Anda di halaman 1dari 32

Oleh : dr.

Sunardi

PEMBINAAN
PEMBINAAN BIDAN
BIDAN DESA
DESA
PUSKESMAS
PUSKESMAS AWANG
AWANG BESAR,
BESAR, BARABAI
BARABAI
HULU
HULU SUNGAI
SUNGAI TENGAH
TENGAH –– KALIMANTAN
KALIMANTAN SELATAN
SELATAN

SENIN, 08
08 SEPTEMBER
SEPTEMBER 2008
2008
 Angka kejadian + 2 - 4 %
 Morbiditas & mortalitas bayi >>
 Letak bokong ( Frank breech )
 Letak sungsang sempurna ( complete breech)
 Letak sungsang tidak sempurna (incomplete breech)
1. Pervaginam
a.
a. Spontan
 Penuh
 Bracht
b.
b. Dibantu (assisted, partial breech extraction)
c.
c. Ekstraksi sungsang ( Total breech extraction)
2. Perabdominam ( bedah Caesar )
 Syarat
 Pembukaan lengkap
 Kulit ketuban sudah pecah
 His adekuat
 Kontra indikasi
 Disproporsi janin – panggul
 Kepala janin defleksi
 His adekuat
Mekanisme
 Engagement

 Descent

 Internal rotation bokong

 Lateroflexion badan janin

 Internal rotation dari bahu, kepala

 Flexion kepala

 Expulsion
 Zatuchni Andros Breech Scoring Index
 Gimovsky
Variabel Nilai
0 1 2
Paritas primi Multi
Umur > 39 mgg 38 mgg < 37 mgg
TBJ (gr) > 3,630 3,629-3,176 <3,175
Riw.sungsang 0 1 >2
(>2500gr)
Dilatasi 2 3 >4
Station (cm) < -3 -2 >-1
 Harus dipersiapkan operasi setiap saat
 TBJ : 2000 – 4000
 Umur antara 36 – 42 minggu
 Ukuran & bentuk panggul baik
 Pengawasan ketat keadaan janin
 Kala I sesuai kurve Friedman
 Kepala janin tidak defleksi
 Syarat
1.
1. Jalan lahir luas
2.
2. Bayi tidak besar
3.
3. His adekuat
 Ibu
 Asepsis & antisepsis daerah genitalia
 Bila perlu pasang infus
 Bayi
 Peralatan resusitasi
 Alat perawatan tali pusat
 Penolong
 Memakai jas, topi dan masker
 Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril
 Alat-alat
 Peralatan partus (termasuk
(termasuk alat
alat jahit
jahit dan
dan kain/duk
kain/duk steril)
steril)
 Forsep Piper / Naegle steril
Prinsip persalinan sungsang dengan bantuan
1.
1. Tahap I, pertolongan bokong sampai tulang belikat
terdapat pada vulva (sesuai cara Bracht)
2.
2. Tahap II, Mengeluarkan bahu dan lengan sesuai letak
bahu dan lengan janin
3.
3. Tahap III, mengeluarkan kepala sesuai posisi kepala
 Cara Muller ( bila kedua lengan didepan )
Prinsip mengeluarkan lengan depan lebih dahulu
dengan badan janin ditarik kearah berlawanan/ curam
kebawah. Jika lengan belum keluar, keluarkan dengan
cara dua jari tangan penolong sebagai bidai lengan
atas, tekan pada fossa cubiti, tangan dikeluarkan
seperti mengusap wajah bayi. Setelah lengan keluar
angkat kedua kaki kedepan berlawanan dengan letak
bahu belakang hingga lengan belakang keluar
 Cara Klasik ( bila kedua lengan tak
berada didepan janin )

Prinsip lengan diletakkan dibelakang karena lebih luas.


