Anda di halaman 1dari 85

TUMOR-TUMOR GINEKOLOGI

Oleh :
Vanji Irawan (1210070100061)

Preseptor :
dr. Yulia Margaretta Sari , Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


BAITURRAHMAH
BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RSUD ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
2017
Pendahuluan sekumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel-sel tubuh yang
Tumor tumbuh terus-menerus secara tidak
terbatastidak berguna bagi tubuh

Tumor ganas Tumor jinak


ginekologi ginekologi

Kanker vulva
Kanker vagina
Tumor Kistik Tumor Padat
Kanker serviks
Kanker uterus
Kanker tuba fallopi
Kanker ovarium.
Angka kejadian
tumor ganas

Kanker vulva jarang dijumpai dan merupakan 4% dari kanker ginekologik

Kanker vagina merupakan kanker yang jarang ditemukan, 1 - 3%


dari kanker ginekologik
Kanker serviks merupakan kanker yang menimbulkan kematian terbanyak
akibat penyakit kanker terutama di negara berkembang

Kanker endometrium merupakan kanker ginekologik yang paling sering


terjadi di dunia barat, menempati urutan ke empat kanker pada perempuan
setelah kanker payudara, kolon, dan paru
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi dari
kanker alat genital perempuan
Tumor jinak ginekologi

Vulva Ovarium

Endometrium
Vagina Tuba uterina

Serviks Miometrium
Vulva

Tumor kistik vulva Tumor padat vulva

Kista Kista Fibroma


Bartholini pilosebasea
Kista Bartholini Gambaran umum

kista berukuran relatif


Parut setelah infeksi
besar yang paling sering
dijumpai Trauma

sumbatan pada saluran


Pembesaran kelenjar
ekskresi kelenjar
Bartholini
Bartholini
Gambaran klinik
Pembesaran Infeksi
kistik

Tanpa infeksi Nyeri Sentuh dan Pada tahap


sekunder dispareunia supuratif

Tidak menimbulkan gejala Dinding kista berwarna


khusus dan hanya dikenali kemerahan, tegang, dan
melalui palpasi nyeri
Terapi

Insisi dinding kista dan


drainase cairan kista

Prosedur
marsupialisasi
Kista pilosebasea Gambaran umum

Kista yang paling sering Terbentuk akibat


ditemukan di vulva penyumbatan

Duktus sekretorius Infeksi atau akumulasi


kelenjar minyak material sebum
Gambaran klinik

Terjadi di beberapa
Berdiameter kecil, soliter
tempat pada labia
dan asimptomatik
mayora

Mengganggu estetika atau


Terapi mengalami infeksi sekunder
Terapi

Nyeri lokal Mengganggu


estetika

Insisi dan Eksisi dan antibiotik


drainase
Fibroma
Gambaran umum

Tumor padat vulva yang paling


banyak ditemukan

Proliferasi dari jaringan


fibroblas labium mayus
Gambaran klinik
Tumor bertangkai ,diameter
kecil dan tidak dikenali oleh
penderita Pembesaran ukuran
fibroma

Gejala tergantung dari


diameter tumor Nyeri, dorongan pada uretra,
gangguan saat senggama dan
organ sekitar yang terdesak atau
Pertumbuhan tumor tergolong
terdorong
cepat
Terapi

Eksisi
Vagina

Tumor kistik Tumor padat

Kista Kista Fibroma vagina


Inklusi Gartner
Kista inklusi
Gambaran umum
1/3 bawah
Paling sering ditemukan Tumbuh dari jaringan
vagina dan
epidermal yang berada
posterior atau
dibawah lapisan
lateral
mukosa vagina

Komponen kelenjar pada jaringan


Penjahitan robekan atau
epidermal yang terperangkap tersebut
laserasi perineum yang
menghasilkan cairan dan membentuk
kurang sempurna
kista
Gambaran Terapi
klinik
Eksisi

Batas yang tegas

Gerakan yang terbatas


Berisi massa berupa cairan
musin yang kental
Kista gartner

Sisa dari degenerasi duktus


wolffian

Ditemukan pada dinding anterior


vagina, tepat dibawah uretra.
Gambaran klinik
Pada perabaan, kista ini bersifat kistik, dilapisi oleh dinding
translusen tipis

Terapi
Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk
mengeluarkan kista dari sisa kanalis wolfii ini
Fibroma vagina

Berasal dari proliferasi fibroblas di jaringan


ikat dan otot polos vagina
Gambaran klinik Terapi
Gejala akan timbul dengan
semakin besarnya diameter
tumor. Tumor ini hanya Eksisi
menyebabkan indurasi kecil di
bawah mukosa apabila ukuran
nya kecil dan mungkin
menyebabkan dispareunia bila
ukurannya besar
Serviks

Tumor kistik Tumor padat


serviks serviks

Kista nabothi Papiloma Mioma


Polip serviks
serviks serviks
Kista Nabothi
Infeksi atau epidermidisasi
skuamosa.
Metaplasia skuamosa
Muara kelenjar endoserviks akan
tertutup
Penutupan muara duktus kelenjar
menyebabkan sekret tertahan
Berkembang menjadi
kantong kista
Gambaran klinik

Tidak menimbulkan
gangguan

Pemeriksaan inskpekulo

Terlihat penonjolan kistik diarea


endoseviks dengan batas yang relatif Terapi
tegas dan berwarna lebih muda dari
Tidak diperlukan terapi khusus
jaringan di sekitarnya
untuk kista Nabothi
Polip serviks

Lesi atau tumor padat serviks yang


paling sering dijumpai

Penjuluran dari bagian endoserviks atau


intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.

Farrar dan nedoss hanya menemukan sedikit


sekali polip yang berasal dari ektoserviks.
Gambaran klinik
Polip serviks

Tunggal hingga
multiple Ektoserviks
Endoserviks

Warna polip
Merah terang, Penjuluran yang terjepit menjadi lebih
rapuh dan atau keluar dari ostium pucat dan
strukturnya serviks srukturnya lebih
menyerupai spons kenyal
Terapi

Ekstripasi

Pembersihan dasar tangkai


dengan kuret atau kerokan
Papiloma serviks
Neoplasma jinak serviks yang terutama tumbuh pada pars vaginalis
serviks
Projeksi papilaris Bagian tengah tersusun dari jaringan ikat fibrosa yang
eksoserviks dilapisi oleh lapisan skuamosa, merupakan
pertumbuhan neoplastik jinak murni

Tumor dalam kisaran beragam, mulai dari tonjolan


Kondiloma minor yang rata hingga gambaran papilomatosa
serviks seperti kondiloma akuminata
Gambaran klinik
Tidak dijumpai gejala khusus
penderita papiloma serviks.
Papiloma ditemukan saat melakukan
pemeriksaan rutin. Pencegahan
penularan kondiloma akuminata
dilakukan dengan melakukan seks
aman atau menggunakan kondom
Terapi

Papiloma soliter dapat ditanggulanggi dengan eksisi


dengan tindakan bedah konvensional atau kauterisasi
unipolar/bipolar.
Mioma serviks

Gambaran umum
Kurangnya jumlah serabut otot polos
didaerah serviks menyebabkan
kejadian mioma ditempat ini
termasuk sangat jarang. Mioma
korpus uteri hanya tumbuh disatu
tempat atau soliter
Terapi
Gambaran klinik
Mioma serviks
Ukuran kecil Tidak pernah soliter
menimbulkan keluhan
Diobservasi secara
berkala
Keluhan Obstruksi atau desakan
timbul mekanik Pertumbuhannya relatif
cepat

Dilakukan
dispareunia, disuria, desakan ke rektum
pengangkatan
dan obstruksi darah menstruasi
Endometrium

Polip Endometrial
Polip Endometrial

Cukup sering dijumpai tetapi tidak dapat dipastikan jumlah kejadiannya

Usia penderita yang mengalami gangguan ini berkisar antara 12-81 tahun tetapi angka
kejadian tertinggi diantara usia 30-59 tahun

Polip endometrial seringkali berupa penonjolan langsung dari lapisan endometrium


atau merupakan tumor bertangkai dengan pembesaran dibagian ujungnya.
Gambaran
klinik

Gejala utama

Perdarahan diluar siklus


yang nonspesifik
Terapi
Bila ujung polip keluar melalui ostium
serviks sehingga mudah untuk dicapai
maka pemutusan tangkai polip dapat
dilakukan
Miometrium

Tumor Padat
Miometrium

Mioma uteri Adenomiosis


Mioma uteri
Merupakan tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim

Terjadi pada 20-25% perempuan di usia reproduktif, tetapi oleh faktor yang tidak
diketahui secara pasti

Jarang sekali ditemukan sebelum usia pubertas, sehingga dipengaruhi oleh hormon
reproduksi dan hanya bermanifestasi selama usia reproduktif

Gejala yang mungkin timbul sangat bervariasi seperti metroragia, nyeri,


menoragia hingga infertilitas
Klasifikasi
Mioma uteri berasal dari
miometrium dan klasifikasinya
dibuat berdasarkan lokasinya,
Mioma submukosa
Mioma intramural atau
intersitial
Mioma subserosa
Terapi

Terapi harus memperhatikan usia, paritas,


kehamilan, konservasi fungsi reproduksi,
keadaan umum dan gejala yang ditimbulkan.
Pilihan prosedur bedah terkait mioma uteri
adalah miomektomi atau histerektomi
Adenomiosis

Gambaran umum

Adenomiosis merupakan lesi


pada lapisan miometrium yang
ditandai dengan invasi jinak
endometrium yang secara
normal hanya melapisi bagian
dalam dinding uterus atau
kavum uteri
Gambaran klinik Terapi
Simptom utama
Terapi pilihan adalah histerektomi
adenomiosis adalah
karena terapi konservatif (hormonal)
menoragia dan disminorea hanya akan menunda penyembuhan
yang semakin lama dan upaya untuk mengatasi keluhan
semakin memberat, penderita ,
terutama pada perempuan
berusia 40 tahunan
Tuba uterina

Tumor kistik tuba

Kista Morgagni
Kista Morgagni
Lokasi tersering dari tumor kistik
tuba adalah pada atau dekat ujung
fimbria dan disebut sebagai kista
morgagni. Kista ini berdinding
tipis, transparan dan berisi cairan
jernih. Ukuran rata-rata adalah 1
cm dan dindingnya tersusun dari
jenis yang sama dengan tuba.
Jarang sekali menimbulkan gejala
klinis
Ovarium

Kista korpus
Kista dermoid
luteum
Kistadenoma Kistadenoma
serosum musinosum

Tumor Tumor
Kista folikel Fibroma endometrioma
Brenner
Kista folikel

Kista folikel merupakan kista yang paling


sering ditemukan di ovarium dan
biasanya berukuran sedikit lebih besar
(3-8 cm) dari folikel pra-ovulasi (2,5cm).
Kista ini terjadi karena kegagalan proses
ovulasi (LH surge) dan kemudian cairan
intrafolikel tidak diabsorpsi kembali.
Terapi

Pungsi langsung pada dinding kista

Menggunakan peralatan laparoskopi

Pastikan kista yang akan dilakukan pungsi adalah kista folikel


Kista korpus luteum

Kista luteum terjadi akibat


pertumbuhan lanjut korpus
luteum atau perdarahan yang
mengisi rongga yang terjadi
setelah ovulasi. Terdapat 2
jenis kista lutein yaitu kista
granulosa dan kista teka
Kistadenoma serosum

Kistadenoma serosum mencakup sekitar


15%-25% dari keseluruhan tumor jinak
ovarium. Usia penderita berkisar antara 20-50
tahun. Pada 12-50% kasus, kista ini terjadi
pada kedua ovarium. Ukuran kista berkisar
antara 5-15 cm dan ukuran ini lebih kecil dari
rata-rata ukuran kistadenoma musinosum.
Kista berisi cairan serosa, jernih kekuningan
Gambaran klinik Terapi

