Anda di halaman 1dari 36

Tumor adalah sekumpulan sel yang membelah diri dengan

sangat cepat sehingga tumbuh dan jumlahnya menjadi


semakin banyak dan tidak terkendali.

Kanker ginekologi adalah


sekelompok penyakit yang
berkembang di organ reproduksi
wanita, seperti vulva, vagina, leher
rahim, rahim, ovarium, dan tuba
fallopi, yang semuanya terletak di
dalam panggul.
Kanker ginekologi dinamai
setelah organ di mana sel-sel
kanker itu terbentuk.
 Faktor Genetik
 Faktor Karsinogen, di antaranya yaitu zat
kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi
kronis
 Faktor Perilaku/Gaya Hidup, diantaranya
yaitu merokok, pola makan yang tidak sehat,
konsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik.
 Keputihan abnormal
 Pendarahan di luar periode bulanan atau setelah
menopause
 Sakit punggung atau sakit perut yang mencurigakan
 Kembung abnormal di daerah perut bagian bawah
 Perubahan yang signifikan dalam kebiasaan mandi
 Nyeri atau perdarahan selama hubungan seksual
 Nyeri atau tekanan di daerah panggul yang tak bisa
dijelaskan
 Benjolan di daerah panggul
 Perubahan kulit vulva, termasuk perubahan warna
dan pertumbuhan bisul, kutil, atau ruam
 TUMOR JINAK :
 TJ Vulva : Kista kelenjar Bartholini & Firbroma Vulva
 TJ Rahim : Mioma uteri, Adenomiosis uteri, Endomiotriosis
 TJ Ovarium : Tumor jinak kistik & Tumor jinak padat

 TUMOR GANAS :
 Keganasan Pada Vulva
 Keganasan Pada Vagina
 Keganasan Mulut Rahim
 Keganasan Korpus Uteri
KISTA KELENJAR BARTHOLINI FIRBROMA VULVA
 Kista kelenjar bartholini  Merupakan tumor jinak yang
merupakan bentuk radang berasal dari jaringan ikat
menahun kelejar bartholini. vulva, bertangkai dan
berlokalisasi sering kali di
 Abses kelenjar bartholni
diserap isinya, sehingga bibir besar.
tinggal kantung yang
mengandung cairan yang  Pengobatan fibroma vulva
disebut kista bartholini. adalah dengan jalan
memotong tangkainya serta
 Pengobatan kista bartholini menjahit kembali
adalah dengan mengangkat sehingga tidak terjadi
seluruh kista dan perdarahan.
marsviaalisasi.
• Merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan ikatnya,
sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya
dominan dan lunak karena otot rahimnya dominan.
Mioma Uteri • Gejala Klinis: Perdarahan tidak normal, Penekanan rahim
yang membesar, Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan.

• Suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang


Adenomiosis merupakan lapisan bagian dalam rahim, ada dan
tumbuh di dalam dinding otot rahim.
Uteri • Gejala Klinis: Menoragia, Dismenorea sekunder,
Dispareunia

• Gejala klinis Endomiotriosis, terjadi karena pengaruh


hormonal estrogen dan progesterone sehingga
Endomiotriosis terjadi siklus menstruasi.
• Gejala Klinis: Dismenorea, Dispareuni, Nyeri saat
defekasi, Polimenorea atau hipermenorea, Infertilitas
Gejala akibat tumor ovarium:
 Gejala akibat pertumbuhan  rasa berat abdomen bawah,
mengganggu miksi, obstipasi.
 Gejala akibat perubahan hormonal  gangguan menstruasi.
 Gejala akibat komplikasi  Perdarahan intra-tumor, infeksi,
robekan kista, degenerasi ganas kista ovarium.
Pembagian tumor ovarium secara praktis adalah sebagai berikut:

Tumor jinak kistik: Tumor jinak padat:


- kistoma ovarii simpleks - fibroma ovarii
- kistoma ovarii serosum - tumor Brener
- kistoma ovarii musinosum - tumor sisa adrenal
- kistoma dermoid
 Daerah vulva yang sering terkena karsinoma
adalah bibir besar dan klitoris.

