Anda di halaman 1dari 26

TUMOR JINAK ALAT

KANDUNGAN
 Vulva
 Vagina
 Cervix
 Corpus Uteri
 Ovarium

Ridha Mustika Zaif


130112160690
VULVA
• Kista kelenjar bartholini
• Kista kelenjar sebacea

Kistik • Kista inklusi epidermal


• Kista saluran Wolff
• Kista saluran Nuck
• Endometriosis

VULVA
• Fibroma
• Lipoma
• Condyloma Acuminata
Solid • Angioma
• Hydradenoma
• Granular cell myoblastoma
• Nevus
KISTIK
 Kista Kelenjar Bartholini
 Teraba sebagai tonjolan pada bagian belakang dari labium majus,
mudah digerakkan
 Dapat berasal dari bartholinitis kronis
 Umumnya tidak memberikan keluhan tapi kadang muncul nanah
 Terapi
- Ekstirpasi
- Harus segera di angkat seluruhnya, dapat menyebabkan residif
 Kista Sebasea atau Kista Inklusi
 Penyumbatan kelenjar sebasea yang meradang. Biasanya di bagian dalam labia majora atau minora
 Sering mengalami supurasi
 Terapi : Kalau perlu eksisi

 Kista Mucinosa
 Dekat urethra atau bagian dalam labia minora, berasal dari jaringan embryonal

 Kista Saluran Wolff


 Sisa mesonephron
 Jarang tampak dari vulva, kecuali bila ukurannya cukup besar
 Kista Saluran Nuck
 Ligamentum rotundum yang berinsersi pada labium majus, membawa elemen peritoneum
 Jika lepas dari perlekatannya dan berisi cairan, muncul kista  benjolan di labium
 Analog dengan hydrocele pada pria

 Endometriosis
 Jarang terjadi
 Biasanya timbul di daerah kelenjar Bartholini. Pada tiap haid akan terasa sakit
SOLID
Fibroma
 Berasal dari jaringan fibreus dari vulva biasanya berukuran kecil atau sedang dan
bertangkai
 Terapi: Operasi
 Lipoma
 Jarang terjadi. Hampir menyerupai fibroma
 Terapi: Operasi
 Condyloma acuminata
 Penyebab: Virus. Terjadi jika vulva terus menerus dibasahi fluor
 Menyerupai jengger ayam, ukuran berbeda-beda di vulva dan perineum
 Terapi: Podophylin 25% dalam tinctura benzoin, sulfonamide, systemic dan lokal,
operatif, albothyl
 Angioma
 Jarang terjadi
 Sifatnya kongenital dan dapat menghilang sendiri jika anak menjadi besar
 Terapi: Tidak perlu tindakan, kecuali bila ada indikasi

 Hydradenoma
 Jarang terjadi
 Sering disangka adenokarsinoma
 Berasal dari kelenjar keringat vulva. Bentuk dan konsistensi menyerupai fibroma
 Kadang kadang kulit diatasnya jadi merah, granuler atau berulkus serta berdarah
 Umumnya tidak ada gejala tapi kadang disertai gatal
 Terapi: eksisi

 Myoblastoma sel granuler


 Jarang, berasal dari selaput myelin saraf
 Terapi: ekstirpasi

 Nevus
 Sering terjadi
 ±7-10% melanoma ganas berasal dari genitalia externa
 Terapi: Eksisi yang kemudian dilakukan pemeriksaan PA karena ada bahaya keganasan
VAGINA

Kista • Kista Inclusi


(common) • Kista Gartner

VAGINA
• Fibroma
• Fibromyoma
Tumor • Adenosis
(jarang) • Condyloma acuminata
• Endometriosis
• Haematokolpos
Kista Vagina
 Kista Inklusi
 Terjadi umumnya di bagian posterior, timbulnya inklusi di bawah permukaan mukosa akibat
laserasi perineal atau penyembuhan yang kurang baik pada perineoplastik
 Dindingnya terdiri atas epitel gepeng berlapis dan isisnya menyerupai keju

Kista Gartner
 Berasal dari sisa saluran wolff yang di lateral depan dinding vagina
 Ukuran bermacam-macam
 Terletakdi anterolateral
 Mikroskopis: Dindingnya dilapisi bermacam-macam jenis epitel

Tumor benign lainnya hampir tidak memberikan gejala dan biasanya diketahui secara tidak
sengaja oleh penderita
CERVIX

Condyloma
acuminata

CERVIX

Polyp
Cervix
CERVIX
 Condyloma acuminata
 Jarang terjadi. Biasanya pada wanita dengan leuchorrhoe yang banyak
 Terapi: Podophyllin, Ekstirpasi
 Polyp cervix
 Umumnya bertangkai, berasal dari mucosa intracervival, tapi kadang-
kadang dapat pula tumbuh dari daerah portio.

Makroskopis
Dapat tunggal atau multipel, warna kemerahan dan rapuh. Kadang
tangkainya jadi panjang sampai menonjol dari introitus.
 Histologis  Gejala-gejala
• Berasal dari mucosa yang dilapisi oleh 1 lapis  Sering tidak memberikan gejala apa-apa
epitel yang terdiri dari sel-sel silindris, yang dan baru diketahui pada pemeriksaan rutin
khas berasal dari endocervix, dengan kelenjar lainnya.
cervix dan stroma dari jaringan ikat yang halus
 Kalau besar, menyebabkan fluor dan
disertai oedem dan infiltrasi sel bulat. Sering
perdarahan intermenstruil atau perdarahan
terjadi ulserasi diunjungnya dan menyebabkan
kontak setelah coitus.
perdarahan.
 Mengedan kuat saat defekasi dapat
• Banyak polyp cervix menunjukkan metaplasia menyebabkan perdarahan
yang luas, disertai infeksi, menyerupai
permulaan dari karsinoma.  Gejala awal sering menyerupai karsinoma
stadium awal

 Diagnosa  Terapi
 Inspeksi  Ekstirpasi (+ kuretase)
 Palpasi  Kauterisasi
 Biopsi
CORPUS UTERI
Hyperplasia
endometrium
dan Polyp
endometrium

Myoma Uteri

CORPUS
UTERI
Adenomyosis

Endometriosis
CORPUS UTERI
 Hyperplasia Endometrium
 Gambaran Histologis
 Disebabkan karena rangsangan estrogen yang terus-menerus, tanpa
progesteron, berhubungan dengan siklus anovulatoar  Folikel tidak
pecah, tapi tumbuh terus dan menyebabkan pertumbuhan endometrium
yang abnormal.
 Gambaran tidak adanya corpus luteum disertai adanya satu atau beberapa
folikel yang berfungsi. Kadang-kadang polykistik, korteks menebal 
menyerupai ovarium Stein Leventhal.
Kadar estrogen tinggi menghambat produksi gonadotropin (feedback
mechanism)  rangsangan pertumbuhan folikel berkurang  regresi dan
diikuti perdarahan
 Mikroskopis
 Gambaran swiss cheese pattern

 Squamous Metaplasia (Achantosis)


 Sel epitel berubah menjadi sel squamosa berlapis
 Faktor risiko: Akibat infeksi kronis, IUD, corpus alienum, defisiensi vit. A

 Hiperplasia Fokal
 Hiperplasia setempat karena terdapat endometriu immatur yang tidak responsif terhadap progesteron
 Mikroskopis: Bervariasi, bisa tampak pertumbuhan sebagai polyp. Biasanya hanya sampai ostium internum,
tidak pernah sampai kanalis servikalis (karena tidak dipengaruhi estrogen)

 Hyperplasia Proliferatif (atypis)


 Proliferasi hebat sehingga sulit dibedakan dengan kasrsinoma. Dapat mengenai seluruh permukaan
endometrium
 Hyperplasi post menopause
 Pada wanita menopause, estrogen masih ditemukan di urine, sumbernya tidak diketahui.
Tetapi juga dari makanan, dengan konversi dari kolesterol
 Menopausal hyperplasia sering berhubungan dengan adenokarsinoma
 Hyperplasia masa reproduksi sedikit dan/atau tidak ada hubungannya dengan
adenokarsinoma

 Terapi
 Kadang kadang dapat sembuh dengan sendiri karena endometrium yang hiperplastik dapat
keluar dengan menstruasi
 Wanita tua : Histerektomi

 Polip endometrium
 Hiperplasia endometrium lokal
 Bertangkai kadang-kadang panjang sekali, sampai keluar vagina
 Dapat ganda atau tunggal
 Gejala: umumnya ditemukan pada umur 40 tahun, perdarahan, nyeri kolik jika besar
 0.51% dapat jadi ganas
 Terapi: Kuretase
 Myoma Uteri
 Jenis tumor uterus paling sering
 Perkiraan 20% wanita usia 35 tahun menderita myoma uteri walaupun tanpa disertai gejala
 Tidak pernah terjadi setelah menopause, bahkan mengecil pada saat menopause. Jika bertambah besar
pada masa post menopause harus dipikirkan terjadinya degenerasi maligna (sarcoma)
 Konsistensi keras dengan batas yang jelas, sehingga dapat dilepaskan dari sekitarnya
 Seperti “Whorl like trabeculation yang khas” (seperti konde)

 Terdiri dari:
 Myoma submucosa (5%)
 Tepat dibawah endometrium
 Penyebab paling sering terjadi perdarahan banyak, sehingga memerlukan histerektomi walaupun
ukuran kecil
 Lebih besar terjadi degenerasi sarcoma
 Sering mempunyai tangkai panjang sehingga menonjol melalui cervix dan
vaginaMyomgeburtsering mengalami nekrosis atau ulserasi
 Interstitial atau intramural
 Terletak di myometrium
 Jika besar dan multipel  pembesaran uterus dan berbenjol-benjol
 Subserosa atau Subperitoneal
 Letaknya dibawah tunica serosa
 Terdapat banyak pembuluh darah dan kadag kadang pecahperdarahan intraabdominal
 Myoma subserosa bertangkkai dapat mengalami torsi

 Perubahan sekunder pada myoma:


 Degenerasi hyalin :
Paling sering terjadi dan dapat mengenai seluruhnya atau sebagian
 Degenerasi Kistik:
Degenerasi hyalinpencairanseluruh tumor menjadi lembek, seolah-olah menyerupai uterus gradid
atau kista ovarium
 Kalsifikasi
Jika ada gangguan sirkulasi, terutama myoma pada wanita tua.
Kondisi ekstrim, keras seperti batuWombstone
 Infeksi dan Supurasi
Banyak terjadi pada jenis submucosa, karena adanya ulserasi
 Nekrosis
Karena gangguan sirkulasi darah atau infeksi parah atau torsi tangkai tumor
Jenis nekrosis seperti “carneous or red degeneration”, terutama pada wanita hamil
 Degenerasi lemak
 Degenerasi sarcomateus
 Etiologi dan Histogenesis
 Belum jelas
 Estrogen memiliki peranan penting dan pada sel sel otot yang belum matang

 Gejala
 Tumor massa di perut bawah
 Perdarahan : biasanya dalam bentuk menorrhagia terutama jenis submucosa akibat pecahnya pembuluh-
pembuluh darahdapat menyebabkan anemia berat
 Nyeri : tidak khas tetapi sering terjadi  karena adanya gangguan peredaran darah yang disertai nekrosis
atau proses radang disertai perlengketan ke omentum usus
 Pressure effect : Jika menekan kandung kemih  bladder irritability, disuria, dan pollakisuria.
Urethra tertekan  retensi urin, jika dibiarkan menyebabkan hydroureteronephrosis
Rectum tertekan  konstipasi, kadang-kadang nyeri pada saat defekasi
 Gejala Sekunder
 Anemia
 Lemah
 Pusing-Pusing
 Sesak Nafas
 Erythrocytosis pada myoma besar

 Terapi myoma uteri


 Konservatif dengan pemeriksaan periodik
 Radioterapi : Pada wanita yang tidak dapat dioperasi, bukan jenis submucosa, uterus lenohkecil dari
kehamilan 3 bulan, tidak pada wanita muda karena dapat menyebabkan menopause dan tidak pada
radang pelvis. Terutama untuk menghentikan perdarahan
 Operasi : Myomektomi atau Hysterektomi
 Adenomyosis
 Terjadi invasi dari jaringan endometrium menuju jaringan myometrium
 Disebut juga Endometriosis Interna
 Lebih banyak terjadi pada wanita >40 tahun dan telah mempunyai anak
 Patologi : Bersifat difus, tidak berbenjol-benjol seperti pada myoma uteri.
Dinding uterus menebal, tidak terlalu besar maksimum sebesar jeruk
Sering menyebabkan perlekatan dengan alat sekitarnya
 Sering terjadi bersama-sama dengan penyakit lain seperti myoma uteri (52%), endometriosis (69%), Ca
Corpus (33%) dll.
 Gejala : Menorrhagia dan Dysmenorrhea
 Diagnosa :
 Berdasarkan PA
 Diagnosa berdasarkan gejala klinis : pembesaran uterus yang homogen (difus), tidak terlalu besar,
gerakan terbatas,disertai benjolan di ligamentum sacrouterinum
 Sering terjadi perlengketan dengan jaringan sekitar
 Menorrhagia dan dysmenorrhea
 Nyeri di daerah rectum dan sacral

 Terapi : Tergantung fungsi ovarium


Jika pada wanita premenopausal dengan gejala gejala yang tidak berbahaya, cukup terapi
paliatif sampai menstruasi berhenti. Jika dengan gejala parah dan berbahaya dilakukan hysterektomi atau
jika perlu dengan pengangkatan kedua ovarium
 Endometriosis
 Suatu keadaan dimana jaringan menyerupai endometrium ditemuka diluar cavumm uteri, terutama di rongga
panggul
 Histogenesis, terdiri dari 4 teori :
1. Regurgitasi Transtubal (Sampson)
Pada waktu haid, darah dan bagian endometrium masuk ke cavum peritoneal melalui tuba lalu tumbuh
Pada uterus retrofleksi, stenosis cervical atau kelaingan kongenital
2. Celomic metaplasia doctrine
Secara embryologis, epitel germinal dan peritoneum pelvis berasal dari epitel coelom  perubahan abnormal
(metaplasia) tumbuh menyerupai endometrium
3. Disseminasi Limfatik
Jaringan endometrium masuk kedalam sistim limfatik dari uterus saat haid  menyebar ke daerah panggul
4. Hematogen

 Tempat-tempat Endometriosis
 Ovarium
 Ligamen-ligamen uterus  Appendix
 Septum rectovaginalis  Vagiba
 Peritoneum pelvis  Vulva
 Umbilicus  Cervix
 Luka laparotomu  Kelenjar lympha
 Kantung hernia
 Gejala klinis
 Sering pada wanita usia 25-45 tahun
 Dysmenorrhea
 Nyeri panggul atau perut
 Sterilitas, sekitar 75% dari kasus endometriosis penyebab : tubatertutup karena perlengketan dan
perlekatan pada permukaan ovarium mencegah ovulasi

 Diagnosa
 Gejala tidak khas sehingga sulit
 Yang dapat membantu : dysmenorrhea yang menjalar ke rectum, daerah sacrum bawah dan progressif
 PD  teraba tumor massa dengan nyeri tekan, bentuk tidak jelas, benjolan-benjolan kecil di ligamentum
sacrouterine
 Kuldoskopi

 Terapi
 Operasi
Salpingo-oophorectomy unilateral  pada wanita muda
Hyesterectomy totalis atau salpingo-oophorectomy bilateral  pada wanita tua
 Non-Operatif
Radioterapi : pada diagnosa yang sudah jelas dan keadaan umum yang kurang baik
Terapi hormonal : pada wanita yang masih ingin memiliki anak
- Progesteron  untuk menciptakan pseudopregnancy, selama dalam kondisi ini tidak
terjadi perdarahan baru dan darah lama di absorbsi
- Testosteron  dapat menghilangkan gejala tanpa mencegah ovulasi
- Oral pills
OVARIUM  Folikel
 Lutein
 Stein-Leventhal
 Endometrial
 Peradangan tubo
• Non neoplastik ovarial
Kistik • Neoplastik  Inclusion germinal

 Cystadenoma mucinosum
 Cystadenoma serosum
 Dermoid
OVARIUM
• Fibroma
• lymphangioma
Solid •

Mesothelioma
Osteochondroma
• Brenner
OVARIUM
• Tumor Kistik Ovarium

Anda mungkin juga menyukai