Anda di halaman 1dari 46

LESI OVARIUM NON

NEOPLASTIK
Pembimbing: dr. Henny Sulastri, SpPA (K)
Oleh: Soraya Sagita Desmaradd
Gambaran Anatomi
Pada bayi baru lahir:
• Berbentuk lobular dengan sudut yang tidak
beraturan
• Ukuran 1.3x0.5x0.3 cm dengan berat <0.3gr
• Akan membesar seiring dengan bertambahnya
umur
Ovarium pada wanita dewasa / masa
reproduksi
– Berbentuk ovoid
– Berukuran 3-5 x 1.5-3 x 0.6-1.5 cm
– Berat sekitar 5-8 gr
– Berdinding tipis dengan folikel kistik dan
korpus luteum dapat terlihat dari luar
– Permukaan mulai terbagi jelas menjadi 3:
korteks, medulla dan hillus
– Pada korteks dan medulla dapat terlihat
struktur folikuler, korpus luteum dan korpus
albikans
A B

C D
A. Newborn
B. Pubertal (age 15 years). Elongate shape and multiple cystic Follicles.
C. Adult (age 30 years)
D. Postmenopausal .
Ovarium pada wanita menopause

• Menjadi atropi dengan ukuran setengahnya


dari masa reproduksi
• Kadang tampak korpora albicantia di dalam
medulla
Hubungan ovarium dengan organ
sekitar
• Ovarium dihubungkan dengan uterus oleh lig. ovarii propium
dan dinding panggul dengan perantaraan lig. infundibulo-
pelvicum,
• Pada ovarium dibedakan :
– Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum
Douglasi
– Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung
bawah yang lebih dekat dengan uterus (extremitas
tubaria & extremitas uterina)
– Pinggir yang menghadap ke muka (margo-mesovaricus)
melekat pada lembar belakang lig. latum dan pinggir
yang menghadap ke belakang (margo liber)
Perdarahan ovarium
• Ovarium menerima aliran darah dari arteri ovarii yang
merupakan percabangan dari aorta.
• Pada aliran darah balik, vena ovarii kanan menuju ke
vena cava inferior, sedangkan vena ovarii kiri menuju
ke vena renal.
• Pembuluh limfe ovarium melewati aortic nodes di level
yang sama dengan pembuluh ginjal, mengikuti
peraturan umum bahwa aliran pembuluh limfe suatu
organ sama seperti aliran pembuluh vena organ
tersebut.
• Untuk persarafan, ovarium menerima persarafan dari
aortic plexus
INFEKSI

Infeksi Bakteri yang Sering


Terjadi
Pelvic Inflammatory Disease
• Paling banyak terjadi
• Beberapa penelitian menunjukkan IUD
sebagai penyebabnya, namun ternyata
pengguna IUD dengan pasangan seksual yang
terkontrol, tidak membuktikan IUD sebagai
penyebab
• Keterlibatan IUD dalam PID hampir selalu
berasal dari salpingits yang sudah membentuk
tuboovarian abses yang biasanya bilateral
• Manifestasi klinis :
Nyeri pelvis, sekret vagina atau perdarahan
dan disertai infeksi saluran kemih.
Abses Tuboovarium
Lapisan berisi debris sel-sel peradangan
dengan jaringan granulasi
• Pada kasus yang berulang atau kronis, berupa
perioophoritis, dengan perlengketan ovarium
dan tuba
• Meski sangat jarang, abses yang kronis dapat
membentuk massa , seperti ovarian
xanthogranuloma, xanthogranulomatous
oophoritis, atau inflamatory pseudotumor
Xantogranuloma Xantogranuloma
Potongan permukaan Reaksi inflamasi terdiri dari
histiosit berbuih
Infeksi Bakteri Yang Jarang
Terjadi
Actinomycosis
• Merupakan kasus yang jarang
• Komplikasi dari PID yang disebabkan oleh IUD
• Gambaran mikroskopis  respon inflamasi non
spesifik dan histiosit berbuih dan kadang
bercampur dengan sel limfosit dan plasma
• Diagnosis spesifik menemukan granul sulfur
dalam eksudat inflamasi
• Granul massa basofilik yang bundar, gram
positif dan bakteri argyrophilic tumbuh sebagai
filamen yang bercabang di perifer
Aktinomikosis
Koloni aktinomikosis (granul sulfur)
dikelilingi eksudat purulen
Tuberculosis
• Tuberkulosis oophoritis manifestasi selain
tuberculous salpingits.
• Gambaran histologis, terbatas pada korteks.
• Pada kasus dimana ovarium membesar,
granuloma yang berdekatan dengan
peritoneum dapat merangsang metastase
kanker ovarium pada saat operasi
Malacoplakia
• Dari 25 kasus malakoplakia hanya 4 yang
melibatkan ovarium
• Pad satu kasus juga melibatkan usus halus dan
usus besar
• Gambaran histologi:
Campuran infitrat radang dengan histiosit
epiteloid, beberapa mengandung badan
michaelis-guttman.
Malakoplakia
Infiltrat radang dengan histiosit epiteloid,
beberapa berisi badan Michaelis-Gutmann
Kusta / leprosy
• Meskipun sangat jarang pada genital interna
wanita, ovarium merupakan organ yang paling
sering terkena
• Gambaran histologis:
- Banyak vacuolated histiocytes didalam
stroma ovarium yang mengandung
Mycobacterium Leprae
- Pada kronik oophoritis tampak infiltrat sel
radang kronis dan fibrosis , juga ada bacili.
Syphilis
• Kasus yang sangat jarang
• Dapat menyebabkan ooforitis kongenital,
sekunder, dan tersier.
• Gambaran patologi yang sama pada berbagai
stadium.
Infeksi Parasit
• Kasus yang sangat jarang
• Skistosomiasis ovariumterjadi pada daerah
endemik, melibatkan tuba falopii.
• Gejala:
- Nyeri perut bawah
- Massa intraabdomen
- Siklus menstruasi ireguler
- Infertil
• Temuan Intraoperatif:
- Pembesaran tuba dan ovarium
- Banyak perlengketan
- Nodul tersebar di peritoneum yang dapat
menstimulasi implantasi tumor malignan.

Enterobius Vermikularis
pada Ovarium
Pemeriksaan Histologi:
- Granuloma
- Eosinofil mengelilingi ova skistosoma.
- Stadium Lanjut: Fibrosis.
• Keterlibatan ovarium oleh Enterobius
Vermicularis secara insidental jarang pada
temuan intraoperatif.
• Pada beberapa kasus, keterlibatan
peritoneum secara simultan dapat
menstimulasi metastase tumor.
• Granuloma yang mengalami perkijuan dan
berisi eosinofil mengelilingi cacing betina
dewasa dan ova.
• Cacing betina dewasa mencapai kavum
peritoneum melalui migrasi dari perineum
ke lumen traktus genital.
Infeksi Virus
Cytomegalovirus (CMV)
• Didapatkan dari temuan operatif
• Pada otopsi  pasien dengan imunodefisiensi
• Pada pemeriksaan makroskopik:
- Ukuran ovarium normal tetapi berisi fokus
dengan ukuran beberapa milimeter pada
nekrosis perdarahan korteks superfisial.
• Pemeriksaa Mikroskopik:
- Fokus pada nekrosis koagulatif
- Sejumlah Netrofil
- Debris dan perdarahan
- Limfosit dan sel plasma
- Dilatasi vaskuler mengelilingi stroma
- Stroma ovarium dan sel endotel fokus
nekrotik dan badan inklusi intrasitoplasma
Pemeriksaan Imunohistokimia
• Dapat digunakan untuk mendiagnosis
beberapa kasus
• Partikel virus herpes intrasitoplasma dan
intranukleus dapat ditemukan.
Oophoritis Mumps
• Angka kejadian << dibandingkan orchitis
mumps sekitar 5%
• Pada stadium awal, tidak ditemukan kelainan
patologis
• Pada menopause prematur:
- Terjadi deplesi sel germinal pada oophoritis
mumps
- Meningkatkan risiko kanker ovarium
Infeksi Jamur
Blastomyces Dermatitidis
• Sangat jarang terjadi
• Kasus:
- Abses bilateral dengan nodul milier pada
peritoneum pelvis
- Menyebar secara sekunder melalui darah
dari paru
- Pada kasus laininfeksi menular seksual
Coccidioidomycosis

• Pada traktus urinarius bagian atas


• 7 dari 11 pasien melibatkan tuboovarium dan
peritoneum
• 2 dari 7 pasien mengalami coccidioidal
endometritis
• 1 kasus abses tuboovarium disebabkan oleh
Aspergillus karena penggunaan IUD
• Ruptur abses menyebabkan peritonitis
Penyakit Inflamasi Noninfeksi
Ganuloma Benda Asing

• Berbagai benda mungkin


terlibat dalam reaksi benda
asing pada ovarium dan
permukaan peritoneum
• Gambaran mirip dengan Reaksi Granulomatous
tumor maligna pada saat mirip dengan Tumor
operasi Maligna
• Contoh: benang bedah, lipid yang
digunakan pada kontras
histerosalfingografi, kristal seperti talk dan
keratin dari teratoma kistik dan elemen
squamous pada endometrium dan
endometrioid ovarian adenokarsinoma
(granuloma peritoneal dan keratin ovarium)

Reaksi Benda Asing pada


Implan Keratin
• Reaksi benda asing juga terjadi pada respon
terhadap tepung granul sarung tangan bedah,
yang berisi cairan dan lubrikan.
• Pada granuloma tepung kanji merupakan tipe
tuberkuloid dengan atau tanpa nekrosis
kaseosa, dan gambarannya mirip dengan
tuberkulosis
• Oophoritis granulomatous mempunyai respon
terhadap isi usus yang mencapai ovarium
melalui fistula koloovarium.
• Granuloma benda asing pada ovarium
mengandung pigmen karbon coklat sampai
hitam karena terapi laser atau elektrokauter.

Granuloma
Pigmen Karbon
pada Ovarium
• Implantasi dari batu empedu pada
peritoneum dan permukaan ovarium
mungkin muncul sebagai komplikasi dari
laparoskopi kolesistektomi

Implantasi Batu
Empedu Pada
Permukaan
Ovarium
Granuloma nekrobiotik (Palisading)
• Secara tak terduga ditemukan di ovarium pada
pemeriksaan mikroskopik
• Pada kebanyakan kasus, terdapat riwayat
operasi atau kauterisasi pada ovarium yang
sama pada beberapa bulan sampai tahun
terakhir
• Granuloma bisa multipel dan bilateral
• Zona tengah pada nekrosis
fibrinoid atau hialinisasi
biasanya dikelilingi oleh
palisading, terkadang
multinukleus, histiosit dan
sejumlah sel radang yaitu
limfosit, sel plasma, dan
eosinofil, pseudokapsul
fibrosa.
• Pigmen karbon coklat
sampai hitam dikarenakan
giant cell multinukleus. Granuloma Palisading
pada Ovarium
Granuloma Sekunder pada Penyakit
Sistemik
Sarkoidosis
• Pada ovarium, merupakan temuan
pemeriksaan mikroskop yang tidak disengaja
• Malignansi:
- Peningkatan CA-125
- Massa pada adneksa
- Limfadenopati pada pelvis
• Penemuan granuloma sarkoid pada ovarium
seharusnya mengingatkan patolog
kemungkinan disgerminoma dengan reaksi
granulomatous yang luas
• Penyakit Crohn merupakan penyebab
oophoritis granulomatous yang jarang,
biasanya disebabkan oleh perluasan proses
inflamasi pada usus
Granuloma kortikal
• Sering terjadi pada
korteks ovarium
• Granuloma berbentuk
bulat, batas tegas, ukuran
diameter 100-500µm,
terdiri dari sel spindel, sel
epiteloid, limfosit, giant
cell multinukleus, dan
kristal lemak anisotropik. Gambar Granuloma
Kortikal
Menurut Hughesdon
Pada wanita post menopause:
• Granuloma dapat menjadi fibrotik seiring
waktu
• Angka kejadian granuloma kortikal
dihubungkan dengan usia
• Tidak ditemui pada usia < 30 th
• Hughesdon : lesi aktif pada 40% wanita
usia>40 th

Anda mungkin juga menyukai