Kelompok A3
dr. NUR ANNISA F dr. SEKAR AYU P
dr. NURHAYATI dr. SHELIA D W
dr. PUTRI LIDIA P dr. SIBRO M
dr. RAHMAT DARMAWANTORO dr. SOPHY
dr. RAINOESTU GUSTIANA dr. TIA O
dr. RAISSA E dr. TIKA RAHMA G
dr. REBEKA A dr. TOMY G
dr. RIA AGUSTINA dr. VERAWATI
dr. RIAN AYU dr. YENI V
dr. RIMA FAIRUUZ dr. YESI EKA
dr. SAMUEL Y dr. YUANITA R
dr. SANCHIA J dr. YUNIAR P
dr. SAVINA A
Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan baik oleh
perusahaan maupun oleh pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu
upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dengan tujuan akhirnya
adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan
pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali. Upaya K3 diharapkan dapat mencegah
dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat pekerjaan.
Berdasarkan PP No. 50 tahun 2012, definisi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Sedangkan
kecelakaan memiliki arti semua kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan,
menghentikan proses, dan menimbulkan cedera. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kecelakaan kerja adalah segala kejadian di tempat kerja yang tidak direncanakan dan
diinginkan yang menimbulkan cedera terhadap tenaga kerja.
Keselamatan kerja saat ini menjadi kewajiban dan kebutuhan perusahaan dalam segala
bentuk kegiatan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga
dapat melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Karyawan pada bagian produksi atau
karyawan yang bekerja di lapangan selalu berinteraksi dengan alat-alat penunjang (mesin,
bahan kimia, dan peralatan lainnya) sehingga diperlukan manajemen yang baik tentang
keselamatan kerja karyawan.
2
1.2 Dasar Hukum
Dengan alasan untuk melindungi para tenaga kerja dan pengembangan usaha demi
tercapainya nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja maka ada beberapa landasan yang
digunakan oleh perusahaan, sebagai berikut:
3
1.3 Profil Perusahaan
Beberapa produk unggulan PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) saat ini
diantaranya adalah mould (cetakan), sparepart mesin industri, otomotif serta plastic injection.
PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) telah membuat mould selama 15 tahun dan
berkomitmen untuk selalu membuat inovasi. Sedangkan untuk sparepart sudah sejak tahun
1999 ,untuk mendukung industri seperti rokok , obat-obatan , makanan, motor dan mobil. Untuk
plastic injection, PT. YPTI memiliki pengalaman sejak tahun 2006 , untuk mendukung industri
seperti plastik untuk otomotif , plastik mainan untuk pendidikan, kemasan plastik untuk obat
atau barang elektronik.
4
Senin-Kamis : 07.30 – 16.00 WIB (istirahat kerja selama setengah jam) Jum’at : 07.30 – 16.30
WIB (istirahat kerja selama 1 jam ).
Penjadwalan jam kerja operasi untuk tenaga kerja pada PT Yogya Presisi Tehnikatama
Industri yaitu :
1. Karyawan Office / staff Waktu Kerjanya mulai dari pukul 7.30 – 16.00 WIB (Istirahat:
12.00-12.30 WIB) dan Khusus hari Jum’at dimulai dari pukul 07.30 – 16.30 WIB (Istirahat :
12.00-13.00 WIB).
2. Karyawan Produksi Yang termasuk dalam pegawai produksi adalah pegawai yang turun
langsung pada jalannya produksi yaitu meliputi operator, setter, leader, crusser, QC line,
serta maintenancemold. Dalam Karyawan Shift dibagi menjadi 4 group diantaranya 3 shift
bekerja dan satu group Shift yang libur. Waktu kerja karyawan ini dibagi menjadi 3 shift,
yaitu:
a. Shift I dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 11.00)
b. Shift II dimulai pukul 15.00 – 23.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 19.00)
c. Shift III dimulai pukul 23.00 – 07.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 03.00)
Pada setiap shiftnya istirahat dilakukan secara bergiliran pada operator, karena mesin
produksi ada yang tidak boleh mati.
1. Bidang manufaktur adalah bidang khusus pembuatan mould dan sparepart. Untuk design
atau model dapat sesuai keinginan customer. Berbagai cetakan telah diproduksi PT. YPTI,
baik cetakan untuk motor, emblem mobil, list mobil, elektronik, penutup botol, tempat
minuman dan lain-lain. Untuk Produk sparepart adalah mesin yang berhubungan dengan
kebutuhan mesin serta otomotif.
2. Bidang plastik injeksi adalah pembuatan produk yang berbahan plastik. Produk yang telah
dibuat antara lain cover roof rack, botton door locking, roda rc, knop mobil dan lain-lain.
Produk plastik yang dibuat tidak hanya untuk bidang otomotif saja, akan tetapi bidang
edukasi, minuman dan makanan juga
5
1.3.4 Nilai Utama
1. DISIPLIN, yaitu patuh terhadap peraturan dan standard kerja perusahaan;
2. JUJUR, yaitu tidak berbohong dalam menyampaikan informasi untuk kepentingan
perusahaan sesuai dengan fakta, dan tidak menyalahgunakan wewenang/ jabatan/
pekerjaan dalam mengelola hak milik perusahaan untuk kepentingan pribadi;
3. INOVATIF, yaitu proaktif untuk menciptakan/ mengembangkan dan melakukan
perbaikan yang berkesinambungan pada proses dan hasil kerja;
4. TEKUN, yaitu bekerja dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh untuk
menyelesaikan pekerjaan secara tuntas;
5. ULET, yaitu bekerja keras dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
pekerjaan.
6
Pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar tercipta tempat kerja yang
aman dan produktif.
7
perundangan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran khususnya bagi
karyawan yang telibat dalam pelaksanaan audit dan meningkatkan produktivitas (Syartini,
2010).
8
adanya tenaga ahli. Departemen atau bagian yang khusus menangani kesehatan dan
keselamatan kerja.
Penghargaan di bidang kesehatan dan kesehatan kerja telah didapatkan dari institusi
asing Faktor keberhasilan yang lainnya adalah komite keselamatan yang berperan aktif dalam
pelaksanaan. kesehatan dan keselamatan kerja sudah dibangun. Tuntutan dari pihak
konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja yang telah tersertifikasi. Terpacunya suatu perusaaan dalam sektornya
karena perusahaan lain telah berhasil menerapkan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja. Upaya pembinaan mengenai sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja baik dari asosiasi profesi atau dari pembina kawasan perusahaan (Azmi,
2009).
OHSAS memiliki model sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang
tercantum dalam OHSAS 18001 : 2007 mengenai standar sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja. Standar OHSAS berdasarkan pada metodologi Plan-Do-Check-
Act (PDCA). Plan atau perencanaan, yaitu menentukan tujuan dan proses yang diperlukan
untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan kesehatan dan kesehatan kerja pada
perusahaan. Do atau pelaksanaan, yaitu mengimplementasikan proses yang telah
direncanakan (Uajy, 2015).
Pelaksanaan rencana kesehatan dan keselamatan kerja yang telah disesuaikan dengan
rencana yang telah dirancang. Pemantauan dan evaluasi kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Hasil pemantauan dilaporkan dan digunakan
untuk melakukan tindakan perbaikan. Peninjauan dan peningkatan kinerja kesehatan dan
keselamatan kerja dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Hasil peninjauan digunakan untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan kinerja (Uajy, 2015).
9
Penilaian sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja menurut PP No. 50
tahun 2012 meliputi dua unsur. Unsur-unsur tersebut antara lain, pembangunan dan
terjaminnya pelaksanaan komitmen, pembuatan dan pendokumentasian rencana kesehatan
dan keselamatan kerja, pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak. Unsur yang lain
yaitu pengendalian dokumen, pembelian dan pengendalian produk, keamanan bekerja
berdasarkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (Uajy, 2015).
