Anda di halaman 1dari 30

EMBRIOLOGI

SISTEM
GENITALIA
WANITA

Oleh :
dr. H. Fahmi, SpOG.
SMF kebidanan dan kandungan RSUD. Dr. Soebandi
JEMBER

PENDAHULUAN
Manusia

terdapat 46 kromosome.
- 44 kromosom tubuh / autosome.
- 2 kromosom kelamin / seks ( X dan Y )
Ovum
yang matang mempunyai 22
autosom serta 1 pasang kromosom X,
sedang
spermatozoa
mempunyai
22
autosom serta 1 kromosom X dan
kromosom Y.
Jenis kelamin mudiqah tergantung waktu
pembuahan ( pronukleus atau ).

GAMETOGENESI

PENENTUAN JENIS KELAMIN

PERJALANAN ZIGIGOTE SAMPAI NIDASI

STADIUM
ZIGOTE

BLASTOCYST
( 5 hari fertilisasi
)

PROSES
IMPLANTASI

GENITALIA INTERNA
Pada embrio manusia perkembangan gonad
dimulai sekitar minggu ke 5 6 kehamilan dan
lengkap pada minggu ke 20.
Pada embrio : Germ sel primordial berasal dari
entoderm yolk sac.
Pada minggu ke 6 terjadi migrasi germ sel
primordial sampai mencapai gonadal ridge
Primordial gonad.
Bersama
sel
mesenkim
dari
mesoderm
membentuk gonad

Jika

germ sel gagal mencapai gonadal


ridge maka gonad tidak berkembang
gonadal agenesis.
Gonad embrio manusia berasal dari sistem
duktus mulleri dan wolfii.
Pada minggu ke 7, gonad masih dalam
keadaan indifferent dan berpotensi ganda

mempunyai
kemampuan
untuk
berkembang
menjadi
testis
ataupun
ovarium.

Diferensiasi seksual normal merupakan


proses berurutan, yaitu :
Penentuan genetik seks saat fertilisasi.
2. Melalui
kontrol
genetik
seks
terjadi
diferensiasi seksual gonad.
3. Diferensiasi
seksual gonad mendahului
perkembangan traktus genitalia int erna dan
eksterna.
4. Saat pubertas, ciri seks sekunder memberi
tambahan manifestasi fenotip yang terlihat.
1.

Diferensiasi

dan
perkembangan
selanjutnya kearah gonad wanita /
pria ditentukan oleh kromosome X
atau kromosom Y.
Pada individu XX, tanpa pengaruh
aktif kromosom Y, gonad yang
bipotensial
berkembang
menjadi
ovarium ( 2 minggu lebih lambat
daripada perkembangan testis ).

Pada

mudiqah dengan kromosom XX


ovarium berkembang dari korteks
gonad, sedangkan medullanya relatif
mengecil.
Pada mudiqah dengan kromosom XY,
bagian medulla yang berkembang
sedangkan korteksnya tidak.

Pertumbuhan

genitalia dipengaruhi

oleh :
1. Hormon yang dihasilkan.
2. Respon genital
Kelainan jenis kelamin dapat terjadi
karena gangguan kromosom maupun
hormonal.

Duktus

wolfii dan mulleri keduanya


berada sementara pada semua embrio
selama
periode
perkembangan
ambiseksual.
Gonad wanita
terutama berasal dari
sistem duktus mulleri, sedangkan pada
laki-2 dari sistem duktus wolfii.
Pada bulan ketiga, salah satu duktus
berkembang
dan
yang
lain
akan
menghilang
( sebagai sisa ).

Peningkatan androgen ( T dan DHT ) oleh sel


medulla ( pendahulu sel leydig )
merangsang perkembangan duktus wolfii
epididimis, vas deferen, vesika seminalis
dan duktus ejaculatoris.
Senyawa lain ( = Mullerian Inhibiting Faktor,
MIF ) yang dihasilkan sel sertoli regresi /
menghambat perkembangan sistem duktus
mulleri pada pria.
Pada keadaan dimana kromosom Y dan
testis fungsionil tidak didapatkan, maka
tidak
terbentuknya
MIF
menyebabkan
sistem saluran mulleri berkembang menjadi
tuba, uterus dan vagina bagian atas.

