Elisabeth Natalia
1965050072
Pembimbing :
dr. Rizki Ramadhani, Sp.OG
Kista Pilosebasea
Kista Bartholini
• Kista bartholini terbentuk akibat
respon terhadap obstruksi yang
terjadi pada duktusnya.
• Penyebab : Neisseria Ghonorrea,
Staphiloccocus, Streptoccocus atau
mucus kental, trauma mekanik.
• Gejala klinik :
– Ukuran kecil : asimtomatik • Kista ini terbentuk dari oklusi
– Ukuran besar & abses : nyeri hebat saat duktus pilosebaseus.
aktivitas • Kelenjar ini biasanya diameter
• Terapi : marsupialization, atau kecil, soliter dengan batas yang
bartolinectomy. jelas dan konsistensi keras.
• Gejala klinik: asimtomatik,
kecuali terjadi infeksi => nyeri
lokal dan memerlukan insisi dan
drainase.
TUMOR JINAK VULVA => Kistik
• Terapi
– lesi ringan yang disertai pustulasi
Hidradenoma berulang => penggunaan pil
Papilaris kontrasepsi hormonal karena sekresi
kelenjar apokrin fungsional pada
• Penyumbatan duktus sekretorius
area lesi dapat dikurangi.
apkrin dapat menimbuilkan kista- – Hidradenoma soliter dengan keluhan
kista kecil (mikrocyst) yang utama pruritis vulva = Eksisi
disertai gatal disebut Fox Fordyce. – Abses => debridement.
• Penyebab : infeksi streptokokus,
stafilokokus, dan apabila terjadi
infeksi berulang dan berat dapat Hidrokel Kanalis Nuck
menimbulkan abses dan sinus- • Penyumbatan prosesus
sinus eksudatif dibawah kulit vaginalis yang persisten (canal
(hidradenitis supuratifa). of nuck) yang dapat
menimbulkan tumor kistik
atau hidrokel.
• Terapi kista ini dengan
melakukan eksisi kantung
kista.
TUMOR JINAK VULVA => Solid
Polip Fibroepitelial
• tumor jaringan fibrosa dan
Fibroma epitel yang dapat terjadi
• Fibroma merupakan proliferasi dari pada area manapun pada
jaringan fibroblast labium mayor vulva apabila area tersebut
• Hampir semua fibroma pada vulva rentan terhadap iritasi.
merupakan tumor bertangkai dengan
diameter kecil dan tidak dikenali oleh • Polip ini mempunyai
penderita struktur polip lunak dan
• Gejala klinik : gangguan aktifitas halus, berwarna kemerahan
seksual, jika tumor membesar nyeri
=> dorongan pada uretra, gangguan
seperti jaringan otot.
pada saat segama terkait dengan • Terapi => eksisi sederhana.
diameter tumor dan organ sekitar
yang terdesak.
• Terapi : eksisi fibroma melalui
prosedur operatif
TUMOR JINAK VULVA => Solid
Lipoma Limfangioma
• Elemen utama penyusun lipoma
Sirkumskriptum
adalah sel lemak dan lapisan jaringan • Terjadi akibat gangguan saluran
fibrosa. limfatik
• Gambaran klinik : hampir sama • malformasi mikrositik limfatik, lesi
muncul berpulau-pulau dari
seperti fibroma dengan ukuran kecil sekumpulan nodul atau lepuh kecil
dan sedang di daerah vulva, berbatas yang berisi cairan limfe menyerupai
tegas dan dapat digerakan bebas dari tonjolan kecil.
dasarnya. • Gejala klinik : nyeri, limforea, gatal,
• Terapi => intervensi bedah dengan dan selulitis yang rekuren akibat
eksisi. ekskoriasi dari lesinya
• Terapi modalitas yang dapat
dilakukan adalah observasi,
elektrokoagulasi, radioterapi, laser
surgery, kleroterapi intralesi, secara
sederhana dapat dilakukan
vulvektomi dengan insisi luas.
TUMOR JINAK VAGINA => Kistik
Kista Inklusi
Kista Gartner
• Kista inklusi terjadi akibat
• Berasal dari sisa kanalis wolfii yang
terkumpulnya jaringan epitel yang
berjalan sepanjang permukaan
terjadi selama tindakan episiotomi
anterior dan bagian atas vagina.
atau tidakan bedah vagina lainnya.
• Pada perabaan kista bersifat kistik,
• Ukuran bervariasi dan biasanya
dilapisi dinding translusen tipis yang
seperi massa berwarna putih di
tersusun epitel kuboid atau kolumner
permukaan mukosa vagina, berbatas
tegas dengan gerakan terbatas dan • Gejala klinik : dispaneuria, nyeri
berisi masa berupa cairan musin vagina, dan obstruksi saat
kental yang berbau jika sudah dimasukkan tampon atau alat vaginal
dipenuhi cairan eksudat purulen, yang lain.
bersifat asimptomatis • Terapi => marsupialisasi atau insisi
• Terapi yang diperlukan adalah insisi dinding anterolateral vagina dan
drainase. eksisi untuk mengeluarkan kista dari
sisa kanalis wolfii.
