-apakah saat bayi ada terjadi gangguan, mungkin ada gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Anak berbeda dari anak seusianya
-Pada penyakit jantung bawaan gangguan pertumbuhan dan perkembangan terjadi sejak awal
sejak mulai menyusu, sedangkan pada penyakit jantung rematik tumbuh kembang sebelumnya
normal
- Penyakit yang didapat banyak disebabkan oleh infeksi dan yang terbanyak adalah penyakit
jantung rematik
-Tentukan sejak kapan, apakah penyakit jantung bawaan atau memang penyakit jantung
rematik nya sendiri atau sisa lanjutan dari penyakit, apakah ditemukan tanda-tanda akut nya.
Apakah kriteria Jones ditemukan.
TUGAS
1. Literatur mengenai ditemukanya kuman pada organ target demam rematik
Grup A streptococcus endocarditis pada anak-anak: 2 kasus dan tinjauan Pustaka (Jepang,
2019)
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6357504/
Pasien 1 adalah seorang gadis berusia 14 tahun yang sebelumnya sehat yang
mengembangkan bakteremia dan koagulasi intravaskular diseminata akibat selulitis kaki
kiri. Dia diberikan antibiotik intravena. Dua dari tiga kultur darah
menumbuhkan Streptococcus pyogenes (T6 M6, emm6.104). Tiga hari kemudian, murmur
ejeksi sistolik baru terdengar dan ekokardiografi menunjukkan regurgitasi mitral dengan
vegetasi katup mitral. Karena regurgitasi mitral yang parah, dia menjalani perbaikan katup
mitral setelah 10 minggu pengobatan antibiotik.
Seorang gadis 14 tahun yang sebelumnya sehat disajikan dengan 3 hari kelelahan, 2 hari
demam dan perubahan perilaku termasuk menjadi banyak bicara yang tidak normal, dan 1
hari lemas. Dia memiliki bintik-bintik hitam di telapak tangan dan kakinya, dan perubahan
warna hitam pada jari kedua kiri dan jari kaki kiri kiri. Dia datang ke unit gawat darurat
kami karena nyeri yang semakin parah di jari kaki kiri dan karena dia mengembangkan
status mental yang bingung. Tanda-tanda vital awal adalah: suhu 39,8 ° C, denyut jantung
130 denyut / menit, tekanan darah 100/71 mmHg, frekuensi napas 18 kali / menit, dan
saturasi oksigen 98% pada udara ruangan. Dia berorientasi tapi anehnya cerewet. Tidak ada
perdarahan di konjungtiva palpebra tetapi uvula dan faring posterior ditutupi dengan
perdarahan petekie yang menunjukkan faringitis streptokokus. Tidak ada murmur jantung
yang auskultasi.Jari kedua kiri dan kaki kiri kiri berwarna hitam, ada petechiae di telapak
tangan kanan, dan punggung kaki kirinya eritematosa, hangat, dan bengkak. Evaluasi
laboratorium awal menunjukkan tanda-tanda koagulasi intravaskular diseminata (DIC)
dengan peningkatan jumlah sel darah putih dan peningkatan protein C-reaktif. Kami
mengira bahwa infeksi kulit dan jaringan lunak pada jari tangan dan kaki menyebabkan
bakteremia dan DIC. GAS diduga sebagai mikroorganisme penyebab, dan diberikan
ampisilin / sulbaktam dan klindamisin intravena (IV). Dua dari tiga kultur darah
tumbuhEvaluasi laboratorium awal menunjukkan tanda-tanda koagulasi intravaskular
diseminata (DIC) dengan peningkatan jumlah sel darah putih dan peningkatan protein C-
reaktif. Kami mengira bahwa infeksi kulit dan jaringan lunak pada jari tangan dan kaki
menyebabkan bakteremia dan DIC. GAS diduga sebagai mikroorganisme penyebab, dan
diberikan ampisilin / sulbaktam dan klindamisin intravena (IV). Dua dari tiga kultur darah
tumbuhEvaluasi laboratorium awal menunjukkan tanda-tanda koagulasi intravaskular
diseminata (DIC) dengan peningkatan jumlah sel darah putih dan peningkatan protein C-
reaktif. Kami mengira bahwa infeksi kulit dan jaringan lunak pada jari tangan dan kaki
menyebabkan bakteremia dan DIC. GAS diduga sebagai mikroorganisme penyebab, dan
diberikan ampisilin / sulbaktam dan klindamisin intravena (IV). Dua dari tiga kultur darah
tumbuhStreptococcus pyogenes (T6 M6, emm 6.104). Berdasarkan hasil uji kerentanan,
ampisilin / sulbaktam diubah menjadi ampisilin saja dan dilanjutkan dengan
klindamisin. Status mentalnya hampir sembuh pada akhir hari pertama di rumah sakit dan
dia benar-benar terjaga dan waspada pada hari ke-3 rumah sakit. Murmur ejeksi sistolik
baru terdengar, dan ekokardiografi menunjukkan vegetasi di katup mitral dengan