Kedua kaki diangkat sesuai posisi bahu depan. Dengan 2
jari telusuri lengan atas yang berlawanan (belakang),
sebagai bidai, keluarkan lengan seperti mengusap wajah
bayi. Setelah keluar, pegang kedua kaki dengan tangan
yang lain, ayun kebawah, keatas sehingga bahu depan
jadi bahu belakang
Cara Loevset
Karena secara klasik umumnya sukar maka dapat
dilakukan dengan cara kedua tangan penolong
mencekam dada dengan kedua ibu jari sejajar dan
berdekatan dengan punggung janin kemudian
diputar sesuai dengan tujuan tindakan yang
dikehendaki
 Cara Mauriceau
 Dengan forsep
 Cara Prague
 Cara Naujoks
 Tangan operator yang berhadapan dengan muka janin
ditempatkan dibawah janin dengan kedua kaki janin berada di
kiri dan kanan lengan operator tersebut seperti menunggang
kuda. Jari tengah operator dimasukkan dalam mulut atau
ditempatkan diatas maksila janin, sedangkan jari telunjuk dan
jari manis mencekam fossa canina. Posisi ini berguna untuk
menjaga kepala janin tetap fleksi. Selain itu tangan operator ini
juga dapat untuk mengadakan putaran paksi dalam kepala janin
sesuai penurunan janin dalam panggul.
 Tangan operator yg lain mencekambahu dari arah punggung dan
digunakan terutama untuk mengadakan traksi.
 Setelah putaran paksi selesai dilakukan traksi sampai oksiput
lahir dibawah simfisis. Badan janin sedikit demi sedikit
dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion.
 Lakukan periksa dalam vagina untuk mengetahui dagu sebagai
titik petunjuk.
 Masukkan forsep antara janin dan jalan lahir. Yang pertama
adalah yang berada didepan kepala janin baru kemudian yang
berada di ruang panggul belakang.
 Kunci tangkai forsep didepan badan janin
 Ulangi periksa dalam vagina untuk mengetahui apa ada
jaringan yang terjepit.
 Dilakukan traksi percobaan, bila berhasil forsep diputar sesuai
sumbu panggul dimana daun forsep berada sesuai dengan
tujuan agar dagu ada dibelakang, kemudian tangkai forsep
ditarik sesuai msumbu panggul. Saat oksiput dibawah simfisis
dilakukan tarikan dengan suboksiput sebagai hipomoklion.
 Khusus dilakukan bila dagu janin didepan dan sukar untuk
diputar kebelakang
 Satu tangan operator dibawah punggung janin dengan jari
tangan mencekam bahu dari belakang. Tangan operator yang
lain memegang kedua kaki janin dan diangkat keatas.
 Dilakukan traksi kebawah sehingga submentum dibawah
simfisis
 Kedua kaki janin diangkat keatas dan ke perut ibu sehingga
kepala janin lahir dengan submentum sebagai hipomoklion
 Dilakukan bila kepala masih tinggi ( diatas PAP )
 Sedapat mungkin dihindari karena sering menyebabkan
komplikasi berat pada janin.
 Kepala janin dimasukkan dalam panggul dengan posisi dagu
disamping, dengan cara kedua tangan operator mencekam bahu
dari depan dan belakang, kemudian badan janin ditarik
kebawah.
 Dilakukan bantuan tekanan pada kepala janin diatas simfisis
agar dapat masuk panggul. Selanjutnya proses pengeluaran
kepala seperti cara Mauriceau.
 Ekstraksi kaki
 Ekstraksi bokong
 Dilakukan bila ada indikasi dan memenuhi syarat
untuk mengakhiri persalinan serta tidak ada
kontra indikasi
 Indikasi :
 Ibu : sama dengan forsep
 Janin : gawat janin, tali pusat menumbung
 Obstetri : persalinan macet.
 Bila kaki masih terdapat dalam vagina, tangan operator yg
berada pd posisi yg sama dg os sakrum dimasukkan dalam
vagina untuk menelusuri bokong, paha sampai lutut guna
mengadakan abduksi paha janin sehingga kaki janin keluar.
Selama melakukan tindakan ini, fundus uteri ditahan oleh
tangan operator yang lain.
 Bila 1atau 2 kaki sudah berada diluar vulva, maka dipegang
denga 2 tangan operator pada betis dg kedua ibu jari berada
pada punggung betis. Lakukan traksi kebawah. Setelah lutut
dan sebagian paha keluar, pegangan dialihkan pada paha
dengan kedua ibu jari pada punggung paha.
 Dilakukan traksi kebawah lagi ( operator jongkok ) dengan
tujuan menyesuaikan arah traksi dengan sumbu panggul ibu.
 Lakukan periksa dalam vagina untuk memastikan titik petunjuk
(os sakrum ).
 Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan dengan os
sakrum dikaitkan pada lipat paha depan janin. Kemudian
dilakukan ekstraksi curam kebawah ( bila perlu tangan operator
yang lain memegang pergelangan tangan yang mengait tadi
untuk memberikan kekuatan tambahan ekstraksi )
 Bila trokanter depan sudah berada dibawah simfisis, jari telunjuk
tangan operator yg lain dipasang pada lipat paha belakang untuk
membantu traksi sehingga bokong berada diluar vulva
 Arah ekstraksi berubah keatas ( ventral ibu ) untuk mengeluarkan
trokanter belakang
 Ekstraksi kemudian mengikuti putaran paksi dalam.
 Bila tali pusat sudah berada diluar vulva, dikendorkan
 Ekstraksi diteruskan dengan cara menempatkan kedua tangan
pada bokong janin dengan kedua ibu jari berada diatas sakrum
dan jari-jari kedua tangan berada diatas lipat paha janin.
 Ekstraksi dilakukan dengan punggung janin didepan, kemudian
mengikuti putaran paksi dalam bahu, salah satu bahu akan
kedepan.
 Setelah ujung tulang belikat terlihat dilakukan periksa dalam
vagina untuk menentukan letak lengan janin, apakah tetap
berada didepan dada, menjungkit atau dibelakang tengkuk
 Pada ekstraksi bokong sampai tulang belikat sering diperlukan
bantuan dorongan cara Kristeler. Pengeluaran janin selanjutnya
sesuai persalinan sungsang dibantu
 Presentasi bokong dengan bayi besar
 Presentasi bokong dgn panggul sempit & kelainan btk panggul
 Presentasi bokong dgn hiperekstensi
 Presentasi bokong dan belum inpartu tetapi ada indikasi maternal
maupun fetal utk persalinan misal kehamilan dgn hipertensi, kulit
ketuban pecah > 12 jam
 Presentasi bokong dgn disfungsi uterus
 Presentasi bokong, bayi sehat tetapi prematur dg umur kehamilan >
26 mgg dan ibu sudah dlm proses persalinan aktif atau bayi harus
segera dilahirkan
 Presentasi bokong dgn retardasi pertumbuhan berat
 Presentasi bokong dgn riw. kematian perinatal/ riw. Trauma lahir pd
anak-anak yg dilahirkan
 Presentasi bokong ibu ingin steril

Anda mungkin juga menyukai