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam lingkup industri digunakan sebagai standar
untuk melakukan orientasi terhadap seorang karyawan baru yang meliputi mendaftarkan orang
tersebut kedalam berbagai pihan tunjangan, memperkenalkanya kepada rekan-rekan kerja,
dan memberikan tur fasilitas. Aturan tersebut berhubungan dengan karyawan dan melibatkan
waktu mulai bekerja setiap hari (Griffin, 2004). Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)
bagi perusahaan sebagai dasar dalam kontrol pelaksanaan penerapan SOP dalam
perusahaan. Penerapan SOP dengan baik akan menghasilkan kelancaran aktivitas operasional
perusahaan, kepuasan pelanggan, serta menjaga nama baik dan kualitas perusahaan,
sehingga perusahaan dapat bertahan dalam kondisi bisnis yang semakin ketat (Tambunan,
2011).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur (Mangkunegara, 2002). Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan (Suma’mur, 2001). Tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis, setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin, semua hasil produksi dipelihara keamanannya, adanya jaminan atas
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai, meningkatkan kegairahan, keserasian
10
kerja, dan partisipasi kerja. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
(Mangkunegara, 2002).
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja (Suma’mur, 1981). APD memiliki jenis dan fungsi. Alat pelindung
kepala, yaitu berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau
terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh
radiasi panas, api, percikan bahan kimia, dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala
adalah helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman
rambut, dan lain-lain. Alat pelindung mata dan muka, yaitu berfungsi untuk melindungi muka
dari paparan bahan kimia berbahaya, percikan benda-benda kecil, panas, pancaran cahaya
dan pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis alat pelindung mata dan muka yaitu
kacamata pengaman (spectacles), tameng muka (face shield), masker selam, dan full face
masker. Alat pelindung telinga, yaitu berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap
kebisingan dan tekanan. Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan
penutup telinga (ear muff) (Suma’mur, 2013).
11
BAB II
PELAKSANAAN
12
BAB III
HASIL PENGAMATAN
13
Taiwan
15 Injection Machine buatan Setiap awal bulan
Austria
B. INSTALASI LISTRIK
PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri dalam melakukan kegiatan produksinya
menggunakan sumber Listrik yang berasal dari PLN, namun PT Yogya Presisi
Tehnikatama Industri tidak menyediakan Generator Set (Genset) / motor diesel sebagai
cadangan listrik.
Penerangan dalam kegiatan produksi menggunakan 2 jenis penerangan yaitu
penerangan sumber alami seperti matahari dan sumber buatan seperti lampu. Jumlah
penerangan seperti lampu sudah cukup baik terpasang merata di berbagai tempat.
PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri sudah membuat instalasi penyalur petir guna
menyalurkan arus petir yang sangat tinggi disalurkan ke bumi (grounding) melalui kabel
penyalur sesuai standar. Namun kami belum sempat melihat secara langsung instalasi
penyalur petir tersebut. Dari peninjauan kami ke PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri,
kami dapat menyimpulkan bahwa penggunaan instalasi listrik sudah baik.
PENGAMATAN STANDAR
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat Memiliki tim
pemadam api ringan (APAR) oleh beberpa APAR telah diletakkan penanggulangan
pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga berwarna merah. kebakaran yang terlatih
Alat pemadam api ringan (APAR) ditempatkan di tempat yang Memiliki system
mudah terlihat, dan jumlahnya sudah cukup. proteksi kebakaran.
Dan terdapat APAR
Namun adapun yang belum sesuai dengan Permenakertrans No.
yang pemasanganya
Per-04/MEN/1980, adalah tidak terdapat lemari atau peti untuk
sesuai dengan
penyimpanan tabung tersebut.
Permenakertrans no.
Per-04/MEN/1980
14
penaggulangan
kebakaran minimal 6
bulan 1 kali.
KONTRUKSI
PENGAMATAN STANDART
TEMPAT KERJA
Akses keluar masuk Akses keluar-masuk ruangan Akses keluar masuk ruangan
terdiri dari satu lobi utama dan aman
satu pintu keluar.
Kebersihan dan Kebersihan dan kerapian Kebersihan dan kerapian tata
kerapian tataruang ruangan kurang terjaga. ruang tidak berantakan dan
Ruangan tidak tertata dengan merintangi akses jalan
rapi
15
E. ALAT PELINDUNG DIRI
16
Sarung Di bagian produksi
Tangan sparepart ada pekerja
yang memang tidak
menggunakan sarung
tangan dikarenakan
berhubungan dengan
cutting dengan alasan
pemakaian sarung tangan
akan menganggu aktifitas
kerja.
Tanggap
Darurat & PENGAMATAN STANDART
Evakuasi
Fire Alarm Tidak terdapat alarm kebakaran baik di Terdapat di semua ruangan, dan
dalam maupun di luar juga terdapat di luar ruangan, di
17
setiap lorong
Jalur Evakuasi Tangga darurat dan tangga umum terdapat Tangga darurat dan tangga
pada gedung kantor. Tangga umum umum, Pintu – pintu jalur
memiliki alur arah yang jelas. evakuasi mudah terlihat dan
semuanya tidak ada yang
Pintu evakuasi hanya terdapat satu pintu,
ditemui dalam keadaan terkunci.
terpusat di lantai bawah. Jalur evakuasi
pekerja maupun kendaraan pekerja cukup Jalur cukup terawat dengan
jelas baik, terbuka, tidak terdapat
benda yang membahayakan
disekitar area evakuasi, cukup
lebar, dan untuk menuju titik
kumpul area evakuasi dapat
menggunakan jalur yang sudah
ditandai dengan garis- garis
kuning.
APAR ( Alat Terdapat APAR hanya dilokasi kerja baik Terdapat di setiap lorong, dalam
Pemadam Api di Divisi Injection maupun Divisi Sparepart keadaan baik,mudah dijangkau.
Ringan) dan dilengkapi tata cara penggunaannya. terdapat cara penggunaan,
maintenance nya dilaksanakan
Letak apar cukup jelas, baik, dan strategis.
sesuai aturan, sesuai dengan
Maintenance APAR dilakukan 1 bulan seharusnya pengecheckan
18
sekali di Divisi Innjection, dan 3 bulan dilakukan 6 bulan sekali
sekali di Divisi Sparepart
Tidak terdapat tim evakuasi P2K3 yang terlatih dan bersertifikasi yang siap dalam
memimpin evakuasi ketika terjadi kecelakaan dan kebencanaan. Namun selurh pekerja telah di
latih untuk tanggap bencana dan tanggap kebakaran.
19
H. PERSONIL KESELAMATAN KERJA
20
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
21
diberikan suatu
briefing singkat
mengenai
pentingnya APD
dan cara
penggunaan APD
yang baik dan
benar.
Mendisiplinkan
pekerja tentang
pemakaian APD.
22
pada bidang K3
terkait dengan
masalah
keselamatan kerja
dan membuat
penyusunan
program
keselamatan kerja
dan juga lebih
meningkatkan
upaya-upaya
promosi tentang
keselamatan kerja
pada tenaga-tenaga
kerja di perusahaan
tersebut.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Dari
hasil pengamatan, secara keseluruhan pabrik ini sudah memenuhi standard dan angka
kejadian kecelakaan kerja yang kecil. Salah satu kekurangan dari pabrik PT Yogya
Presisi Tehnikatama Industri adalah tidak adanya peti atau kotak yang menutupi APAR
(alat pemadam api ringan) dan jarak sesuai standarisasi yang ditetapkan .
Pada tempat produksi, kami sudah melihat banyak spanduk mengenai
keselamatan kerja, terutama pada lokasi-lokasi yang berisiko tinggi. Spanduk tersebut
mudah dilihat dan terletak di beberapa tempat. Dalam hal APD, namun ada beberapa
karyawan yang belum mematuhinya. Tanggap darurat dan jalur evakuasi, serta
personil keselamatan kerja juga sudah baik dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
B. SARAN
Perlunya peran serta pabrik dalam hal meningkatkan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi
semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri,
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan
produktivitas nasional. Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri saat ini sudah cukup baik, sehingga dapat
dipertahankan untuk kedepannya agar tetap konsisten.
24
BAB VI
PENUTUP
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak
selalu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan
yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak
ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja,
tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai
peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas nasional.
25