PERKEMBANGAN NORMAL
GENITALIA INTERNA & EKSTERNA
UNDIFFERENT GONAD

XY
TESTIS BERKEMBANG

XX
OVARIUM BERKEMBANG

REGRESI DUKTUS WOLFII


DUKTUS MULLERI BERKEMBANG
( TUBA, UTERUS DAN
GENITALIA EXT WANITA )

MIF

REGRESI DUKTUS MULLERI

TESTOSTERON ( T ) &
DIHIDROTESTOSTERON ( DHT )

DUKTUS WOLFII BERKEMBANG


VESIKA SEMINALIS DAN
GENITALIA EXT LAKI-2

Uterus

tebentuk dari penyatuan dua


buah duktus mulleri ( mesoderm )
bagian tengah meluas kearah
kranial serta kaudal menjadi
sebagian dari vagina.
Saluran
yang
berfusi
terdapat
septum vertikal bulan ke 3 hilang
sehingga terbentuk kavum uteri.

Kegagalan

penyatuan kedua duktus


mulleri / kegagalan meresorbsi
rongga diantara kedua saluran
terbentuknya dua buah kornu uteri /
vagina yang terpisah / menetapnya
septum uteri / vagina.

Bagian

kranial duktus mulleri ( ka & ki )


tidak menyatu Tuba dengan fimbriae.
sisa Hidatida morgagni.
Jaringan
mesenkim sekitar duktus
mulleri jaringan ikat, tuba, uterus dan
vagina.
Vagina berasal dari entoderm ( sinus
urogenital ) dan mesoderm ( duktus
mulleri ).

Duktus
mulleri
tumbuh
ke
distal
menonjol
ke
sinus
urogenitalis

tuberkulum mulleri.

Ujung

kaudal duktus
mulleri menyentuh
dinding sinus urogenital,
berproliferasi
vaginal plate.

Vaginal

plate memanjang dan medorong


sinus urogenitalis
membentuk
vestibulum
Dalam vaginal plate
terbentuk lumen yang
berhubungan dengan
lumen duktus mulleri

Janin

5 bulan vagina sudah terbentuk.


Bagian kaudal masih tertutup lapisan
tipis sinus urogenital himen.
Sisa duktus wolfii pada dinding lateral
vagina kista gartner.

GENITALIA EKSTERNA
Pada stadium bipotensial, genitalia eksterna
terdiri dari :
o Sebuah sinus urogenital
o 2 penonjolan labioskrotal dan
o Sebuah tuberkel genital.
Pada periode perkembangan genital eksterna
merupakan organ yang netral, dimana dapat
menjadi struktur organ wanita / pria tergantung
hormon yang dihasilkan oleh gonad dan
adrenal.

Diferensiasi

genitalia
eksterna
dibawah pengaruh hormon androgen
yang dihasilkan sel leydig dari testis.
Pada keadaan dengan tidak adanya
pengaruh androgen seperti tidak
adanya
kromosome
Y,
adanya
ovarium, gangguan reseptor androgen
deferensiasi kearah genitalia wanita

Sebagian

mesoderm tumbuh antara


ektoderm
dan
entoderm
sekitar
membrana
kloaka

menimbulkan
penonjolan garis tengah : Genital tuberkel.
Kaudal dan kanan kiri dari genital
tuberkel terdapat lipatan menutup di
belakang dan melingkari vestibulum
labium minus dan bermuara uretra dan
vagina.

Lateral

dari labium minus kanan dan


kiri terdapat penonjolan labium
mayus.
Kegagalan dari perkembangan genital
tuberkel pada wanita menyebabkan
klitoris tumbuh memanjang seperti
penis, disertai pembentukan labium
minus dan mayus yang abnormal.

WANITA

PRIA

Sinus
Urogenital

Vagina dan
Uretra

Uretra

Labioskrota
l

Labium
Mayus

Skrotum

Tuberkel
Genital.

Klitoris

Penis

Anda mungkin juga menyukai