Disusun Oleh:
Nama : Fandi Nur Rohman, S.H.
Angkatan : XXVIII
Nomor Presensi : 34
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
MENGETAHUI
KEPALA PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL YOGYAKARTA
ii
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
Telah diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XXVIII PPSDM Regional Yogyakarta:
iii
SURAT PERNYATAAN MENTOR
Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos: 55165 Telp. (0274) 515865, 562682 Fax (0274) 520332
EMAIL: hukum@jogjakota.go.id
HOTLINE SMS: 08122780001 HOTLINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id
WEBSITE: www.jogjakota.go.id
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR
Yang bertandatangan di bawah ini:
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
aktualisasi. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW melalui petunjuk dan bimbingannya yang membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Laporan aktualisasi ini penulis beri judul
pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta” dalam rangka menyelesaikan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golonggan III Gelombang IV Tahun 2021, penulis
menyadari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan tugas ini, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima untuk kemajuan proses belajar
Akhirnya penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai informasi bagi semua pihak yang membutuhkan serta dapat berhasil guna
bagi semua.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 9
Tabel 3.2 25
Tabel 4.1 27
Tabel 4.2 29
Tabel 4.3 30
Tabel 4.4 32
Tabel 4.5 34
Tabel 4.6 35
Tabel 4.7 37
Tabel 4.8 39
Tabel 4.9 41
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
NRI Tahun 1945) menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.1
Dengan adanya ketentuan tersebut maka berimplikasi pada segala tingkah laku,
sikap, dan perbuatan yang dilakukan haruslah berdasarkan hukum yang
berlaku. Negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum. Negara hukum secara sederhana
adalah negara yang menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan
penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan di
bawah kekuasaan hukum. Dalam negara hukum, segala sesuatu harus
dilakukan menurut hukum (everything must be done according to law). Negara
hukum menentukan bahwa pemerintah harus tunduk pada hukum, hukum harus
ditempatkan sebagai suatu aturan main dalam penyelenggaraan kenegaraan,
pemerintahan, dan kemasyarakatan. Sementara tujuan hukum itu sendiri
diletakkan untuk menata masyarakat yang damai, adil dan bermakna. Artinya
sasaran dari negara hukum adalah terciptanya kegiatan kenegaraan,
pemerintahan, dan kemasyarakat yang bertumpu pada keadilan, kedamaian,
dan kemanfaatan atau kebermaknaan.2
Guna mewujudkan kegiatan kenegaraan, pemerintahan, dan
kemasyarakat yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, kemanfaatan dan
kebermaknaan, maka salah satu aturan yang dibuat adalah Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang mana
UU ASN tersebut menggunakan pendekatan performance-based bureaucracy
yakni pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
1
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, edisi revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), hlm. 19-20.
1
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.3 Langkah yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan pegawai ASN sebagaimana tercantum di UU ASN salah satunya
adalah dengan menetapkan alur koreksi keputusan walikota. Dengan adanya
alur tersebut maka proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan akan
berjalan dengan baik, dan ASN yang menyelenggarakan proses
penyelenggaraan administrasi dengan berdasarkan pada alur koreksi keputusan
walikota akan bekerja secara profesional, mengedepankan nilai dasar, dan etika
profesi.
Berbicara mengenai alur koreksi keputusan walikota pada Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta belum dapat terlaksana
sepenuhnya, masih ada penyelenggaraan pemerintahan yang tidak berdasarkan
pada kejelasan alur. Salah satu contohnya adalah ketika Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta melakukan koreksi terhadap Keputusan
Walikota Yogyakarta yang diajukan oleh perangkat daerah. Yang mana pada
saat perangkat daerah mengajukan koreksian Keputusan Walikota Yogyakarta
banyak perangkat daerah yang tidak mengetahui bagaimana alur proses koreksi
dan apa saja yang dipersiapkan. Hal tersebut tentu saja menghambat proses
koreksi, selain itu tidak semua perangkat daerah melakukan proses sama, ada
beberapa perangkat daerah yang memotong proses koreksi dan langsung
mengajukan keputusan walikota yang sudah jadi dan sudah siap untuk
dimintakan paraf kepada Walikota Yogyakarta. Oleh karena itu, perlu adanya
alur yang jelas mengenai proses koreksian Keputusan Walikota Yogyakarta
untuk mengantisipasi adanya proses koreksi yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dan nantinya alur tersebut bisa dijadikan pedoman bagi perangkat
daerah ketika mengajukan koreksian Keputusan Walikota Yogyakarta ke
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta. Mengingat sangat penting
adanya alur koreksi keputusan walikota tersebut, maka penulis mengangkat
3
Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Laporan Akhir Kelompok Kerja Analisis dan
Evaluasi Hukum Terkait Tata Kelola Pemerintahan, (Jakarta: Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum
Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,
2019), hlm. 52.
2
judul “Percepatan Harmonisasi dan Sinkronisasi dengan Alur Koreksi
Keputusan Walikota pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Yogyakarta”.