TUMOR JINAK VAGINA => Solid
Fibroma
Vagina
Kista Folikel
• Kegagalan ovulasi dan kemudian
cairan intrafolikel tidak diabsorbsi
kembali.
• Ada yang menghubungkan kista
folikel dengan gangguan menstruasi
(perpanjangan interval antar
menstruasi atau pemendekan siklus).
• Terapi:
• Penemuan kista ini biasanya melalui
pemeriksaan USG transvaginal. – sebagian kista dapat mengalami
obliterasi dalam 60 hari tanpa
pengobatan.
– Pil kontrasepsi dapat digunakan
untuk mengatur siklus dan atresia
kista folikel. Dapat juga dilakukan
pungsi langsung dinding kista dengan
laparoskopi.
TUMOR JINAK JARINGAN OVARIUM => kistik
Kista korpus luteum
• Terjadi akibat pertumbuhan lanjut • Kista Granulosa: merupakan
korpus luteum atau pendarahan yang pembesaran non-neoplastik ovarium.
mengisi rongga yang terjadi setelah Kista ini dapat menyebabkan nyeri
ovulasi. lokal dan tegang dinding perut
• Kista korpus luteum jika berukuran > disertai amenore.
3 cm , kadang- kadang diameter kista • Kista Teka: kista ini tidak pernah
ini dapat sebesar 10 cm, rata-rata 4 menjadi besar. Umunnya bilateral
cm dan berisi cairan jernih kekuningan.
• Berisi cairan yang berwarna merah
coklat. Pada pembelahan ovarium
kista korpus luteum memberi
gambaran yang khas.
TUMOR JINAK JARINGAN OVARIUM => kistik Ovarium Polikistik (stein-
Leventhal Syndrom)
• Ditandai dengan pertumbuhan
polikistik ovarium kedua ovarium,
amenore sekunder atau
oligomenorea dan infertilitas.
• Riwayat menarche dan haid yang
normal kemudian berubah
menjadi episode amenore yang
semakin lama.
• Pemeriksaan yang dapat
diandalkan adalah USG dan
laparoskopi. FSH biasanya
normal, LH tinggi, rasio LH > FSH
> 2.E tinggi/normal. Prolactin
normal atau tinggi.
• Terapi: klomifen sitrat 50-100 mg
per hari untuk 5 – 7 hari per
siklus.
TUMOR JINAK EPITEL
Kistadenoma Ovarii Musionum
OVARIUM => kistik
• ini merupakan tumor ukuran terbesar
Kistadenoma dari tumor dalam tubuh manusia.
Ovarii Serosum • Tumor ini asimtomatik dan sebagian
besar pasien hanya merasakan
penambahan berat badan atau rasa
• Ukuran kista antara 5-15 cm penuh di perut.
• Kista berisi cairan serosa, jernih • Cairan musin dapat mengalir ke kavum
kekuningan. Sering ditemukan pada pelvik atau abdomen melalui stroma
usia 20-30 tahun. Seperti ovarium sehingga terjadi akumulasi
kebanyakan tumor epitel, kista ini cairan musin intraperitoneal dan hal ini
tidak memiliki gejala yang khas. dikenal sebagai pseudomiksoma
• Terapi: eksisi dengan eksplorasi peritonii.
menyeluruh pada organ intrapelvik • Terapi: laparotomi
dan abdomen, dan sebaiknya
dilakukan pemeriksaan PA.
• Merupakan tumor terbanyak yang berasal
dari sel germinativum. • Rasa penuh dan berat di perut terjadi
• Kista ini memiliki dinding berwarna putih bila ukuran kista cukup besar.
Kista dan relatif tebal berisi cairan kental dan • Terapi: laparotomy dan kistektomi.
Dermoid berminyak karena dinding tumor
menganndung banyak kelenjar sebasea dan
derivat ectodermal.
TUMOR JINAK EPITEL OVARIUM => Solid
Fibroma
• Berasal dari jaringan ikat karena
terdapat unsur germinal, tekoma
dan transformasi ke arah ganas
seperti tumor.
• Konsistensi tumor adalah kenyal,
padat dengan permukaan yang • Terapi: diindikasikan untuk
halus dan rata. diangkat.
• Dapat disertai asites dan • Pada sindrom Meig’s pengangkatan
hidrotoraks yang merupakan paket tumor ini akan diikuti dengan
sindrom Meig’s dan tanpa kedua menghilangnya hidrotoraks dan
gejala tersebut maka tumor ini asites.
disebut fibroma ovarii.
Tumor Endometroid
TUMOR JINAK TUBA UTERINA => kistik
Kista Morgagni
Lokasi tersering dari tumor kistik
tuba adalah pada atau dekat ujung
fimbria
Kista ini berdinding tipis transparan,
dan berisi cairan jernih.