 Pada kasus sudah lanjut terdapat metastase


tumor ganas berbentuk ulkus dengan pinggir
agak padat, tumbuh eksofisik seperti bunga
kol dan kerusakan jaringan nekrosis dan
berbau.
 Gejala klinik :
 Mengeluarkan cairan encer, dapat bercampur darah
 Terjadi perdarahan setelah hubungan seksual
 Keganasan stadium lanjut berbau khas jaringan nekrosis.

 Keganasan vagina bisa dalam bentuk perlukan dengan tepi


padat dan menonjol, ulkus mudah berdarah, bentuk bunga
kol dan tampak cairan yang bercampur darah.
 Keganasan mulut rahim merupakan keganasan wanita
yang paling banyak.
 Umur keganasan mulut rahim antara umur 30 sampai 60
bahkan cenderung makin muda.
 Beberapa faktor predisposisi keganasan mulut rahim :
 Kawin pada usia muda, banyak dijumpai di daerah pedesaan.
 Multipartner, kawin usia muda cenderung bercerai dan
selanjutnya kawin kembali.
 Infeksi mulut rahim : virus herspes tipe 2, perlukaan mulut
rahim menahun, infeksi trikomonas.
 Keadaan social ekonomi yang rendah, memudahkan terjadinya
infeksi
 Keganasan korpus uteri pada usia lanjut, setelah melewati mati
haid dan meningkat sejalan dengan banyaknya wanita yang
mencapai usia lanjut.
 Tumor ganas korpus uterus dianggap primer jika berasal dari
endometrium atau miometrium.
 Dianggap sebagai tumor ganas endometrium bila histologi
berjenis adenokarsinoma atau adenokantoma.
 Resiko tinggi, seperti :
 Penderita DM
 Hipertensi essensial / menahun
 Wanita dengan tumor ovarium yang memproduksi ekstrogen (tumor
sel granula).
 Penyebaran cepat dan umumnya melalui
pembuluh getah bening sel tumor akan sampai
kepada kelenjar regional, terutama kelenjar iliak
luar dan kelenjar iliak dalam/ hipogastrika lewat
kelenjar ligamentum rotundum akan sampai
dikelenjar limfa inguinal dan femoral.
 Penyebaran retrograd dapat ditemukan
dibagian distal vagina.
 Penyebaran hematogen berjarak jauh tidak
umum miometrium merupakan barier solid yang
dapat menahan kelanjutan proses untuk waktu
yang cukup lama.
 Setiap wanita dalam masa menopause yang
mengalami pendarahan abnormal dari rahim,
harus dicurigai akan adanya keganasan.

 Cara yang dibenarkan adalah mendapatkan


bukti histologi ada atau tidak adanya
keganasan dengan mengerjakan kuretase
seluruh rongga rahim.
 Kasus tingkat klinis T-1 : TAH ( total Abbominal
Hysterectomy) + BSO (bilateral salpingo Oopborectomy.
 Kombinasi pembedahan dengan radioterapi
sebelum/sesudah pembedahan dilakukan pada tingkat
klinik T1, T2, dan kasus T3 yang dinilai masih operabel.
 T4 untuk tujuan palitatif diberikan terapi hormonal dengan
progrestatif dosis tinggi. Dapat dipakai :
 Medroxy progesterom Accetat (MPA)/provera tablet 2-4 tablet
@ 100 mg/hari.
 Megesterol acetat (Megace) dengan dosis 160-320 mg(4-8)
tablet @ 40 mg/hari.
 Tamozxifen dapat digunakan dengan dosis 1-2 film coated
tablets (filcotabs) tiap pagi dan sore
 Azmi, Arijal. Tumor Jinak dan Ganas pada Reproduksi. Diunduh dari
www.Scribd.com Februari 2018.
 Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
 Paulsen, F and Waschke, J. 2012. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jilid 2
Ed 23. Jakarta: EGC, hal 197.
 Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
 Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015. Stop Kanker.
Kementerian Kesehatan RI.
 Rahardjo,S. Myoma Uteri di Rumah Sakit Dr. Soetomo 1972-1974. Skripsi.
Surabaya: Bagian Obstetri dan Ginekologi.
IdentitasPasien Identitas Suami
 Nama :Ny. LM  Nama : Tn. SB
 Umur : 48Tahun  Umur : 50 Tahun
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Suku : Aceh  Suku : Banjar
 Pekerjaan : IRT  Pekerjaan: Wiraswasta
 Pendidikan : SMA  Pendidikan: SMA
 Alamat : Jl. Jalak no.8,
Percutseituan, Kenangan
 TanggalMasuk: 16/01/2018
 Pukul : 10.45 WIB
 Ny. LM,48tahun, Islam, Aceh, SMA, IRT, i/d Tn.SB,50 tahun,
Islam,Banjar, SMA, Wiraswasta.
 KeluhanUtama :Benjolan di perut bagian bawah
 Telaah : Benjolan di perut bagian bawah dikeluhkan
os ± 3 bulan ini. Awalnya terdapat benjolan kecil pada perut bawah
riwayat campur suami istri berdarah (-). Benjolan dirasakan os
terus membesar. Os juga mengeluhkan keluar darah dari
kemaluan sejak ± 5hari ini. Awalnya os mengeluhkan hal yang
sama 1 tahun yang lalu. Nyeri perut kanan bawah juga dikeluhkan
os bersifat hilang timbul, Nyeri saat haid (+), Riwayat bercampur
darah (+), Riwayat penurunan berat badan (-),Riwayat trauma (-),
Riwayat perut dikusuk (+), Riwayat minum jamu-jamuan (+), BAK
dan BAB (+) normal. RPT (-), RPO (-).
 Kehamilan dan persalinan yang lalu :
 RIWAYAT HAID :  P4A0
 Menarche : 13 tahun  Laki-laki / 2900 gr / psp / Bidan / klinik / 27th /
Sehat
 Lama haid : ± 3-5hari
 Keputihan
 SiklusHaid : 28 hari  Jumlah : (-)
 Warna : (-)
 Volume : 2-3x  Bau : (-)
ganti duk (pembalut) /hari  Konsistensi : (-)
 Gatal (pruritus vulvae) : (-)
 Dysmenorrhea : (+)
Seksual / Perkawinan :
 Metrorrhagia : (-)  Umur Kawin Istri : 28 tahun
Suami : 30tahun
 Menorrhagia :  Lama Kawin : 22 tahun
(-)  Kemandulan :-
 Frigiditas / Vaginismus :-
 Spotting : (-)  Libido ;
 Frekuensi koitus : jarang
 Darah beku : (-)  Orgasmus :-
 Dispareuni :-
 Contact bleeding : (-)  Kelurga Berencana :-
 Climacterium : (-)
 Menopause : (-)
Gizi dan Kebiasaan Penyakit-penyakit yang pernah
diderita :
 Tuberculosis :(-)
 Nafsu makan :  Penyakithati :(-)
Baik  Peny. Jantung / pemb. Darah: ( -)
 Perubahan berat badan :  Penyakit ginjal :(-)
(+), ± 5kg  Penyakit endokrin :(-)
 Merokok / Suntil : Tidak  Peny. Kelamin :(-)
 Hipertensi :(-)
 Alkohol : Tidak  Diabetes Melitus :(-)
 Kebiasaan makan obat :
Tidak ada PengobatanPenyinaran :
 Obat-obat yang di  Lokalisasi :-
masukan kedalam vagina :  Lama penyinaran :-
Tidak ada
a. Status present
 Keadaan umum : Compos Mentis Dyspnoe :-
 Keadaan Gizi : Baik Edema :-
 Keadaan Penyakit : Cyanose :-
 Bisa jalan sendiri √ Suhu : 36,70 C
 Bisa duduk sendiri Tekanan darah :130/70 mmhg
 Hanya berbaring saja Tinggi badan : 162 cm
 Berat Badan : 61 kg Anemi :+
 Habitus :- Icterus :-
b. Status Generalisata  Abdomen
 Kepala : Dalam batas normal  Membesar : (+)
 Leher : Dalam batas normal  Simetris / Asimetris : simetris
 Thorax :  Soepel : (+)
 Cor : Bunyi Jantung normal,  Defense Musculare : (-)
reguler, Bunyi Jantung Tambahan (-)  Hepar : TidakTeraba
 Pulmo : Suara pernapasan
vesikuler, suara tambahan (-)  Lien : TidakTeraba
 Kelenjar – kelenjar supra / intra  Shifting Dullness : (-)
clavikula: tidak teraba
 Meteorismus : (-)
 Mamae : DBN
▪ Membesar :-
 Ascites : (-)
▪ Hiperpigmentasi :-  Peristaltik Usus : (+) N
▪ Colostrum :-  Tumor :teraba massa (+)
▪ Secret :-  Besarnya : Pool atas
▪ Tumor-tumor :- setinggi 2 jari di atas pusat
▪ Tegang :-  Batas-batasnya : tegas
 Konsistensi : padat
 Permukaan : rata
 Nyeri tekan : (+)
c. Status Ginekologi Vaginal Toucher
 Pemeriksaan Dalam Uterus
 Inspekulo :
 Portio : licin  Posisi : Ante flexi
- Erosi :-  Besarnya : kepala bayi
- Polip :-  Mobilitas : Mobile
- Ectropion :-  Konsistensi : padat
- Bungakol (exophytik) : -  Permukaan : rata
- Laserasi :-  Nyeritekan : (+)
- Leukoplakia :-
- Ovulanaboti :- Serviks
- Schiller test :-  Portio : Licin
 Contact bleeding: (+)
 OUE : (-)
 Sakit waktu di gerakkan:(-)
Parametrium Kanan / Kiri: Pemeriksaan sekret vagina
Lemas / Lemas  Langsung : tidak dilakukan
pemeriksaan
Adnexa Kanan / Kiri : Tidak
 Kultur : tidak dilakukan
teraba massa / Tidak teraba
massa pemeriksaan

Cavum douglas Pemeriksaan rectal toucher :


 Douglas crise : (-) spingter ani ketat, mukosa
 Menonjol : (-) rectum licin (tidak teraba massa,
ampulla recti kosong
Vagina
 Dinding : Normal
 tanda-tanda peradangan: (-) PAP’S SMEAR
 sekret : (-)  Diambil tanggal : (-)
 massa : (-)  Hasil : (-)
 Anjuran : (-)
Pemeriksaan Radiologi
Thorax :Cor/ pulmo dalam batas normal
Abdomen :Tidak dilakukan pemeriksaan
BNO-IVP :Tidak dilakukan pemeriksaan
USG-TAS
 KK terisi baik
 Uterus AF : tampak gambaran hiperechoid
intrauterine bentuk kumparan dengan ukuran 15,5 x
12,23 cm.
 Adnexa kanan :Dalam batas normal
 Adnexa kiri : Dalam batas normal
 Cairan bebas :(-)
 Kesan : Mioma Uteri
 Hematologi
 Darahrtin Nilai Nilai Rujukan satuan
 Hemoglobin 13,1 11,7 – 15,5 g/dl
 Hitung eritrosit 4,5 3,8 - 5,2 106/µl
 Hitung leukosit 10.200 4,000- 11,000 /µl
 Hematokrit 42,1 35-47 %
 Hitung trombosit 280.000 150,000-450,000 /µl

 Index eritrosit
 MCV 90,15 80 – 100 fL
 MCH 28,5 26 – 34 pg
 MCHC 33 32 – 36 %

 Hitung jenis leukosit
 Eosinofil 1 1–3 %
 Basofil 1 0–1 %
 N.Stab 0 2– 6 %
 N. Seg 70 53–75 %
 Limfosit 25 20–45 %
 Monosit 6 4–8 %
 LajuEndapDarah 13 0-20 mm/jam

