Anda di halaman 1dari 47

WALK THROUGH SURVEY PT.

MARTINA BERTO TBK


KELOMPOK A3: KESELAMATAN KERJA
PERIODE 15-20 JUNI 2020

1. dr. Ninta Karina A. S. 1. dr. Princella Monica


2. dr. Ingrid Julia 2. dr. Ferry Hidayat
3. dr. Karel Pramana 3. dr. Riyanti Teresa Arifin
4. dr. Prayogi Miura 4. dr. Diandra Tatiana
5. dr. Dennely Yulisa 5. dr. Jessica Wulansari
6. dr. Willy Saputra 6. dr. Sherly Lawrensia
7. dr. Giovani Indah G. P. 7. dr. Yuliana Wydia Gunawan
8. dr. Citra Annabella Handoko 8. dr. Brian Soesanto
9. dr. Erika Gracia 9. dr. Anita Anjani
10. dr. Jonathan Christopher 10. dr. Jenivia
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


merupakan standar kerja yang harus dipenuhi oleh
suatu perusahaan guna menciptakan tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif dengan
mengendalikan berbagai resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja
SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3)

UUD 45 pasal Undang-Undang


27 ayat 2 No.1 tahun 1970

Undang-Undang
Permenaker No.
No.13 tahun
05/Men/1996
2003
SEJARAH PT. MARTINA BERTO TBK

• PT. Martina Berto Tbk


1977 berdiri sebagai industri
rumah di bidang kosmetik

• Mendirikan pabrik modern

1981 pertama di kawasan Pulo


Ayan, Pulogadung Industrial
Estate

• Mendirikan pabrik kedua


1986 PT. Sari Ayu Indonesia di
kawasan Pulo Kambing
4 sektor usaha:
A+, A, B C

Sertifikasi ISO
9001, ISO
Jumlah pekerja
PROFIL 14001, GMP:
CPKB &
CPOTB
+ 1200 orang

PERUSAHAAN

Jam kerja
Jam kerja pabrik
kantor
I 07.30 – 14.30
08.00 – 16.00
II 15.30 – 22.00
ALUR PRODUKSI
LANDASAN TEORI
• Keselamatan kerja secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta
hasil budaya dan karyanya
LANDASAN TEORI
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai
berikut:
a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja
b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan
kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja
d) Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan
keamanan dan kesehatan kerja.
LANDASAN TEORI
Dalam melaksanakan K3 perlu diperhatikan beberapa hal:
1. Identifikasi Potensi Bahaya
2. Penilaian Risiko
3. Pengendalian Risiko
BAB II
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Tanggal dan Waktu
● Kunjungan perusahaan ke PT. Martina Berto, Tbk. dilakukan
pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020 pukul 13.00 – 15.00 WIB.
● Kunjungan perusahaan dilakukan secara virtual visit via Zoom
Meeting.

Lokasi pengamatan
● PT Martina Berto Plant I, Jalan Pulokambing II No. 1, Kawasan
● Industri Pulogadung.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Mesin : Conveyor, Videojet, dan Driling
Kontruksi : Bangunan sesuai kontruksi factory
Personel : K3 Kontruksi
Maintenance : Sesuai prosedur pemeliharaan dan perawatan
BAHAN DAN PROSES KERJA TERKAIT K3
• Terdapat 1000 jenis bahan baku terkait K3 yang
tersertivikasi oleh Dinas Kesehatan
• Rincian bahan baku tidak dapat diuraikan oleh
perusahaan
LANDASAN KERJA
• Kepmenaker No. 05 Tahun 1996
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 
• OHSAS 18001
KOMITMEN PERUSAHAAN
• Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) seluruh
karyawan termasuk orang lain (kontraktor, supplier, pengunjung
dan tamu) di tempat kerja.
• Menjamin pengendalian dampak lingkungan operasional.
• Memenuhi semua perundangan dan peraturan yang berlaku yang
berkaitan dengan K3. 
• Melakukan perbaikan berkelanjutan guna meningkatkan K3
perusahaan.
STRATEGI UNTUK MENCAPAI KOMITMEN
• Menyusun dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) berkelanjutan. 
• Membentuk Organisasi / Unit K3 dalam lingkungan manajemen
perusahaan.
• Mengidentifikasi dan mengendalikan semua sumber bahaya dan
aspek lingkungan operasional perusahaan.
• Memberikan pelatihan-pelatihan K3 bagi karyawan untuk
meningkatkan budaya K3 perusahaan. 
• Mengajak seluruh karyawan untuk berperan serta meningkatkan
K3 perusahaan.
PRASARANA KERJA

