Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

Konjungtivitis
Bakterialis
Madeska Mayang Sari
G1A219023

Preseptor : dr. Ratna Sugiati


Identitas
Pasien
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : RT. 02 Pasir Panjang
Latar belakang sosio-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga
● Status Perkawinan : Menikah
● Jumlah anak/saudara : 3 orang
● Status ekonomi keluarga : Cukup

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama suami
dan tiga anaknya. Hubungan dengan anggota keluarga baik.

Keluhan Utama
Mata kanan dan kiri merah disertai dengan gatal sejak ±7 hari yang lalu
RPS
Pasien datang ke Puskesmas Olak Kemang dengan keluhan mata kanan dan
kiri yang dirasa sangat gatal dan berair sejak ±7 hari yang lalu. Untuk
mengurangi rasa gatal, pasien sering menggosok-gosok matanya dengan
tangan. Pasien mengaku saat bangun tidur terdapat kotoran mata yang cukup
banyak yang berwarna putih kekuningan dan terasa lengket. Bengkak pada
kelopak mata (-), mata merah (+), mata mengganjal (-), pandangan kabur (-),
tidak silau melihat cahaya (-), trauma (-), dan demam(-). Sebelum berobat ke
puskesmas,pasien membeli tetes mata merk “INSTO” yang dibeli di apotik,
pasien sudah menggunakannya selama 3 hari tetapi keluhan tidak berkurang
sehingga pasien berobat ke Puskesmas.
RPD RPK

• Keluhan serupa (-) Tidak ada anggota keluarga


• Riwayat trauma pada mata lain yang menderita keluhan
(-) yang sama dengan pasien.
• Riwayat menggunakan
kacamata (-)
• Riwayat menggunakan
lensa kontak (-)
• Riwayat kontak dengan
penderita dengan penyakit
yang sama (-)
Riwayat makan, alergi, obat obatan, perilaku kesehatan dll yang relevan

Pasien tidak mempunyai alergi. Pasien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Pasien juga
mengaku sering mengucek mata bila gatal tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/i, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36’5°C
Berat Badan : 67 kg
Tingg Badan : 165 cm
Status Gizi: IMT = 67 /(1,65)2 = 24,6 (Overweight)
Kepala Mata
Normochepal CA +/-, SI -/-, pupil isokor,
reflek cahaya +/+

Telinga Hidung
Sekret (-) perdarahan (-)
serumen (-) deviasi septum (-)

Mulut
perdarahan (-) Leher
lidah kotor (-), ulkus (-), pembesaran KGB (-),
stomatitis (-)
T1-T1,
pembesaran tiroid (-)

Extremitas Superior
akral hangat, edema (-/-), Extremitas Inferior
CRT< 2 detik akral hangat, edema (-/-),
CRT< 2 detik
I: Bentuk thoraks normal, pergerakan
I: Kontur datar, sikatriks (-)
dinding dada simetris
P: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar,
P: Massa (-), krepitasi (-) lien,ginjal tidak teraba, turgor kembali cepat
P: Sonor di semua lapangan paru P: Timpani (+)
A: Vesikuler (+), rh (-), wh (-) A: BU (+) normal

I: Iktus kordis tidak terlihat Extremitas Superior : akral hangat, edema


P: Iktus kordis teraba di ICS V linea (-/-), CRT< 2 detik
midclavicula sinistra Extremitas Inferior: akral hangat, edema
P: Batas jantung dbn (-/-), CRT< 2 detik
A: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Oftalmologi
Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
Penunjang Anjuran Banding

Tidak dilakukan Kerokan konjungtiva


pemeriksaan Konjungtivitis viralis
dengan pewarnaan gram OD (B30.0 Viral
Conjunctivitis)
Diagnosis Konjungtivitis atopi
Kerja OD (H10.1 Atopic
conjunctivitis)
Konjungtivitis bakterialis
OD
(H10.0 Mucopurulent
Conjunctivitis)
Promotif

Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit, penyebab, cara


penularan, pencegahan penularan dan pengobatannya.

Menjelaskan kepada pasien untuk memperhatikan higienitas


pribadi
Preventif

 Menggunakan pelindung mata seperti kacamata maupun helm.

 Hindari kontak dengan pasien konjungtivitis.

 Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan.

 Hindari mengucek mata.


Kuratif

Non Farmakologi
Setelah memegang mata yang sakit segera cuci tangan.
Menggunakan handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah
untuk membersihkan mata yang sakit

Farmakologi :
Kloramfenikol 6 x 1 gtt OD

Tradisional :
Obat tradisional tidak boleh digunakan sebagai obat mata.
Rehabilitatif

Jika keluhan makin bertambah berat segera dibawa


ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk penanganan lebih
lanjut.
KONJUNGTIVITIS
Definisi
Konjungtivitis  inflamasi konjungtiva  mikroorganisme,
hipersensitifitas atau perubahan degeneratif

Etiologi
Konjungtivitis  virus>>> sangat mudah menular
pharyngoconjunctival fever , herpes simpleks, herpes zoster, adenovirus, pox virus, miksovirus,
paramiksovirus, arbovirus