 Kimia Klinik
 GDS 74 <140 mg/dL
DIAGNOSA
 Mioma Uteri

TERAPI
Lapor supervisor dr.H.Taufik Mahdi,Sp.OG
 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ketorolac 50 mg/8jam
 Inj. Asam Tranexamat 30 mg/8jam
 Rencana operasi TAH-BSO tanggal 17 januari
2018 jam 09.00 wib
FOLLOW UP PRE-OP LAPORAN PEMBEDAHAN
Tanggal 21 februari  Operator : dr. H.Taufik
2017 Mahdi, Sp.OG
 S : keluar darah dari  Tanggal : 17 Januari
kemaluan 2018
 O sensorium : CM  Jenis Anestesi:RA-SAB
TD : 120/80 mmHg  Jenis Operasi: TAH-BSO
HR : 78x/i
RR : 20x/i
T : 36,5oC
 A : Mioma uteri
 P :IVFD RL 20 gtt/i
 Inj.Asam Tranexamat 50
mg/8 jam
Langkah-langkah operasi
 Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infuse dan kateter terpasang baik
 Dibawah spinal anastesi dilakukan tindakan antiseptic pada lapangan operasi
 Kemudian ditutup doek steril kecuali lapangan operasi
 Dilakukan insisi pada tepi atas dan tepi bawah bekas operasi lama kemudian
 Jaringan dibuang
 Dilakukan insisi pfanenstiel kutis, subkutis, peritoneum digunting kekiri dan
 Kanan, otot dan peritoneum dikeluarkan secara tumpul
 Identifikasi uterus dengan perlengketan, tidak ditemukan perlengketan. Tampak uterus lebih
besar dari biasa, sebesar kepala bayi.
 Kemudian dilakukan tindakan hysterectomy dan control perdarahan, dan juga lakukan fiksasi
uterus dan kedua ligamentum dextra et sinistra diklem, digunting lalu diikat. Dilakukan
pembebasan plica vesica uterina, kemudian dipisahkan dari tuba
danovariumdenganelektrokauterdan control kembali perdarahan, ligamentum infundibulo
pelvikum kiri dan kanan diklem, digunting dan diikat.
 Kedua arteri uterine dextra et sinistra diklem, digunting dan diikat. Evaluasi perdarahan
 Ligamentum cardinal kanan dan kiri diklem,digunting dan diikat.
 Ligamentum sakrouterina dekstra et sinistra diklem, digunting dan diikat. Evaluasi perderahan
terkontrol puncak vagina diklem dan di insisi. Puncak vagina dijahit dan dievaluasi perdarahan
terkontrol.
 Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis.
 Luka operasi ditutup supratul, kassa steril dan hypafix
 Keadaan umum ibu post operasi stabil
 Awasi vital sign dan perdarahan.
Terapi : IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ceftriaxone1 gr/12 jam
Inj.Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj.Asam Tranexamat 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Diagnosa post-operasi
 Post TAH-BSO nioma uteri hari ke-1

Instruksi post-operasi
 Observasi vital sign dan tanda-tanda perdarahan
 Pemeriksaan darah rutin post-operasi
 Pemeriksaan histopatologi jaringan uterus
 FOLLOW UP 2 jam post op 17 januari 2018
Kontraksi
Jam Nadi Tek.Darah Pernapasan Perdarahan
Uterus

130/70
10.00 86x/i 20 x/i Kuat (-)
mmhg

130/70
10.15 84x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg

130/70
10.30 84x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg

120/80
10.45 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg

120/80
11.15 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg

120/80
11.45 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
Follow Up Tanggal 17 januari 2018 Follow UpTanggal 18 januari 2018
pukul 14:00  S : Nyeri pada luka operasi
 S : Nyeripadalukaoperasi  O :Sensorium : Compos Mentis
 O Sensorium : Compos Mentis TD : 130/70 mmHg
TD : 130/70 mmHg HR : 80 x/menit
HR : 80 x/menit RR : 20 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,5 ºC
T : 36,5 ºC
 A :Post TAH- BSO a/I mioma uteri
 A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri NH2
harike 1  P :IVFD RL 20 gtt/i
 P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Follow UpTanggal 19 januari 2018 Follow UpTanggal 20 januari 2018
 S : Nyeri pada luka operasi  S : Nyeri pada luka operasi
 O :Sensorium : Compos Mentis  O :Sensorium : Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/menit
HR : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,5 ºC
T : 36,5 ºC
 A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri
 A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri NH2
NH2  P :IVFD RL 20 gtt/i
 P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Follow UpTanggal 21 januari 2018  Follow UpTanggal 22 januari 2018
 S : Nyeri pada luka operasi  S : Nyeri pada luka operasi
 O :Sensorium : Compos Mentis  O :Sensorium : Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/menit HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
T : 36,5 ºC T : 36,5 ºC
 A :Post TAH- BSO a/I mioma uteri NH4
 A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri  P :IVFD RL 20 gtt/i
 P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. AsamTranexamat 30mg/8 jam Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
R/ :affinfus
Affkateter
TerapiOral
PBJ

Anda mungkin juga menyukai