Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :
Andrew Renald Sanjaya (120010)
Anggun Puspita Anggreini (120011)
Atik Marzanda (120014)
Aulia Chaeruneka Saputri (120015)
Clara Ananda Aprillia (120023)
Devi Rahmawati (120027)
Miranti Athaya Ramadhina (120067)
Silvia Dwiyanti (120093)
Sri Devi Maharani Supriadi (120098)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN AJARAN
2020 / 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara normal, ada keseimbangan (hemostasis) yang rapuh antara dua system yang
berlawanan, system hemostasis dan system fibrinolysis. System hemotasis terlibat dal
am proses penyelamatan hidup dengan menghentikan pembekuan darah dari pembulu
h darah yang cedera sebagian melalui pembentukan fibrin yang tidak larut, yang berpe
ran sebagai plak thrombosis, hemostasis. Fase – fase proses koagulasi melibatkan fact
or – factor koagulasi dimana setiap factor secara berurutan mengaktifkan factor selanj
utnya. Sedangkan system fibrinolysis mengacu pada proses dimana fibrin terbagi men
jadi produk degradasi fibrin (FDP) dan sirkulasi diperbaiki. Riwayat perdarahan abnor
mal, penurunan kecenderungan perdarahan yang tidak lazim, dan laporan penyimpang
an temuan laboratorium mengindikasikan suatu perdarahan atau masalah pembekuan.
Perubahan fisiologis selama kehamilan akan mempengaruhi koagulasi dan system f
ibrinolysis. Banyak factor pembekuan yang meningkat dan factor anti pembekuan me
nurun menyebabkan terpacunya koagulasi dan menurunya fibrinolysis.
Gangguan pada factor pembekuan adalah terjadinya kelainan dalam pembentukan
pembekuan darah dimana hal ini berhubungan dengan trombosit dan factor – factor pe
mbekuan darah. Abnormalitas yang merupakan predisposisi seseorang mengalami per
darahan dapat disebabkan oleh pembuluh darah, trombosit, dan setiap factor koagulasi
plasma, fibrin atau plasmin.
Kehamilan normal berhubungan dengan komponen hemostasis yang akan meningk
atkan resiko perdarahan, thrombosis dan DIC (Disseminated Intravaskuler Coagulatio
n).
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja gangguan pembekuan darah
C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui gangguan pembekuan darah
D. MANFAAT
Agar para pembaca dapat memperoleh pemahaman tentang gangguan pembekuan dar
ah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Gangguan perdarahan adalah hasil dari efek factor koagulasi, efek platelet kuantit
atif atau kualitatif, atau peningkatan aktivitas fibrinolitik dan pengumpalan darah
memiliki bahasa medis yaitu thrombophilia. Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun
termasuk ibu hamil. Yang dimaksud perdarahan post partum adalah perdarahan ya
ng terjadi dalam waktu 24 jam setelah persalina dan perdarahan post partum adala
h perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir.
Uterus yang tidak dapat berkontraksi dengan cepat setelah lahirnya placenta seora
ng ibu dapat mengalami perdarahan sebanyak 350-500 ml per menit yang berasal
dari luka bekas menempelnya plasenta. Akan tetapi bila uterus berkontraksi maka
myometrium akan menjepit anyaman pembuluh darah yang berjalan diantara sera
but otot sehingga tidak terjadi perdarahan dan myometrium yang tidak dapat berk
ontraksi maka darah yang keluar menjadi tidak terkendali (Arifin, I. M. R. I. 2012).
B. FAKTOR RESIKO
Bahaya pengentalan darah yang dapat terjadi pada ibu hamil yaitu :
Jika tidak diobati, darah kental dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena prekl
amsia. Selain itu, gangguan kekentalan darah juga berisiko menimbulkan komplik
asi berupa : Keguguran di awal kehamilan atau kematian janin di atas usia 14 min
ggu.
Faktor pembekuan darah pada masa kehamilan di sebabkan oleh:
a. Faktor keturunan
b. Usia di atas 35 tahun
c. Mengalami dehidrasi
d. Kurang melakukan aktivitas
e. Melakukan perjalanan jarak jauh
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan tertentu juga dapat mengalami peningkatan ri
siko darah menjadi kental. Sebagai contoh, trombofilia, hipertensi, diabetes, hingg
a obesitas (Ayurai, 2012).

C. TANDA GEJALA
Trombus yang kecil tidak menimbulkan gejala apapun. Namun bila trombus sudah
menyumbat sehingga aliran darah menurun maka akan timbul gejala. Gejala yang
umum adalah rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak mendapat suplai oksigen. Gejala
lainnya adalah kulit akan teraba dingin, juga nadi terasa lemah akibat sumbatanda
n perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan (American Heart association
(AHA). 2015).
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi pembekuan darah pada masa kehamilan menurut (William. 2020) yaitu:
a. Deep Vein Trombosis (DVT)
Pengumpulan darah jenis ini terbentuk dari jaringan di dalam vena dan
umumnya mempengaruhi vena ekstermitas bawah. Penggumpulan terjadi
dalam pembuluh darah dan tidak dapat dilihat melalui kulit. Hal ini terjadi
terutama di betis kecuali selama kehamilan maka bekuan biasanya terletak
dalam panggul dan paha.
b. Portal Vein Trombosis (PVT)
Jenis thrombosis mempengaruhi pembuluh darah portal yang dapat
menyebabkan hipertensi portal sehingga menghasilkan penurunan aliran darah
ke hati. Hal ini diketahui dapat menyebabkan gangguan pada splen. Penyebab
thrombosis adalah karena kanker di hati, pancreas dan perut serta abses hati.
Infeksi pusar adalah penyebab umum dari thrombosis vena portal pada bayi
baru lahir.
c. Renal Vein Trombosis (RVT)
Hal ini terjadi terutama pada pasien dengan sindrom neftritik. Pembentukan
bekuan dalam jenis ini merupakan thrombosis di vena yang mengalirkan darah
di ginjal.
d. Cerebral Venous Sinus Trombosis (CVST)
Bentuk thrombosis yang parah dan jarang terjadi pada anak – anak dan usia
dewasa muda. Thrombosis ini paling sering terjadi pada perempuan.
Penyebabnya sulit ditentukan dan thrombosis ini diyakini menjadi penyebab
umum dari stroke.

e. Jugular Vein Trombosis


Suatu bentuk thrombosis di jugularis internal atau eksternal. Thrombosis ini
jarang terjadi dan biasanya menyerang Sebagian besar pasien rumah sakit dan
Sebagian besar disebabkan intervena, infeksi dan keganasan.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan menurut (Sarwono, 2010) terbagi m
enjadi 2 yang antara lain, yaitu :
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan sejak periode antenatal. Kadar he
moglobin dibawah 10 g/dL berhubungan dengan hasil kehamilan yang buruk.
b. Pemeriksaan golongan darah dan tes antibody harus dilakukan sejak periode a
ntenatal.
c. Perlu dilakukan pemeriksaan faktor koagulasi seperti waktu perdarahan dan w
aktu pembekuan.
Pemeriksaan Radiologi
a. Onset perdarahan post partum biasanya sangat cepat. Dengan diagnosis dan p
enanganan yang tepat, resolusi biasa terjadi sebelum pemeriksaan laboratoriu
m atau radiologis dapat dilakukan. Berdasarkan pengalaman, pemeriksaan US
G dapat membantu untuk melihat adanya jendalan darah dan retensi sisa plase
nta.
b. USG pada periode antenatal dapat dilakukan untuk mendeteksi pasien dengan
resiko tinggi yang memiliki faktor predisposisi terjadinya perdarahan post part
um seperti plasenta previa. Pemeriksaan USG dapat pula meningkatkan sensiv
itas dan spesifitas dalam diagnosis plasenta akreta dan variannya.

Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hasil pemeriksaan faal hemostatis yang a


bnormal. Waktu perdarahan dan waktu pembekuan memanjang, trombositopenia,
terjadi hipofibriogenemia dan terdeteksi adanya FDP ( fibrin degradation product)
serta perpanjangan tes protombin dan PTT ( PARTIAL THROMBOPLASTIN TI
ME)

F. KOMPLIKASI
Komplikasi - komplikasi yang diketahui berhubungan dengan DIC (Disseminated
Intravascular Coagulation) menurut (Sari, L. P. A., 2014) yaitu :
1. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
2. Penurunan fungsi ginjal
3. Gangguan susunan saraf pusat
4. Gangguan hati
5. Ulserasi mukosa gastrointestinal : perdarahan
6. Peningkatan enzyme jantung : ischemia, aritmia
7. Purpura fulminant
8. Insufisiensi adrenal
9. Kematian lebih dari 50%
G. PENATALAKSANAAN
Landasaan penatalaksanaan disseminated intravascular coagulation (DIC) yang ut
ama adalah mengobati kondisi yang mendasari. Pada banyak kasus, kondisi DIC
mengalami perbaikan ketika gangguan yang mendasarinya diterapi dengan benar.
Namun, dalam beberapa kasus lainnya, pengobatan suportif yang ditujukan untuk
mengatasi kelainan koagulasi, juga diperlukan terapi Farmakologis dari DIC berfo
kus pada terapi suportif untuk mengatasi perdarahan, pengembalian fungsi koagul
asi, serta penggantian thrombosit yang dipakai secara berlebihan. Penatalaksanaan
haruslah ditekankan kepada memperbaiki klinis pasien, bukan mengoreksi hasil la
boratorium (Wada H, 2014.)
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Gangguan perdarahan adalah hasil dari efek factor koagulasi, efek platelet kuantit
atif atau kualitatif, atau peningkatan aktivitas fibrinolitik dan pengumpalan darah
memiliki bahasa medis yaitu thrombophilia. Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun
termasuk ibu hamil. Banyak bahaya yang akan muncul dari kasus ini dan juga tan
da gejala yang umum terjadi yaitu rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak
mendapat suplai oksigen. Klasifikasi pembekuan darah pada masa kehamilan meli
puti Penggumpalan darah di plasenta,Serangan jantung, Pertumbuhan bayi yang ti
dak baik,keguguran,Insufisiensi plasenta,Preeklamsia, dan Kelahiran prematur.
Dengan adanya gangguan pembekuan darah ini ibu hamil juga bisa terserang
berbagai komplikasi penyakit yang bisa diketahui melalui pemeriksaan
laboratorium/ radiologi. Lalu cara penatalaksanaannya dengan terapi Farmakologi
s dari DIC.

B. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan
lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa khususnya,
untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

C. EVALUASI
1. Apa yang terjadi jika terdapat gangguan pembekuan darah baik ibu
maupun janin?
Jawab :
Terjadinya gangguan dalam darah, seperti anemia dan leukopenia, yaitu
rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh. Terjadinya
keguguran tanpa penyebab yang jelas di usia kandungan yang sudah
menginjak 9 bulan atau lebih. Terjadinya kelahiran bayi premature saat
usia kandungan belum memasuki usia 34 minggu. Terjadinya
penyumbatan di pembuluh darah nadi atau pembuluh darah balik.
2. Apa yang dimaksud dari DIC?
Jawab :
DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) adalah kondisi Ketika
proses pembekuan darah terjadi secara berlebihan, sehingga pembuluh
darah di dalam tubuh tersumbat dan aliran darah pun terhambat
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, I. M. R. I. (2012). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERDARAHAN POSTP
ARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI B
ANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011.
Ayurai, 2012, Hubungan Antara Usia Paritas Dengan Kejadian Preeklamsia,Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2012, Jakarta, 507 Halaman
American Heart association (AHA). 2015. Health Care Research : Coronary Heart Dis
ease.
William. 2020. Gangguan Pembekuan Darah Pada Ibu Hamil Menyebabkan Prematur.
Jakarta
(Sarwono, 2010) Chalik, TMA. 2010. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persali
nan. Dalam : Prawirohardjo, S. 2010 Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan I. Ja
karta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sari, L. P. A., & Harahap, M. S. (2014) Perbedaan Mortalitas Antara Pasien Sepsis Da
n Sepsis Komplikasi Disseminated Intravascular Coagulation (Dic) Di Icu Rsu
p Dr. Kariadi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 2(1), 138565.
Wada H, Matsumoto T, Yamashita Y. 2014. Diagnosis and treatment of disseminated
intravascular coagulation (DIC) according to four DIC guidelines. J Intensive
Care. 2014; 2(1):15.

Anda mungkin juga menyukai