Anda di halaman 1dari 14

TATALAKSANA BEDAH PADA

NON OBSTRUCTIVE
AZOOSPERMIA
Disusun Oleh :
dr.Herdi Gunanta Syaiful

 
Pembimbing :
Dr dr Dahril, SpU
Dr dr Jufriadi Ismy, SpU
PENDAHULUAN
Azoospermia ditandai
dengan tidak adanya
sperma dalam
ejakulasi

mempengaruhi hingga
15% pria yang
menjalani evaluasi
infertilitas.
Nonobstructive
60% kas us azoospermia
disebabkan oleh
azoospermia
hipogonadisme prim er
(NOA).
atau sekunder

Etiol
ogi :
spek
tru
m
kelai
nan
gen
etik
/per
mas
alah
an
testi
s
loka
l
yan
g
men
gaki
batk
an
gan
ggu
an
sper
mat
oge
nesi
s
atau
gan
ggu
an
pad
a
hipo
tala
mus
-
hipo
fisis
testi
s
(HP
T)
Sebagian besar (IVF)
Teknik invitro fertilization
pasien NOA sperm
dan intracytoplasmic
injection (ICSI) menjadi
memerlukan pilihan
evaluasi
tatalaksana NOA
lanjutan

Unt
uk
men
cap
ai
eval
uasi
IVF-
ICSI
dipe
rluk
an
pen
gam
bila
n
spe
ma
yan
g
laya
k
den
gan
tekn
ik
pen
gam
bila
n
sper
ma
testi
s
seca
ra
bed
ah
hing
ga
mini
mal
inva
sive

Tujuan : review ini kami merangkum tatalaksana bedah NOA dan berusaha untuk
mengklarifikasi implikasi dari masing-masing pendekatan.
Evidence acquisition/ Akuisisi bukti

Hasil dari pencarian di Medline, terdapat 4 Teknik


yang biasa digunakan dalam pengambilan sperma
untuk tujuan evaluasi dan tatalsakan NOA :
• Testicular sperm aspiration (TESA)
• traditional testicle sperm extraction (TESE)
• fine needle aspiration (FNA)
• mikrodisisi ekstraksi sperma testis (microTESE).

Tambahan :
• Prosedur cryopreservation
• vericocelectormy
Evaluasi awal

Setelah konfirmasi tegak Evaluasi lab :


Diagnosis azoospermia Azoospermia, dilakukan FSH pagi hari (>7,6mIU/ml
ditegakkan dari hasil 2 penentuan etiologi melalui mendukung NOA), evaluasi
spesimen yang terpisah pemeriksaan fisik hormonal Hipotalamus-hipofisis
dalam 3 minggu (tidak (pemeriksaan skrotum, axis, evaluasi abnormalitas
vericocel, vas deferens, kromosom Y jika FSH normal,
boleh kurang dari PH, analisis semen normal
volume testis menurun/tidak
1,5ml) <15ml, rectal tourche) dengan volume testis kecil
Sintesa Bukti

TESA (testicular sperm aspiration)


• Pungsi testis melalui skrotum dengan jarum 22/large
bore jarum besar (18)
• Tingkat keberhasilan pengambilan sperma/ Sperm
retrieval rate (SRR) bervariasi 53,6-5,88%
• Tingkat fertilisasi 62%vs48% dibandingkan biopsi,
tingkat kehamilan klinis dilaporkan tidak signifikan
(40% vs 32%, P> 0,05).
• TESA menawarkan tingkat SRR sedang dengan
tatalasakan IVF-ICSI untuk NOA.
• Mudah dilakukan dengan anastesi lokal,
• Efek samping hematocele dan orchialgia post operasi
(ditatalaksana dengan analgetik)
• Tingkat keberhasilan lebih rendah dari prosedur invasif
Testicle sperm extraction (TESE)
• Bersifat invasive, insisi di tunica albuginea,
kompresi pada testis menyebabkan
tonjolan parenkim dilanjutkan eksisi
tubulus seminiferus,
• Tingkat SRR lebih baik dari TESA, beberapa
laporan 58%-79%)
• Efek samping hematoma skrotum dan
testis atrophi meski jarang
FNA mapping
• Fine needle aspiration/ FNA mamping
diperkenalkan untuk mengurangi resiko
komplikasi dari biopsy yang tidak tepat
dan berlebih
• Pungsi di beberapa tempat dilakukan
untuk aspirasi parenkim testis
• FNA mapping dapat membantuk
konfirmasi hasil TESE yang dilaporkan
mencapai 99%
• Cukup aman, tanpa penurunan
testosterone signifikan dan perubahan
volume testis
Micro TESE
• Minimal invasive dengan eksplorasi
tubulus seminiferus dan area yang
mengawetkan spermatogenesis
• Insisi skrotum dilakukan, insisi
transfersus dengan bantuan mikroskop
(pembesaran 20-40)
• Dengan optic, pengambilan jaringan
dapat maksimal, tingkat keberhasilan
63%
• Beberapa laporan masih mendukung
TESE konvensional, tapi microtese
mampu mengambil jaringan lebih baik
Cryopreserved
• IVF-ICSI dapat dilakukan dengan menggunakan
sperma beku.
• Penggunaan sperma cryopreserved memiliki
keuntungan logistik dan menghilangkan
kebutuhan akan oosit dan sperma bersamaan
pengambilan
• Tingkat kehamilan laboratorium (60% VS 49,1%),
tingkat kehamilan klinis (56,4% vs 41,2%), dan
tingkat kelahiran hidup (48,7% vs31,2%)
• Hasil menunjukkan sperma testis beku tidak
berbeda dengan sperma yang baru saja
diekstraksi terhadap tingkat fertilisasi atau
tingkat kelahiran hidup
Varicocelectomy pada NOA
• Varicocele memiliki peran kontroversial pada NOA
• Beberapa penulis yang menganjurkan perbaikan itu dapat menghasilkan perbaikan
spermatogenesis dan memungkinkan kembali sperma ke ejakulasi, atau setidaknya
memperbaiki SRR selama percobaan ekstraksi.
• Di seri satu pasien konsepsi spontan. Enam dari pasien ini kembali ke azoospermia dalam 6
bulan setelah prosedur.
• Studi kecil lainnya termasuk 23 pria dengan varicocele yang tidak teraba. Setelah perbaikan
30% dari kelompok tersebut memiliki kembalinya motil sperma ke ejakulasi.
• Perbaikan varicocele mungkin bermanfaat pada beberapa pasien dengan NOA tapi data pasti
perlu diperoleh sebelum subkelompok ini dijelaskan.
Kesimpulan
pengobatan pria dengan NOA telah mendapat manfaat dari basis
pengetahuan yang berkembang dan seiring perkembangan teknik
bedah mikro

pria dengan NOA sekarang bisa berharap secara realistis untuk


menjadi ayah biologis dari anak mereka sendiri. Kehamilan yang
wajar dapat dicapai dengan menggunakan berbagai pendekatan
bedah yang bervariasi dari prosedur perkutan berbasis poliklinik
hingga secara teknis menuntut bedah mikro.

Anda mungkin juga menyukai