Infective Conjungtivitis

Konjungtivitis Allergic Conjungtivitis

Irritative
Konjungtivitis Bakterial
Etiologi
Faktor Risiko : Penyebab
▷ Kontak dengan penderita ○ Streptococcus
infeksi ○ Staphylococcus
▷ Pemakaian barang ○ Coryneacterium
bersama (handuk, bantal, ○ Haemophilus influenzae
dll) ○ N. Gonorrhea
▷ Penggunaan lensa kontak
▷ Sinusitis
▷ Imunodefisiensi
Konjungtivitis Bakterial
Gambaran Klinis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
▷ Mata merah ○ Injeksi konjungtiva
▷ Mata menheluarkan ○ Sekret mukopurulen
sekret putih ○ Chemosis
kekuningan ○ Visus normal
▷ Mata legket (terutama ○ Edema palpebra
pahi hari saat bangun
tidur)
Konjungtivitis Bakterial
Tatalaksana
Antibiotik topikal
▷Trimethoprim with polymyxin B ▷Ciprofloxacin
▷Azithromycin ▷Ofloxacin
▷Gentamicin ▷Gatifloxacin
▷Tobramycin ▷Erythromycin
▷Neomycin ▷Bacitracin

Bilas mata dengan larutan


salin
2. Konjungtivitis Viral
Penyebab :
• Adenovirus
• Herpes simplex virus (HSV)
• Varicella-zoster virus (VZV),
• Picornavirus (enterovirus 70, Coxsackie
A24)
• Poxvirus (molluscum contagiosum, vaccinia)
2. Konjungtivitis Viral
Gejala Klinis
• Mata terasa gatal
• Sesasi bendanasing di mata
• Mata berair
• Mata merah
• Fotofobia
• Demam (pada pharyngoconjuctival fever )

Pemeriksaan Fisik

• Preaurikular adenopati
• Epiphora
• Injeksi konjungtiva
• Edema kelopak mata
• Ekimosis
Manifestasi Klinis
Kultur →Pemeriksaan
pemeriksaan sitologi
Penunjang
konjungtiva
▷Infeksi menahun ▷Tidak respon pengobatan
▷Sering kambuh ▷Atipikal

Pengecatan Giemsa

▷Konjungtivitis viral  sel mononuklear dan limfosit

Uji Serologi
▷ Adenovirus  sensitivitas 89%, spesifitas 94%
▷ Mencegah penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan
▷ Pemeriksaan ini tidak selalu diperlukan, karena dari klinis hampir selalu
bisa dibedakan
Konjungtivitis Virus Akut Konjungtivitis Virus Kronis
▷ Konjungtivitis Serosa ▷ Blefarokonjungtivitis
Akut Molluscum Contagiosum

▷ Konjungtivitis hemoragik akut

▷ Blefarokonjungtivitis varicella
zooster

▷ Konjungtivitis Folikular

▷ Konjungtivitis Folikular
Kultur →Pemeriksaan
pemeriksaan sitologi
Penunjang
konjungtiva
▷Infeksi menahun ▷Tidak respon pengobatan
▷Sering kambuh ▷Atipikal

Pengecatan Giemsa

▷Konjungtivitis viral  sel mononuklear dan limfosit

Uji Serologi
▷ Adenovirus  sensitivitas 89%, spesifitas 94%
▷ Mencegah penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan
▷ Pemeriksaan ini tidak selalu diperlukan, karena dari klinis hampir selalu
bisa dibedakan
Penatalaksanaan
Perawatan Kompres dingin pada mata 3-4 kali/hari
 Simptomatis  air mata artifisial
Pengobat  Kortikosteroid  Hindari
an  Dexamethason 0,1% tetes mata  keadaan
suporti
f berat 
episkleritis, skleritis, iritis

Antivirus (?) Kondisi tertentu


Konjungtivitis herpetik  Acyclovir 400 mg/hari
Blefarokonjungtivitis varicella zoster Acyclovir 5 x 800 mg
 Pencegahan infeksi bakteri sekunder
Antibiotik (?)  Setelah 10 hari tidak ada perbaikan
 Kloramfenikol tetes mata
Edukasi yang Diberikan kepada Pasien atau Keluarga

▷ Hindari ▷ Hindari
▷ mengucek mata ▷Memakai
kontaminasi kacamata
CTPS

▷ Gunakan kain bersih dengan


air bersih yang dimasak
matang.
▷ Meningkatkan Jangan gunakan kain yang sama
daya tahan tanpa mencuci dengan sabun
tubuh
Kesimpula
n
Analisis Masalah

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan dalam


keluarga:
Tidak ada hubungan antara hubungan keluarga dengan penyakit yang
diderita pasien.

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan


lingkungan sekitar:
Ada hubungan. Pasien sering menggosok-gosok mata dengan tangannya
dan tidak mencuci tangan sebelum memegang matanya. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya infeksi bakteri pada mata.
Analisis Masalah

Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit


pada pasien:
 Kebiasaan pasien sering menggosok-gosok mata dengan tangannya,
dan tidak mencuci tangan sebelum memegang matanya Dimana hal
tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan dan infiltrasi
bakteri pada lapisan epitel konjungtiva dan apabila mekanisme
pertahanan pada mata terganggu Apabila salah satu dari mekanisme
pertahanan ini terganggu, maka infeksi bakteri patogen dapat terjadi
dan terjadilah proses peradangan.
Analisis Masalah

Analisis untuk mengurangi paparan:


 Jika bepergian keluar rumah sebaiknya menggunakan kacamata
 Menggunakan handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk
membersihkan mata yang sakit
 Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah
lainnya.
 Sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus
mencuci tangannya bersih-bersih
 Hindari menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang sakit
jika terasa gatal
Analisis Masalah

Edukasi penyakit kepada pasien dan kepada keluarga :


 Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa penyakit ini merupakan
penyakit yang dapat menular oleh karena itu penting untuk selalu menjaga
higienitas pasien
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya apabila tidak ada perbaikan atau
keluhan yang memburuk pasien diminta kembali kontrol ke puskesmas ataupun
sarana kesehatan lainnya untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.
 Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggosok-gosok mata dengan kedua
tangan.
LAMPIRAN
Terimakasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai