Anda di halaman 1dari 18

HIV PADA KEHAMILAN

dr. Ade Permana, Sp.OG., (K)


PENDAHULUAN
• UNAIDS 42 juta orang yang hidup dengan
HIV
• 19,2 juta perempuan dan 3,2 juta anak di bawah
usia 15 tahun
• Terinfeksi HIV-AIDS remaja usia subur yang
berumur antara 15-25 tahun
• Perjalanan penyakit bayi yang tertular HIV dari
ibunya lebih progresif dibandingkan dengan
penderita dewasa
 TINJAUAN PUSTAKA
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
adalah suatu virus RNA dari famili Retrovirus dan
subfamily Lentiviridae
Patofisiologi
Cara Penularan
1. Melalui hubungan seksual
2. Transmisi horisontal (kontak langsung dengan
darah/produk darah/jarum suntik):
3. Infeksi HIV secara vertikal terjadi pada satu dari
tiga periode berikut :
• Intra Uterin
• Intra Partum
• Post Partum
Manifestasi Klinis

• Masa Inkubasi
• Stadium awal infeksi
demam, sakit kepala, sakit tenggorokan,
mialgia, pembesaran kelenjar dan rasa lemah
• Stadium tanpa gejala
Fase akut akan diikuti fase kronik
asimptomatik yang lamanya bisa bertahun-
tahun (5-7 tahun).
Stadium AIDS related compleks
2 gejala > 3 bulan

• Berat badan turun lebih dari 10%


• Demam lebih dari 380C
• Keringat malam hari tanpa sebab yang jelas
• Diare kronis tanpa sebab yang jelas
• Rasa lelah berkepanjangan
• Herpes zoster dan kandidiasis mulut
• Pembesaran kelenjar limfe, anemia, leucopenia,
limfopenia, trombositopenia
• Ditemukan antigen HIV atau antibody terhadap HIV.
Stadium AIDS
• TBC, kandidiasistoxoplasmosis, pneumocystis, sarkoma
kaposi (kanker pembuluh darah kapiler) dan limfoma
• Penurunan berat badan lebih dari 10%
• Diare kronik lebih dari 1 bulan
• Demam lebih dari 1 bulan (terus-
menerus/intermitten)
Kehamilan Dan Infeksi HIV
• Kehamilan normal  penurunan jumlah sel CD4
 meningkat mulai trisemester ketiga hingga 12
bulan setelah melahirkan.
• Wanita terinfeksi HIV penurunan tetap terjadi
pada kehamilan dan setelah melahirkan
• Kadar virus HIV meningkat  setelah 2 tahun
persalinan
Diagnosis Infeksi HIV
1. Lahir dengan ibu resiko tinggi.
2. Lahir dari ibu dengan pasangan resiko tinggi.
3. Penerima tranfusi darah atau komponennya,
terutama bila berulang dan tanpa uji HIV.
4. Penggunaan obat parenteral atau intravena
secara keliru (biasanya pecandu narkotika)
5. Homoseksual atau biseksual.
6. Kebiasaan seksual yang keliru.
Pemeriksaan Laboratorium
• Pembuktian adanya antibodi atau antigen HIV
• Pemeriksaan status imunitas
• Pemeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan
keganasan
Teknik pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Tes untuk menguji antibodi HIV :ELISA
(Enzyme Linked Immunosorbent Assay),
Western Blot, RIPA
(RadioImmunoPresipitation Assay) dan IFA
(ImmunoFluorescence Assay).
2. Tes untuk menguji antigen HIV: pembiakan
virus, antigen p24, dan Polymerase Chain
Reaction (PCR).
Penatalaksanaan Infeksi HIV
• Transmisi HIV yang lebih rendah pada wanita
hamil yang terinfeksi HIV-AIDS yang menjalani
seksio sesarea dibandingkan partus pervaginam
• lamanya ketuban pecah sebelum persalinan
lebih bermakna daripada seksio sesarea untuk
menurunkan transmisi vertikal
• European Mode of Delivery Collaboration
seksio sesarea elektif dapat menurunkan resiko
transmisi hingga 80 % dibandingkan partus
pervaginam.
Penatalaksanaan Pasca Persalinan
Pemberian Air Susu Ibu
• WHO, Unicef dan UNAIDS mengeluarkan
rekomendasi untuk menghindari air susu ibu
yang terkena HIV jika alternatif susu lain
tersedia dan aman
Pencegahan dan Penatalaksanaan Infeksi
Oportunistik Selama Kehamilan
• Terapi profilaksis dan terapi terhadap infeksi 
pada wanita hamil yang terinfeksi HIV-AIDS
tidak berbeda dengan wanita terinfeksi HIV-
AIDS yang tidak hamil.
• Namun profilaksis primer  tidak dianjurkan
secara rutin mengingat toksisitas obatnya.
Prognosis
• Adanya obat-obatan yang baru, dan penyuluhan
dalam hal-hal yang berhubungan dengan
pencegahan
• Infeksi HIV pada bayi sangat buruk.
• Kombinasi terapi antiretroviral, sectio caesarea,
menghindari pemberian ASI akan lebih
mengurangi resiko transmisi ibu ke anak sekitar
1%.
Kesimpulan
• Penularan HIV dapat melalui hubungan seksual,
terjadi secara horizontal maupun vertikal (dari
ibu ke anak).
• Cara yang efektif untuk mengurangi resiko
penularan HIV dari ibu ke anak tergantung pada
saat kapan wanita tersebut mengetahui status
HIV-nya

Anda mungkin juga menyukai