Instalasi • Jenis : 3 phase, 50 Hz, 220/380 Volt

Listrik • Sumber: PLN dengan daya 1200 KVA

• Jenis: motor diesel pembangkit tenaga listrik


Motor Diesel • Penggunaan : back up PLN
• Pemeriksaan berulang/berkala

• Pesawat angkat jenis chain hoist


Lift • Pesawat angkat jenis traksi
• Pemeriksaan berulang/berkala

Penyalur Petir • Terdapat instalasi penyalur petir


• Pemeriksaan berulang/berkala
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Akses:
• Keluar masuk ruang kerja melalui satu lobby utama dan beberapa pintu
lain untuk mengangkses tiap ruangan

Tata Ruang:
• Rapi, telah disesuaikan dengan prosedur K3
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Penerangan:
• Penerangan pada semua ruang kerja dan area yang sering dilalui sudah
memenuhi standar minimal, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Ventilasi:
• Bagian produksi (khususnya bentuk powder) tidak ada ventilasi ke
ruangan terbuka untuk kepentingan produksi.
• Tetapi dilengkapi dengan exhaust internal
• Terdapat filter yang diganti tiap 2 jam
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Tanda Peringatan Bahaya:
• Terdapat tanda peringatan bahaya pada tempat yang memiliki resiko
tinggi dan pada alat-alat yang memberi risiko bahaya tertentu
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
STANDAR PT MARTINA BERTO
Memiliki tim penanggulangan Pekerja PT Martina Berto Tbk
kebakaran yang terlatih telah mengikuti pelatihan tanggap
darurat kebakaran yang
diselenggarakan oleh perusahaan
sehingga sebagian besar pekerja
mengetahui letak APAR dan
Hydrant terdekat serta cara
pengoperasian dari setiap alat
pemadam tersebut dengan baik.
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
STANDAR PT MARTINA BERTO
Memiliki sistem proteksi Penempatan lokasi APAR yang
kebakaran. Dan terdapat APAR mudah dilihat dan dijangkau oleh
yang pemasanganya sesuai setiap tenaga kerja. APAR
dengan permenakertrans no. Per- digantung di tembok berwarna
04/MEN/1980 merah berbentuk tabung, tidak
terdapat kecacatan maupun
kebocoran, tinggi pemberian tanda
pemasangan tidak melebihi 125
cm dari dasar lantai, tanda
berbentuk segitiga berwarna putih
menghadap ke arah bawah dan
jarak antara APAR satu dengan
lainnya kurang lebih 15 meter.
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
STANDAR PT MARTINA BERTO
Melaksanakan pemeriksaan dan Pemeliharaan APAR di PT Martina
pengujian komponen yang Berto Tbk dilakukan lebih dari 6
berkaitan dengan penaggulangan bulan sekali, dengan jangka waktu
kebakaran minimal 6 bulan sekali pengecekan yang tidak teratur
ALAT PELINDUNG DIRI
Penutup kepala

• Penutup kepala yang digunakan terbuat


dari kain.

Ear Muff

• Petugas yang mengoperasikan mesin yang


menimbulkan suara bising menggunakan
ear muff.