C. Ruang Lingkup
Fokus kegiatan utama yang dilakukan di dalam aktualisasi yaitu analisis
alur koreksi keputusan walikota, membuat alur dan video alur koreksi
keputusan walikota, dan publikasi alur dan video alur koreksi keputusan
walikota. Adapun tempat dilakukannya aktualisasi adalah Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, dan dilaksanakan pada 9 Juli -27 Agustus
2021.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Deskripsi Organisasi
1. Visi dan Misi Organisasi
Visi organisasi sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017-2020 adalah
“Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat
Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat untuk Keberdayaan Masyarakat
dengan Berpijak pada Nilai Keistimewaan”. Upaya untuk mewujudkan
visi tersebut dirumuskan melalui tujuh visi pembangunan yaitu sebagai
berikut:4
1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat.
2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta.
3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta.
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan.
6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman.
7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih.
2. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta
sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor
93 Tahun 2020 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah, pelaksanaan pembinaan administrasi di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum, dan dokumentasi dan
4
Bab V Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017-2020.
4
informasi.5 Sedangkan, bagian hukum mempunyai fungsi yaitu sebagai
berikut:6
a. pengoordinasian perencanaan program kegiatan bagian hukum;
b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang perundang-
undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia, serta dokumentasi
dan informasi hukum;
c. pengoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah
di bidang perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi
manusia, serta dokumentasi dan informasi hukum;
d. pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum dan hak asasi manusia, serta
dokumentasi dan informasi hukum;
e. pemantauan dan evaluasi di bidang perundang-undangan, bantuan
hukum, serta dokumentasi dan informasi hukum;
f. pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem
pengendalian internal pemerintah, zona integritas, ketatalaksanaan,
dan budaya pemerintahan pada bagian hukum;
g. pengoordinasian pengelolaan kearsipan dan perpustakaan bagian
hukum;
h. pengoordinasian pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi,
dan penyusunan laporan bagian hukum;
i. pembinaan dan pengoordinasian fasilitasi kelompok jabatan
fungsional pada bagian hukum;
j. pengoordinasian pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan pada bagian hukum;
k. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, dan aset
bagian hukum; dan
5
Pasal 24 ayat (1) Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
6
Pasal 24 ayat (2) Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
5
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh asisten pemerintahan
dan kesejahteraan rakyat yang berkaitan dengan bidang tugas bagian
hukum.
3. Struktur Organisasi
Bagian hukum berada di bawah koordinasi dari asisten pemerintahan
dan kesejahteraan rakyat, yang mana bagian hukum terdiri atas tiga
subbagian yaitu subbagian perundang-undangan, subbagian bantuan
hukum dan hak asasi manusia, dan subbagian dokumentasi dan informasi
hukum.7 Bagian hukum dipimpin oleh kepala bagian dan berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris daerah.8
7
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
8
Pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
9
Pasal 26 ayat (2) Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 93 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
6
e. penyiapan bahan penjelasan walikota dalam proses penetapan
peraturan daerah;
f. penyiapan bahan analisa dan kajian produk hukum daerah;
g. pembinaan penyusunan produk hukum daerah;
h. penyiapan bahan administrasi pengundangan dan autentifikasi produk
hukum daerah;
i. pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem pengendalian internal
pemerintah, zona integritas, ketatalaksanaan, dan budaya
pemerintahan pada subbagian perundang-undangan;
j. pelaksanaan pengelolaan kearsipan subbagian perundang-undangan;
k. pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan subbagian
perundang-undangan;
l. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan subbagian perundang-undangan; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugas bagian hukum.
Tugas unit kerja subbagian perundang-undangan tentu saja berkaitan
dengan tugas dari bagian hukum, yang mana tugas dari bagian hukum
mayoritas berada di dalam subbagian perundang-undangan. Ketugasan yang
ada di bagian hukum diperinci dan didelegasikan ke dalam ketugasan sub
bagian perundang-undangan.
C. Tugas Jabatan
Tugas dan fungsi jabatan analis peraturan perundang-undangan dan
rancangan peraturan perundang-undangan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun
2016 adalah untuk melakukan kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun
rekomendasi di bidang peraturan perundang-undangan dan rancangan
peraturan perundang-undangan.
7
Adapun tugas tersebut dapat dirinci kembali yaitu sebagai berikut:
a. melakukan koreksi keputusan walikota;
b. melakukan koreksi peraturan walikota
c. publikasi rancangan peraturan daerah;
d. tim pembahasan rancangan peraturan daerah; dan
e. ketugasan lain yang diberikan berdasarkan keputusan walikota.
Dengan adanya ketugasan untuk melakukan koreksi keputusan walikota, maka
tentu saja ketugasan tersebut berkaitan dengan isu yang penulis angkat di dalam
aktualisasi yang dilakukan. Penulis mempunyai peran langsung atau
keterkaitan langsung dengan isu yang diangkat.
8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Konsultasi dan meminta 1. Membuat janji kepada Tersedianya notulensi Nasionalisme: Berdasarkan Berdasarkan
arahan kepada kepala kepala subbagian terkait hasil konsultasi Percaya diri ketika ketentuan Pasal 26 pada
subbagian perundang- perundang-undangan dengan kepala melakukan konsultasi ayat (1) Peraturan Peraturan
undangan terkait alur untuk meminta konsultasi subbagian perundang- dengan kepala subbagian Walikota Walikota
keputusan walikota dan arahan terkait alur undangan. perundang-undangan Yogyakarta Nomor Yogyakarta
koreksi keputusan terkait alur koreksi 93 Tahun 2020 Nomor 14
walikota; dan keputusan walikota. tentang Kedudukan, Tahun 2018
Susunan Organisasi, tentang
9
2. Melakukan pencatatan Etika Publik: Tugas, Fungsi, dan Budaya
dari hasil konsultasi Menunjukkan sikap yang Tata Kerja Pemerintahan
dengan kepala subbagian hormat dan sopan ketika Sekretariat Daerah, di Pemerintah
perundang-undangan melakukan konsultasi tugas subbagian Kota
terkait alur koreksi dengan kepala subbagian perundang- Yogyakarta,
keputusan walikota. perundang-undangan undangan adalah maka budaya
terkait alur koreksi menyiapkan bahan Pemerintah
keputusan walikota. perumusan Kota
Anti Korupsi: kebijakan, Yogyakarta
Disiplin ketika pengoordinasian, adalah
melakukan konsultasi pembinaan, SATRIYA,
dengan kepala subbagian fasilitasi, yang mana
perundang-undangan pemantauan, dan budaya
terkait alur koreksi pengevaluasian SATRIYA
keputusan walikota. penyelenggaraan memiliki 2
Akuntabilitas: perundang- (dua) makna,
Tanggung jawab dan undangan produk yaitu:
transparan dalam hukum Daerah. 1. SATRIYA
melakukan pencatatan Adapun fungsi sebagai
hasil konsultasi dengan subbagian watak
dengan kepala subbagian perundang- ksatriya
perundang-undangan undangan yang
10
terkait alur koreksi berdasarkan Pasal memiliki
keputusan walikota. 26 ayat (2) sikap
Etika Publik: Peraturan Walikota memegang
Cermat dalam melakukan Yogyakarta Nomor teguh ajaran
pencatatan hasil 93 Tahun 2020 moral
konsultasi dengan dengan tentang Kedudukan, sawiji,
kepala subbagian Susunan Organisasi, greget,
perundang-undangan Tugas, Fungsi, dan senggguh
terkait alur koreksi Tata Kerja ora mingkuh
keputusan walikota. Sekretariat Daerah, dan
2. Analisis alur koreksi 1. Mengkaji dan Tersedianya notulensi Akuntabilitas: antara lain sebagai semangat
keputusan walikota mengidentifikasi alur terkait alur koreksi Mengkaji dan berikut: golong
koreksi keputusan Keputusan Walikota mengidentifikasi alur a. penyusunan gilig.
walikota; dan Yogyakarta koreksi keputusan perencanaan 2. SATRIYA
2. Melakukan pencatatan walikota dengan kegiatan pada sebagai
terkait kajian dan tanggung jawab. subbagian akronim
identifikasi hasil koreksi Nasionalisme: perundang- dari Selaras,
keputusan walikota. Kerja keras dalam undangan; Akal budi
mengkaji dan b. penyiapan bahan luhur-jati
mengidentifikasi alur perumusan diri,
koreksi keputusan kebijakan di Teladan-
walikota. bidang keteladanan,
11
Etika Publik: perundang- Rela
Berintegritas dan cermat undangan; melayani,
dalam mengkaji dan c. penyiapan bahan Inovatif,
mengidentifikasi alur penyusunan Yakin
koreksi keputusan produk hukum percaya diri
walikota. daerah; dan Ahli
Nasionalisme: d. pelaksanaan profesional.
Bertanggungjawab ketika harmonisasi dan
Dengan adanya
melakukan pencatatan sinkronisasi
alur koreksi
terkait kajian dan produk hukum
keputusan
identifikasi hasil koreksi daerah;
walikota, maka
keputusan walikota. e. penyiapan bahan
sikap rela
Etika Publik: penjelasan
melayani
Cermat dalam melakukan walikota dalam
dengan baik
pencatatan terkait kajian proses penetapan
dan adanya
dan identifikasi hasil peraturan daerah;
inovasi yang
koreksi keputusan f. penyiapan bahan
dilakukan
walikota. analisa dan kajian
tentunya
memperkuat
12
3. Membuat alur koreksi 1. Konsultasi dengan kepala Tersedianya alur Akuntabilitas: produk hukum budaya
keputusan walikota subbagian perundang- koreksi Keputusan Jujur dalam konsultasi daerah; SATRIA yang
undangan terkait dengan Walikota Yogyakarta rancangan alur koreksi g. pembinaan ada di
rancangan alur koreksi keputusan walikota penyusunan Pemerintah
keputusan walikota; dengan kepala peraturan produk hukum Kota
2. Membuat dan mendesain perundang-undangan. daerah; Yogyakarta.
alur koreksi keputusan Nasionalisme: h. penyiapan bahan
walikota; dan Humanis dan percaya diri administrasi
3. Melakukan konsultasi dan dalam konsultasi pengundangan
meminta persetujuan dari rancangan alur koreksi dan autentifikasi
kepala peraturan keputusan walikota produk hukum
perundang-undangan dengan kepala peraturan daerah;
terkait dengan rancangan perundang-undangan. i. pelaksanaan
alur koreksi keputusan Etika Publik: reformasi
walikota. Hormat dan sopan pada birokrasi, sistem
saat melakukan konsultasi pengendalian
rancangan alur koreksi internal
keputusan walikota pemerintah, zona
dengan kepala peraturan integritas,
perundang-undangan. ketatalaksanaan,
dan budaya
pemerintahan
13
Anti Korupsi: pada subbagian
Disiplin ketika konsultasi perundang-
rancangan inovasi video undangan;
alur koreksi keputusan j. pelaksanaan
walikota dengan kepala pengelolaan
subbagian perundang- kearsipan
undangan. subbagian
Akuntabilitas: perundang-
Membuat dan mendesain undangan;
rancangan alur koreksi k. pelaksanaan
keputusan walikota tindak lanjut
dengan penuh tanggung laporan hasil
jawab. pemeriksaan
Nasionalisme: subbagian
Kerja keras dalam perundang-
membuat dan mendesain undangan;
rancangan alur koreksi l. pelaksanaan
keputusan walikota. pemantauan,
evaluasi, dan
penyusunan
laporan
pelaksanaan
14
Etika Publik: kegiatan
Cermat pada saat subbagian
membuat dan mendesain perundang-
rancangan alur koreksi undangan; dan
keputusan walikota. m. pelaksanaan
Nasionalisme: fungsi lain yang
Percaya diri pada saat diberikan oleh
melakukan konsultasi dan atasan sesuai
meminta persetujuan dari dengan bidang
kepala subbagian tugas bagian
perundang-undangan hukum.
terkait dengan rancangan
Dengan adanya
alur koreksi keputusan
tugas pokok dan
walikota.
fungsi subbagian
Etika publik:
perundang-
Hormat dan sopan pada
undangan tersebut
saat melakukan konsultasi
dan dikatikan
dan meminta persetujuan
dengan isu dan
dari kepala subbagian
gagasan yang
perundang-undangan
dicetuskan yaitu
terkait dengan rancangan
15
alur koreksi keputusan dengan adanya alur
walikota. koreksi keputusan
Anti Korupsi: walikota, maka
Disiplin pada saat memudahkan dan
melakukan konsultasi dan berkontribusi
meminta persetujuan dari langsung pada
kepala subbagian subbagian
perundang-undangan perundang-
terkait dengan rancangan undangan dalam hal
alur koreksi keputusan menjalankan tugas
walikota. dan fungsi untuk
4. Membuat video alur 1. Konsultasi dengan kepala Tersedianya video Akuntabilitas: melakukan
koreksi keputusan subbagian perundang- alur koreksi Jujur dalam konsultasi harmonisasi dan
walikota undangan terkait dengan Keputusan Walikota rancangan inovasi video sinkornisasi produk
rancangan inovasi video Yogyakarta alur koreksi keputusan hukum daerah,
alur koreksi keputusan walikota dengan kepala kajian produk
walikota; peraturan perundang- hukum daerah, dan
2. Membuat dan mendesain undangan. pembinaan
video alur koreksi Nasionalisme: penyusunan produk
keputusan walikota; dan Humanis dan percaya diri hukum daerah.
3. Melakukan konsultasi dan dalam konsultasi
meminta persetujuan dari rancangan video alur
16
kepala peraturan koreksi keputusan
perundang-undangan walikota dengan kepala
terkait dengan rancangan peraturan perundang-
video alur koreksi undangan.
keputusan walikota. Etika Publik:
Hormat dan sopan pada
saat melakukan konsultasi
rancangan inovasi video
alur koreksi keputusan
walikota dengan kepala
peraturan perundang-
undangan.
Anti Korupsi:
Disiplin ketika konsultasi
rancangan inovasi video
alur koreksi keputusan
walikota dengan kepala
subbagian perundang-
undangan.
Akuntabilitas:
Membuat dan mendesain
rancangan video alur
17
koreksi keputusan
walikota dengan penuh
tanggung jawab.
Nasionalisme:
Kerja keras dalam
membuat dan mendesain
rancangan video alur
koreksi keputusan
walikota.
Etika Publik:
Cermat pada saat
membuat dan mendesain
rancangan video alur
koreksi keputusan
walikota.
Nasionalisme:
Percaya diri pada saat
melakukan konsultasi dan
meminta persetujuan dari
kepala subbagian
perundang-undangan
terkait dengan rancangan
18
inovasi video alur koreksi
keputusan walikota.
Etika publik:
Hormat dan sopan pada
saat melakukan konsultasi
dan meminta persetujuan
dari kepala subbagian
perundang-undangan
terkait dengan rancangan
inovasi video alur koreksi
keputusan walikota.
Anti Korupsi:
Disiplin pada saat
melakukan konsultasi dan
meminta persetujuan dari
kepala subbagian
perundang-undangan
terkait dengan rancangan
video alur koreksi
keputusan walikota.
19
5. Publikasi alur koreksi 1. Konsultasi dan koordinasi Tersedianya alur Nasionalisme:
keputusan walikota dengan kepala subbagian Keputusan Walikota Percaya diri ketika
melalui website dokumentasi dan Yogyakarta di dalam melakukan konsultasi dan
hukum.jogjakota.go.id informasi hukum terkait website koordinasi dengan kepala
dan/atau sosial media dengan publikasi alur hukum.jogjakota.go.id subbagian dokumentasi
bagian hukum koreksi keputusan dan/atau sosial media dan informasi hukum.
walikota melalui website bagian hukum ( Etika Publik:
hukum.jogjakota.go.id Hormat dan sopan pada
dan/atau sosial media saat konsultasi dan
bagian hukum; dan koordinasi dengan kepala
2. Pengunggahan hasil subbagian dokumentasi
inovasi alur koreksi dan informasi hukum.
keputusan walikota ke Nasionalisme:
website Saling menghormati pada
hukum.jogjakota.go.id saat pengunggahan hasil
dan sosial media bagian alur koreksi keputusan
hukum dengan staf walikota ke website
subbagian dokumentasi hukum.jogjakota.go.id
dan informasi hukum. dan sosial media bagian
hukum dengan staf
subbagian dokumentasi
dan informasi hukum.
20
Etika Publik:
Hormat dan sopan pada
saat proses pengunggahan
alur koreksi keputusan
walikota ke website
hukum.jogjakota.go.id
Jogja Kota dan sosial
media bagian hukum
dengan staf subbagian
dokumentasi dan
informasi hukum.
6. Publikasi video alur 1. Konsultasi dan koordinasi Tersedianya video Nasionalisme:
koreksi keputusan dengan kepala subbagian alur Keputusan Percaya diri ketika
walikota melalui dokumentasi dan Walikota Yogyakarta melakukan konsultasi dan
website informasi hukum terkait di dalam website koordinasi dengan kepala
hukum.jogjakota.go.id dengan publikasi video hukum.jogjakota.go.id subbagian dokumentasi
dan/atau sosial media alur koreksi keputusan dan/atau sosial media dan informasi hukum.
bagian hukum walikota melalui website bagian hukum Etika Publik:
hukum.jogjakota.go.id Hormat dan sopan pada
dan/atau sosial media saat konsultasi dan
bagian hukum; dan koordinasi dengan kepala
21
2. Pengunggahan hasil subbagian dokumentasi
inovasi video alur koreksi dan informasi hukum.
keputusan walikota ke Nasionalisme:
website Saling menghormati pada
hukum.jogjakota.go.id saat pengunggahan hasil
dan sosial media bagian inovasi video alur ke
hukum dengan staf website
subbagian dokumentasi hukum.jogjakota.go.id
dan informasi hukum. dan sosial media bagian
hukum dengan staf
subbagian dokumentasi
dan informasi hukum.
Etika Publik:
Hormat dan sopan pada
saat proses pengunggahan
hasil inovasi alur dan
video alur ke website
hukum.jogjakota.go.id
dan sosial media bagian
hukum dengan staf
subbagian dokumentasi
dan informasi hukum.
22
7. Monitoring 1. Pendataan koreksi 1. Tersedia nya data Akuntabilitas:
implementasi efektifitas keputusan walikota koreksian Bertanggung jawab dan
serta efisiensi alur dan selama 3 (tiga) hari kerja keputusan walikota jujur ketika melakukan
video alur koreksi setelah adanya alur dan selama 3 (tiga) hari pendataan koreksi
keputusan walikota video alur keputusan kerja; dan keputusan walikota
walikota; dan 2. Lembar analisis selama 3 (tiga) hari kerja
2. Analisis proses koreksi implementasi setelah adanya alur dan
keputusan walikota proses koreksi video alur keputusan
setelah adanya adanya keputusan walikota.
alur dan video alur walikota. Etika Publik:
keputusan walikota. Cermat dalam melakukan
pendataan koreksi
keputusan walikota
selama 3 (tiga) hari kerja
setelah adanya alur dan
video alur keputusan
walikota.
Anti Korupsi:
Kerja keras dalam dalam
melakukan pendataan
koreksi keputusan
walikota selama 3 (tiga)
23
hari kerja setelah adanya
alur dan video alur
keputusan walikota.
Etika Publik:
Cermat dalam analisis
proses koreksi keputusan
walikota setelah adanya
adanya alur dan video alur
keputusan walikota.
Anti Korupsi:
Jujur ketika melakukan
analisis proses koreksi
keputusan walikota
setelah adanya adanya
alur dan video alur
keputusan walikota.
24
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Juli Agustus Bukti Kegiatan
No. Kegiatan
Pekan 3 Pekan 4 Pekan 5 Pekan 1 Pekan 2 Pekan 3 Pekan 4
1. Konsultasi dan meminta arahan Notulensi dan dokumentasi
kepada kepala subbagian perundang- berupa foto.
undangan terkait alur koreksi
keputusan walikota
25
5. Publikasi alur koreksi keputusan Dokumentasi berupa foto
walikota melalui website dan
hukum.jogjakota.go.id dan/atau sosial tangkapan layar publikasi.
media bagian hukum
6. Publikasi video alur koreksi Dokumentasi berupa foto
keputusan walikota melalui website dan tangkapan layar
hukum.jogjakota.go.id dan/atau sosial publikasi.
media bagian hukum
7. Monitoring implementasi efektifitas Lembar analisis dan data
serta efisiensi alur dan video alur koreksian keputusan
koreksi keputusan walikota walikota selama 3 (tiga) hari
kerja, serta dokumentasi
berupa foto.
26
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 4.1
Uraian Kegiatan Kegiatan pertama yang dilakukan pada aktualisasi adalah konsultasi dan
meminta arahan kepada kepala subbagian perundang-undangan terkait
dengan alur keputusan walikota. Yang mana pada kegiatan ini terdiri
atas dua tahapan kegiatan yaitu membuat janji dengan kepala subbagian
perundang-undangan untuk meminta konsultasi dan arahan terkait alur
keputusan walikota dan melakukan pencatatan hasil dari konsultasi yang
sudah dilakukan tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan supaya
mendapatkan arahan dan meminta persetujuan atau izin kepada kepala
subbagian perundang-undangan bahwa aktualisasi yang dilakukan
adalah berkaitan dengan penyusunan alur koreksi keputusan walikota.
27
2. Etika Publik
- Menunjukkan sikap yang hormat dan sopan ketika melakukan
konsultasi dengan kepala subbagian perundang-undangan terkait
alur koreksi keputusan walikota; dan
- Cermat dalam melakukan pencatatan hasil konsultasi dengan
dengan kepala subbagian perundang-undangan terkait alur
koreksi keputusan walikota.
3. Anti Korupsi
Disiplin ketika melakukan konsultasi dengan kepala subbagian
perundang-undangan terkait alur koreksi keputusan walikota.
28
2. Notulensi (Lampiran Kegiatan 1).
Tabel 4.2
Uraian Kegiatan Kegiatan analisis alur koreksi keputusan walikota terdiri atas dua tahapan
kegiatan yaitu mengkaji dan mengidentifikasi alur koreksi keputusan
walikota, serta melakukan pencatatan terkait kajian dan identifikasi hasil
koreksi keputusan walikota. Penulis melakukan kajian dan identifikasi
bagaimana proses koreksi keputusan walikota. Dengan adanya kegiatan
tersebut tentu saja sangat bermanfaat bagi penulis untuk membuat alur
dan video alur koreksi keputusan walikota. Hasil analisis alur koreksi
keputusan walikota digunakan sebagai bahan utama dalam penyusunan
alur dan video alur koreksi keputusan walikota.
1. Akuntabilitas
Mengkaji dan mengidentifikasi alur koreksi keputusan walikota
dengan tanggung jawab.
2. Nasionalisme
Keterkaitan Nilai Dasar dengan
Kerja keras dalam mengkaji dan mengidentifikasi alur koreksi
Kegiatan
keputusan walikota.
3. Etika Publik
Berintegritas dan cermat dalam mengkaji dan mengidentifikasi alur
koreksi keputusan walikota.
29
Analisis Dampak Kegiatan 1. Akuntabilitas
Dengan adanya kajian dan identifikasi yang dilakukan dengan
tanggung jawab maka tersusun hasil kajian dan identifikasi yang baik
terkait alur koreksi keputusan walikota.
2. Nasionalisme
Ketika melakukan kajian dan identifikasi yang dilandasi dengan sikap
yang kerja keras, maka diharapkan memperoleh hasil kajian yang
komprehensif.
3. Etika Publik
Dengan menerapkan sikap berintegritas dan cermat, maka diperoleh
suatu hasil kajian dan identifikasi yang lengkap, dan tidak ada alur
koreksi keputusan walikota yang terlewat. Semua alur tercatat dengan
baik dan urut dari awal sampai akhir.
Tabel 4.3
Uraian Kegiatan Kegiatan membuat alur koreksi keputusan walikota terdiri atas tiga
kegiatan yaitu konsultasi dengan kepala subbagian perundang-undangan
terkait dengan rancangan alur keputusan walikota, membuat dan
mendesain alur koreksi keputusan walikota, dan melakukan konsultasi
dan meminta persetujuan dari kepala peraturan perundang-undangan
terkait dengan rancangan alur koreksi keputusan walikota. Kegiatan
membuat alur koreksi keputusan walikota merupakan kegiatan yang
30
dilakukan setelah adanya hasil mengkaji dan mengidentifikasi alur
koreksi keputusan walikota.
31
4. Anti Korupsi
Sikap disiplin yaitu dengan datang tepat waktu pada saat melakukan
konsultasi dan meminta persetujuan berimplikasi pada keefektifan dan
efisiensi waktu.
Tabel 4.4
Uraian Kegiatan Kegiatan membuat video alur koreksi keputusan walikota didasarkan
pada analisis dan identifikasi yang sudah dilakukan terhadap alur koreksi
keputusan walikota dan alur koreksi keputusan walikota. Kegiatan
membuat video alur koreksi keputusan walikota terdiri atas tiga tahapan
kegiatan yaitu konsultasi dengan kepala subbagian perundang-undangan
terkait dengan rancangan inovasi video alur koreksi keputusan walikota,
membuat dan mendesain video alur koreksi keputusan walikota, dan
melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dari kepala peraturan
perundang-undangan terkait dengan rancangan video alur koreksi
keputusan walikota.
32
2. Nasionalisme
Percaya diri pada saat melakukan konsultasi dan meminta persetujuan
dari kepala subbagian perundang-undangan terkait dengan rancangan
inovasi video alur koreksi keputusan walikota.
3. Etika publik
Hormat dan sopan pada saat melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan dari kepala subbagian perundang-undangan terkait dengan
rancangan inovasi video alur koreksi keputusan walikota.
4. Anti Korupsi
Disiplin pada saat melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dari
kepala subbagian perundang-undangan terkait dengan rancangan
video alur koreksi keputusan walikota.
33
Tabel 4.5
Uraian Kegiatan Pada kegiatan publikasi alur koreksi keputusan walikota melalui website
hukum.jogjakota.go.id dan/atau sosial media bagian hukum tentu saja
berkesinambungan dengan kegiatan sebelumnya yaitu pada saat
pembuatan alur koreksi keputusan walikota. Pada kegiatan publikasi alur
koreksi keputusan walikota tentu saja dibutuhkan konsultasi dan
koordinasi dengan kepala subbagian dokumentasi dan informasi hukum,
setelah dilakukan konsultasi dan koordinasi maka tahapan kegiatan
selanjutnya adalah pengunggahan alur koreksi keputusan walikota yang
dilakukan dengan staf subbagian dokumentasi dan informasi hukum.
Dengan adanya pengunggahan yang dilakukan diharapkan perangkat
daerah lebih memahami talur koreksi keputusan walikota sehingga tidak
terjadi hambatan dalam proses koreksi keputusan walikota.
34
2. Etika Publik
Hormat dan sopan pada saat konsultasi dan koordinasi dengan kepala
subbagian dokumentasi dan informasi hukum dan staf subbagian
dokumentasi dan informasi hukum.
Tabel 4.6
Uraian Kegiatan Kegiatan publikasi video alur koreksi keputusan walikota merupakan
kelanjutan kegiatan dari pembuatan video alur koreksi keputusan
35
walikota. Pada kegiatan publikasi video alur koreksi keputusan walikota
terdiri dari dua tahapan kegiatan yaitu konsultasi dan koordinasi dengan
kepala subbagian dokumentasi dan informasi hukum terkait dengan
publikasi video alur koreksi keputusan walikota melalui website
hukum.jogjakota.go.id dan/atau sosial media bagian hukum, dan
pengunggahan hasil inovasi video alur koreksi keputusan walikota ke
website hukum.jogjakota.go.id dan sosial media bagian hukum dengan
staf subbagian dokumentasi dan informasi hukum.
Output/Hasil Kegiatan Tersedianya video alur koreksi keputusan walikota di dalam website
hukum.jogjakota.go.id dan/atau sosial media bagian hukum.
Outcome 1. Terjalinnya hubungan dan koordinasi yang baik dengan rekan kerja;
dan
2. Mempunyai sikap hormat, sopan, dan percaya diri dalam
berkoordinasi dengan rekan kerja dan atasan.
36
Tabel 4.7
Monitoring Implementasi Efektifitas serta Efisiensi Alur dan Video Alur Koreksi
Keputusan Walikota
Tahapan Kegiatan 1. Pendataan koreksi keputusan walikota selama 3 (tiga) hari kerja
setelah adanya alur dan video alur keputusan walikota; dan
2. Analisis proses koreksi keputusan walikota setelah adanya adanya alur
dan video alur keputusan walikota.
Uraian Kegiatan Kegiatan monitoring implementasi efektifitas serta efisiensi alur dan
video alur koreksi keputusan walikota bertujuan untuk mengetahui
apakah sudah berjalan dengan baik alur koreksi keputusan walikota
setelah adanya alur dan video alur koreksi keputusan walikota yang sudah
diunggah di dalam website hukum.jogjakota.go.id dan sosial media
bagian hukum. Dalam kegiatan monitoring yang dilaksanakan terdapat
dua tahapan kegiatan yaitu pendataan koreksi keputusan walikota selama
3 (tiga) hari kerja setelah adanya alur dan video alur keputusan walikota,
dan analisis proses koreksi keputusan walikota setelah adanya adanya alur
dan video alur keputusan walikota.
Output/Hasil Kegiatan 1. Tersedia nya data koreksian keputusan walikota selama 3 (tiga) hari
kerja; dan
2. Lembar analisis implementasi proses koreksi keputusan walikota.
37
3. Anti Korupsi
Kerja keras dan jujur dalam dalam melakukan pendataan dan analisis
koreksi keputusan walikota selama 3 (tiga) hari kerja setelah adanya
alur dan video alur keputusan walikota.
Daftar Lampiran 1. Lembar analisis dan data koreksian keputusan walikota selama 3 (tiga)
hari kerja (Lampiran Kegiatan 7); dan
2. Dokumentasi berupa foto (Lampiran Kegiatan 7).
38
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Realisasi Aktualisasi
Tabel 4.8
39
3. Membuat alur koreksi Kepala subbagian Kesulitan mencari ide Berdiskusi dengan
keputusan walikota. perundang-undangan pada saat mendesain staf bagian
(mentor) memberikan alur koreksi hukum yang
saran dan masukkan keputusan walikota. memiliki
terkait alur koreksi kemampuan
keputusan walikota, dan membuat desain
memberikan persetujuan dan info grafis.
terhadap alur yang sudah
dibuat.
