Disusun oleh :
Heru Haerudin
12100115022
Pembimbing :
Dr. Neilvy Ratnadewi, Sp.OG
KISTA OVARIUM
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
2. TUMOR OVARIUM
NEOPLASTIK JINAK
A. KISTIK
Kistoma ovarii simpleks
Kista ini mempunya permukaan rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali billateral, dan
dapat menjadi besar
Kistadenoma musinosum
Asal tumor ini belum diketahui pasti namun
diperkirakan berasal dari suatu teratoma
dimana dalam pertumbuhannya satu elemen
mengalahkan elemen-elemen lain.
Kistadenoma serosum
Para penulis berpendapat bahwa kista ini berasal dari
epitel permukaan ovarium ( germinal epithelium)
Kista endometroid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin,
pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel,
yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
Kista dermoid
Sebenernya kista dermoid adalah satu teratoma kistik
yang jinak di mana struktur-struktur ektodermal
dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit,
rambut, gigi, dan produk glandula sebasea.
B. Solid:
Berupa fibroma, leiomioma, fibroadenoma,
papiloma, angioma, limfangioma, tumor
Brenner, tumor sisa adrenal.
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi: teraba benjolan (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, mobilitas)
Pemeriksaan Dalam
Dapat membedakan
pembesaran fibroid dgn
kista ovarium
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi: teraba benjolan (besarnya, lokalisasi,
permukaan, konsistensi, mobilitas)
Pemeriksaan Dalam
Dapat membedakan
pembesaran fibroid dgn
kista ovarium
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPAROSKOPI
Dengan laparoskopi pemeriksa dapat melihat
ovarium, menghisap cairan dari kista atau
mengambil bahan contoh untuk biopsi.
KOMPLIKASI
Torsi
Ruptur
Perdarahan
Penekanan
Infeksi
Perubahan ke arah keganasan
DIAGNOSIS BANDING
Kehamilan
Mioma uteri
Tumor kolon sigmoid
Ginjal ektopik
Limpa bertangkai
Ascites
Tuberkulosis peritonei
Infeksi pelvis
Apendicitis akut
Endometriosis
TATALAKSANA
Prinsip :
Tumor ovarium neoplastik : memerlukan operasi
Tumor ovarium non-neoplastik : tidak
memerlukan operasi
Lakukan pemeriksaan USG ulangan secara
periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat
apakah ukuran kista membesar.
Pembedahan
Indikasi: kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh
atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang
berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejalagejala berat.
- kista tanpa keganasan dan komplikasi reseksi pada
bagian ovarium yang terdapat kista
- kista dengan keganasan atau komplikasi dokter akan
menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan
ovarium (pertimbangkan keinginan dan kondisi pasien
untuk kehamilan)
PROGNOSIS
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
Prawirohardjo, S.Ilmu Kandungan. Edisi Kedua 2009 . Jakarta . P.T. Bina PustakaSarwonoPrawirohardjo. Hal
351 365
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. Tumor Ovarium .Ginekologi edisi2 , 2010 . Bandung :Elstar Offset.
Hal : 176 195
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSHS Bagian II Ginekologi. Edisi 2. Tahun 2005. Bandung
Hal 107 - 108
http:www. digilib.unsri.ac.id/download/Ca%20Ovarium%20Germ%20Sel.pdf
http://atlasgeneticsoncology.org/Tumors/OvaryEpithTumID5230.html
http:www. jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/112962124.pdf
Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/797295- overview#showall.
Cunningham, F.G et al. Kelainan saluran reproduksi. Dalam :Obstetri Williams vol 2 ed 23. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2012: 950-1.
Manuaba I.B.G. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi. Dalam : Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998 : 66-84.