Pada kondisi tertentu penderita


akan mengeluhkan rasa tidak Pembedahan (eksisi)
nyaman didalam pelvis,
pembesaran perut dan gejala
seperti asites Eksplorasi menyeluruh
pada organ intrapelvik dan
abdomen
Kistadenoma musinosum

Kistadenoma ovarii mucinosum


mencakup 16-30% dari total
tumor jinak ovarium dan 85%
diantaranya adalah jinak.
Tumor ini bilateral pada 5-7%
kasus.
Gambaran klinik
Terapi
Tumor ini juga asimptomatik Apabila ternyata stroma
dan sebagian besar pasien kistadenoma ovarii musinosum
hanya merasakan pertambahan mendiseminasi cairan mucin ke
berat badan atau rasa penuh rongga peritoneum
diperut. Pada kondisi tertentu, (pseudomiksoma) dan hal ini
perempuan pascamenopause ditemukan pada saat melakukan
dengan tumor ini dapat tindakan laparotomi, maka
mengalami hiperplasie atau sebaiknya dilakukan salfingo-
ooforektomi unilateral
perdarahan pervaginam
Kista dermoid
Gambaran umum
Kista dermoid merupakan tumor
terbanyak (10% dari total tumor
ovarium) yang berasal dari sel
germinativum. Tumor ini
merupakan tumor jinak sel
germinativum dan paling banyak
diderta oleh gadis berusia dibawah
20 tahun.
Gambaran klinik

Terapi
Kista dermoid jarang mencapai ukuran yang
besar. Kista dermoid mempunyai dinding
berwarna putih dan relatif tebal, berisi cairan
Laparotomi
kental dan berminyak karena dinding tumor
dan
mengandung banyak kelenjar sebasea dan kistektomi
derivat ektodermal.Rasa penuh dan berat
didalm hanya dirasakan apabila ukuran tumor
cukup besar.
Fibroma

Tumor dari jaringan ikat ovarium


ini sangat terkenal terkait dengan
kumpulan gejala yang disebut
dengan sindroma meigs.
Hidrotoraks dan ascites selalu
menyertai fibroma ovarium
dalam sindorma Meigs
Gambaran klinik
Terapi

Fibroma timbul secara bilateral pada 2- Hampir semua tumor padat


10% kasus dan ukuran rata-rata tumor ini
ovarium diindikasikan untuk
adalah 6 cm. Konsistensi tumor adalah
kenyal, padat dengan permukaan yang diangkat , termasuk fibroma.
halus dan rata. Ascites dan hidrotoraks
Pengangkatan tumor biasanya
merupakan paket dari sindroma Meigs
dan tanpa kedua ini maka tumor yang diikuti dengan menghilangnya
berasal dari jaringan ikat ovarium murni
hidrotoraks dan ascites
disebut sebagai fibroma ovarii.
Tumor Brenner
Robert meyer merupakan pionir dalam
mengenali tumor ini karena sebelum ini selalu
didiagnosis sebagai fibroma. Ternyata, tumor ini
mempunyai karakteristik histopatologi yang
berbeda karena tersusun dari sarang atau kolom
epitel didalam jaringan fibromatosa. Distribusi
sarang epitel di dalam stroma mengesankan
gambaran ganas tetapi gambaran homogen dan
uniformal tanpa aktivitas anaplasia
menunjukkan hal yang sebaliknya.
Tumor endometrioma
Yang paling menarik dan banyak menjadi bahan
diskusi adalah keberadaan jaringan yang mirip
dengan endometrium di dalam rongga pelvik,
termasuk yang bermanifestasi pada ovarium.
Tumor endometrioid paling sering dijumpai pada
ovarium, ligamentum sakro uterina dan
rotundum, septum rektivaginalis, tunika serosa
(uteri, tuba, rektum, sigmoid dan kandung
kemih), umbilikus, parut laparotomi, sakus
hernialis, apendiks, vagina, vulva, serviks, tuba,
Tumor ganas/kanker ginekologi

Kanker Kanker Kanker Kanker


vulva vagina serviks endometrium

Kanker korpus
uteri
Sarkoma Uteri

Kanker tuba Kanker


fallopi Ovarium
Kanker vulva
Kanker vulva jarang dijumpai dan merupakan 4% dari kanker
ginekologik.

Faktor Risiko
Kanker vulva rata-rata didapatkan pada usia antara 65 dan 75 tahun. Akan
tetapi, 15% dari penyakit ini juga dijumpai pada usia kurang dari 40 tahun.
Etiologi kanker vulva sama dengan kanker serviks yakni akibat infeksi virus
papilloma humanis (Human papilloma Virus/hPV). Lima puluh persen kanker
vulva mengandung hPV positif.
Gejala tanda dan diagnosi Pengobatan
Sebelum terapi diberikan, perlu
Keluhan umum adalah pruritus, dilakukan kolposkopi vulva, serviks,
timbul benjolan di vulva, rasa nyeri, vagina untuk menyingkirkan
perdarahan, disuria, keputihan, atau keberadaan yang bersamaan lesi
ada ulkus. Pertumbuhan kanker prakanker dan lesi invasif. Tiga
vulva lambat dan metastasisnya pun belas persen kanker vulva ternyata
sangat lambat. berasal dari kanker lain dari traktus
Diagnosis dipastikan dengan biopsi genital.
pada lesi yang mencurigakan, Pengobatan kanker vulva adalah
termasuk ulkus, benjolan, area kulit pembedahan dan radio-terapi
yang hiperpigmentasi pascabedah bila termasuk kelompok
prognosis buruk
Kanker vagina
Kanker vagina merupakan kanker yang
jarang ditemukan, 1 - 3% dari kanker
ginekologik. Insidensi kanker ini 1 kasus
di antara 100.000 perempuan. Ada Faktor risiko
kesepakatan, bila ada kanker di serviks
dan vagina dan gambaran Infeksi virus papilloma
histopatologiknya sesuai dengan serviks humanis (hPV),
maka dianggap kanker serviks. Kejadian
kanker vagina pada usia 35 dan 90 tahun radiasi, usia lanjut
dan lebih 50% terladi pada usia antara 70
dan 90 tahun.
Gejala, tanda dan diagnosa
Pada pasien dengan stadium awal, biasanya tanpa keluhan.
Pada stadium lanjut timbul keluhan perdarahan, massa
tumor, keputihan yang berbau dan nyeri daerah panggul.
Diagnosis dipastikan dengan biopsi/biopsi dengan
bimbingan kolposkopi atau reseksi mukosa vagina.
Pengobatan
Diberikan radiasi intrakaviter bagi pasien yang tidak mampu
mengalami tindakan pembedahan. Pembedahan vaginektomi partialis
atau total merupakan pilihan pengobatan kanker vagina bila usia
pasien lebih dari 45 tahun. Pasien dengan risiko rendah terhadap
invasi (di bawah 45 tahun), dapat dilakukan terapi ablasi
Pengobatan topikal dengan 5-Fluorouracil (5-FU) 1,5 gram krim
intravagina untuk 1 malam tiap minggu, selama 10 minggu. Ulangi
pengobatan sampai karsinoma insitu menghilang. Pada pengobatan
topikal ini, vulva harus dilindungi dengan jelly untuk mencegah
iritasi dari 5-FU.
Kanker serviks
Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan
yang menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit
kanker terutama di negara berkembang. Diperkirakan
dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang di
seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di negara
berkembang. Salah satu penyebabnya adalah karena infeksi
human Papilloma Virus (hPV) yang merangsang perubahan
perilaku sel epitel serviks.
Faktor resiko
Berhubungan dan disebabkan oleh infeksi virus papilloma
humanis (hPV). Faktor risiko lain yang berhubungan
dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual pada usia
muda (< 15 tahun), hubungan seksual dengan
multipartner, menderita HIV atau mendapat
penyakit/penekanan kekebalan (immunosuppressive) yang
bersamaan dengan infeksi hPV, dan perempuan perokok.
Gejala dan tanda
Tanda-tanda dini yang tidak spesifik seperti sekret vagina yang
agak berlebihan dan kadang-kadang disertai dengan bercak
perdarahan. Gejala umum yang sering terjadi berupa perdarahan
pervaginam (pascasanggama, perdarahan di luar haid) dan
keputihan. Pada penyakit lanjut keluhan berupa keluar cairan
pervaginam yang berbau busuk, nyeri panggul, nyeri pinggang
dan pinggul, sering berkemih, buang air kecil atau buang air
besar yang sakit. Gejala penyakit yang residif berupa nyeri
pinggang, edema kaki unilateral, dan obstruksi ureter.
Diagnosis
Tes Pap pada saat ini merupakan alat skrining yang diandalkan. Tes
Pap direkomendasikan pada saat mulai melakukan aktivitas seksual
atau setelah menikah. Pemastian diagnosis dilaksanakan dengan
biopsi serviks.
Pengobatan
Pembedahan
Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada kanker serviks sampai stadium
IIA dan dengan hasil pengobatan seefektif radiasi, akan tetapi mempunyai
keunggulan dapat meninggalkan ovarium pada pasien usia pramenopause.
Radioterapi
Terapi radiasi dapat diberikan pada semua stadium, terutama mulai stadium IIB
sampai IV atau bagi pasien pada stadium yang lebih kecil tetapi tidak
merupakan kandidat untuk pembedahan
Kemoterapi
Kemoterapi terutama diberikan sebagai gabungan radio-kemoterapi ajuvan atau
untuk terapi paliatif pada kasus residif
Kanker endometrium

Kanker endometrium merupakan kanker ginekologik yang paling


sering terjadi di dunia barat. Kejadian kanker endometrium
meningkat dari 2 per 100.000 perempuan per tahun pada usia di
bawah 40 tahun menjadi 40 - 50 per 100.000 perempuan per tahun
pada usia dekade ke-6, 7, dan 8. Di regional Asia Tenggara di mana
Indonesia termasuk di dalamnya, insiden kanker endometrium 4,8%
dari 670.587 kanker pada perempuan
Faktor resiko Gejala dan tanda
Faktor predisposisi penyakit Gelala yang paling sering
ini adalah obesitas, dijumpai adalah
rangsangan estrogen yang perdarahan uterus
terus menerus, menopause abnormal yang berupa
yang terlambat (lebih dari 52 metroragia atau
perdarahan
tahun), nulipara, siklus
pascamenopause dan /
anovulasi, dan hiperplasia atau keputihan
endometrium
Diagnosis
Diagnosis dibuat melalui biopsi endometrium atau kuretase
diagnostik. Hasil negatif dari biopsi endometrium pada kasus
dengan keluhan simtomatis perlu dilanjutkan dengan kuretase
bertingkat dengan kawalan histeroskopik, sebab biopsi
endometrium mempunyai false negative rate 5 sampai 10%.
Diagnosis pasti dibuat dengan sampel histopatologik
Kanker korpus uteri
Jenis tumor primer dari endometrium adalah endometrioid
adenokarsinoma (75%), adenoskuamosa (20%), dan lain-lain (5%)
seperti serosum papiliferum dan sel jernih.

Pengobatan
Pengobatan utama adalah histerektomia atau histerektomia dan
radioterapi.
Pembedahan
Stadium surgikal termasuk insisi vertikal abdomen,
pembilasan peritoneum eksplorasi terhadap proses metastasis,
histerektomi totalis, dan salpingo-ooforektomia bilateralis,
kemudian pembelahan dan inspeksi uterus untuk menetapkan
Radioterapi
Kemoterapi
Pengobatan dengan kemoterapi memberikan responsitas
yang positif pada kanker endometrium,
Sarkoma Uteri