4. Membuat video alur Kepala subbagian Kesulitan mencari ide Berdiskusi dengan
koreksi keputusan perundangan-undangan dan menemukan staf bagian hukum
walikota. (mentor) memberikan aplikasi untuk yang sudah
persetujuan terhadap membuat alur video memiliki
video alur koreksi koreksi keputusan pengalaman
keputusan walikota. walikota. editing video.
40
7. Monitoring implementasi Data terkait keputusan - -
efektifitas dan efisiensi alur walikota yang masuk pada
dan video alur koreksi bagian hukum selama 3
keputusan walikota. (tiga) hari kerja sudah
tercatat dengan baik,
sehingga tidak mengalami
kesulitan dalam
melakukan pengumpulan
data keputusan walikota.
C. Analisis Dampak
Tabel 4.9
Analisis Dampak
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
1. Konsultasi dan 1. Membuat janji kepada Membuat janji untuk Tidak membuat janji
meminta arahan kepala subbagian meminta konsultasi untuk meminta
kepada kepala perundang-undangan dan arahan terkait alur konsultasi dan arahan
subbagian perundang- untuk meminta koreksi keputusan terkait alur koreksi
undangan terkait alur konsultasi dan arahan walikota. keputusan walikota.
keputusan walikota. terkait alur koreksi
keputusan walikota.
41
dengan alur koreksi koreksi keputusan
keputusan walikota. walikota.
2. Analisis alur koreksi 1. Mengkaji dan Melakukan kajian dan Melakukan kajian dan
keputusan walikota. mengidentifikasi alur identifikasi alur identifikasi yang tidak
koreksi keputusan koreksi keputusan berkaitan dengan alur
walikota; dan walikota. koreksi keputusan
walikota.
42
undangan terkait perundang-undangan kepala peraturan
dengan rancangan alur terkait dengan perundang-undangan
koreksi keputusan rancangan alur koreksi terkait dengan
walikota. keputusan walikota. rancangan alur koreksi
keputusan walikota.
43
dan/atau sosial media publikasi alur koreksi publikasi alur koreksi terkait dengan
bagian hukum. keputusan walikota keputusan walikota publikasi alur koreksi
melalui website melalui website keputusan walikota
hukum.jogjakota.go.id hukum.jogjakota.go.id melalui website
dan/atau sosial media dan/atau sosial media hukum.jogjakota.go.id
bagian hukum; dan bagian hukum. dan/atau sosial media
bagian hukum.
44
2. Pengunggahan hasil Melakukan Melakukan
inovasi video alur pengunggahan hasil pengunggahan hasil
koreksi keputusan inovasi video alur inovasi video alur
walikota ke website koreksi keputusan koreksi keputusan
hukum.jogjakota.go.id walikota ke website walikota ke website
dan sosial media hukum.jogjakota.go.id hukum.jogjakota.go.id
bagian hukum dengan dan sosial media dan sosial media
staf subbagian bagian hukum dengan bagian hukum dengan
dokumentasi dan staf subbagian staf subbagian
informasi hukum. dokumentasi dan dokumentasi dan
informasi hukum. informasi hukum.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dalam rentang waktu 9 Juli -27 Agustus 2021,
dan bertempat di subbagian perundang-undangan, bagian hukum, sekretariat daerah Kota
Yogyakarta. Berdasarkan pada aktualisasi dan habituasi yang sudah dilakukan oleh
penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut.
B. Saran
Melalui kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran
antara lain sebagai berikut.
46
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, edisi revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2011).
Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Laporan Akhir Kelompok Kerja
Analisis dan Evaluasi Hukum Terkait Tata Kelola Pemerintahan, (Jakarta: Pusat
Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2019).
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
47
LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1
48
foto notulensi hasil konsultasi dengan kepala subbagian perundang-undangan
terkait alur koreksi keputusan walikota
49
Lampiran Kegiatan 2
50
catatan hasil dari kajian dan identifikasi hasil koreksi keputusan walikota
51
Lampiran Kegiatan 3
52
hasil koreksi keputusan walikota dari kepala subbagian perundang-undangan
53
revisi alur koreksi keputusan walikota setelah dikoreksi kepala subbagian
perundang-undangan
54
Lampiran Kegiatan 4
55
screenshot video alur koreksi keputusan walikota
56
Lampiran Kegiatan 5
foto proses pengunggahan hasil inovasi alur koreksi keputusan walikota ke website
hukum.jogjakota.go.id dan sosial media bagian hukum dengan staf subbagian
dokumentasi dan informasi hukum
57
screenshot publikasi alur koreksi keputusan walikota yang diunggah di instagram
bagian hukum
58
screenshot publikasi alur koreksi keputusan walikota yang diunggah di facebook
bagian hukum
59
screenshot publikasi alur koreksi keputusan walikota yang diunggah di website
bagian hukum
Lampiran Kegiatan 6
60
screenshot publikasi video alur koreksi keputusan walikota yang diunggah di
instagram bagian hukum
61
screenshot publikasi video alur koreksi keputusan walikota yang diunggah di
facebook bagian hukum
62
Lampiran Kegiatan 7
foto analisis proses koreksi keputusan walikota setelah adanya adanya alur dan
video alur keputusan walikota
63
foto hasil monitoring dari aktualisasi yang dilakukan
64