TUMOR GANAS :
Keganasan Pada Vulva
Keganasan Pada Vagina
Keganasan Mulut Rahim
Keganasan Korpus Uteri
KISTA KELENJAR BARTHOLINI FIRBROMA VULVA
Kista kelenjar bartholini Merupakan tumor jinak yang
merupakan bentuk radang berasal dari jaringan ikat
menahun kelejar bartholini. vulva, bertangkai dan
berlokalisasi sering kali di
Abses kelenjar bartholni
diserap isinya, sehingga bibir besar.
tinggal kantung yang
mengandung cairan yang Pengobatan fibroma vulva
disebut kista bartholini. adalah dengan jalan
memotong tangkainya serta
Pengobatan kista bartholini menjahit kembali
adalah dengan mengangkat sehingga tidak terjadi
seluruh kista dan perdarahan.
marsviaalisasi.
• Merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan ikatnya,
sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya
dominan dan lunak karena otot rahimnya dominan.
Mioma Uteri • Gejala Klinis: Perdarahan tidak normal, Penekanan rahim
yang membesar, Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan.
TERAPI
Lapor supervisor dr.H.Taufik Mahdi,Sp.OG
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ketorolac 50 mg/8jam
Inj. Asam Tranexamat 30 mg/8jam
Rencana operasi TAH-BSO tanggal 17 januari
2018 jam 09.00 wib
FOLLOW UP PRE-OP LAPORAN PEMBEDAHAN
Tanggal 21 februari Operator : dr. H.Taufik
2017 Mahdi, Sp.OG
S : keluar darah dari Tanggal : 17 Januari
kemaluan 2018
O sensorium : CM Jenis Anestesi:RA-SAB
TD : 120/80 mmHg Jenis Operasi: TAH-BSO
HR : 78x/i
RR : 20x/i
T : 36,5oC
A : Mioma uteri
P :IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Asam Tranexamat 50
mg/8 jam
Langkah-langkah operasi
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infuse dan kateter terpasang baik
Dibawah spinal anastesi dilakukan tindakan antiseptic pada lapangan operasi
Kemudian ditutup doek steril kecuali lapangan operasi
Dilakukan insisi pada tepi atas dan tepi bawah bekas operasi lama kemudian
Jaringan dibuang
Dilakukan insisi pfanenstiel kutis, subkutis, peritoneum digunting kekiri dan
Kanan, otot dan peritoneum dikeluarkan secara tumpul
Identifikasi uterus dengan perlengketan, tidak ditemukan perlengketan. Tampak uterus lebih
besar dari biasa, sebesar kepala bayi.
Kemudian dilakukan tindakan hysterectomy dan control perdarahan, dan juga lakukan fiksasi
uterus dan kedua ligamentum dextra et sinistra diklem, digunting lalu diikat. Dilakukan
pembebasan plica vesica uterina, kemudian dipisahkan dari tuba
danovariumdenganelektrokauterdan control kembali perdarahan, ligamentum infundibulo
pelvikum kiri dan kanan diklem, digunting dan diikat.
Kedua arteri uterine dextra et sinistra diklem, digunting dan diikat. Evaluasi perdarahan
Ligamentum cardinal kanan dan kiri diklem,digunting dan diikat.
Ligamentum sakrouterina dekstra et sinistra diklem, digunting dan diikat. Evaluasi perderahan
terkontrol puncak vagina diklem dan di insisi. Puncak vagina dijahit dan dievaluasi perdarahan
terkontrol.
Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis.
Luka operasi ditutup supratul, kassa steril dan hypafix
Keadaan umum ibu post operasi stabil
Awasi vital sign dan perdarahan.
Terapi : IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ceftriaxone1 gr/12 jam
Inj.Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj.Asam Tranexamat 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Diagnosa post-operasi
Post TAH-BSO nioma uteri hari ke-1
Instruksi post-operasi
Observasi vital sign dan tanda-tanda perdarahan
Pemeriksaan darah rutin post-operasi
Pemeriksaan histopatologi jaringan uterus
FOLLOW UP 2 jam post op 17 januari 2018
Kontraksi
Jam Nadi Tek.Darah Pernapasan Perdarahan
Uterus
130/70
10.00 86x/i 20 x/i Kuat (-)
mmhg
130/70
10.15 84x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
130/70
10.30 84x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
120/80
10.45 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
120/80
11.15 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
120/80
11.45 80x/i 20x/i Kuat (-)
mmhg
Follow Up Tanggal 17 januari 2018 Follow UpTanggal 18 januari 2018
pukul 14:00 S : Nyeri pada luka operasi
S : Nyeripadalukaoperasi O :Sensorium : Compos Mentis
O Sensorium : Compos Mentis TD : 130/70 mmHg
TD : 130/70 mmHg HR : 80 x/menit
HR : 80 x/menit RR : 20 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,5 ºC
T : 36,5 ºC
A :Post TAH- BSO a/I mioma uteri
A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri NH2
harike 1 P :IVFD RL 20 gtt/i
P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Follow UpTanggal 19 januari 2018 Follow UpTanggal 20 januari 2018
S : Nyeri pada luka operasi S : Nyeri pada luka operasi
O :Sensorium : Compos Mentis O :Sensorium : Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/menit
HR : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
RR : 20 x/menit T : 36,5 ºC
T : 36,5 ºC
A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri
A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri NH2
NH2 P :IVFD RL 20 gtt/i
P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Follow UpTanggal 21 januari 2018 Follow UpTanggal 22 januari 2018
S : Nyeri pada luka operasi S : Nyeri pada luka operasi
O :Sensorium : Compos Mentis O :Sensorium : Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/menit HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
T : 36,5 ºC T : 36,5 ºC
A :Post TAH- BSO a/I mioma uteri NH4
A :PostTAH- BSO a/I mioma uteri P :IVFD RL 20 gtt/i
P :IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam Inj. Asam Tranexamat 30mg/8 jam
Inj. AsamTranexamat 30mg/8 jam Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
R/ :affinfus
Affkateter
TerapiOral
PBJ