Sarkoma uteri merupakan penyakit yang jarang terjadi


dan berasal dari elemen mesenkim, yang dibedakan dari
karsinoma yang berasal dari elemen epitel. Insidens
tumor ini 1 sampai 2% per 100.000 perempuan, dan
merupakan 5% dari kanker korpus uteri. Prognosis
penyakit ini buruk (kematian terjadi dalam waktu 1
sampai 2 tahun setelah diagnosis).
Faktor resiko
Faktor risiko sarkoma uteri tidak jelas, kecuali riwayat radiasi
sebelumnya. Karsinosarkoma jarang terjadi pada usia sebelum 40
tahun dan setelah 40 tahun insidensnya meningkat secara
bermakna.
Gejala dan tanda
Keluhan utama adalah perdarahan pervaginam termasuk
perdarahan pascamenopause (75% sampai 95%), nyeri pelvik
(33%), ke luar jaringan nekrotik dari kanalis servikalis, dan
pembesaran uterus (15% sampai 50%)
Diagnosis
Diagnosis dipastikan dengan biopsi endometrium pada perdarahan
pervaginam atau adanya polip yang keluar dari kanalis servikalis.
Pemeriksaan klinis dan penunjang untuk pengobatan sama dengan
kanker endometrium.
Pengobatan
Pada stadium klinik awal, dilakukan histerektomia totalis, salpingo-
ooforektomia bilateralis, bilasan peritoneum, limfadenektomia pelvis
dan para-aorta, dan omentektomi. Pascabedah diberikan radioterapi
pelvis untuk kontrol lokal.
Kanker tuba fallopi

Kanker tuba fallopii termasuk kanker yang sangat jarang


dijumpai. Kanker ini merupakan 0,1% sampai 1,8% dari
kanker ginekologik. Di Amerika Serikat kejadiannya 3,6 dari
satu juta perempuan. Lebih dari 60% kanker tuba dijumpai
pada usia pascamenopause
Faktor resiko
Diperkirakan peradangan kronis tuba fallopii, dan penyakit
radang pelvis dapat dianggap sebagai faktor risiko kanker tuba.
Gejala tanda diagnosis
Gejala yang tidak khas berupa perdarahan pervaginam, terutama
pada usia pascamenopause, dan disertai rasa nyeri perut bagian
bawah. Tanda yang sering ditemukan adalah massa tumor di
pelvis. Gambaran badan psammoma pada pemeriksaan sitologi,
patut dicurigai akan adanya keganasan pada tuba fallopii.
Pengobatan

Pada terapi pembedahan dilakukan histerektomi total dan


salpingo-ooforektomi bilateral serta dilakukan penetapan
stadium surgikal, termasuk pemeriksaan cairan asites/bilasan
peritoneuin dan pengambilan sampel kelenjar getah bening
merupakan tindakan pembedahan yang optimal.
Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi


dari kanker alat genital perempuan. Di USA sekitar 22.220
kasus baru didiagnosis setiap tahun, dan sekitar 16.210
kematian terjadi setiap tahun akibat penyakit ini. Kanker
ovarium 6% dari seluruh kanker pada perempuan dan
penyakit ini timbul 1 orang pada setiap 68 perempuan
Faktor resiko

Faktor Lingkungan
Faktor Reproduksi
Faktor Genetik
Gejala tanda dan diagnosis

Sebagian besar pasien tidak merasa ada keluhan (95%) dan keluhan-
keluhan yang timbul tidak spesifik seperti perut membesar/ada perasaan
tekanan, dispareunia, berat badan meningkat karena ada asites atau massa.
Pada kelompok yang sangat berisiko tinggi tersebut dapat
direkomendasikan ooforektomia profilaksis pada usia 35 tahun setelah
memiliki cukup anak.
Bila ada keluhan simtomatik, perlu dilakukan pielografi intravena dan/atau
barium enema untuk evaluasi kandung kemih dan perluasan ke usus.
Pengobatan

Tindakan pembedahan ada dua tujuan yakni


pengobatan dan penentuan stadium surgikal. Terapi
pembedahan termasuk histerektomi, salpingo-
ooforektomi, omentektomi, pemeriksaan asites, bilasan
peritoneum, dan mengupayakan debulking optimal

Anda mungkin juga menyukai