HALAMAN PERSETUJUAN
Judul
PERHITUNGAN PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK NIKAH RUJUK
(PNBP NR) DIDALAM MICROSOFT EXCEL
Tempat
KEMENTERIAN AGAMA
Jl. Pemda No. 44 Linggasari Singasari Kec. Singaparna
Rinda Fauziah
18101196
Menyetujui,
Pimpinan Kepala / Instansi, Pembimbing DU/DI
HALAMAN PENGESAHAN 1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Rinda Fauziah
18101196
XII AKL
Pada Tanggal
16 Oktober 2020
Mengetahui,
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN 2
Laporan ini disampaikan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
SMK Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
2020/2021
Mengetahui,
Mengetahui,
Kepala SMK Sukapura,
Dedi Ah Kurniadi,S.Pd.M.Pd
NIP. 19760415 200701 1 01
iv
LEMBAR PENGUJI
Rinda Fauziah
18101196
Telah diuji oleh dan disetujui di Tasikmalaya sebagai Laporan Sidang PKL
Pada Tanggal
16 Oktober 2020
Mengetahui,
Penguji 1 Penguji 2
………………………………………… ……………………………………
KATA PENGANTAR
v
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Alloh SWT. Atas
limpahan rahmat, ridha, dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai suri teladan bagi umatnya.
Sehubung dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan dapat
terjun langsung untuk melihat fenomena dilapangan. Praktik kerja lapangan ini
saya mengambil mangambil mata pelajaran Spreadsheet dengan materi yang
berjudul Perhitungan Pendapatan Negara Bukan Pajak Nikah Rujuk (PNBP NR)
di Microsoft Excel Praktik ini telah saya laksanakan di Kementerian Agama pada
bagian seksi BIMAS ISLAM. Kegiatan PKL ini diharapkan mampu membuat
siswa/I terjun ke dunia kerja secara langsung dan memperoleh pengalaman dan
wawasan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban tertulis atas terlaksanannya kegiatan, dan juga merupakan
tugas yang harus diselesaikan oleh semua siswa/i Smk Sukapura.Tujuan utama
dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan praktik yang
telah dipelajari di sekolah dan dapat di selesaikan serta di aplikasikan di lapangan.
Kelancaran kegiatan PKL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu :
1. Allah SWT
2. Drs. H. Ahmad Sopandi M.Pd selaku Pembina Yayasan Al – Ghina
Cikalapa
3. Dedi Ahmad Kurniadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah Smk Sukapura
4. Nita Kurnia Dewi, S.Pd selaku Ketua Program Bisnis dan Manajemen
5. Drs.H.Usep Saepdin Muhktar selaku Pimpinan DUDI
6. Riza Budi Abdul Barry, S.Pd.,M.M. selaku Pembimbing Sekolah
7. Drs. H. Aep Saepudin selaku Pembimbing DUDI
vi
8. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta, yang telah melimpahkan kasih
sayang, do’a dan dukungan moril maupun materi kepada penulis selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
9. Rekan – rekan XII AKL yang selalu mendukung dalam proses pembuatan
laporan
10. Rekan-rekan seperjuangan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Laporan ini menjelaskan aktivitas PKL yang telah dilaksanakan. Selama
berada di Kementerian Agama bagian BIMAS ISLAM Semoga laporan PKL ini
dapat memberikan manfaat, baik berupa inspirasi maupun motivasi bagi pembaca,
dalam proses pembuatan laporan tentu masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan.
Wasssalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan.....................................................................................i
Halaman Pengesahan I...................................................................................ii
Halaman Pengesahan II.................................................................................iii
Lembar penguji...............................................................................................iv
Kata Pengantar...............................................................................................v
Daftar Isi..........................................................................................................vii
Daftar Tabel....................................................................................................ix
Daftar Gambar................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................4
1.4 Manfaat.........................................................................................4
1.5 Waktu dan Tempat PKL...............................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................5
2.1 Teori .............................................................................................5
2.1.1 Pengertian Pendapatan Negara Bukan pajak.............................5
2.1.1.1 Jenis PNBP ............................................................................6
2.1.1.2 Tarif PNBP............................................................................7
2.1.1.3 Pengelolaan PNBP..................................................................7
2.1.2 Pengertian PNBP NR.................................................................8
2.1.2.1 Pencatatan Biaya Nikah/ Rujuk..............................................8
2.1.2.2 Dasar Hukum PNBP NR........................................................9
BAB III GAMBARAN UMUM.....................................................................10
3.1 Sejarah Perusahaan/Instansi.........................................................10
3.2 Profil dan Visi Misi Perusahaan...................................................14
3.3 Struktur Organisasi.......................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................16
4.1 Implementasi................................................................................16
viii
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 1.1 Rekapitulasi Kehadiran.....................................................................4
Tabel 4.1 Perhitungan PNBP ........................................................................19
Tabel 4.2 Jurnal Kegiatan/Pekerjaan PKL.......................................................20
x
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 3.1 Kementrian Agama.......................................................................10
Gambar 3.2 Struktur Organisasi.......................................................................15
Gambar 4.1 Laporan Peristiwa nikah...............................................................16
Gambar 4.2 Laporan Biaya Operasional..........................................................17
Gambar 4.3 Biaya Operasional ........................................................................17
Gambar 4.4 Laporan PAI non PNS..................................................................17
Gambar 4.5 Entry Data ATK NR.....................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
Pada saat ini sekolah kita dituntut untuk lebih memahami teori yang didapat
selama PKL (Praktek Kerja Lapangan), dengan mengenal dunia kerja, Oleh karna
itu, dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah pada umumnya,
terutama di SMK Sukapura . Pada awal semester lima ini siswa atau siswi SMK
Sukapura diwajibkan untuk mengikuti PKL (Praktek Kerja Lapangan). Dimana
dengan adanya PKL (Praktek Kerja Lapangan) siswa atau siswi dapat
memperoleh pengalaman tentang dunia kerja dan dapat menuliskan hasil PKL
(Praktek Kerja Lapangan) tersebut dalam bentuk laporan.
Praktik kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan yang dilakukan di DUDI atau
lapangan pekerjaan lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan
kompetensi.Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman
dibidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta
didik saat praktik kerja lapangan.
Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaran pada
sekolah menegah kejuruan (SMK) yang melibatkan masyarakat, khususnya dunia
kerja, tujuan utamanya selain untuk memperkuat penguasaan kompetensi teknis
sesuai dengan kompetensi keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk
menginternalisasi nilai nilai positif ke dunia kerja dalam rangka membangun
pribadi peserta didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan karakter (PPK)
pada satuan pendidiksn jalur Pendidikan formal dilakukan secara terintegrasi
dalam kegiatan intrakulikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dirancang untuk menyiapkan lulusan
dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap professional di bidang kejuruan.
Lulusan pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individu yang
produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki
kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja.
2
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efesien, setiap satuan
pendidikan melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan
disekolah dan di dunia kerja/DUDI pembelajaran yang secara khusus
diprogramkan untuk diselnggarakan di dunia kerja disebut dengan Praktik Kerja
Lapangan itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dana tau lapangan
kerja lain untuk penerapan, pemantapan dan peningkatan kompetensi.
Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PKL sangat penting karena
diharapkan dapat mendukung dalam membangun dan membekali peserta didik
menjadi generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dalam
menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Pelaksanaan PKL harus
dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam
pendidkan karakter diantaranya adalah nilai-nilai jujur, disiplin, bekerja keras,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif, peduli
lingkungan, peduli sosial,,dan bertanggung jawab.
Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal kemampuan
nilai-nilai positif kepada peserta didik, oleh karena itu perlu dibuat suatu pedoman
yang betul-betul dapat dijadikan acuan oleh semua yang yerlibat dalam
pelaksanaannya, seuai dengan pernyataan pada Pasal 4 Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran di DUDI
berupa Praktik Kerja Lapangan diatur lebih lanjut Direktorat Jendral terkait.
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya garis-garis
besar Program pengajaran disebutkan bahwa pendidikan Menengah Kejuruan
sebagai bagian dari Pendidikan Menengah dalam sistem pendidikan Nasional
bertujuan Mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
Mengembangkan sikap profesionalisme, Mempersiapkan siswa agar mampu
memilih karier, mampu berkompetisi dan dapat mengembangkan diri,
Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
kerja dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang,
Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan
kreatif.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori
2.1.1 Pengertian Negara Bukan Pajak
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari
pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi Pemerintah untuk
mengatur pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka membiayai
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian,
dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
APBN ditetapkan setiap tahun dan dilaksanakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Penetapan APBN dilakukan setelah dilakukan pembahasan
antara Presiden dan DPR terhadap usulan RAPBN dari Presiden dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Seperti tahun-
tahun sebelumnya, pada tahun 2009, APBN ditetapkan dengan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
2009.
Salah satu unsur APBN adalah anggaran pendapatan negara dan hibah, yang
diperoleh dari :
1. Penerimaan perpajakan;
2. Penerimaan negara bukan pajak;
3. Penerimaan Hibah dari dalam negeri dan luar negeri.
PNBP merupakan lingkup keuangan negara yang dikelola dan
dipertanggungjawabkan sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai
lembaga audit yang bebas dan mandiri turut melakukan pemeriksaan atas
komponen yang mempengaruhi pendapatan negara dan merupakan penerimaan
negara sesuai dengan undang-undang. Laporan hasil pemeriksaan BPK kemudian
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
6
5. Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan
tuntutan perbendaharaan);
6. Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah;
7. Penerimaan dari hasil penjualan dokumen lelang.
8. Apabila jenis PNBP belum tercakup dalam jenis-jenis PNBP ini, kecuali
yang telah diatur dengan Undang-undang, dapat ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
2.1.1.2 Tarif
Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak ditetapkan dengan
memperhatikan dampak pengenaan terhadap masyarakat dan kegiatan usahanya,
biaya penyelenggaraan kegiatan Pemerintah sehubungan dengan jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang bersangkutan, dan aspek keadilan dalam pengenaan
beban kepada masyarakat. Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak ditetapkan dalam Undang-undang atau Peraturan Pemerintah yang
menetapkan jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bersangkutan.
2.1.1.3 Pengelolaan PNBP
PNBP dipungut atau ditagih oleh Instansi Pemerintah dengan perintah UU
atau PP atau penunjukan dari Menteri Keuangan, berdasarkan Rencana PNBP
yang dibuat oleh Pejabat Instansi Pemerintah tersebut. PNBP yang telah dipungut
atau ditagih tersebut kemudian disetorkan ke kas negara dan wajib dilaporkan
secara tertulis oleh Pejabat Instansi Pemerintah kepada Menteri Keuangan dalam
bentuk Laporan Realisasi PNBP Triwulan yang disampaikan paling lambat 1
(satu) bulan setelah triwulan tersebut berakhir. Untuk satker yang berstatus Badan
Layanan Umum, tidak seluruh PNBP harus disetor ke kas negara, namun boleh
dikelola sendiri oleh satuan kerja yang bersangkutan dengan catatan siap dan
sanggup diaudit.
8
BAB III
GAMBARAN UMUM
dan Kebudayaan. Kurang lebih tiga bulan setelah rapat pembahasan, KNIP
menggelar sidang pleno di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
tanggal 24-28 Nopember 1945. Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta,
wakilnya, serta anggota KNI Daerah (KNID) turut memadati gedung kampus
yang terletak di Salemba, Jakarta Pusat itu.
Hasil rapat yang digelar sebelumnya diplenokan di sini. Ruangan menjadi
riuh saat pandangan umum dari wakil-wakil KNI Daerah. Mereka menyuarakan
berbagai aspirasi yang dibawa dari berbagai daerah. Terutama, saat pandangan
umum dari wakil KNI Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. KH. Saleh Suaidi,
yang berperan sebagai juru bicara unjuk pendapat, “Hendaknya janganlah urusan
agama di negara yang baru merdeka ini diikutkan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Dalam Negeri saja, tetapi
mestinya didirikan kementerian agama yang khusus dan tersendiri,” Gagasan
tersebut, ternyata mendapatkan dukungan mayoritas, secara aklamasi, dari utusan
golongan dan Badan Pekerja (BP) KNIP (semacam Majelis Permusyawaratan
Rakyat tempo dulu).
Berdirinya Kementerian Agama segera tersebar di kalangan masyarakat,
setelah mereka mengetahui siaran RRI dan koran-koran perjuangan. Segenap
umat Islam Indonesia menyambut postif dan gembira bahkan memberikan
dukungan penuh, karena berdirinya Kementerian Agama merupakan berkah dan
rahmat Allah Yang Maha Kuasa atas umat Islam yang telah berjuang dalam
situasi negara belum aman dari penjajahan dan dalam kondisi masyarakat bangsa
yang masih menderita akibat penjajahan.
Pada masa Kabinet Parlementer I PM Sutan Syahrir Kementerian ini
kemudian disahkan berdasarkan Penetapan Pemerintah Nomor I/SD/1946 tanggal
3 Januari 1946 bertepatan tanggal 24 Muharram 1364 H. Menteri pertamanya
adalah Mohammad Rasyidi. Kemudian pada tahun 1960 melalui Keputusan
Presiden No. 21 Tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama No. 14 Tahun 1960,
istilah Kementerian berubah menjadi Departemen.
Seiring perjalanan waktu istilah Departemen Agama mengalami perubahan
lagi pada tahun 2009 melalui Peraturan Presiden No 47/2009 tentang
12
Islam, Seksi Pendidikan Agama Islam dan Penyelenggara Bimbingan Urusan Haji
dengan Kepala Kantor yang pertama saat itu adalah Drs. H. Ii Daqiqul Id.
Kemudian pada tahun 1981 Seksi Pendidikan Agama Islam dipecah menjadi Seksi
Pergurais dan Seksi Pendais. Selanjutnya berdasarkan KMA No. 373 Tahun 2002
struktur organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya
mengalami perubahan menjadi Kepala, Sub. Bagian Tata Usaha, Seksi Urais,
Seksi Haji dan Umroh, Seksi Mapenda, Seksi Penamas, Seksi Pekapontren,
dan Penyelenggara Bimbingan Zakat dan Wakaf.
Gedung Kantor Departemen/Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya
telah mengalami beberapa kali perpindahan. Setelah berkantor pertama di rumah
H. Muharram Jl. Mitra Batik, pernah berkantor di Jalan Pangaduan Kuda
(sekarang sekitar Gedung Susi Susanti Dadaha), kemudian di Jl. Sutisna Senjaya
No. 41 (Sekarang Sekretariat PUI), kemudian berpindah di Jl. Cimulu dekat
Stasiun Tasikmalaya. Selanjutnya pada tahun 1975 berkantor di sebelah utara
Masjid Agung Tasikmalaya dan berpindah ke Jl. Sutisna Senjaya No. 156 bekas
Pengadilan Agama (samping Kantor Pajak) sementara Kantor PA pindah ke Jl
Bebedahan II dan gedung yang ditinggalkan di Masjid Agung dipakai oleh KUA
Kecamatan Tawang, Cipedes dan Cihideung. Kemudian pada saat Kepala Kantor
dijabat oleh H. Syahban Hilal, S.H., M.Pd. Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tasikmalaya pindah ke Pusat Perkantoran Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya di Bojong Koneng Kecamatan Singaparna yang diresmikan oleh H.
Bahrul Hayat, Ph.D (Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI) pada tanggal 16
Januari 2010.
Tanah seluas 6000 m2 tempat dibangun Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tasikmalaya adalah hak pinjam pakai selama digunakan oleh
Kementerian Agama dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang waktu itu
Bupatinya adalah Drs. H. Tatang Farhanulhakim, M.Pd.
Adapun Kepala Kantor Departemen/Kementerian Agama Kabupaten dari
masa ke masa adalah sebagai berikut:
Drs. H. Ii Daqiqul Id (1975 s/d.1977)
Drs. H. Ubaidillah Muchtar (1977 s/d.1982)
14
1) KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota.
2) PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama.
3.3.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Kementrian Agama
Kabupaten Tasikmalaya yang dimulai pada tanggal 22 Juni – 30 September 2020
Saya mengambil judul Pendapatan Negara Bukan Pajak Nikah Rujuk.
1. Menerima Laporan Pendapatan Negara bukan Pajak Nikah/ Rujuk (PNBP
NR) Menerima laporan PNBPNR dari setiap KUA dan bagi setiap KUA
atau Kecamatan yang telah membuat dan mengumpulkan laporan
Pendapatan Negara Bukan Pajak dan laporan kepenghuluan perbulannya
ke Kementrian Agama khususnya diruangan Bimas Islam dan
dikumpulkan pada orang yang bersangkutan Setelah dikumpulkan mereka
wajib mentandatangani Buku yang telah disediakan diruangan.
2. Mengumpulkan dan Menyusun laporan Pendapatan Negara Bukan Pajak
Setelah semua laporan PNBP NR perkecamatan dikumpulkan kita tingal
menyusun laporan itu perbulan.
3. Memeriksa dan mencatat jumlah peristiwa nikah. Setelah laporan disusun
langkah selanjutnya yaitu memeriksa dan mencatat jumlah peristiwa nikah
yang tercantum dalam laporan PNBP-NR dari setiap KUA se-Kabupaten
Tasikmalaya.
Gambar 4.1
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena
hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia
kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai
pengalaman yang baik. Laporan ini juga dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
sidang PKL.
5.2 Saran
Kepada para peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar mempersiapkan diri
dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar
memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.saran yang
paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan tempat di
laksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan mematuhi peraturan yang
ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan
untuk mengikuti PKL dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan dalam perusahaan, khususnya dalam dunia komputer, sehingga siswa
atau siswi merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
Penulis juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan terutama di Plant
Administrasi agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan
tugas asalkan dengan bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar
hasilnya menjadi efektif dan efisien.
Penulis mengucapkan Terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan.
27
Semoga Laporan Prakerin ini dapat berguna untuk kami dan pembaca pada
umumnya. Apabila ada kekurangan, kesalahan dalam laporan ini, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
31