Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Angka kematian maternal di Indonesia adalah 4,5 permil, tertinggi di antara negara-negara
ASEAN. Salah satu penyebab kematian tersebut adalah preeklampsia - eklampsia, yang bersama infeksi
dan perdarahan, diperkirakan mencakup 5 - !"# dari keseluruhan kematian maternal.
$
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-10% penyulit kehamilan dan merupakan salah
satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.
1
World Health
Organization (WHO) mengevaluasi mortalitas ibu diseluruh dunia seara sistematis. !i negara
ma"u# 1$% mortalitas ibu disebabkan oleh penyakit hipertensi. %ersentase ini lebih besar dari tiga
penyebab utama lain seperti perdarahan (1&%)# aborsi ('%)# dan sepsis ((%). !i )merika *erikat
se"ak tahun 1++1 , 1++-# hamipr 1$% dari &(01 mortalitas ibu ter"adi akibat komplikasi
hipertensi dalam kehamilan.
(
!i .ndonesia# mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan
"uga masih tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi yang tidak "elas# "uga oleh pera/atan
dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medik dan sistem ru"ukan yang belum
sempurna.
1
%iperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait
dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain $4"" perempuan meninggal setiap harinya
atau lebih kurang 5"".""" perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan
persalinan. $
Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas ibu dan &anin adalah preeklampsia '(E)
yang menurut *+, angka ke&adiannya berkisar antara ",5$#--!,4# '*+,, .""/).
(reeklampsia merupakan kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai dengan peningkatan
tekanan darah '0%) dan proteinuria. 1isa berhubungan dengan dengan ke&ang 'eklampsia) dan
gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada &anin meliputi restriksi pertumbuhan
dan abrupsio plasenta..
(reeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada
kehamilan dan nifas. (ada keadaan khusus, preeklampsia &uga didapati pada kelainan
perkembangan plasenta, dimana digambarkan disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas
namun tidak terdapat &aringan fetus 'kehamilan mola komplit). 2eskipun patofisiologi
preeklampsia kurang dimengerti, &elas bah3a tanda perkembangan ini tampak pada a3al
kehamilan.-
(ada tahun .""!, Society of ,bstetricians and 4ynecologists of 5anada 'S,45)
mengeluarkan guideline baru yang mengklasifikasikan hipertensi dalam kehamilan dalam dua
kategori yaitu sebelum atau selama kehamilan, dengan pilihan untuk menambah diagnosa
dengan 6preeklampsi7 men&adi kategori lain &ika ge&ala, tanda atau hasil laboratorim
mendukungnya.-
(reeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada
kehamilan dan nifas.4 %reeklamsia "uga disebut sebagai suatu sindrom khas kehamilan berupa
penurunan per0usi organ akibat vasospasme dan pengakti0an endotel.
5
(ada keadaan khusus,
preeklampsia &uga didapati pada kelainan perkembangan plasenta, dimana digambarkan
disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas namun tidak terdapat &aringan fetus 'kehamilan
mola komplit). 2eskipun patofisiologi preeklampsia kurang dimengerti, &elas bah3a tanda
perkembangan ini tampak pada a3al kehamilan.4
%i Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi, preeklampsia masih merupakan sebab
utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi. ,leh karena itu diagnosis dini
preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu
segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.4
.mpending eklampsia merupakan masalah yang serius dalam kehamilan karena
komplikasi-komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada "anin. 1omplikasi pada
ibu antara lain gagal gin"al akibat nekrosis tubuler akut# nekrosis kortikal akut# gagal "antung#
edema paru# trombositopenia# !.2# dan cerebrovascular accident. *edangkan komplikasi pada
"anin antara lain prematuritas ekstrem# intrauterine growth retardation (.345)# abruptio
plasenta# dan as0iksia perinatal. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan seara epat dan tepat
apabila di"umpai kasus kehamilan dengan impending eklampsia.
(
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
%reeklampsia adalah suatu sindrom khas kehamilan berupa penurunan per0usi organ akibat
vasospasme dan pengakti0an endotel.

!alam hal ini# proteinuria adalah adanya &00 mg atau lebih
protein urine per (6 "am atau &0 mg7dl (81 pada disptik) dalam sampel urine aak.
5
9idak ada
satu pun nilai tadi yang bersi0at mutlak.

1epekatan urine sangat bervariasi selama siang hari
sehingga hasil pembaaan dipstik "uga sangat bervariasi.

1arena itu# pemeriksaan bahkan
mungkin memberikan hasil 81 atau 8( pada spesimen urine pekat dari perempuan yang
mengekspresikan : &00 mg7hari.
1
.mpending eklampsia adalah preeklamsia yang disertai keluhan seperti; nyeri epigastrium.
<yeri kepala 0rontal# sotoma# dan pandangan kabur (gangguan susunan syara0 pusat)# gangguan
0ungsi hepar dengan meningkatnya alanine atau aspartate amino trans0erase# tanda-tanda hemolisis
dan miro angiopatik# trombositopenia : 100.0007 mm&# munulnya komplikasi sindroma H=>>%.
1
?enurut Organi@ation 4estosis# impending eklampsia adalah ge"ala-ge"ala oedema#
protenuria# hipertensi disertai ge"ala subyekti0 dan obyekti0. 4e"ala subyekti0 antara lain# nyeri
kepala# gangguan visual dan nyeri epigastrium. *edangkan ge"ala obyekti0 antara lain
hiperre0leksiia# eksitasi motorik dan sianosis.
(
2.2. Epidei!l!gi
.nsiden preeklamsia sering menapai sekitar 5% meskipun angkanya sangat bervariasi
dalam berbagai laporan. .nsiden dipengaruhi oleh paritas# dengan /anita nullipara memiliki
risiko lebih besar --10% "ika dibandingkan dengan /anita multipara.
5
?enurut WHO pada tahun 1+'- insiden preeklampsia dan eklampsia berkisar antara 0#5%-
&'#6%. !i 3*) sekitar &, 5% dari seluruh kehamilan. !i 5*2? pada tahun 1++&-1++6 adalah
16#&%. !i 5*3! !r. %irngadi ?edan insiden %re-eklamsi dan =klamsi tahun 1++0 adalah
$#+6% dan tahun 1++1 adalah $#&5%.
1
.nsidens preeklamsia relati0 stabil antara 6-5 kasus per 10.000 kelahiran hidup pada negara
ma"u. %ada negara berkembang insidens bervariasi antara $-10 kasus per 10.000 kelahiran
hidup.
(
.nsiden preeklamsia pada /anita dengan hipertensi kronik bervariasi karena belum ada
de0inisi yang pasti. )ugust dan >indheimer 1+++ melaporkan bah/a preeklamsia ter"adi pada 6-
60% dari para /anita tersebut. .nsiden lebih tinggi pada /anita dengan hipertensi berat pada
a/al kehamilan (*ibai# 1++1).
10
!i inggris raya yang masyrakatnya terutama kulit putih# beberapa bentuk hipertensi
ter"adi pada (5% kehamilan. !i )merika serikat# insidensi yang dilaporka oleh 4ugus 9ugas
mengenai toksemia gravidarum pada proyek ker"a sama pernatal adalah ('% untuk kulit putih
dan &$% kulit hitam.
10

2.". Eti!l!gi
=tiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Aanyak teori-teori
dikemukakan oleh para ahli yang menoba menerangkan penyebabnya# oleh karena itu disebut
Bpenyakit teoriC# namun belum ada memberikan "a/aban yang memuaskan. 9eori yang sekarang
dipakai sebagai penyebab preeklamsia adalah teori Biskemia plasentaC. <amun teori ini belum
dapat menerangkan semua hal yang bertalian dengan penyakit ini.
$
Aeberapa teori yang dikemukakan# seperti D
1
1. 9eori kelainan vaskuler plasenta
%ada hamil normal# dengan sebab yang belum "elas# ter"adi invasi tro0oblas ke dalam
lapisan oto arteria spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga ter"adi
dilatasi arteri spiralis. .nvasi tro0oblas "uga memasuki "aringan sekitar arteri spiralis# sehingga
"aringan matriks men"adi gembur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami distensi dan
dilatasi. !istensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak penurunan tekanan
darah# penurunan resistensi vaskuler# dan peningkatan aliran darah pada daerah utero plasenta.
)kibatnya# aliran darah ke "anin ukup banyak dan per0usi "aringan "uga meningkat# sehingga
dapat men"amin pertumbuhan "anin dengan baik.
1
%ada preeklampsia# kehamilan tidak perlu ter"adi di dalam uterus dan tidak perlu adanya
"anin seperti halnya pada kehamilan abdominal dan molahidatidosa. ?akin banyak "umlah
tro0oblast makin besar kemungkinan ter"adinya preeklampsia# ini didukung pula oleh kenyataan
beh/a preeklampsia membaik setelah plasenta lahir.
%ada hipertensi dalam kehamilan tidak ter"adi invasi sel-sel tro0oblas pada lapisan otot
arteri spiralis dan "aringan matriks sekitarnya. >apisan otot arteri spiralis me"adi kaku dan keras
sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi.
)kibatnya arteri spiralis relati0 mengalami vasokontriksi# dan ter"adi kegagalan Bremodeling
arteri spiralisC# sehingga aliran darah uteroplasenta menurun# dan ter"adilah hipoksia dan iskemik
plasenta.
1
(. 9eori iskemik plasenta# radikal bebas# dan dis0ungsi endotel
.skemik plasenta dan pembentukan oksidan7radikal bebas
%lasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan7radikal bebas.
*alah satu oksidan yang dihasilkan dari iskemia plasenta adalah radikal hidroksil yang akan
merusak membran sel yang mengandung banyak asam lemak tidak "enuh men"adi peroksida
lemak yang akan merusak nukleus dan protein sel endotel.
1
!is0ungsi endotel
)kibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak maka ter"adi kerusakan sel endotel
yang kerusakannya dimulai dari membran sel endotel. 1erusakan membran sel endotel
mengakibatkan terganggunya 0ungsi sel endotel# bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel.
1
&. 9eori intoleransi imunologik antara ibu dan "anin
%ada perempuan hamil normal## respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi. Hal ini
disebabkan adanya human leukocyte antigen protein G (H>)-4)# yang berperan penting dalam
modulasi respon imun# sehingga si ibu tidak menolak hasil konsepsi. %ada plasenta hipertensi
dalam kehamilan# akan ter"adi penurunan ekspresi H>)-4. Aerkurangnya H>)-4 di desidua
plasenta akan menghambat invasi tro0oblas kedalam desidua. .nvasi sel tro0oblas sangat penting
agar "aringan desidua men"adi lunak dan gembur sehingga memudahkan ter"adinya dilatasi arteri
spiralis.
1
%reeklamsia sering ter"adi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan
berikutnya. 1eadaan ini diterangkan seara immunologik bah/a pada kehamilan pertama
pembentukan EBlocking antibodiesF terhadap antigen plasenta tidak sempurna# sehingga timbul
respon imun yang tidak menguntungkan terhadap histoinkompalibitas plasenta. %ada kehamilan
berikutnya pembentukan bloking antibodies lebih banyak akibat respon imunitas pada
kehamilan sebelumnya.
6. 9eori adaptasi kardiovaskulatori genetik
%ada kehamilan normal ter"adi re0rakter pembuluh darah terhadap bahan vasopresor akibat
dilindungi oleh adanya sintesis prostaglandin pada sel endotel pembuluh darah. %ada hipertensi
dalam kehamilan kehilangan daya re0rakter terhadap bahan vasokonstriktor dan ternyata ter"adi
peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor. )rtinya daya re0rakter pembuluh darah
terhadap bahan vasopresor hilang sehingga pembuluh darah men"adi sangat peka terhadap bahan
vasopresor.
1

)da 0aktor keturunan 0amilial dengan model gen tunggal. 9elah terbukti bah/a pada ibu
yang mengalami preeklampsia# ($% anak perempuannya akan mengalami preeklampsia pula#
sedangkan hanya '% anak menantu mengalami preeklampsia.
1
?enurut chesley dan Cooper (1++$) meneliti bah/a preeklampsia eklampsia bersi0at
diturunkan melalui gen residi0 tunggal.
5. 9eori de0isiensi gi@i
Chesley (1+-')# menduga bah/a 0aktor nutrisi memegang peranan. !iet yang kurang
mengandung asam lemak essensial terutama asam arahidonat (prekursor sintesis prostaglandin)
dapat menyebabkan Eloss angiotensin re0ratorinessF yang kemudian menimbulkan
preeklampsia.
%enelitian terakhir membuktikan bah/a konsumsi minyak ikan dapat mengurangi risiko
preeklamsia. ?inyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak "enuh yang dapat menghambat
produksi tromboksan# menghambat aktivasi trombosit# dan menegah vasokonstriksi pembuluh
darah.
1

Aeberapa penelitian "uga menganggap bah/a de0isiensi kalsium pada diet perempuan
hamil mengakibatkan risiko ter"adinya preeklampsia7eklampsia.
1
$. 9eori in0lamasi
%ada kehamilan normal# plasenta "uga melepaskan debris tro0oblas# sebagai sisa-sisa proses
apoptosis dan nekrotik tro0oblas# akibat reaksi stres oksidati0. Aahan-bahan ini merangsang
timbulnya proses in0lamasi. %ada preeklamsia ter"adi peningkatan stres oksidati0# sehingga
produksi debris apoptosis dan nekrotik tro0oblas "uga meningkat. 5espon in0lamasi ini akan
mengaktivasi sel endotel# dan sel-sel makro0ag7granulosit untuk ter"adinya reaksi sistemik
in0lamasi yang menimbulkan ge"ala-ge"ala preeklamsia pada ibu.
1
5edman# menyatakan bah/a dis0ungsi sel endotel pada preeklamsia akibat produksi debris
tro0oblas plasenta yang berlebihan yang mengakibatkan Baktivitas leukosit yang sangat tinggiC
pada sirkulasi ibu# yang disebut sebagai Bkekaauan adaptasi dari proses in0lamasi intravaskuler
pada kehamilanC yang biasanya berlangsung normal dan menyeluruh.
1
-. Gaktor hormon
%enurunan hormon progesteron menyebabkan penurunan aldosteron antagonis# sehingga
menimbulkan kenaikan aldosteron seara relati0 yang menyebabkan retensi natrium dan airan
sehingga ter"adi hipertensi dan edema. )ldosteron memgakibatkan retensi air dan elektrolit dan
edema generalisata# termasuk edema intima pada arteriol. %erubahan ini
menimbulkan kekakuan arteriol# yang mengakibatkan sensitivitas terhadap angitensin.
Hasokonstriksi selan"utnya akan mengakibatkan hipoksia kapiler dan peningkatan permeabilitas
pada membran glomerulus# sehingga menyebabkan proteinuria dan edema lebih "auh.
Hasokonstriksi dan hipoksia didaerah otak tertentu akan menimbulkan ke"ang-ke"ang dan
koma.
10
2.#. $akt!r %isik!
9erdapat banyak 0aktor risiko untuk ter"adinya hipertensi dalam kehamilan yang dapat
dikelompokkan dalam 0aktor risiko sebagai berikut D
1#5#'
- %rimigravida atau nullipara
- Hiperplasentosis# misalnya mola hidatidosa# kehamilan multipel# diabetes melitus# hidrops
0etalis# bayi besar
- 3sia ibu yang ekstrim yaitu diba/ah (0 tahun atau lebih dari &5 tahun
- 5i/ayat pernah preeklamsi7eklamsi
- %enyakit-penyakit gin"al# hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
- Aerat ibu berlebihan
2.&. Pat!fisi!l!gi
Hasospasme adalah dasar pato0isiologi preeklampsia-eklamsia. 1onstriksi vaskuler
menyebakan resistensi terhadap aliran darah dan men"adi penyebab hipertensi arterial. Aesar
kemungkinan bah/a vasospasme itu sendiri menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah.
*elain itu# angiotensin .. menyebabkan sel endotel berkontraksi. %erubahan-perubahan ini
mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebooran dielah antara sel-sel endotel.
1ebooran ini menyebabkan konstituen darah# termasuk trombosit dan 0ibrinogen# mengendap di
subendotel (Arunner dan 4avras# 1+-5). %erubahan-perubahan vaskuler ini# bersama dengan
hipoksis vaskuler "aringan disekitarnya# diperkirakan menyebabkan perdarahan# nekrosis# dan
kerusakan end-organ lain yang kadang-kadany di"umpai pada preeklampsia berat. %ada skema
ini# penyendapan 0ibrin enderung men"adi prominen# seperti pada kasus-kasus yang 0atal
( ?1ay#1+$5).
5

%ada preeklampsia dan eklampsia ter"adi perburukan patologis 0ungsi se"umlah organ dan
sistem# mungkin akibat vasospasme dan iskemia. *emua teori mengenai pato0isiologi
preeklampsia harus mempertimbangkan pengamatan bah/a gangguan hipertensi0 akibat
kehamilan "auh lebih besar kemungkinan ter"adi pada /anita yang terpa"an ke vilus korion untuk
pertama kali# terpa"an ke vilus korion dalam "umlah besar seperti pada kehamilan kembar atau
mola hidatidi0ormis# serta telah mengidap penyakit vaskuler atau seara genetis memiliki
predisposisi mengalami hipertensi yang timbul selama kehamilan.
1#10
(enyakit 8askuler Ibu 4angguan (lacentasi 0rofoblas 1erlebihan
9aktor 4enetik,
Imunologik,Atau
Inflamasi
(enurunan (erfusi
:teroplacenta
;at 8asoaktif<
(rostaglandin, Nitrat
,ksida, Endotelin
;at (erusak< Sitokin,
(eroksidase =emak
>ebocoran >apiler
Akti?asi endotel
8asospasme
Akti?asi >oagulasi
0rombositopenia
Edema
+emokonsentrasi
proteinuria
+ipertensi
ke&ang
oligouria
solusio
iskemia hepar
%ertimbangan pato0isiologis ter"adinya gangguan hipertensi akibat
kehamilan (diadaptasi dari Griedman dan >indheiman (1+++)
5
Hasospasme merupakan hal mendasar dalam pato0isiologi preeklampsia-eklampsia.
1ontriksi vaskular menyebabkan resistensi terhadap aliran darah dan berperan dalam timbulnya
hipertensi arteri. Hasospasme itu sendiri kemungkinan besar "uga menimbulkan kerusakan pada
pembuluh darah. *elain itu# angiotensin .. menyebabkan sel-sel endotel berkontraksi. %erubahan
ini mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebooran di elah antara sel-sel endotel
serta menyebabkan boornya konstituen darah# termasuk trombosit dan 0ibrinogen yang
kemudian mengendap di subendotel. %erubahan vaskuler ini# bersamaan dengan hipoksia lokal
"aringan di sekitarnya mungkin menyebabkan perdarahan# nekrosis# dan berbagai gangguan end-
organ lainnya yang dapat di"umpai pada preeklamsia berat.
1 #10
(atofisiologi pre-eklampsia adalah <
4,5,/
$. (enurunan kadar angiotensin II
(enurunan angiotensia II menyebabkan pembuluh darah men&adi sangat peka terhadap basan-basan
?aso aktif. (ada kehamilan normal ter&adi penigkatan yang progresif angiotensia II, sedangkan pada
preeklamsi ter&adi penurunan angiotensia II.
.. (erubahan ?olume intra?askuler
(ada kehamilan preeklampsi ter&adi ?asokontriksi menyeluruh pada sistem pembuluh darah astiole dan
prakapiler pada hakekatnya merupakan kompensasi terhadap ter&adinya hipo?olemi.
-. Sistem kogulasi tidak normal
0er&adinya gangguan sistem koagulasi bisa menyebabkan komplikasi hemologik seperti hellp syndrom
'hemolytic anemia, ele?ated li?er en@yme, lo3 platelet).
(atofisiologi terpenting pada pre-eklampsia adalah perubahan arus darah di uterus koriodesidua, dan
plasenta yang merupakan faktor penentu hasil akhir kehamilan.
4,5

$. Iskemia uteroplasenter
>etidakseimbangan antara masa plasenta yang meningkat dengan perfusi darah sirkulasi yang
berkurang.
(. Hipoper0usi uterus
%roduksi renin uteroplasenta meningkat menyebabkan ter"adinya vasokonstriksi vaskular dan
meningkatkan kepekaan vaskuler pada @at , @at vasokonstriktor lain ( angiotensi dan
aldosteron ) yang menyebabkan tonus pembuluh darah meningkat.
&. 4angguan uteroplasenter
*uplai O( "ain berkurang sehingga ter"adi gangguan pertumbuhan 7 hipoksia 7 "anin mati.
Per'(a)an pada !rgan * !rgan
1. Otak
%ada preeklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas normal. %ada
eklampsia# resistensi pembuluh darah meninggi# ini ter"adi pula pada pembuluh darah otak.
=dema yang ter"adi pada otak dapat menimbulkan kelainan serebral dan gangguan visus bahkan
pada keadaan lan"ut dapat ter"adi perdarahan.
$#+
(. %lasenta dan rahim
)liran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta# sehingga ter"adi
gangguan pertumbuhan "anin dan karena kekurangan oksigen ter"adi ga/at "anin. %ada
preeklampsia dan eklampsia sering ter"adi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap
rangsang sehingga ter"adi partus prematur.
$#+
&. 4in"al
Giltrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke gin"al menurun. Hal ini menyebabkan
0iltrasi natrium melalui glomerulus menurun# sebagai akibatnya ter"adilah retensi garam dan air.
Giltrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lan"ut dapat
ter"adi oliguria dan anuria.
$#+
6. %aru-paru
1ematian ibu pada preeklampsia dan eklampsia biasanya disebabkan adanya edema paru
yang menimbulkan dekompensasi kordis. Aisa pula ter"adi aspirasi pneumonia atau abses paru.
$#+
5. ?ata
!apat di"umpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Aial di"umpai hal
tersebut# maka harus diurigai ter"adinya preeklampsia berat. %ada preeklampsia berat dapat
ter"adi ablasio retina yang disebabkan edema intraokuler dan merupakan salah satu indikasi
untuk melakukan terminasi kehamilan. 4e"ala lain yang dapat menun"ukkan tanda preeklampsia
berat yang mengarah ke eklampsia adalah adanya skotoma# diplopia dan ambliopia. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks serebri
atau didalam retina.
$#+
$. 1eseimbangan air dan elektrolit
%ada preeklamsia ringan biasanya tidak di"umpai perubahan yang nyata pada
metabolisme air# elektrolit# kristaloid dan protein serum. 4ula darah# kadar natrium bikarbonat
dan pH dalam batas normal. %ada preeklampsia berat dan eklampsia# kadar gula darah naik
sementara# asam laktat dan asam organik lainnya akan naik sehingga adangan alkali akan turun.
1eadaan ini biasanya disebabkan oleh ke"ang. *etelah konvulsi selesai# @at-@at organik
dioksidasi# dan dilepaskan natrium yang lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk
natrium bikarbonat. !engan demikian adangan alkali dapat kembali pulih normal.
$#+
Oleh beberapa ahli bah/a kadar asam urat dalam darah dipakai untuk menentukan arah
preeklampsia men"adi baik atau tidak setelah diberikan penanganan.
$#+
2.+. ,e-ala Klinis
)dapun ge"ala klinis dari preeklampsia berat terbagi dalam dua yaitu D
$
1. 4e"ala sub"ekti0
*akit kepala di daerah 0rontal# nyeri epigastrium# gangguan visusD penglihatan kabur#
skotoma# diplopia# mual dan muntah. 4angguan serebral lainnyaD oyong# re0leks
meningkat# dan tidak tenang.
(. %eningkatan tekanan darah I 1607+0 setelah kehamilan (0 minggu. !an ditemuinya
proteinuria I &00 mg7(6 "am atau I 81.
2... Kriteria Diagn!sis
!iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria preeklampsia berat sebagaimana terantum
di ba/ah ini. %reeklampsia digolongkan men"adi preeklampsia ringan dan preeklampsi berat.
6
1. %reeklampsia ringan
)dalah suatu sindroma spesi0ik kehamilan dengan menurunnya per0usi organ yang
berakibat ter"adinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel. !iagnosis
preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
atau edema setelah kehamilan (0 minggu.
6
a. Hipertensi D tekanan darah I1607+0 mmHg.
b. %roteinuria D I&00 mg7(6 "am atau I81 dipstik.
. =dema D edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia# keuali edema
pada lengan# muka dan perut# edema generalisata.
6
(. %reeklampsia berat
)dalah preeklampsia dengan tekanan darah I1$07110 mmHg disertai proteinuria I5
gr7(6 "am. !iagnosis ditegakkan bila ditemukan satu atau lebih ge"ala sebagai berikut D
6
a. 9ekanan darah I1$07110 mmHg. 9ekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu
hamil sudah dira/at di rumah sakit dan sudah men"alani tirah baring.
b. %roteinuria I5 g7(6 "am atau 86 dalam pemeriksaan kualitati0.
. Oliguria yaitu produksi urin berkurang dari 5007(6 "am.
d. 1enaikan kadar kreatinin plasma.
e. 4angguan visus dan serebral D penurunan kesadaran# nyeri kepala# skotoma dan
pandangan kabur.
0. <yeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat teregangnya
kapsula 4lisson).
g. =dema paru-paru dan sianosis.
h. Hemolisis mikroangiopatik.
i. 9rombositopenia berat :100.000 sel7mm
&
atau penurunan trombosit dengan epat.
". 4angguan 0ungsi hepar (kerusakan hepatoseluler) D peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase.
k. %ertumbuhan "anin intrauterin yang terhambat.
l. *indrom H=>>%.
6
%reeklampsia berat dibagi men"adi preeklampsia berat tanpa impending eclampsia dan
preeklampsia berat dengan impending eclampsia. !isebut preeklampsia berat dengan
impending eclampsia bila disertai ge"ala-ge"ala sub"ekti0 berupa nyeri kepala hebat#
gangguan visus# muntah-muntah# nyeri epigastrium# dan kenaikan progresi0 tekanan darah.
6
2./. Diagn!sa Banding
Jalur alir penilaian klinik D
-
2.0. Penatalaksanaan
!itin"au dari umur kehamilan dan perkembangan ge"ala-ge"ala preeklamspia berat selama
pera/atan maka pera/atan dibagi men"adiD
1
a. %era/atan akti0 D kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah dengan
pengobatan.
b. %era/atan konservati0 D kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan.
Pera1atan Aktif
a) *edapat mungkin sebelum pera/atan akti0 pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan
0etal assesment (<*9 dan 3*4).
1
.ndikasi
1
.bu
- 3sia kehamilan &- minggu atau lebih
- )danya tanda-tanda atau ge"ala-ge"ala impending eclampsia
- 1egagalan terapi konservati0 yaitu setelah $ "am pengobatan medikamentosa ter"adi
kenaikan tekanan darah atau setelah (6 "am terapi medikamentosa tidak ada perbaikan.
Janin
- Hasil 0etal assesment "elek (<*9 dan 3*4)
- )danya tanda .345
>aboratorium
1
a. )danya tanda-tanda EH=>>% syndromeF (hemolisis# peningkatan 0ungsi hepar# dan
trombositopenia).
b. 2ara mengakhiri kehamilan (terminasi kehamilan) dilakukan berdasar keadaan obstetrik
pada /aktu itu# apakah sudah inpartu atau belum.
%engobatan medika mentosa
1
- %enderita preeklampsia harus segera diba/a kerumah sakit untuk dira/at inap dan
dian"urkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri).
- %eriksa vital sign setiap setengah "am dan periksa re0leks patella setiap "am.
- %erhatikan "umlah airan karena penderita preeklampsia dan eklampsia mempunyai risiko
tinggi untuk ter"adinya edema paru dan oliguria.
Jumlah airan yang diberikan seimbangD
1
1. %erna0asan sekitar +00
(. 1eringat 1000-1500
&. 3rin 500
9otal (000-(500 7(6 "am.
- .n0us dekstrosa 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan in0us 5> 500.
- )ntasida
- !iet ukup protein# rendah karbohidrat# lemak dan garam.
- %emberian obat anti ke"ang
?agnesium *ul0at (?g*O
6
)
Obat anti ke"ang yang dipakai di .ndonesia adalah magnesium sul0at (?g*O
6
-H
(
O).
1
?agnesium sul0at yang diberikan seara parenteral merupakan antikonvulsan yang
e0ekti0 dan tidak menimbulkan penekanan sistem sara0 pusat pada ibu dan "anin. 1arena
persalinan dan pelahiran merupakan saat yang paling mungkin untuk ter"adinya ke"ang#
maka pada preeklampsia dan eklampsia biasanya diberikan magnesium sul0at selama
persalinan dan (6 "am pasapartum. 3ntuk eklampsia yang timbul pasapatum# magnesium
sul0at diberikan selama (6 "am setelah a/itan ke"ang. *aat magnesium sul0at diberikan
untuk menghentikan ke"ang eklamtik# 10-15% perempuan kembali mengalami ke"ang. Jika
hal ini ter"adi# dosis tambahan magnesium sul0at sebesar ( gr dalam larutan (0% diberikan
perlahan seara intravena.
(
Garmakologi magnesium sul0at yang diberikan seara parenteral hampir seluruhnya
dibersihkan oleh ekskresi gin"al# dan intoksikasi magnesium "arang ter"adi "ika la"u 0iltrasi
glomerulus tetap normal atau hanya sedikit menurun. 1eluaran urine yang adekuat biasanya
berkaitan dengan la"u 0iltrasi glomerulus dalam batas normal. ?eskipun demikian# ekskresi
magnesium tidak bergantung pada aliran urine dan volume urine atau unit /aktu sa"a tidak
me/akili 0ungsi gin"al. Jadi kadar kreatinin serum harus diperiksa untuk mendeteksi tanda
penurunan la"u 0iltrasi glomerulus.
(
9oksisitas terhadap pemberian magnesium sul0at bila ditemukan re0leks patella
menghilang "ika kadar plasma menapai 10 m=K7l , 1( mg7dl# yang mungkin karena e0ek
kuranti0ormis. 9anda ini merupakan peringatan akan ter"adinya keraunan magnesium. Jika
kadar plasma meningkat melebihi 10 m=K7l# perna0asan melemah# dan pada kadar I1(
m=K7l ter"adi paralisis perna0asan yang diikuti henti na0as.

9erapi dengan kasium glukonat
atau kasium klorida# 1 gr intravena disertai dengan penghentian magnesium sul0at# biasanya
memulihkan depresi na0as ringan hingga sedang. *alah satu dari kedua obat ini harus
tersedia# sayangnya# e0ek kalsium yang diberikan seara intravena hanya dapat bertahan
sesaat bila terdapat kadar toksik yang stabil. 3ntuk depresi na0as yang berat dan henti na0as#
intubasi trakea segera dan ventilasi mekanis dapat menyelamatkan "i/a.
(
1arena magnesium dibersihkan hampir seluruhnya oleh ekskresi gin"al# maka dosis a/al
magnesium sul0at sebesar 6 gr aman diberikan bagaimana pun kondisi gin"al. !osis a/al ini
tidak dikurangi karena setelah distribusi# dosis a/al akan menapai kadar terapeutik yang
diharapkan# dan in0us akan mempertahankan kadar setimbang magnesium. Jadi# hanya la"u
in0us rumatan yang boleh diubah bila terdapat penurunan la"u 0iltrasi glomerulus. Aila kadar
kreatinin dalam plasma L1#0 mg7ml# kadar magnesium dalam serum digunakan untuk
menyesuaikan la"u in0us.
(
2ara pemberian D
1
?agnesium sul0at regimenD
a) >oading dose
%emberian ?g*O
6
selama 1 kali (6 "am dengan loading dose 6 mg ?g*O
6
(0 % iv
selama 10 menit.
b) ?aintenane dose D
- !iberikan $ gr ?g*O
6
60 % dalam 500 larutan 5> selama $ "am
%ada sediaan ?g*O
6
60% A 15 atau pada sediaan ?g*O
6
(0% A &0 #
dengan tetesan M 500 7$ "am
M 500 7&$0 menit
M 1#&+ 7menit A (' gtt7i
atau
- !iberikan 1( gr ?g*O
6
60 % dalam 500 larutan 5> selama 1( "am
%ada sediaan ?g*O
6
60% A &0 atau pada sediaan ?g*O
6
(0% A $0 # dengan
tetesan M 500 71( "am
M 500 7-(0 menit
M 0#$+ 7menit A 16 gtt7i
) ?agnesium sul0at dihentikan bila# ditemui tanda-tanda intoksikasi seperti D
1
a. 5e0leks patella negati0
b. %enurunan 0rekuensi perna0asan : 1$N7i
. 3rine :&0 ml7"am
d) !osis teraupetik dan toksis ?g*O
6
!osis teraupetik 6-- m=K7> 6#'-'#6 mg7dl
Hilangnya re0leks tendon 10 m=K7> 1( mg7dl
9erhentinya perna0asan 15 m=K7> 1' mg7dl
9erhentinya "antung L &0 m=K7> L &$ mg7dl
- %emberian )ntihipertensi
?asih banyak pendapat dari beberapa negara tentang penentuan batas (ut o00)
tekanan darah# untuk pemberian antihipertensi.
1
Jenis obat antihipertensi yang diberikan di .ndonesia adalah D
a. <i0edipin
!osis a/al 10-(0 mg# diulangi &0 menit bila perlu. !osis maksimal 1(0 mg7(6 "am.
<i0edipin tidak boleh diberikan seara sublingual karena e0ek vasodilatasi sangat epat#
sehingga hanya boleh diberikan peroral.
1
b. 1lonidine (2atapres)
*atu ampul mengandung 0#15 mg7. 1lonidine 1 ampul dilarutkan dalam 10
larutan garam 0aali atau larutan air untuk suntikan.
1
- %emberian 1ortikosteroid
4lukokortikoid
%emberian glukokortikoid untuk pematangan paru "anin tidak merugikan ibu.
!iberikan pada kehamilan &(-&6 minggu# (N(6 "am. Obat ini "uga diberikan pada
syndrome HELLP. !osis yang digunakan untuk pematangan paru "anin diberikan $ mg71(
"am sebanyak 6 kali i.m. atau 1( mg7(6 "am sebanyak ( kali i.m. *edangkan pemberian
dosis untuk syndrome HELLP# "ika didapatkan kadar trombosit :100.0007ml atau trombosit
100.000-150.0007ml dengan disertai tanda-tanda eklamsia# hipertensi berat# nyeri
epigastrium# maka diberikan deNametason 10 mg i.v. tiap 1( "am. %ada postpartum#
deNametason diberikan 10 mg i.v. tiap 1( "am ( kali# kemudian diikuti 5 mg i.v. tiap 1(
"am ( kali. 9erapi deNametason dihentikan bila telah ter"adi perbaikan tanda dan ge"ala-
ge"ala klinik preeklampsia-eklampsia. !apat dipertimbangkan pemberian trans0usi
trombosit# bila kadar trombosit :50.0007ml dan antioksidan.
1
b) %ersalinan
-
- %ada preeklampsia berat harus ter"adi dalam (6 "am# sedang pada eklampsia dalam 1(
"am se"ak ge"ala eklampsia timbul.
- Jika terdapat ga/at "anin# atau persalinan tidak dapat ter"adi dalam 1( "am (pada
eklampsia) maka lakukan seksio sesarea.
- Jika seksio sesarea akan dilakukan# perhatikan bah/a tidak ada koagulopati serta
anastesi yang aman atau terpilih adalah anastesi umum. Jangan lakukan anastesi lokal#
sedang anastesi spinal berhubungan dengan risiko hipotensi.
- Jika anastesi umum tidak tersedia# atau "anin mati# aterm terlalu keil# lakukan
persalinan pervaginam. Jika serviks belum matang# maka induksi dengan oksitosin (-5
.3 dalam 500 ml dekstrose 10 tetes7menit atau dengan prostaglandin.
Pera1atan K!nser2atif
a) .ndikasi D bila kehamilan preterm kurang dari &- minggu tanpa disertai tanda-tanda
impending eclampsia dengan keadaan "anin baik.
1
b) 9erapi medikamentosaD
1
*ama dengan terapi medikamentosa pada pengelolaan akti0. Hanya loading dose ?g*O
6
tidak diberikan i.v# ukup i.m.
%engobatan obstetri D
1
- *elama pera/atan konservati0 D observasi dan evaluasi sama seperti pera/atan akti0
hanya disini tidak dilakukan terminasi
- ?g*O
6
dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda preeklampsia ringan#
selambat-lambatnya dalam (6 "am.
- Aila setelah (6 "am tidak ada perbaikan maka dianggap terapi medikamentosa gagal
dan harus diterminasi.
- Aila sebelum (6 "am hendak dilakukan tindakan maka diberi dahulu ?g*O
6
(0%
sebanyak (gr i.v.
%enderita di pulangkan bila D
1
- %enderita kembali ke ge"ala-ge"ala7tanda-tanda preeklampsia ringan dan telah dira/at
selama & hari.
- Aila selama & hari tetap dalam keadaan preeklampsia ringanD penderita dapat
dipulangkan dan dira/at sebagai preeklampsia ringan (diperkirakan lama ra/atan 1-(
minggu).
2.13 Pen4ega)an
?eskipun etiologi dari pre-eklampsia tidak diketahui# terdapat bukti bah/a ketidakukupan
asupan protein dan kalsium berhubungan dengan meningkatnya insiden. %erhatian telah
banyak dipusatkan pada usaha untuk mengoreksi rasio %4.
(
yang abnormal terhadap
tromboNan )
(.
)spirin dosis rendah ($0-'0 mg) diketahui dapat menghambat sintesis
tromboNan )
(
dan sekarang ini sedanag men"alani evaluasi teliti. )spirin dosis rendah "uga
diketahui dapat mereduksi agregasi trombosit# yang seara potensial mempunyai e0ek positi0
pada perkiraan mekanisme patologik dari penyakit ini. %ada saat ini penilaian belum
mengarah pada resiko atau keuntungan dari aspirin dosis rendah sebagai ara untuk
pro0ilaksis dan terapi preeklampsia.
10
Oang dimaksud penegahan ialah upaya untuk
menegah ter"adinya preklampsia pada /anita hamil yang mempunyai resiko ter"adinya
preeklampsia.
6
%enegahan dapat dilakukan denganD
6
A. (encegahan dengan non medical
$. Bestriksi garam < tidak terbukti dapat mencegah ter&adinya preeklampsia
.. Suplementasi diet yang mengandung
a. 2inyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak &enuh, misalnya omega-- (:9A
b. Antioksidan < ?itamin 5, ?itamin E, C-carotene.
c. Elemen logam < @inc, magnesium, calcium
-. 0irah baring tidak terbukti
a. 2encegah ter&adinya preeklampsia
b. 2encegah persalinan preterm
%i Indonesia tirah birang masih diperlukan pada mereka yang mempunyai resiko tinggi
ter&adinya preeklampsia
1. (encegahan dengan medical
$. %iuretik < tidak terbukti mencegah ter&adinya preeklampsia bahkan memperberat hipo?olemia
.. Anti hipertensi tidak terbukti mencegah ter&adinya preeklampsia
-. >alsium < $5""- .""" mgDhari, dapat dipakai sebagi suplemen pada resiko tinggi ter&adinya
preeklampsia, meskipun belum terbukti bermanfaat untuk mencegah preeklampsia
4. ;inc < ."" mg D hari
5. 2agnesium -/5mgD hari
/. ,bat anti trombolitic< Aspirin dosis rendah < rata-rata diba3ah $""mgDhari, tidak terbukti mencegah
preeklampsia
. ,bat antioksidan < ?itamin 5, ?itamin E, C-carotene.
2.11 K!plikasi
2.12 Pr!gn!sis
%rognosa terhadap ibu maupun "aninya tergantung kepada usia kehamilan dan
keadaan ibu pada /aktu datang ke 5*# kapan dan dengan ara apa kelahiran ter"adi. )ngka
mortalitas perinatal meningkat pada keadaan kehamilan yang ter"adi dengan hipertensi
seperti "uga pada keadaan hipertensi lainnya. Hal ini tergantung kepada /aktu ter"adinya
hipertensi dan beratnya hipertensi. Aanyak ter"adi kematian neonatal oleh karena ter"adinya
persalinan prematur baik karena persalinan spontan ataupun karena induksi persalinan pada
preeklampsia berat.
5
%rognosis %=A dan eklampsia dikatakan "elek karena kematian ibu antara +#' ,
(0#5%# sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi# yaitu 6(#( , 6'#+%. 1ematian ini
disebabkan karena kurang sempurnanya penga/asan antenatal# disamping itu penderita
eklampsia biasanya sering terlambat mendapat pertolongan. 1ematian ibu biasanya karena
perdarahan otak# deompensatio ordis# oedem paru# payah gin"al dan aspirasi airan
lambung. *ebab kematian bayi karena prematuritas dan hipoksia intra uterin.
(
DA$TA% PUSTAKA
1. Wibo/o A# 5ahimhadhi 9. (005. PreeklampsiaEklampsia! !alam Wikn"osastro H#
.lmu 1ebidanan. =disi 1etiga 2etakan 1etu"uh. Oayasan Aina %ustaka *ar/ono
%ra/irohard"o# Jakarta. Hal D ('1-&00
(. >eveno# 1.J.# 2unningham# G.4.# 4ant# <.G.#dkk. (01(. Obstetri Williams "Williams
Obstetrics##Ed! $%& 'ol! $. Jakarta D =42# Hal 1&51-1&$$.
-. 4ibson, (aul. .""E. +ypertension and (reganancy. %ikutip dari <
http<DDemedicine.medscape.comDarticleD./$4-5-o?er?ie3 F%iakses tanggal $! 2aret
."$4G.
6. Himpunan 1edokteran Geto ?aternal %O4.# %edoman %engelolaan Hipertensi !alam
1ehamilan !i .ndonesia# =disi (# *emarang# (005.
5. >eveno# 1.J.# unningham# G.4.# 4ant# <.G.#dkk. (00$. Obstetri Williams "Williams
Obstetrics# #Ed! $% 'ol %. Jakarta D =42.
$. *o0ian# ). (011. (ustam )ochtar *inopsis Obstetri + Obstetri ,isiologi& Obstetri
Patologi& Ed! -& .ilid /. Jakarta D =42.
-. %ra/irohard"o# W. (00$. 0uku 1cuan 2asional Pelayanan 3esehatan )aternal dan
2eonatal& Ed! 4. Jakarta D %9. Aina %ustaka *ar/ono %ra/irohard"o.
'. 5ushakim# >.# dkk. (01(. *tandar Pelayanan )edik. ?edan D *?G 1ebidanan dan
%enyakit 1andungan 5*3! !r. %irngadi ?edan.
+. 5eynolds 2ourtney# ?!# William 2. ?abie# ?!# P Aaha ?. *ibai# ?!. Hypertensive
*tates of Pregnancy in ) >ange ?edial Aook 2urrent Obstetris P 4yneologi
!iagnosis P 9reatment +
th
=dition. (00&. 3nited *tates o0 )meriaD ?4ra/-Hill
2ompanies.
10. Arinkman 2harles 5 .... 1elainan 1ehamilan Hipertensi0 in =sential Obstetri dan
4inekologi =disi (. (001. JakartaD Hipokrates.
LAP5%AN KASUS
1. Ananesa Pri(adi
<ama D <y 1
3mur D &0 tahun
)lamat D >ing .H %ipa !elapan >angkat
)gama D .slam
%eker"aan D .bu 5umah 9angga
*tatus D ?enikah
9anggal masuk D 117&7(016
%ukul D 1-.00 W.A
9anggal keluar D 157&7(016
4 % )b D 4
&
%
1
)
1
2. Ananesa Pen6akit
<y. 1# &0 tahun# 4
&
%
1
)
1
# Ja/a# .slam# *!# .59# i7d 9n. Q# (5 tahun# Ja/a# .slam# *?)#
Wiras/asta# datang ke 5*3%? denganD
1eluhan 3tama D ?ules-mules mau melahirkan
9elaah D Hal ini telah dialami o.s. se"ak tanggal 117&7(016 pukul 0+.00 W.A.
5i/ayat keluar air-air dari kemaluan (-). 5i/ayat keluar lendir darah (-).
5i/ayat ke"ang (-). 5i/ayat tekanan darah tinggi selama hamil (8).
5i/ayat tekanan darah tinggi sebelum hamil tidak "elas. 5i/ayat tekanan
darah tinggi pada hamil sebelumnya (8). 5i/ayat sakit kepala bagian depan
(8)# pandangan kabur (8)# nyeri ulu hati (8)# dan muntah-muntah (8) se"ak
R 1 bulan yang lalu. *akit kepala# pandangan kabur# nyeri ulu hati dan
muntah bersi0at hilang timbul. A)1(8) normal# A)A (8) normal.
5%9 D Hipertensi dalam kehamilan
5%O D ?g*O
6
5i/ayat pembedahan D Operasi sesio aesaria
". %i1a6at Haid
H%H9 D (6 - $ - (01&
99% D 01 - 6 - (016
)<2 D Aidan 5N
#. %i1a6at Persalinan
1. )bortus
(. >aki- laki # aterm# *2# *pO4# (500 g# sehat# ' thn
&. Hamil ini
&. Peeriksaan $isik
*tatus %resens
a. *ens D 2ompos mentis )nemis D -
b. 9ekanan darah D 1507100 mmHg .kterus D -
. <adi D 100 N7menit *ianosis D -
d. %erna0asan D (0 N7menit !ispnoe D -
e. 9emperatur D &$#+
o
2 Oedem pretibial D 8
+. Stat's L!kalisata
a. 1epala D 1on"ungtiva palpebra in0erior anemis (-7-)# ikterik (-7-)
b. >eher D %embesaran 14A (-)
. 9oraks D *uara perna0asan D Hesikuler di kedua lapangan paru
*uara 9ambahan D -
d. =kstremitas D Oedem pretibial (878)# 5e0leks )%571%5D (878) normal
.. Stat's 5(stetrik's
a. )bdomen D ?embesar asimetris
b. 9G3 D & "ari bpN
. 9eregang D kanan
d. 9erba/ah D kepala
e. 4erak D 8
0. His D ( N &0F710C
g. !JJ D166 N7menit
h. =AW D ($00- ('00 g
.. Stat's ,inek!l!gi
Haginal 9ouher D 2erviN saral 1 m# e00 60%# selaput ketuban (8)# H .
*9 D >endir darah (8)# air ketuban (-).
/. US, TAS
- J9# >1# )H
- G? (8)# GH5 (8)
- A%! D '5#+ mm
- G> D $6#1 mm
- )2 D (+#& m
- %lasenta D2orpus anterior
- )ir ketuban ukup
- =GW D (&50 gram
1esan D .3% (&6-&5 minggu) 8 >etak kepala 8 )nak Hidup

0. Hasil la(!rat!ri' tanggal 11 7aret 231#
Hb7Ht7>79 D 1(#0 7 (6#1 7 11'00 7 &16.000
)%9 D &&#'
4lukosa adrandom D -+ mg7dl
*4O9 D &6 37.
*4%9 D (1 37.
)>% D &$0 37.
9otal bilirubin D 0#+- mg7dl
Ailirubin direk D 0#51 mg7dl
3reum D 1- mg7dl
1reatinin D 0#'& mg7dl
)sam 3rat D 10#& mg7dl
3rin rutin D
Warna D kuning
1ekeruhan D "ernih
%rotein D 8&
5eduksi D negati0
*edimen71ristal7*ilinder D negati0
pH D $#0
Ailirubin D negati0
3robilinogen D positi0
13. Diagn!sa seentara
%reeklampsia berat dengan impending eklampsia 8 previous *2 1N a7i %reeklampsia berat 8
multi gravida 8 1ehamilan dalam rahim (&6-&5 minggu) 8 >etak kepala 8 )nak Hidup 8
.npartu
11. %en4ana persalinan
*eksio sesaria
12. Terapi
- O
(
(-& l7i
- .n" ?g*O
6
60% 10 (bolus7iv)
- .HG! 5> 8 ?g*O
6
60% &0 16 gtt7i
- <i0edipin tab &N10 mg
- .n". 2e0triaNone ( gram (skin test)
1". Lap!ran S8 tanggal 11 7aret 231#
- .bu dibaringkan di me"a operasi dengan in0us dan kateter terpasang baik
- !ilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine dan alkohol -0% pada
daerah operasi # kemudian ditutup dengan doek steril keuali daerah operasi
- !i ba/ah spinal anestesi dilakukan insisi midline mulai dari kutis# subkutis# kemudian
0asia digunting ke atas dan ke ba/ah
- Otot dikuakkan seara tumpul
- %eritoneum digunting# tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan diidenti0ikasi
*A5
- !engan kepala leher bayi perempuan# AA ((00 g# %A 60 m# )7* -7'# anus (8)
- %laenta dilahirkan seara %9# evaluasi kesan lengkap perdarahan# tidak ada perdarahan
- 2avum abdomen dibersihkan dari sisa darah # kesan bersih
- !indiing abdomen di"ahit lapis demi lapis# lalu ditutup dengan supratule# kasa steril#
hipa0iN
- 1eadaan umum ibu post operasi D stabil
1#. Terapi p!st S8
- .HG! 5> 8 ?g*O
6
60% (&0) 16 gtt7i
- .HG! 5> 8 Oksitosin 10-5-5 (0 gtt7i
- .n". 9ansamin 500 gram71' "am
- .n". 1etorola &0 gram7' "am
1&. %en4ana
- )/asi vital sign# kontraksi# dan tanda-tanda perdarahan
- 2ek darah rutin ( "am post *2
1+. Peanta'an p!st S8
Jam (W.A) (&.00 W.A (&.&0 W.A 00.00 W.A 00.&0 W.A 01.00 W.A
<adi per menit '' '' '6 '' +0
9ekanan darah (mmHg) 1$07100 1$07+0 1$07+0 1507+0 1507+0
%erna0asan per menit (0 (0 (( (0 ((
1ontraksi uterus 1uat 1uat 1uat 1uat 1uat
%erdarahan () ( ( 0 0 0
1.. Hasil la(!rat!ri'
2 -a p!st S89
Hb7Ht7>79 D 11#' 7 &&#0 7 1(.000 7 (10.000
12 7aret 231# 9
>!H D 11+0 37.
3reum D 6- mg7dl
1reatinin D (#16 mg7dl
5etikulosit D 0#-%
?or0ologi D =ritrosit D <ormal
>eukosit D <ormal
9rombosit D <ormal
1/. $!ll!1 'p )arian
9anggal 1( ?aret (016 (.23) 1& ?aret (016 (5uang H)
1eluhan 3tama <yeri luka operasi -
*tatus %resens *ens D 2ompos mentis
9! D 1-07+0 mmHg
H5 D +0 N7menit
55 D (( N7menit
9 D &-#0
o
2
*ens D 2ompos mentis
9! D 1507+0 mmHg
H5 D '' N7menit
55 D (0 N7menit
9 D &$#0
o
2
*tatus >okalisata )bdomenD *oepel# peristaltik (8)
9G3 D( "ari ba/ah pusat# kontraksi
kuat
%7H D (-)# lohia rubra (8)
>O Dtertutup verban kesankering
A)1 D via kateter O3% 607"am
A)A D (-)
Glatus D (8)
%roteinuria D 8(
)bdomenD *oepel# peristaltik (8)
9G3 D( "ari ba/ah pusat#
kontraksi kuat
%7H D (-)# lohia rubra (8)
>O D tertutup verban kesan
kering
A)1 D (8)
A)A D (-)
Glatus D (8)
%roteinuria D 8(
!iagnosa %ost *2 a7i %reeklampsia berat
dengan impending eklampsia 8
<H
1
%ost *2 a7i %reeklampsia berat
dengan impending eklampsia 8 <H
(
9erapi - .HG! 5> 8 Oksitosin 10-10-10
(0 gtt7i
- .HG! 5> 8 ?g*O6 60% &0 16
gtt7i
- .n". 2e0triaNone 1 gram71( "am
- .n". 1etorola &0 mg7' "am
- .n". 5anitidin 1 amp7' "am
- <i0edipin 6N10 mg# "ika 9!
1'07110 mmHg berikan ni0edipin
10 mg7&0 menit# maksimal 1(0 mg
- .HG! 5> (0 gtt7i
- .n". 2e0triaNone 1 gram71( "am
- .n". 1etorola &0 mg7' "am
- .n". 5anitidin 1 amp71( "am
- <i0edipin 6N10 mg# "ika 9! 1'07110
mmHg berikan ni0edipin 10 mg7&0
menit# maksimal 1(0 mg
- 2aptopril (N1(#5 mg
5enana - 2ek %)<=> H=>>%
- ?obilisasi
- 2ek urinalisa di lab
9anggal 16 ?aret (016 (5uang H) 15 ?aret (016 (5uang H)
1eluhan 3tama - -
*tatus %resens *ens D 2ompos mentis
9! D 1507100 mmHg
H5 D -( N7menit
55 D (0 N7menit
9 D &$#'
o
2
*ens D 2ompos mentis
9! D 1507+0 mmHg
H5 D '$ N7menit
55 D (0 N7menit
9 D &$#-
o
2
*tatus >okalisata )bdomenD *oepel# peristaltik (8)
9G3 D ( "ari ba/ah pusat#
kontraksi kuat
%7H D (-)# lohia rubra (8)
>O D tertutup verban kesan
kering
A)1 D (8)
A)A D (-)
Glatus D (8)
%roteinuria D 8(
)bdomenD *oepel# peristaltik (8)
9G3 D ( "ari ba/ah pusat#
kontraksi kuat
%7H D (-)# lohia rubra (8)
>O D tertutup verban kesan
kering
A)1 D (8)
A)A D (8)
Glatus D (8)
%roteinuria D 81
!iagnosa %ost *2 a7i %reeklampsia berat
dengan impending elampsia 8 <H
&
%ost *2 a7i %reeklampsia berat
dengan impending elampsia 8 <H
6
9erapi - 2e0adroNil &N500 mg
- )sam me0enamat &N500 mg
- A omp (N1
- )mlodipin 1N10 mg
- 2e0adroNil &N500 mg
- )sam me0enamat &N500 mg
- A omp (N1
- 2aptopril (N1(#5 mg
5enana ?obilisasi# a00 in0us dan kateter - 4anti verban
- %AJ
ANALISA KASUS
!ilaporkan kasus seorang /anita <y. 1# &0 tahun# 4
&
%
1
)
1
# Ja/a# .slam# *!# .59# i7d 9n.
Q# (5 tahun# Ja/a# .slam# *?)# Wiras/asta# datang ke 5*3%? dengan keluhan mules-
mules mau melahirkan. Hal ini telah dialami o.s. se"ak tanggal 117&7(016 pukul 0+.00
W.A. 5i/ayat tekanan darah tinggi selama hamil (8). 5i/ayat tekanan darah tinggi
sebelum hamil tidak "elas. 5i/ayat tekanan darah tinggi pada hamil sebelumnya (8).
5i/ayat sakit kepala bagian depan (8)# pandangan kabur (8)# nyeri ulu hati (8)# dan
muntah-muntah R 1 bulan yang lalu. 5%9D hipertensi selama kehamilan 5%O D ?g*O
6
.
H%H9D ($ - $, (01&# 99%D 1 - 6, (016# )<2D Aidan 5N. 5i/ayat %ersalinanD 1) )bortus
() >aki-laki# aterm# *2# 5umah sakit# *pO4# ' tahun# *ehat &) Hamil ini. *tatus %resensD
*ensD 2ompos mentis# 9ekanan darah 1507100 mmHg# <adi 100 N7menit# %erna0asan (0
N7menit# 9emperatur &$#+
o
2. *tatus ObstetrikusD )bdomenD ?embesar )simetris# 9G3D &
"ari ba/ah pusat# 9eregang kanan# 9erba/ah kepala# 4erak (8)# His (N&0F710C# !JJ 166
N7menit. %emeriksaan dalam 2N sakral 1 m# e00 60%# selaput ketuban (8)# kepala H .. *9D
lendir darah (8)# air ketuban (8). 3*4 9)*D kesan .3% (&6-&5 minggu) 8 >etak kepala 8
)nak Hidup. %asien didiagnosa dengan %reeklampsia berat dengan impending eklampsia
8 previous *2 1N a7i preeklampsia berat 8?ulti 4ravida 8 1ehamilan dalam rahim (&6-&5
minggu) 8 >etak kepala 8 )nak Hidup 8 .npartu dan diberikan terapi sul0as magnesikus#
ni0edipin# e0triaNon# dan direnanakan persalinan seksio sesaria ito. 13 ibu post *2
stabil.
BAB I:
ANALISA KASUS
9eori 1asus
%reeklampsia berat dalah preeklamsia
dengan tekanan darah I1$07110 mmHg
disertai proteinuria I5 gr7(6 "am atau 86
dalam pemeriksaan kualitati0. %reeklamsia
berat dibagi men"adi preeklamsia berat
tanpa impending eclamsia dan preeklamsia
berat dengan impending eclamsia. !isebut
preeklamsia berat dengan impending
eclamsia bila disertai ge"ala-ge"ala sub"ekti0
berupa nyeri kepala hebat# gangguan visus#
muntah-muntah# nyeri epigastrium# dan
kenaikan progresi0 tekanan darah.
%ada pasien ini di"umpai tekanan darah
1'071(0 mmHg dan proteinuria 8&# disertai
dengan ge"ala-ge"ala sub"ekti0 yaitu sakit
kepala bagian depan (8)# pandangan kabur
(8)# dan muntah-muntah (8) se"ak R ( bulan
yang lalu dan bersi0at hilang timbul. %asien
didiagnosa dengan preeklamsia berat
dengan impending eclamsia.
Gaktor resiko preeklamsia yaitu
- %rimigravida atau nullipara
- Hiperplasentosis# misalnya mola
hidatidosa# kehamilan multipel# diabetes
melitus# hidrops 0etalis# bayi besar
- 3sia ibu yang ekstrim yaitu S (0 tahun
atau I &5 tahun
- 5i/ayat pernah preeklamsi7eklamsi
- %enyakit-penyakit gin"al# hipertensi yang
sudah ada sebelum hamil
- Aerat ibu berlebihan
%ada pasien di"umpaiD
- Aerat ibu berlebihan
%enatalaksanaan preeklamsia berat dapat
dibagi men"adi pera/atan akti0 (terminasi)
dan konservati0 (pertahankan kehamilan).
.ndikasi pera/atan akti0 D
.bu D
- 3sia kehamilan &- minggu atau lebih
%ada pasien ini dilakukan terminasi
kehamilan sesegera mungkin (ito) atas
indikasiD
- 3sia kehamilan &$-&' minggu
- !i"umpai tanda impending eklamsia
- )danya tanda-tanda atau ge"ala-ge"ala
impending eclamsia
- 1egagalan terapi konservati0 yaitu setelah
$ "am pengobatan medikamentosa ter"adi
kenaikan tekanan darah atau setelah (6
"am terapi medikamentosa tidak ada
perbaikan.
Janin
- Hasil 0etal assesment "elek (<*9 dan
3*4)
- )danya tanda .345
>aboratorium D )danya E H=>>%
syndromeF ( hemolisis# peningkatan 0ungsi
hepar# dan trombositopenia).
.ndikasi pera/atan konservati0D bila
kehamilan preterm kurang dari &- minggu
tanpa disertai tanda-tanda inpending
eclamsia dengan keadaan "anin baik.
%era/atan akti0 merupakan pengakhiran
(terminasi) kehamilan ditambah dengan
pengobatan. %engobatan yang dapat
diberikan yaitu
- %emberian airan D in0us 5>
- Obat anti ke"ang D ?g*O
6
dengan dosis
>oading dose D 6 gr 60% dalam 10 atau 6
gr (0% dalam (0
?aintenane dose D
!iberikan in0us $ gr dalam larutan
ringer7$ "am (%ada sediaan ?g*O
6
60% A 15 atau pada sediaan
?g*O
6
(0% A &0 # dengan tetesan
(' gtt7i) atau 1( gr dalam larutan
ringer71( "am (%ada sediaan ?g*O
6
60% A &0 atau pada sediaan
%ada pasien ini diberikan terapiD
- .n". ?g*O
6
60% 10 (bolus7.H)
- .HG! 5> 8 ?g*O
6
60% &0 16 gtt7i
(tanggal (57(7(016 pukul 16.6( W.A)
- <i0edipin tab 6N10 mg
?g*O
6
(0% A $0 # dengan tetesan
16 gtt7i)
!iberikan 6 gram ?g*O
6
i.m.76-$ "am
- Obat antihipertensi D <i0edipin dengan
dosis 10-(0 mg
PE%7ASALAHAN
1. *elain ni0edipine obat anti hipertensi apa yang dapat diberikan pada pasien
iniT
(. *e"auhmana kompetensi dokter umum dalam menangani kasus iniT

Anda mungkin juga menyukai