Anda di halaman 1dari 44

Referat

Tumor Ovarium

Disusun oleh :
Andreas Theo Yudapratama , S. Ked
I4o61172070

Pembimbing :
dr. Davis Shian, Sp. OG

Kepanitraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


RSUD Abdul Aziz Singkawang
Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
2019
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma yang dijumpai pada sistem genitalia
wanita
Diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan anatomi dari asal tumor :
•Tumor epitel ovarium
•Tumor sel germinal
•Tumor sex cord stromal

Klasifikasi menurut Sarwono :


•Tumor jinak jaringan ovarium
•Tumor epitel ovarium ( Kisitik dan Padat )

•Menurut data statistik American Cancer Society , rata rata insiden kanker ovarium
dari 2011 – 2015 menempati urutan 14 dengan total 11 kasus / 100.000 populasi.
•Menurut data World Health Organisation. pada tahun 2018, jumlah kasus baru kanker
ovarium menduduki urutan ketiga terbanyak di Indonesia setelah kanker serviks dan
payudara.
• American Cancer Society, 2016, Ovarian Cancer Causes, Risk Factors, and prevention, https://www.cancer.org/cancer/ovarian-
cancer/causes-risks- prevention/risk-factors.html, .
• WHO. Indonesia The Global Cancer Observatory. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf.
Diakses pada 3 Agustus 2019.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Anatomi :
• Berukuran sekitar panjang 4 cm
dan lebar 1,5 cm ( Buah
Almond )
• Terletak di kavitas pelvis
Struktur :
• Korteks ( Epitel germinativum &
stroma, folikel primordial )
• Medulla ( pembuluh darah ,
serabut saraf dan otot )
Terdapat beberapa ligamentum :
• Ligamentum latum uteri/broad
ligament
• Ligamentum ovarii
propriu/uteroovatian ligament,
• Ligamentum suspensorium
ovarii.
• Cunningham GF, Leveno, KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe, JS,
Hoffman, BL, Casey BM, Sheffiel SJ. William Obstetrics. 24th
Edition. USA: Mc Graw Hill Education; 2014.
Vaskularisasi :
• Aliran darah berasal dari a.ovarii ( Percabangan Aorta )
• Aliran darah balik : Vena ovarii dextra Vena cava inferior
Vena ovarii sinistra Vena renalis

• Cunningham GF, Leveno, KJ, Bloom SL, Spong CY,


Dashe, JS, Hoffman, BL, Casey BM, Sheffiel SJ. William
Obstetrics. 24th Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2014.
Histologi
• Germinal Epithelium atau epitel germinativum adalah epitel selapis gepeng atau
selapis kuboid yang menutupi permukaan ovarium
• Tunica Albuginea adalah selapis jaringan ikat padat yang menyebabkan warna
ovarium menjadi keputihan dan terletak di bawah epitel germinativum.
• Ovarian Cortex adalah daerah utama tempat folikel dan oosit. Terdapat stroma yang
terdiri dari fibroblas
• Ovarian Medulla adalah bagian terdalam ovarium
• Folikel Ovarium terdapat di daerah kortkes . Terdiri atas oosit yang di kelilingi sel
folikel/sel granulosa.
• Folikel De Graaf adalah folikel matang / praovulasi
• Corpus luteum adalah folikel matang setelah ovulasi . Penghasil progesteron, estrogen,
relaxin , inhibin akibat rangsangan LH ( Luiteinzing Hormone )

• Cunningham GF, Leveno, KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe, JS, Hoffman, BL, Casey BM, Sheffiel SJ. William Obstetrics. 24th Edition. USA: Mc Graw
Hill Education; 2014.
• Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13th Edition. USA: Mc Graw Hill Eduacation; 2013.
Tumor Ovarium
Definisi
• Tumor ovarium adalah neoplasma atau jaringan baru yang bersifat abnormal
yang terbentuk pada ovarium.
• Terbagi atas tumor epitel ovarium, tumor sel germinal dan tumor sex cord-stromal

• Cunningham GF, Leveno, KJ, Bloom SL, Spong CY,


Dashe, JS, Hoffman, BL, Casey BM, Sheffiel SJ. William
Obstetrics. 24th Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2014.
Klasifikasi Tumor Ovarium
A. Karsinoma Sel Epitel Ovarium
• Karsinoma ovarium jenis epitel merupakan kanker yang berkembang dari permukaan
ovarium, peritoneum, atau tuba falopi.
• Jenis kanker yang paling sering ditemukan pada kanker ovarium , berkisar 90%

Terdapat beberapa jenis Kanker Ovarium Jenis Epitel yaitu


Tumor Serosum
• Jenis sel kanker ini menyerupai lapisan serosa tuba falopi. Jenis kanker inI merupakan
jenis kanker ovarium jenis epitel terbanyak yaitu berkisar sekitar 50%.

Ditemukan badan
psammoma ( berbentuk
bulat yang tersusun atas
kalsium

• Cunningham GF, Leveno, KJ, Bloom SL, Spong CY,


Dashe, JS, Hoffman, BL, Casey BM, Sheffiel SJ. William
Obstetrics. 24th Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2014.
Tumor Musinosum
• Kanker ovarium jenis ini biasanya berukuran 18 - 20 cm dan cenderung tetap
berada pada ovarium.
• Secara epidemiologi kanker tipe ini hanya berjumlah 5-10% dari total kejadian
kanker ovarium tipe epithelial.

Terdapat sel musinus pada epitel hingga sel musinus menginvasi stroma ovarium
Clear Cell Adenocarcinoma
• Karsinoma sel jenis ini, mirip sekali dengan clear cell carcinoma yang berasal dari
uterus, serviks, dan vagina.
• Mescher AL. Junqueira’s Basic
• Epidemiologi : 5-10 % Histology Text & Atlas. 13th Edition.
USA: Mc Graw Hill Eduacation; 2013.
Terdapat proyeksi sel jernih yang tersusun dalam bentuk lembaran, papilla
Endometrioid
• Tumor jenis ini diduga berasal dari endometrium.
• Jumlah kasus terbanyak kedua setelah tumor serosus yaitu sekitar 15%-20% kasus kanker
ovarium epitelial.
• Prognsosis kanker tipe ini pada umunya jelek.

• Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13th Edition. USA: Mc Graw Hill Eduacation; 2013.
Transisional Carcinoma
• Tumor Branner, juga dikenal sebagai transisional sel yang secara histologi
menyerupai epitel kantung kemih.
• Kasus pada karsinoma sel ini berjumlah sekitar 5 %.

Tipe transisional carcinoma memiliki gambaran histologis yang khas dengan kantung
kemih, dan pada kanker ini dapat ditemukan sel brenner yang menyerupai biji kopi

• Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13th Edition. USA: Mc Graw Hill Eduacation; 2013.
B. Tumor Sel Germinal Ovarium
Definisi
• Germ cell tumors ovarium berasal dari sel sel germinal primitif dari indung telur
(gonad) embrionik atau germinomatosa,
• Menyerang wanita muda dan sering hanya menyerang satu ovarium

Epidemiologi
• Germ cell tumors ovarium lebih sering terjadi pada orang-orang Timur dan Negro
dibandingkan dengan tumor-tumor epitelial ovarium.
• Tumor sel Germinal ganas lebih sering ditemukan pada wanita wanita asia dan kulit
hitam dari pada bangsa kulit putih
• Tingkat kejadian tumor sel germinal ovarium ganas yang disesuaikan berdasarkan
usia di Amerika Serikat jauh lebih rendah (0,4 % per 100.000 wanita) dibandingkan
dengan karsinoma ovarium epitel.
• Pada wanita nuligravida

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill
Education; 2016.
Klasifikasi Tumor Sel Germinal Ovarium
Menurut WHO terbagi atas 2 mayor
1. Germ cell tumors
a. Dysgerminoma
b. Yolk sac ( Endodermal sinus tumor )
c. Embryonal carcinoma
d. Nongestational Choriocarcinoma
e. Mature Teratoma:
• Solid
• Cystic ( dermoid cyst )
f. Mixed germ cell tumor
2. Monodermal teratoma and highly specialized types arising from a mature cystic
teratoma
a. Thyroid tumors ( Struma ovarii : benign or malign )
b. Carcinoids
c. Neuroectodermal tumors
d. Carcinomas ( Squamous cell or adeno )
e. Sebacous tumors
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill
Education; 2016.
Patogenesis
• Belum sepenuhnya di ketahui
• Sel-sel benih primitif / germ cell bermigrasi dari dinding kantung kuning telur ke
daerah gonad ( Intragonadal ).
• Disgerminoma adalah neoplasma primitif yang tidak memiliki potensi untuk
diferensiasi lebih lanjut.
• Karsinoma embrional tersusun atas sel multipotensial yang mampu diferensiasi lebih
lanjut.
• Dapat terjadi pada
pria dan wanita
• Faktor homozigot
pria ( Keganasan )
• Faktor heterozigot
wanita ( Jinak )

Jalur diferensiasi tumor sel germinal


• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Diagnosis
Manifestasi klinis
• Nyeri perut akut ( 85 % )
• Teraba massa pada pemeriksaan panggul.
• Menstruasi tidak teratur dan berat
• Ruptur kista , torsi atau perdarahan intraperitoneal ( 10% )
• Asites, organomegali, efusi pleura ( stadium lanjut )

Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan serum human chorionic gonadotropin (hCG)
• Penanda tumor alphaetoprotein (AFP)
• Hitung darah lengkap
• Tes fungsi hati sebelum dilakukan pengobatan

• Talerman. A germ cell tumor of the ovary. Lintong, Germ Cell In: Kurman RJ, ed. Blaustein’s pathology of the female genital Taract. 5th ed.
New York: Springer-Verlag, 2002; p. 967- 1034.
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Imaging
•Dalam kebanyakan kasus, sonografi dapat secara memadai menampilkan kualitas-
kualitas yang biasanya menjadi ciri massa ovarium jinak dan ganas.
•Kista ovarium fungsional jauh lebih umum pada wanita muda. Setelah kista berdinding
halus hypoechoic ini diidentifikasi dengan ultrasonografi, mereka dapat diamati. Teratoma
kistik dewasa (kista dermoid) biasanya menampilkan ciri-ciri khas ketika dicitrakan dengan
sonografi atau computed tomography.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Stadium klinis
•Dalam menentukan stadium klinik germ cell tumors ovarium perlu dilakukan laparatomi
dengan pemeriksaan seksama pada seluruh diafragma, saluran parakolik, nodul-nodul
rongga panggul pada sisi tumor ovarium, kelenjar getah bening paraoarta, dan
omentum.

The American Joint Committee on Cancer (AJCC) stadium klinik germ cell tumor
ovarium dibagi atas empat stadium
•Stadium 1 germ cell tumors ovarium dengan pertumbuhan terbatas pada ovarium
•Stadium II germ cell tumors ovarium pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium
dengan perluasan ke rongga panggul dan/atau implantasi
•Stadium III germ cell tumors ovarium memperlihatkan pertumbuhan yang mencakup
satu / kedua ovarium disertai dengan adanya implantasi dalam peritonium diluar
rongga panggul yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan mikroskopik. Metastasis ke hati
sama dengan stadium III. Tumor terbatas pada rongga panggul tetapi dengan
pemeriksaan histologik ditemukan perluasan sampai ke usus halus atau omentum.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
• Stadium IV germ cell tumors ovarium pertumbuhan mencakup satu atau kedua
ovarium dengan metastasis jauh. Jika terdapat efusi pleura, harus dilakukan
pemeriksaan sitologi positif untuk disebut sebagai kasus stadium IV. Metastasis ke
parenkim hati sama dengan stadium IV.

Progonosis

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Dysgerminoma
• Merupakan germ cell tumors ovarium ganas tersering, namun insidennya hanya 1- 2
% dari semua tumor ganas di ovarium, 50 % dari semua Tumor sel germinal.
• Terutama terjadi pada anak anak dan wanita muda, usia rata-rata 22 tahun dan 90%
penderita pada usia kurang dari 30 tahun

Gambaran Klinis
• Massa tumor dalam perut, 75 % pasien menunjukkan gejala 6 bulan sebelum
pembedahan
• Nyeri terjadi pada 48% pasien, 30-50% pasien adalah fertil, dan 10-17% dihubungkan
dengan kehamilan dan diantaranya 15% mengalami torsi atau inkarserasi.
• 25% penderita dysgerminoma dengan kehamilan yang diterminasi mengalami
kematian janin
• Menstruasi yang tidak teratur
• Hiperkalsemia

• HoffmanL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson BLM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
• Talerman. A germ cell tumor of the ovary. Lintong, Germ Cell In: Kurman RJ, ed. Blaustein’s pathology of the female genital Taract. 5th ed. New
York: Springer-Verlag, 2002; p. 967- 1034.
Gambaran Makroskopik
• Tumor biasanya padat, dengan permukaan halus dengan ukuran diameter rata- rata
15 cm
• Konsistensi tumor lembek seperti daging, lobulasi, dan pada irisan per- mukaan
berwarna krem.
• Dapat ditemukan degenerasi kistik, nekrosis, dan hemoragik. Bilamana ada fokus-
fokus kalsifikasi dicurigai berasal dari gonadoblastoma.
• Dysgerminoma dapat terjadi bilateral pada 20% dari kasus

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Gambaran mikroskopik
• Tumor terdiri dari sel sel menyerupai primordial yang tersusun dalam lembaran-
lembaran, ukurannya bervariasi.
• Jarang sel-sel tersusun padat atau seperti tubulus (pseudotubuler), atau ruangan yang
mirip folikel yang dalam keadaan kosong atau mengandung sekresi seperti koloid

Dysgerminoma, pola pseudokelenjar, sel-sel tumor dengan sitoplasma eosinofilik.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Yolk Sac tumor
• Yolk sac tumor merupakan jenis tumor sel germinal ovarium ganas yang paling
mematikan.
• Angka kejadian sekitar 10-20 % dari semua jenis tumor sel germinal ovarium ganas.
• Pada pasien yang menderita Yolk Sac Tumor diobati dengan kemoterapi tanpa
memandang stadium
• Badan Schiller-Duval adalah patognomonik untuk YST yang terdiri dari kapiler sentral
yang dikelilingi oleh sel-sel tumor dan didalam ruang kistik yang dilapisi oleh sel-sel
tumor datar hingga kuboid.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Embryonal carcinoma pola padat.
• Pasien yang didiagnosis dengan karsinoma embrion secara karakteristik lebih muda,
dengan usia rata-rata 14 tahun.
• Gambaran yang diagnostik pada embryonal carcinoma adalah mencakup pola-
pola papiler dan kelenjar, inti besar bervariasi dan hiperkromatik dari dysgerminoma,
biasanya tanpa disertai adanya infiltrasi limfosit atau granulomatosa dalam stroma.

Choricocarcinoma
• Koriokarsinoma ovarium primer yang berasal dari sel germinal tampak mirip dengan
koriokarsinoma gestasional dengan metastasis ovarium.
• Manifestasi klinis adalah kadar hCG tinggi yang dihasilkan oleh Choricocarcinoma
• Kadar yang yang meningkat ini dapat menyebabkan prekositas seksual pada anak
perempuan prapubertas dan menyebabkan perdarahan yang tidak teratur dan
berat pada wanita usia reproduksi.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Mixed Germ Cell Tumors
• Tumor sel germinal ovarium memiliki perbedaan pola campuran seluler dari 25-30 %
kasus, meskipun kejadian tumor ini juga telah menurun sekitar 30 persen selama
beberapa dekade terakhir.
• Disgerminoma adalah yang paling umum dan biasanya terlihat dengan tumor
kantung kuning telur dari teratoma imatur atau keduanya .

Immature Teratoma
• Peningkatan insiden meningkat hingga 60 % selama beberapa dekade terakhir.
• Merupakan varian paling umum , 40-50 % dari semua tumor sel germinal ovarium
ganas
• Terdiri dari Ektoderm
• Teratoma matur ( Kista dermoid ) bersifat jinak
• Keterlibatan ovarium bilateral jarang terjadi, tetapi 10 % memilik teratotam matur di
ovarium kontralateral
• Tumor marker : Alphafetoprotein, antigen kanker 125 (CA125), CA19-9, dan antigen
carcinoembryonic (CEA)
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
• Terbagi 2 stadium : Rendah ( Stadium 1 dan 2 ) dan Tinggi ( Stadium 3 dan 4 )
• Tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun pada stadium rendah : 98 %

Prognosis
• Pada stadium 1 , pasien memiliki tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun sekitar
98 %. Stadium 1 merupakan prognosis yang paling baik dan tidak perlu kemoterapi
adjuvan.
• Pasien dengan stadium 2 – 4 memiliki tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun
sekitar 77-88%.

Tatalaksana
• Unilateral salpingo-oofarectomy merupakan prosedur standar yang dapat dilakukan
untuk kasus ini dan sel tumor germinal ganas lainnya pada wanita usia produktif.
• Penelitian menurut Beinner and colleogues , prosedur cystectomy dan kemoterapi
adjuvant pada 8 wanita stadium awal imatur teratoma tidak mengalami
kekambuhan

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Tumor ini berukuran besar, bundar atau berlobus, lunak atau keras. Bagian padat
dapat sesuai dengan elemen imatur, tulang rawan, tulang, atau kombinasi dari
semuanya

Malignant Transformation of Mature Cystic Teratomas ( Dermoid Cysts )


• Tumor langka ini adalah satu-satunya varian sel germinal yang biasanya
berkembang pada wanita pascamenopause

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
• Daerah ganas biasanya ditemukan sebagai nodul kecil di dinding kista atau massa
polipoid di dalam lumen setelah pengangkatan seluruh teratoma kistik matur.
• Karsinoma sel skuamosa paling umum dan ditemukan pada sekitar 1 % teratoma
kistik matur.
• Kemoterapi berbasis platinum dengan atau tanpa radiasi panggul paling sering
digunakan untuk pengobatan ajuvan penyakit tahap awal.

Spesimen bedah terbuka ini mengungkapkan transformasi ganas karsinoma sel


skuamosa dalam teratoma kistik matur.
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
C. Tumor sex cord - stromal
• Tumor stroma sex cord (3% dari semua kanker endometrium). Yang tersering
adalah tumor sel granulose.
• Tumor sex cord – stromal terdiri dari berbagai kelompok neoplasma yang jarang
yang berasal dari matriks ovarium.
Klasifikasi
Klasifikasi histologi tumor ovarium sex cord - stromal dari WHO adalah sebagai berikut
:
Granulosa-stromal cell tumors
• Granulosa cell tumor
• Adult type
• Juvenile type
• Thecoma-fibroma group
• Thecoma
• Fibroma/fibrosarcoma
• Sclerosing stromal tumor
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Sertoli-stromal cell tumor
• Sertoli cell tumor
• Sertoli - Leydig cell tumor
Sex cord tumor with annular tubules
Steroid cell tumors
• Stromal luteoma
• Leydig cell tumor
• Steroid cell tumor not otherwise specified
Unclassified
Gynandroblastoma

Manifestasi
Sel – sel dalam matriks ovarium berpotensi memproduksi hormon, dan hampir 90 % dari
tumor ovarium yang memproduksi hormon adalah tumor sex cord – stromal.
Akibatnya, pasien dengan jenis tumor ini mempunyai gejala dan tanda klinis dari
kelebihan estrogen atau androgen.
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Tatalaksana
•Reseksi dengan bedah merupakan terapi primer, dan tumor sex cord – stroma secara
umum terbatas pada satu ovarium pada saat diagnosis.
•Disamping itu, kebanyakan mempunyai pola tumbuh yang lambat dan rendah potensi
keganasan.

Prognosis
•Walaupun penyakit kambuhan sering mempunyai respon yang lemah pada
pengobatan, pasien dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama karena
lambatnya pertumbuhan tumor.
•Secara keseluruhan prognosis dari tumor sex cord – stromal adalah baik terutama
karena terdiagnosa pada diagnose awal dan pembedahan kuratif.

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Faktor Resiko
Hormonal
• Walaupun usia menarkhe yang terlalu dini dikaitkan dengan lamanya terpapar oleh
hormon estrogen dalam meningkatkan risiko kanker ovarium dan luteinizing
hormone. Sekresi hormone estrogen sendiri dapat merangsang proliferasi epitel
ovarium yang dapat meningkatkan genetic error dan keganasan
• Selain itu, ada teori yang menyebutkan bahwa ovulasi dapat memicu terjadinya
kanker ovarium

Nulipara
•Beberapa hipotesis mengungkaplan bahwa
tingginya paritas justru menjadi faktor protektif
terhadap kanker ovarium , salah satunya adalah
hipotesis incessant ovulation yang menyebutkan
bahwa saat terjadinya ovulasi akan terjadi
kerusakan pada epitel ovarium.

• Salehi F, Vanderhyden PC, Keren P.Risk Factors for Ovarian Cancer: An Overview with Emphasis on Hormonal Factors. J Toxicol Environ Health.
2008 Apr; 11: 301-21.
Keluarga / genetika
• Beberapa studi genetik mengungkapkan bahwa adanya riwayat keluarga yang
menderita kanker ovarium atau kanker payudara telah menyebabkan terjadinya
mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2
Usia
• Kanker ovarium jarang pada wanita usia kurang
dari 40 tahun. Sebagian besar terjadi pasca
menopause. Sebagian terjadi pada wanita usia 63
tahun ke atas.

Obesitas
• Wanita dengan indeks massa tubuh lebih dari 30
berisiko lebih sering mengalami kanker ovarium.
Sebuah hipotesis mengatakan bahwa pada wanita
dengan obesitas memiliki kadar hormone estrogen
yang tinggi dan kadar progesterone yang rendah.

• Salehi F, Vanderhyden PC, Keren P.Risk Factors for Ovarian Cancer: An Overview with Emphasis on Hormonal Factors. J Toxicol Environ Health.
2008 Apr; 11: 301-21.
Manifestasi Klinis
Keluhan yang sering dijumpai pada awal stadium
• Dispepsia
• Gangguan defekasi
• Meteorismus atau perut kembung.

Keluhan stadium lanjut


• Nyeri perut
• Sulit makan atau perasaan begah atau gejala urinarius (urgensi atau frekuensi)
• Berat badan menurun
• Malaise
• Fatigue
• Dispneu
• Nyeri dada

• Agrawal SP, Rath SK, Aher GS, Gavali UG. Large Ovarian Tumor: A Case Report. Int J Sci Res. 2015 Jun; 3(3): 143-5
Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :


1.Cachexia , pucat serta lemah.
2.Pembesaran kelenjar getah benin supraklavikular kiri (Virchow’s sign)
3.Asites
4.Edema pada pergelangan kaki atau vulva.
5.Pada pemeriksaan bimanual, teraba massa di regio hypogastrium yang keras,
iregular, immobile atau mobile, disertai nyeri tekan, dengan permukaan iregular

• Konar H. Dc Dutta’s Textbook of Gynecology. 6th Edition. Jaypee Medical Publishers. India: New Delhi; 2013.
Pemeriksaan Penunjang
CA 125 ( Tumor Marker )
• CA 125 merupakan protein yang terdapat pada permukaan sel kanker ovarium dan
beberapa jaringan sehat.
• Pemeriksaan ini akan bermakna apabila terjadi peningkata CA125 >35 U/ml disertai
dengan adanya massa di pelvic.
USG
• USG transvaginal dan abdomen dengan Doppler untuk memastikan letak benjolan
pelvis , ukuran dan sifatnya
CT SCAN
MRI

• Konar H. Dc Dutta’s Textbook of Gynecology. 6th Edition. Jaypee Medical Publishers. India: New Delhi; 2013.
• Center For Health Protection.Recommendations on Prevention and Screening for Ovarian Cancer. 2018
FDG PET
• Positron emosion tomografi, PET didasarkan
pada pengambilan jaringan 18F fluoro-
2deoxyglucose (FDG).
• FDG-PET dapat mengukur perbedaan antara
jaringan normal dan kanker. Jaringan kanker
memproses analog glukosa ini berbeda
dibandingkan dengan jaringan normal.
• Sensitivitas PET dalam mendeteksi keganasan
pelvic sekitar` 80% dibandingkan dengan MRI
(70%) dan CT SCAN

• Yoshida Y, Kurokawa T, Tsujikawa T et all. Positron emission tomography in ovarian cancer: 18F-deoxy-glucose and 16α 18F-fluoro-17β-estradiol
PET Positron emission tomography in ovarian cancer: 18F-deoxy-glucose and 16α-18F-fluoro-17β-estradiol PET. J Ovarian Res. 2009 Jun; 2(7): 1-10
Tatalaksana
Pembedahan
• Merupakan pengobatan utama untuk kanker ovarium

Penentuan Stadium
• Stadium 1 tumor terbatas dengan pertumbuhan terbatas pada ovarium
• Stadium II pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke
rongga panggul dan/atau implantasi
• Stadium III Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implan di peritoneum
di luar pelvis dan/atau kgb (kelenjar getah bening) retroperitoneal positif
• Stadium IV Metastasis jauh tidak termasuk metastasi peritoneal

• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
• Kampono N.Ilmu Kandungan. 3rd Edition. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton MM. William Gynecology. 3rd Edition. USA: Mc Graw Hill Education;
2016.
Kemoterapi
Tujuan Kemoterapi
• Mengurangi massa tumor selain pembedahan.
• Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
• Mengurangi komplikasi akibat metastase.
Persiapan Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
yang meliputi:
• Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin
meningkat.
• Audiogram (terutama pada pemberian cisplatin)
• EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).
• Histopatologis sudah jelas
• Keadaan umum cukup baik
• Informed Consent

• Kampono N.Ilmu Kandungan. 3rd Edition. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• Kampono N.Ilmu
Kandungan. 3rd Edition.
Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
• Kampono N.Ilmu
Kandungan. 3rd Edition.
Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
•Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang wanita dan merupakan kanker
dengan penderita terbanyak ketujuh. Di Indonesia, kanker ovarium merupakan
kanker dengan penemuan kasus baru terbanyak ketiga pada wanita setelah kanker
serviks dan payudara.
•Kanker ovarium memiiliki beberapa faktor risiko diantaranya adalah faktor hormonal,
genetik, paritas, obesitas dan usia.
•Gejala klinis dari kanker ovarium pada sebagian besar pasien tidak merasa ada
keluhan / asimptomatik dan jika terdapat keluhan, keluhan – keluhan yang timbul
tidak spesifik. Kanker ovarium memiliki klasifikasi berdasarkan histopatologinya yaitu
berasal dari epitel, stromal, dan germinal. Terapi untuk kanker ovarium yang
dilakukan ialah dengan pembedahan, dan kemoterapi.
•Prognosis kanker ovarium didasarkan pada stadium dan jenis kanker ovarium yang
diderita oleh penderita kanker.

Anda mungkin juga menyukai