Masker

• Masker yang digunakan tenaga kerja


terbuat dari kain. Pada petugas yang
mengoperasikan mesin aerosol
menggunakan masker surgical.
ALAT PELINDUNG DIRI

Alat pelindung mata

• Pengoperasi mesin aerosol


menggunakan googles

Sarung tangan

• Tenaga kerja menggunakan sarung


tangan latex sebatas pergelangan
tangan. Masih ada beberapa
pekerja yang tidak menggunakan
sarung tangan.
Sumber: Company profile
https://www.youtube.com/watch?v=c0KI03ovbfo
&feature=youtu.be
ALAT PELINDUNG DIRI
COVID-19
Berdasarkan diskusi dengan narasumber:
• Dokter dan perawat
• Hazmat, masker, head cap, face shield
• Area Kantor
• Masker
• Area Produksi
• Di sesuaikan dengan bidang produksi
• Tim Security
• Masker, kacamata, sarung tangan

https://www.youtube.com/watch?v=eLQIfsOUrwc&feature=youtu.be
TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI
• Sistem  di ruangan : Fire Alarm, Emergency Lamp, APAR
• Jalur evakuasi : Disetiap ruangan dan beberapa lokasi yang
signifikan seperti depan lift, tangga darurat terdapat routemap
jalur evakuasi

Petujuk Evakuasi
• Tempat berkumpul : Titik Point 3 tempat (di parkiran depan,
parkiran bagian samping, dan parkiran bagian belakang)
• Kejadian Darurat  : Sesuai dengan prosedur tanggap darurat
Gambar. Peta jalur evakuasi
Gambar Tempat Titik Berkumpul
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
• PT. Martina Berto, Tbk. mengaku angka kejadian kecelakaan

kerja sangat sedikit.


• Sampai saat ini tidak didapatkan data yang menggambarkan

tingkat angka kejadian kecelakaan di perusahaan tersebut.


• Penggunaan APD yang lengkap merupakan alasan sedikitnya

angka kecelakaan kerja di PT. Martina Berto, Tbk.


PERSONIL KESELAMATAN KERJA
• P2K3 : 57 Orang
• Petugas P3K : 18 Orang
• Dokter : 1 Orang
• Perawat : 1 Orang
• Apoteker : -
• Pelatihan         :
• Tanggap Darurat untuk DAMKAR
• Emergency Response Kecelakaan Kerja
• Training P3K
• Sertifikasi P3K : PMI dan Disnakertrans
• Proses Kerja : 
Sistem kerja terbagi menjadi petugas sistem area dan petugas K3 ruangan dengan
jadwal harian dan di rolling secara berkala. Setiap petugas memiliki kewajiban
tetap berada di tempat bila sewaktu waktu terjadi hal darurat.
Perubahan untuk COVID-19
Pemeriksaan Suhu Entry Point
• Pemeriksaan suhu oleh satpam bagi setiap orang yang masuk
(Karyawan, tamu, peserta kunjungan).
• Jika suhu >37,5C, akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter
perusahaan lebih lanjut, setelah itu dianjurkan untuk berobat ke
RS terdekat.
• Saat pemeriksaan dilakukan, dokter dan perawat menggunakan
APD Level 2 (faceshield, facemask, handscoon, gown).
Perubahan untuk COVID-19
Social Distancing
• Tempat duduk didaerah lingkungan perusahaan diberikan
pembatas agar terdapat jarak 1 meter antar tempat duduk.
• Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter perusahaan, hanya
diizinkan 1 karyawan yang masuk setiap pemeriksaan.

APD untuk COVID-19


• Penggunaan APD tambahan untuk semua karyawan
menggunakan masker
• Satpam menggunakan masker, googles, dan sarung tangan
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
Dari segi keselamatan
Undang-
konstruksi semuanya
undang dasar
sudah baik, namun Ditambahkan adanya
No 1 Tahun
Konstruksi masih belum terdapat informasi keselamatan
1970, Undang-
1 tempat adanya informasi peralatan, bahan dan
undang No 18
kerja mengenai keselamatan benda-benda dalam
Tahun 1999
peralatan, bahan, dan ruangan.
tentang Jasa
benda-benda dalam
Konstruksi
ruangan.
Sarana Permenakertra
Pemeliharaan APAR Pemeliharaan APAR
penanggul ns No
2 tidak dilakukan secara dilakukan secara berkala
angan 4/MEN/Tahun
berkala. minimal 6 bulan sekali
kebakaran 1980
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
Masukan untuk
perusahaan yang terkait
dengan masalah personil
Peraturan keselamatan kerja ini yaitu
Personil keselamatan Perundangan diharapkan bagian
kerja pada UU No. 1 personil ini lebih sering
perusahaan ini sudah Tahun 1970 mengadakan evaluasi
Personil tergolong baik, namun (Pasal 10 ayat (sidang-sidang) yang
3 keselamat belum ada data 1, 2) yang terkait dengan masalah
an kerja mengenai latihan mewajibkan keselamatan kerja atau
yang diadakan oleh perusahaan program keselamatan
personil keselamatan untuk kerja dan juga lebih
kerja. membentuk meningkatkan upaya-
P2K upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada
tenaga-tenaga kerja di
perusahaan tersebut.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Penatalaksanaan sistem K3 di PT. Martina Berto, Tbk. dari
penilaian keselamatan kerja sudah cukup baik, namun terdapat
beberapa hal yang perlu dievaluasi kembali, antara lain:

1. Dari segi keselamatan konstruksi sudah baik, namun perlu


ditambahkan adanya informasi keselamatan peralatan, bahan, dan
benda-benda dalam ruangan.
2. Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tidak dilakukan
secara berkala

3. Belum dijelaskan mengenai pelatihan berkala personil


keselamatan kerja
SARAN
1. Ditambahkan adanya informasi keselamatan peralatan, bahan,
dan benda-benda dalam ruangan.
2. Dilakukan pemeliharaan APAR secara berkala minimal 6 bulan
sekali
3. Informasi mengenai pelatihan personil keselamatan kerja
sebaiknya disediakan, kemudian sebaiknya pelatihan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan (jika ada kebijakan terbaru dari sisi
kesehatan maupun tenaga kerja)
CATATAN NOTULENSI
• Tanggal diskusi                : 20 Juni 2020
• Tempat diskusi                 : via Zoom Meeting
• Waktu diskusi                    : 08.00 – 10.00 WIB
• Tema diskusi                      : Keselamatan kerja di PT. Martina
Berto, Tbk
• Moderator                         : dr. Dennely Yulisa
• Presentan               : dr. Giovani Indah
• Notulen : dr. Ninta Karina
• Peserta                             : peserta pelatihan Hiperkes 15-20
Juni 2020 dalam kelas A
• Jumlah peserta                : 60 orang
CATATAN NOTULENSI
• Catatan Notulensi Kelompok 3
• Pertanyaan:
1. dr. Ina : Pelatihan K3 bentuknya seperti apa, penyuluhan atau ada pelatihan masal?
2. dr. Ina : Kebijakan baru mengenai COVID terkait K3 ?
3. dr. Bellakusuma : Dokter hanya 1 dokter dan 1 perawat, secara rasio apakah sudah
cukup? Berapa rasio personel dengan tenaga kerja?

Jawaban:
1. Pelatihan P3K di tempat kerja, ada perbandingan untuk petugas P3K, untuk risiko
ringan  jumlah petugas P3K 1: 50 ; risiko sedang (PT.Martina Berto ) 1: 100 ; risiko
berat 1 : 150
2. Tetap dilakukan dengan mengikuti protocol kesehatan  social distancing
3. Tidak terdapat ratio tertentu, namun terdapat SDM yang terlatih K3 (Dokter, perawat,
paramedic, petugas administrasi) dimana kedudukan / posisi dokter di perusahaan dalam
melaksanakan tugas bukan hanya sebagai dokter yang melaksanakan tindakan kuratif,
namun juga dalam kegiatan preventif & promotive.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai