Anda di halaman 1dari 20

TUMOR JINAK PADA

UTERUS

Dr. Steven Ridwan, SpOG

1
POLIP

• Sering ditemukan pada wanita usia 40-60 tahun


• Dapat berasal dari serviks uteri atau korpus uteri
• Polip korpus uteri dapat dibedakan atas 3 jenis :
polip endometrium, polip yang berasal dari mioma
uteri dan polip plasenta
• Penyebab pasti belum diketahui
• Gejala yang sering terjadi berupa spotting antar
haid, perdarahan pasca sanggama dan kadang
leukorea
• Terapi berupa pengangkatan polip dengan cara
ekstirpasi dan kuretase

2
ADENOMA

• Dapat disertai atau tanpa hiperplasia


endometrium membentuk polip
• Dapat tunggal atau multipel
• Ukuran jarang melebihi buah anggur
• Pada tumor tampak kelenjar dan stroma
endometrium
• Diduga sebagai reaksi terhadap hormon ovarium
pada fase menstruasi
• Terutama pada usia postmenopause
• Cenderung berulang setelah pengangkatan
• Penyebab pasti belum diketahui

3
Gambaran klinik :
• Minimal, terutama bila terjadi nekrosis
dan ulserasi, yaitu :
menoragi
perdarahan setelah koitus
Kolik uterus
• Diagnosis pasti : setelah tindakan kuretase,
histeroskopi atau histerotomi
• Penanganan :
Kuretase  kadang kurang memuaskan
Histerektomi

4
MYOMA UTERI

• Terbanyak ditemukan dari seluruh tumor pelvik


• Terdiri dari jaringan otot, tetapi dapat terjadi
beberapa variasi jumlah jaringan fibrosa.
• Sering multipel
• Cenderung berbentuk bulat, meskipun
permukaannya dapat lobulated
• Dikelilingi oleh pseudokapsul
• Konsistensi tumor dapat lebih keras dan bagian
permukaannya terdapat gambaran putih dan
melingkar ukuran bervariasi
• Tumor cenderung avaskuler

5
Etiologi:
 Umur : jarang < 20 tahun
 Terutama usia 35 – 45 tahun
 Utamanya pada nullipara atau wanita infertil
 Banyak ditemukan pada wanita negro
 Dianggap sebagai reaksi fibromuskuler terhadap
tekanan mekanik pada dinding miometrium
 Dihubungkan dengan rangsangan estrogen
yang berlebihan  kurang dianut karena
sebagian besar ditemukan setelah menopause
& tidak mengalami atropi setelah menopause

6
Tipe histologi :
 Leiomyoma selluler
 Leiomyoma atipik
 Leiomyoma epiteloid
 Mixed leiomyoma
 Lipomyoma
 Leiomyoma dengan tubulus

Berdasarkan letaknya :
 Mioma uteri submukosa
 Mioma uteri intramural
 Mioma uteri subserosa
 Mioma uteri intraligamenter

7
Gejala :
• Menoragi yang berlangsung secara bertahap &
progresif  anemia
• Dismenorea spasmodik
• Perdarahan terus menerus bila terjadi ulserasi
• pada permukaan tumor, perubahan sarkomatosa,
• kehamilan dan karsinoma
• Gejala penekanan oleh tumor  rasa berat pada
panggul
Sal. Pencernaan : dispepsia, konstipasi
V. urinaria : vesika urinaraia iritabel
Vena dan limfe : udema dan varises
Saraf : nyeri

8
Pengaruh myoma terhadap kehamilan :
 Frekuensi infertilitas lebih tinggi
 Abortus dan prematur
 Malposisi atau malpresentasi janin
 Obstruksi jalan lahir
 Inersia dan atonia uteri
 Mempersulit lepasnya plasenta

Pengaruh kehamilan terhadap myoma :


• Terjadi pembesaran akibat kongesti, edema, dan
degenerasi & kembali setelah persalinan
• Torsi
• Infeksi
9
Gejala :
 Bulat atau lobulated
 Pemeriksaan bimanual : tumor dapat ditemukan
pada uterus atau melekat pada uterus
• Mioma subserosa yang bertangkai  sulit
dikenali dan kadang sulit dibedakan dengan
tumor ovarium
• Bila mengalami degenerasi  lunak dan kistik

10
Diagnosis banding :

• Adenomyosis
• Lunak  sulit dibedakan dengan kehamilan
• Tumor adneksa
• Tuberkulosis piosalfing
• Tumor jaringan konektif retrosakral atau tumor
tulang panggul

11
Penanganan :

• Kecil & gejala kurang  observasi


• Terapi umum : transfusi jika anemia
• Terapi operatif :
• miomektomi dilakukan pada mioma uteri
subserosa  resiko rekurens
• histerektomi jika penderita sudah tidak ingin
punya anak
• Sinar Roentgen dan Radium jika penderita kontra
indikasi terhadap operasi  fungsi ovarium terhenti
tumor akan mengecil

12
Kombinasi mioma uteri dengan kehamilan
• Pengawasan kehamilan dengan cermat
• Hati-hati setelah partus  terjadi perdarahan
• Perlu pengawasan masa nifas
• Apabila terjadi nekrosis mioma uteri disertai
infeksi  pemberian antibiotik
• Jika antibiotik tidak berhasil  pertimbangkan
histerektomi

13
MIOMA UTERI SUBMUKOSA, MIOMA UTERI INTRAMURAL
MIOMA UTERI SUBSEROSA

14
ADENOMIOSIS

• Disebut juga endometriosis interna, karena


jaringan endometrium ditemukan pada daerah
myometrium
• Menoragi dan dismenorea  gejala klasik
• Terjadi pembesaran uterus
• Terapi supresi menstruasi seperti progesteron
atau danazol pada pasien muda, jika kuretase
tidak efektif

15
ADENOMIOSIS & LEIOMIOMA

16
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

• Ditandai dengan proliferasi abnormal pada


stroma dengan komponen kelenjar yang
dominan.
• Terjadi akibat rangsangan estrogen yang
memanjang tanpa hambatan progesteron
disertai fase menstruasi yang tidak teratur,
dan banyak

17
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

18
HEMANGIOMA

• Jarang
• Umumnya meluas ke miometrium tapi tidak
menyebabkan pembesaran uterus yang
bermakna

19
20

Anda mungkin juga menyukai