1. Definisi
Preeklampsia merupakan suatu sindroma spesifik pada kehamilan
yang menyebabkan penurunan perfusi darah pada organ-organ akibat adanya
vasospasme dan menurunnya aktivitas sel endotel (Wiknjosastro, 2005).
Preeklampsia adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh darah atau
vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia
kehamilan 20 minggu, mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan
pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema
nondependen, dan proteinuria 300 mg per 24 jam atau konsentrasi protein
300 mg (1+ pada dipstick) minimal pengambilan dua sampel urine random
sedikitnya 4-6 jam namun tidak berjarak lebih dari 7 hari, dan hilangnya
semua abnormalitas sebelum akhir minggu ke-6 postpartum (Sibai et al,
2005).
Diagnosis hipertensi ditegakkan dari, adanya peningkatan tekanan
arah dengan sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg, diukur dua kali
selang 4 jam setelah penderita istirahat (Wiknjosastro, 2007). Kenaikan
tekanan sistolik/diastolik 30 mmHg/15 mmHg tidak dipakai lagi sebagai
kriteria hipertensi, karena kadar proteinuria berkorelasi dengan tekanan darah
(POGI, 2005).
2. Etiologi
Penyebab preeklampsia belum diketahui dengan jelas. Salah satu teori
yang sekarang dipakai adalah teori iskemik plasenta. Plasenta merupakan
organ khusus untuk pertukaran zat antara darah ibu dan darah janin. Fungsi
utama plasenta adalah menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu kepada janin
(Wiknjosastro, 2007).
Fungsi plasenta lainnya adalah (Wiknjosastro, 2007):
a. Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutrisi)
b. Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
c. Sebagai alat yang mengeluarkan hasil metabolisme (ekskresi)
d. Sebagai alat membentuk hormon, yaitu korionik gonadotropin, korionik
somato-mammotropin (placenta lactogen), estrogen dan progesteron.
e. Sebagai alat yang menyalurkan berbagai antibodi ke janin.
menimbulkan
hipertensi
(Duran-Reyes,
1999).
Vasokonstriksi
juga
hiperbilirubinemia
dapat
kepekaan
terhadap
perangsangan
sering
didapatkan
pada
proses
sekresi
aldosteron
pun
terhambat
sehingga
penyulit
dengan
dipertahankan
keadaan
selama
janin
mungkin
baik,
sambil
artinya
kehamilan
memberikan
terapi
MgSO4:
Loading
dose:
MgSO4
disuntikan
tanda-tanda
preeklampsia
ringan
dengan
aktif
meliputi
penanganan
umum,
terapi
terapi
medikamentosa
terjadi
kenaikan
b) Inpartu
(1) Kala I
i.
Fase laten: 6 jam tidak masuk fase aktif dilakukan
ii.
SC
Fase aktif: amniotomi, bila 6 jam dengan amniotomi
Untuk
kehamilan
<
37
minggu,
bila
dan maternal yang lebih tinggi, karena pada onset dini preeklampsia
ditemukan gangguan perfusi uteroplasenta (peningkatan resistensi aliran
uteroplasenta), sementara onset lambat preeklampsia sering dihubungkan
dengan faktor maternal seperti obesitas pada wanita hamil (Von Dadelszen et
al, 2003; Huppertz, 2008).
Onset dini dan onset lambat preeklampsia memiliki perbedaan etiologi
sehingga manifestasi klinisnya berbeda. Pada onset lambat preeklampsia
dihubungkan dengan pertumbuhan janin yang baik tanpa adanya tanda-tanda
gangguan pertumbuhan janin dengan gambaran velosimetri doppler arteri
uterina yang normal atau sedikit meningkat, dimana tidak terdapat gangguan
aliran darah umbilikus dan lebih beresiko pada wanita dengan plasenta yang
besar dan luas. Onset dini preeklampsia sering menimbulkan kasus dengan
klinis yang berat, yaitu dihubungkan dengan adanya invasi trofoblast yang
abnormal pada arteri spiralis sehingga menimbulkan perubahan aliran darah
di arteri subplasenta, peningkatan resistensi aliran darah dan arteri umbilikal
serta adanya tanda-tanda gangguan pertumbuhan janin (Ness dan Sibai,
2006).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari S. 2006. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. PB
POGI, FKUI. Jakarta.
Castro C. L. 2004. Chapter 15 Hypertensive Disorders of Pregnancy. In : Essential
of Obstetri and Gynecology. 4th Ed. Philadelphia : Elsivlersaunders. pp 200.
Cunningham, Mac Donald, Gant, Levono, Gilstrap, Hanskin, Clark. 1997.
Williams Obstetrics 20thPrentice-Hall International,Inc.
Duran-Reyes G, Gomes-Melendez MR, Morali De La Brena G, MrecadoPichardo E, Medina-Navarro R, Hicks-Gomez JJ. Nitric oxide synthesis
inhibition suppresses implantation and decreases CGMP concentration and
protein peroxidation. Life Sci. 1999;65:22592268.