Anda di halaman 1dari 31

WALK THROUGH SURVEY DI PERUSAHAAN

PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI


13 MARET 2019
KELOMPOK 3
KESELAMATAN KERJA

DISUSUN OLEH:

dr. Adila Taufik Syamlan dr. Desi Dyan Ratnasari dr. Nugroho Dwi Saputro
dr. Andy Raditia Kusuma dr. Hengki Exsar Aritama dr. Risa Zeina Safrida
dr. Arifah Sa’adah dr. Intan Kusumawardhani dr. Suci Nuryanti
dr. Arif Kurniawan L dr. Muhammad Agung S. dr. T Fadli Nazwan Sani
dr. Aulia Akbar dr. Neyla Devi Mentari dr. Yogi Eka Prayudi
dr. Danaparamita Hapsari
LATAR BELAKANG
Berdasarkan PP No. 50 tahun 2012, definisi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK).

K3 menjadi kewajiban dan juga kebutuhan perusahaan untuk menjaga karyawan,


lingkungan sekitar dari bahaya di lingkungan kerja, yang pada akhirnya juga akan
meningkatkan produktivitas perusahaan.
PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI
•Alamat Jl. Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Duri, Sleman, Kabupaten Sleman, DIY
• Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur, didirikan tahun 9 September 1999
• Jumlah karyawan : ± 280 orang pekerja
• Jam kerja karyawan :
 Produksi : dibagi 4 group ( 3 shift bekerja dan 1 shift libur)
 Jam Kerja :
 Shift I dimulai pukul 07.00 – 15.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 11.00)
 Shift II dimulai pukul 15.00 – 23.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 19.00)
 Shift III dimulai pukul 23.00 – 07.00 WIB (Istirahat : mulai pukul 03.00)
 Office :
 Senin – Kamis: 7.30 – 16.00 WIB (Istirahat: 12.00-12.30 WIB)
 Jum’at: 07.30 – 16.30 WIB (Istirahat : 12.00-13.00 WIB).
Jaminan kesehatan :
• Karyawan tetap : BPJS Kesehatan & BPJS Ketenagakerjaan
• Karyawan kontrak : BPJS Kesehatan &BPJS Ketenagakerjaan
• Rumah sakit rujukan PT. YPTI adalah Rumah Sakit Panti Rini bila terjadi kecelakaan kerja yang tidak
dapat ditangani di perusahaan

P2K3 :
Implementasi P2K3:
• No accidents/ tidak ada kecelakaan
• No harm to people/ tidak ada yang membahayakan orang
• No damage to the environment/ tidak ada kerusakan lingkungan
ALUR PRODUKSI
PELAKSANAAN
 Tanggal dan Waktu
Rabu, 13 Maret 2019 pukul 09.00 – 11.00
 Lokasi
PT Yogya Presisi Tehnikama Industri
HASIL PENGAMATAN
A. MESIN, PESAWAT DAN ALAT KERJA
NO Jenis peralatan Pemeriksaan berkala
BAGIAN SPAREPART
1 Mesin CNC Milling 5 axis buatan Setiap awal bulan
jerman
2 Mesin CNC Milling 5 axis buatan USA Setiap awal bulan
3 Mesin CNC Milling 5 axis buatan Setiap awal bulan
Taiwan
4 Radial bor buatan Yogyakarta Setiap awal bulan
5 Cyilindrical Grinding buatan jerman Setiap awal bulan
6 Ultrasonic Welder buatan USA Setiap awal bulan
7 Spotting Machine buatan jepang Setiap awal bulan
8 EDM Machine buat Taiwan Setiap awal bulan
9 Surface Grinding buatan jerman Setiap awal bulan
10 Surface Grinding buatan Jepang Setiap awal bulan
NO Jenis peralatan Pemeriksaan berkala
BAGIAN MOULD
1 Milling Machine buatan Jerman Setiap awal bulan
2 Injection Machine buatan Jerman Setiap awal bulan
3 Injection Machine buatan Jepang Setiap awal bulan
4 Injection Machine buatan Taiwan Setiap awal bulan
5 Injection Machine buatan Austria Setiap awal bulan

* Maintenance sesuai prosedur pemeliharaan dan perawatan


B. BAHAN DAN PROSES KERJA TERKAIT K3
Permintaan
Konsumen

Bahan dasar Proses Produksi

• Kayu Mixing
Pemotongan Quality Control Packaging QC final
• SiBa (Silicon Injection
Barium) Finishing
• Plastik
+ inspeksi
• Besi

* Ada beberapa mesin manual yang tidak terdapat pembatas


PRINSIP 5R/5S
 Ringkas / Seiri : Membuang barang yang tidak diperlukan
 Rapi / Seiton : Membenahi dan menstandarkan tempat penyimpanan
 Resik / Seiso : Menjaga kebersihan tempat kerja
 Rawat / Seiketsu : Mempertahankan tempat kerja agar tetap ringkas
 Rajin / Shitsuke : Disiplin diri sendiri
C. INSTALASI LISTRIK
• Sumber Listrik
1. PLN
2. Generator Set (Genset) / motor diesel sebagai cadangan listrik

• Penerangan:
1. Matahari
2. Lampu
D. PRASARANA KERJA LAIN
Alat Penangkal Petir

PENGAMATAN STANDAR
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat Menurut PER. 02/MEN/1989 Tentang pengawasan
pemadam api ringan (APAR) oleh beberpa APAR telah instalasi penyalur petir
diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga
Bangunan yang terletak di daerah terpencil atau
berwarna merah.
lebih tinggi dari bangunan sekitar wajib memiliki
instalasi penangkal petir
E. KONSTRUKSI BANGUNAN
 Bahan bangunan: baja ringan untuk konstruksi rangka atas gedung
 Tembok: kokoh dan tidak ada retakan
 Lantai: datar dan tidak licin
 Tata ruang: teratur
 Ventilasi: cukup  sirkulasi udara baik

Secara garis besar bahwa bangunan sesuai dengan konstruksi factory.


F. SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN
RAMBU PERINGATAN
PENGAMATAN STANDAR
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat pemadam api ringan Memiliki tim penanggulangan
(APAR) oleh beberpa APAR telah diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dan kebakaran yang terlatih
dicapai juga berwarna merah.
Alat pemadam api ringan (APAR) ditempatkan di tempat yang mudah terlihat, dan Memiliki system proteksi
jumlahnya sudah cukup. kebakaran. Dan terdapat APAR
yang pemasanganya sesuai
Namun adapun yang belum sesuai dengan Permenakertrans No. Per-04/MEN/1980,
dengan Permenakertrans no.
adalah tidak terdapat lemari atau peti untuk penyimpanan tabung tersebut.
Per-04/MEN/1980
Tanggal pemeriksaan berkala pada APAR tercatat dilaksanakan terakhir pada 2 Mei Melaksanakan pemeriksaan
2018 berlaku sampai dengan tahun 2020. Pemeliharaan, pemeriksaan dan transfer dan pengujian komponen yang
ilmu tentang penggunaan apar dilakukan oleh pihak ke tiga. berkaitan dengan
penaggulangan kebakaran
G. ALAT PELINDUNG DIRI
WAJIB DILARANG DIINSTRUKSIKAN
Memakai topi / helm Menggunakan telepon genggam Cuci tangan sesudah kerja
saat bekerja
Memakai masker Merokok sambil bekerja Menjaga kebersihan mesin dan
ruang kerja
Memakai sarung tangan Membawa tas atau barang yang Utamakan K3 dan 5R (Ringkas,
tidak berhubungan dengan Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
pekerjaan
Memakai kacamata pelindung Memelihara kuku panjang dan
rambut gondrong
Memakai sepatu khusus beralas
tebal
No. APD CIRI CIRI PENGAMATAN STANDAR
1 Topi Topi bewarna biru muda Dari ketiga lokasi pabrik yang Pada bagian operator produksi dan
dengan sisi kiri bertuliskan dikunjungi, sebagian besar operator ganda diwajibkan menggunakan
“PT.YPTI”. pekerja terlihat tidak memakai topi.
topi saat sedang bekerja.
Diperkirakan hanya ± 5 orang
pekerja dari total pekerja yang
shift pagi.
2 Helm Menurut informasi yang kami Berdasarkan 3 lokasi pabrik Pada bagian setter dan operator listrik
peroleh dari instruktur saat yang dikunjungi, kami sebagai diwajibkan menggunakan helm.
kunjunga, helm digunakan pengunjung tidak menemukan
hanya untuk pekerja dibagian adanya pekerja yang sdeang
angkat barang produksi. menggunakan helm.
3 Masker Berwarna putih Sebagian besar pekerja Semua pekerja menggunakan masker
terlihat menggunakan masker sesuai dengan standard APD
yang sesuai saat bekerja.
No. APD CIRI CIRI PENGAMATAN STANDAR

4 Kacamata Sebagai pelindung mata ketika bekerja Sebagian besar pekerja tidak Semua pekerja menggunakan kacamata safety
dan mencegah mata dari terkena menggunakan kacamata safety, Dan sesuai dengan standard APD
safety
benda asing. kami hanya menemukan 1 pekerja
yang menggunakan kacamata safety.

Kami menemukan pekerja yang tidak


memakai kacamata saat mengelas
hasil produksi.
5 Sarung Tangan Di bagian produksi sparepart ada
pekerja yang memang tidak
menggunakan sarung tangan
dikarenakan berhubungan dengan
cutting dengan alasan pemakaian
sarung tangan akan menganggu
aktifitas kerja.
6 Sepatu Sepatu yang digunakan berwarna Sebagian besar pekerja tidak Semua pekerja menggunakan sepatu sesuai
coklat, berbahan kanvas dengan alas menggunakan sepatu sesuai dengan standard APD.
karet. Berguna untuk melindungi kaki prosedur yang telah ditetapkan oleh
dari bahan kimia, bahaya panas, dan perusahaan.
benturan juga luka.
H. TANGAP DARURAT DAN JALUR EVAKUASI
Tanggap Darurat &
PENGAMATAN STANDAR
Evakuasi
Fire Alarm Tidak terdapat alarm kebakaran baik di dalam maupun di luar Terdapat di semua ruangan, dan juga
terdapat di luar ruangan, di setiap lorong
Emergency Lamp Terdapat Emergency Lamp hanya di Ruang Divisi Injection Terdapat Emergency Lamp di semua
ruangan
Jalur Evakuasi Tangga darurat dan tangga umum terdapat pada gedung Tangga darurat dan tangga umum, Pintu –
kantor. Tangga umum memiliki alur arah yang jelas. pintu jalur evakuasi mudah terlihat dan
semuanya tidak ada yang ditemui dalam
Pintu evakuasi terdapat dua pintu, terpusat di lantai bawah.
keadaan terkunci.
Jalur evakuasi pekerja maupun kendaraan pekerja cukup
jelas. Jalur cukup terawat dengan baik, terbuka,
tidak terdapat benda yang membahayakan
disekitar area evakuasi, cukup lebar, dan
untuk menuju titik kumpul area evakuasi
dapat menggunakan jalur yang sudah
Tanggap Darurat &
PENGAMATAN STANDAR
Evakuasi

Rambu – Rambu Jalur Terdapat rambu-rambu yang menunjukan lokasi jalur Rambu – rambu yang menunjukan lokasi
Evakuasi evakuasi namun letak terlalu tinggi da nada yang patah jalur evakuasi cukup jelas, dengan kondisi
namun belum di perbaiki yang cukup baik.

Peta jalur evakuasi juga jelas terdapat di


setiap ruangan.

Tempat berkumpul Titik Point berada pada


lahan yang kosong.
APAR ( Alat Pemadam Terdapat APAR hanya dilokasi kerja baik di Divisi Injection Terdapat di setiap lorong, dalam keadaan
Api Ringan) maupun Divisi Sparepart dan dilengkapi tata cara baik,mudah dijangkau. terdapat cara
penggunaannya. penggunaan, maintenance nya
dilaksanakan sesuai aturan, sesuai dengan
Letak apar cukup jelas, baik, dan strategis.
seharusnya pengecheckan dilakukan 6
Maintenance APAR dilakukan 1 bulan sekali di Divisi bulan sekali
Innjection, dan 3 bulan sekali di Divisi Sparepart
I. KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
PENGAMATAN STANDAR
Angka kejadian kecelakaan kerja Menurut PT. YPTI angka kejadian kecelakaan kerja yang sering Setiap kecelakaan kerja yang terjadi
terjadi yaitu kecelakaan kerja ringan seperti, tersayat cutter, terdokumentasi.
(saat ditanyakan ke pihak PT YPTI)
sedangkan untuk kecelakaan dengan tingkat keparahan sedang dan
Evaluasi apabila frekuensi kecelakaan kerja
berat jarang terjadi. Perusahaan memiliki catatan kejadian-kejadian
dengan tingkat keparahan sedang-berat sangat
kecelakaan kerja yang terjadi.
tinggi
Berdasarkan keterangan karyawan, angka kejadian kecelakaan
ringan tersebut umumnya berkisar <5 kejadian perbulan

Kecelakaan tingkat keparahan berat yang pernah terjadi dan


terdokumentasi berdasarkan keterangan karyawan yaitu jari
terpotong mesin gergaji pada tahun 2005.
Angka kejadian kecelakaan kerja Spanduk dan poster tentang keselamatan kerja dan peraturan
tentang penggunaan alat pelindung diri di setiap bidang perusahaan
(setelah dilakukan kunjungan
sudah ada dan ditempatkan pada lokasi yang strategis. Perusahaan
perusahaan)
tidak memiliki ruangan klinik khusus untuk penanganan kejadian
kecelakaan kerja, setiap kejadian kecelakaan kerja yang tidak dapat
ditangani oleh personil keselamatan kerja akan segera ditangani lebih
lanjut di rumah sakit terdekat.
J. PERSONIL KESELAMATAN KERJA
 Ketua shift / divisi : 8 orang
 Petugas P3K : Belum dibagi sesuai dengan jumlah anggota
 Pelatihan : Pelatihan kebakaran, Tanggap Darurat untuk Pemadam
Kebakaran dan Pelatihan Kebersihan Lingkungan
 Sertifikasi P3K : Belum tersertifikasi
 Proses Kerjanya : Bekerja sesuai kejadian darurat
 PJK3 : Sesuai kualifikasinya masing-masing:
 AK3 Umum : 3 orang sudah sertifikasi
 AK3 : Belum tersertifikasi
PEMECAHAN MASALAH
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
A Mesin, pesawat, Pada umumnya mesin-mesin sudah Undang-undang dasar No. Setiap mesin yang digunakan
dan alat kerja melalui proses pemeriksaan secara 1 tahun 1970, pasal 3 poin secara manual ditambahkan cover
yang digunakan berkala, sehingga fungsi dan kerja mesin 1 pembatas agar pekerja dapat
relative aman. Tetapi, tidak didukung bekerja secara aman dan tidak
dengan adanya cover atau pelindung / terjadi kecelakaan kerja.
pembatas mesin untuk meminimalisir
kecelakaan kerja.
B Sarana Pegawai mengetahui tentang Permenakertrans No. Jarak antara APAR harus sesuai
penanggulangan penanggulangan kebakaran di PT Yogya 4/MEN/tahun 1980 setiap 200m2 luas ruang harus
kebakaran Presisi Tehnikatama Industri. Namun, disediakan 1 unit tabung APAR
untuk jarak setiap penyimpanan APAR
Terdapat hydran di tempat yang
dan juga tidak tersedianya hydrant,
aksesnya mudah. Perlu kiranya di
sprinkle dan smoke detector
lengkapi dengan sprinkle di setiap
ruangan. Dan smoke detector di
ruangan yang tidak menggunakan
api di pengerjaannya
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
C Alat Pelindung Telah diketahui ada dokumen tertulis Peraturan menteri  Perusahaan bersedia menyediakan
Diri (tertulis dalam SOP) standar APD tenaga kerja dan APD yang sesuai dengan standard
yang digunakan untuk masing- transmigrasi RI No. dan hazard yang ada di lingkungan
masing pekerjaan, namun masih PER.08/MEN/VII/2010 tempat kerja.
ada beberapa pekerja yang tidak tentang Alat Pelindung
 Selain itu lebih baik lagi apabila
menggunakan APD lengkap. Diri
sebelum memulai pekerjaan
diberikan suatu briefing singkat
mengenai pentingnya APD dan cara
penggunaan APD yang baik dan
benar.

 Mendisiplinkan pekerja tentang


pemakaian APD.

 Memberikan sanksi bagi pekerja


yang tidak memakai APD.
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
D Personil Personil Keselamatan kerja pada Peraturan perundangan Masukan untuk perusahaan yang
keselamatan perusahaan ini dibuat dalam bentuk UU No. 1 tahun 1970 terkait dengan masalah personil
kerja ketua shift yang dibertanggung (Pasal 10 ayat 1, 2) keselamatan kerja ini, yaitu diharapkan
jawab untuk menanggulangi yang mewajibkan pengurus memberikan pelatihan dan
kecelakaan di lapangan kerja. perusahaan untuk sertifikasi bidang P3K
membentuk P2K3.
KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP
KESIMPULAN
Sebagian besar aspek yang ditinjau telah memenuhi standar keselamatan
kerja berdasarkan peraturan yang berlaku. Namun masih perlu peningkatan
pada kelengkapan sarana penanggulangan kebakaran, dan mencegah
kecelakaan kerja.
Kejadian kecelakaan kerja yang terjadi bisa disebabkan karena belum
terdapat pembatas pada beberapa mesin yang dioperasikan secara manual,
penggunaan APD yang masih minim. Personil keselamatan kerja juga belum
tersertifikasi.
SARAN
 Diharapkan dari pihak perusahaan dapat melengkapi sarana
penanggulangan kebakaran, memberi pembatas pada mesin manual, dan
mensosialisasikan lagi mengenai pentingnya penggunaan APD dan
kelengkapannya, dan mengadakan personil keselamatan yang tersertifikasi.
 Kesadaran dari masing-masing individu pekerja terhadap keselamatan diri
saat bekerja juga perlu ditanamkan.
 Mempertahankan aspek yang sudah memenuhi standar
PENUTUP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan standar kerja yang harus dipenuhi oleh
suatu perusahaan guna menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif dengan
mengendalikan berbagai resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. Ruang lingkup K3
terdiri dari aspek tenaga kerja, sistem kerja, sarana dan prasarana perusahaan.
PT. YPTI (Yogya Presisi Tehnikatama Industri) memiliki tenaga kerja yang hampir sepenuhnya
menerapkan K3, hanya saja masih terdapat catatan sebagai bahan perbaikan dan evaluasi
agar kedepannya perusahaan menjadi lebih baik.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai