Anda di halaman 1dari 25

KISTA OVARIUM

Disusun oleh :
Heru Haerudin
12100115022

Pembimbing :
Dr. Neilvy Ratnadewi, Sp.OG

SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD Muhammadiyah
2015

KISTA OVARIUM

Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa


kantung yang tumbuh abnormal dibagian
tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,
cairan, nanah, atau bahan-bahan lainnya.
Sedangkan kista ovarium adalah suatu
kantung yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh dalam indung telur
(ovarium).

EPIDEMIOLOGI

USA:ditemukan hampir pada semua wanita


premenopause dan 18% ditemukan pada wanita
postmenopause
Demografi berdasarkan usia: Dapat terjadi pada
semua usia, tetapi paling banyak ditemukan pada
usia produktif dan menurun pada usia setelah
menopause.

KLASIFIKASI

1. TUMOR OVARIUM NON


NEOPLASTIK
TUMOR AKIBAT RADANG : Abses ovarial/ tuba-ovarial
B.
TUMOR LAIN :
. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de Graaf yang tidak sampai
berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel,
atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh
dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses
atresia yang lazim, melainkan memebesar menjadi kista.
. Kista Korpus luteum
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun
mengecil dan menjadi korpus albukans. Kadang-kadang
korpus luteum mempertahan diri, perdarahan yang sering
terjadi didalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi
cairan yang berwarna merah cokelat karena darah tua.
A.

Kista inklusi germinal


Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi
bagian-bagian kecil dari epitel germinativum
pada permukaan ovarium.
Kista teka lutein
Disebabkan karena meningkatnya kadar HCG
terdapat pada mola hidatidosa.
Kista endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di
ovarium.
Kista stein leventhal
Disebabkan karena peningkatan kadar LH yang
menyebabkan hiperstimuli ovarium.

2. TUMOR OVARIUM
NEOPLASTIK JINAK
A. KISTIK
Kistoma ovarii simpleks
Kista ini mempunya permukaan rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali billateral, dan
dapat menjadi besar
Kistadenoma musinosum
Asal tumor ini belum diketahui pasti namun
diperkirakan berasal dari suatu teratoma
dimana dalam pertumbuhannya satu elemen
mengalahkan elemen-elemen lain.

Kistadenoma serosum
Para penulis berpendapat bahwa kista ini berasal dari
epitel permukaan ovarium ( germinal epithelium)
Kista endometroid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin,
pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel,
yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
Kista dermoid
Sebenernya kista dermoid adalah satu teratoma kistik
yang jinak di mana struktur-struktur ektodermal
dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit,
rambut, gigi, dan produk glandula sebasea.

B. Solid:
Berupa fibroma, leiomioma, fibroadenoma,
papiloma, angioma, limfangioma, tumor
Brenner, tumor sisa adrenal.

3. TUMOR OVARIUM GANAS


Kistik
Kistadenokarsinoma musinosum,
kistadenokarsinoma serosum, dan epidermoid
karsinoma
Solid
Karsinoma endometroid dan mesonefroma.

ETIOLOGI

Gestational tropoblastic neoplasma


(molahidatidosa dan khoriokarsinoma)
Fungsi ovarium, ovulasi yang terus menerus
akan
menyebabkan
epitel
permukaan
ovarium mengalami perubahan neoplastik.
Zat karsinogen, zat radioaktif, asbes, virus
eksogen dan hidrokarbon polikistik.
Pada pasien yang sedang diobati akibat kasus
infertilitas dimana terjadi induksi ovulasi
melalui manipulasi hormonal.

FAKTOR RESIKO

Terapi infertilitas: Pasien yang diterapi dengan


induksi ovulasi oleh gonadotropin atau agen lain
seperti klomifen sitrat atau letrozol, mungkin
mengalami kista ovarium akibat sindorm
hiperstimulasi ovarium.
Tamoxifen: Biasanya hilang/mengecil setelah
menghentikan pemakaian tamoxifen.
Kehamilan: Kista ovarium mungkin muncul pada
trimester kedua, ketika kadar hCG paling tinggi.
Hipotiroidisme: Karena adanya kesamaan antara
subunit alfa dari TSH dan hCG, hipotiroidisme akan
menstimulasi ovarium dan pertumbuhan kista

FAKTOR RESIKO

Maternal gonadotropin: Efek transplasental dari


gonadotropin materna mungkin menyebabkan
pertumbuhan neonatus dan kista ovarium fetus.
Merokok: Risiko ini mungkin meningkat dengan
penurunan BMI
Ligasi tuba: Kista fungsional memiliki hubungan
dengan sterilisasi ligasi tuba
Riwayat kista ovarium sebelumnya
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
Menstruasi dini

GEJALA KLINIS

Bisa asimtomatik, kista ditemukan secara

tidak sengaja saat USG atau pemeriksaan


pelvis rutin.

Pembesaran atau masa pada abdomen


Tekanan pada kandung kemih (sulit BAK) dan
usus(Perut terasa penuh, berat dan kembung)
Haid tidak teratur
Nyeri bila terjadi torsi atau perdarahan
Nyeri senggama
Mual, muntah atau pengerasan payudara mirip
pada saat hamil

DIAGNOSIS
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi: teraba benjolan (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, mobilitas)
Pemeriksaan Dalam
Dapat membedakan
pembesaran fibroid dgn
kista ovarium

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi: teraba benjolan (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, mobilitas)
Pemeriksaan Dalam
Dapat membedakan
pembesaran fibroid dgn
kista ovarium

PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG

Menentukan letak dan batas kista


Mengetahui isi kista, kista berisi cairan cenderung
lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

LAPAROSKOPI
Dengan laparoskopi pemeriksa dapat melihat
ovarium, menghisap cairan dari kista atau
mengambil bahan contoh untuk biopsi.

KOMPLIKASI

Torsi
Ruptur
Perdarahan
Penekanan
Infeksi
Perubahan ke arah keganasan

DIAGNOSIS BANDING

Kehamilan
Mioma uteri
Tumor kolon sigmoid
Ginjal ektopik
Limpa bertangkai
Ascites
Tuberkulosis peritonei
Infeksi pelvis
Apendicitis akut

Endometriosis

TATALAKSANA
Prinsip :
Tumor ovarium neoplastik : memerlukan operasi
Tumor ovarium non-neoplastik : tidak
memerlukan operasi
Lakukan pemeriksaan USG ulangan secara
periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat
apakah ukuran kista membesar.

Pembedahan
Indikasi: kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh
atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang
berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejalagejala berat.
- kista tanpa keganasan dan komplikasi reseksi pada
bagian ovarium yang terdapat kista
- kista dengan keganasan atau komplikasi dokter akan
menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan
ovarium (pertimbangkan keinginan dan kondisi pasien
untuk kehamilan)

PROGNOSIS

Kista bersifat jinak, memiliki prognosis yang


baik
Komplikasi akan memperburuk prognosis
Prognosis kekambuhan kista meningkat
apabila tidak dilakukan histerektomi.

TERIMA KASIH

Daftar Pustaka

Prawirohardjo, S.Ilmu Kandungan. Edisi Kedua 2009 . Jakarta . P.T. Bina PustakaSarwonoPrawirohardjo. Hal
351 365

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. Tumor Ovarium .Ginekologi edisi2 , 2010 . Bandung :Elstar Offset.
Hal : 176 195

Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSHS Bagian II Ginekologi. Edisi 2. Tahun 2005. Bandung
Hal 107 - 108

Tumor ovarium diunduh dari :

http:www. digilib.unsri.ac.id/download/Ca%20Ovarium%20Germ%20Sel.pdf

Ovary epithelial tumors diunduh dari :

http://atlasgeneticsoncology.org/Tumors/OvaryEpithTumID5230.html

Tumor-tumor ovarium diunduh dari :

http:www. jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/112962124.pdf

Lazarou George. Uterine Prolapse. Medscape Article. Available from:


http://emedicine.medscape.com/article/264231-overview#showall

Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/797295- overview#showall.

Cunningham, F.G et al. Kelainan saluran reproduksi. Dalam :Obstetri Williams vol 2 ed 23. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2012: 950-1.

Manuaba I.B.G. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi. Dalam : Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998 : 66-84.

Anda mungkin juga menyukai