Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

KISTA OVARIUM Oleh:


Aulia Adilah

Dosen Pembimbing:
dr. Hendrawan Dwijanto, Sp. OG.
Definisi
◦ Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graff atau
korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium
(Dorland,2002).
◦ Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas yang berada di ovarium. Tumor ovarium yang cukup besar dapat
menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang – halangi masuknya
kepala ke dalam panggul (Wiknjosastro et al, 2009).
◦ Jadi, dapat disimpulkan kista ovarium adalah kantong abnormal yang berisi cairan atau
neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga dapat menyebabkan keganasan
Epidemiologi

Berdasarkan data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, umumnya


kista ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik
abdominal maupun transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat
disekitar 18% yang sudah postmenopause. Sebagian besar kista yang
ditemukan merupakan kista jinak, dan 10% sisanya adalah kista yang
mengarah ke keganasan. Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia
produktif dan relatif jarang pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak
ada persebaran umur yang spesifik mengenai usia terjadinya kista ovarium.
Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan


pembentukan hormon pada hipotalamus hipofisis atau indung
telur itu sendiri.
Kista Ovarium Non Neoplastik
Kista Folikel
Kista Korpus Lutein
Kista Granulosa
Kista Teka Lutein
Kista Stain Levental Ovary

Kista Ovarium Neoplastik Jinak


Kista Ovarii Simplex
Kistadenoma Ovarii Serosum
Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista Endometroid
Kista Dermoid
Faktor Resiko
Riwayat Kista Ovarium
Sebelumnya

Siklus menstruasi yang tidak


teratur

Meningkatnya distribusi
lemak tubuh bagian atas

Hipotiroid atau hormon


yang tidak seimbang
Manifestasi Klinis
Nyeri atau rasa tidak nyaman
Pasien dapat mengalami rasa
muncul abdomen bagian
tidak nyaman saat koitus
bawah

Siklus menstruasi yang tidak Mikturisi dapat sering


teratur dan perdarahan vagina terjadi akibat tekanan pada
yang abnormal dapat terjadi kandung kemih
ANAMNESIS PEMERIKSAAN
FISIK

Pasien seringkali tidak menunjukan gejala


apapun. Keluhan akan memberat jika
ukuran kista membesar, terjadi komplikasi Kista yang berukuran besar mungkin dapat
seperti torsio ovarium atau ruptur kista, dan teraba pada abdomen. Namun, pada pasien
jika pada kista ovarium ganas sudah obsitas, hal tersebut sulit dilakukan. 
mencapai stadium lanjut
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG

PEMERIKSAAN
LAB

Patologi Anatomi 
Kista Ovarium Non-Neoplastik

Kista Folikel

Paling sering ditemukan di ovarium dan biasanya berukuran sedikit lebih besar (3 - 8 cm)
Gambaran Umum dari folikel pra-ovulasi (2,5 cm). Kista ini terjadi karena kegagalan proses ovulasi (LH
surge) dan kemudian cairan intrafolikel tidak diabsorbsi kembali.

Penemuan kista folikel umumnya dilakukan melalui pemeriksaan USG transvaginal atau
Gambaran Klinik
pencitraan MRI.

Tatalaksana kista folikel dapat dilakukan dengan melakukan pungsi langsung pada
dinding kista menggunakan peralatan laparoskopi. Pastikan dulu bahwa kista yang akan
dilakukan pungsi adalah kista folikel karena bila terjadi kesalahan identifikasi dan
Terapi
kemudian kista tersebut tergolong neoplastik ganas, maka cairan tumor invasif akan
menyebar di dalam rongga peritoneum.
Kista Korpus Luteum
Kista luteum terjadi akibat pertumbuhan lanjut korpus luteum atau perdarahan yang mengisi rongga yang
terjadi setelah ovulasi. Terdapat 2 jenis kista lutein, yaitu kista granulosa dan kista teka.
Kista Granulosa
Kista granulosa merupakan pembesaran non-neoplastik ovarium. Setelah ovulasi, dinding sel
granulosa mengalami luteinisasi. Pada tahap terbentuknya vaskularisasi baru, darah terkumpul di
tengah rongga membentuk korpus hemoragikum. Resorbsi darah di ruangan ini menyebabkan
terbentuknya kista korpus luteum.
Kista Teka
Kista jenis ini tidak pernah mencapai ukuran yang besar. Umumnya bilateral dan berisi cairan jernih
kekuningan. Tidak banyak keluhan yang ditimbulkan oleh kista ini. Pada umumnya tidak diperlukan
tindakan bedah untuk menangani kista ini karena kista dapat menghilang secara spontan setelah
evakuasi mola, terapi korio karsinoma, dan penghentian stimulasi ovulasi dengan klomifen.
◦ Polikistik Ovarium Sindrom

Penyakit ovarium poiikistik ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium kedua


ovarium, amenorea sekunder atau oligomenorea, dan infertilitas. Gangguan ini terjadi pada
Gambaran Umum
perempuan berusia 15 - 30 tahun. Tampaknya hal ini berhubungan dengan disfungsi
hipotalamus.

Walaupun mengalami pembesaran ovarium juga mengalami proses sklerotika yang


menyebabkan permukaannya berwarna putih tanpa identasi seperti mutiara sehingga
Gambaran Klinik
disebut sebagai ovarium kerang. Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding
fibrosa korteks yang mengalami penebalan.

Klomifen sitrat 50 - 100 mg per hari untuk 5 - 7 hari per siklus. Beberapa praktisi juga
Terapi
menambahkan hCG untuk memperkuat efek pengobatan.
Kista Ovarium Neoplastik Jinak
Kistaadenoma Serosum

Kistadenoma serosum mencakup sekitar 15 - 25% dari keseluruhan tumor jinak ovarium. Usia
penderita berkisar antara 20 - 50 tahun. Pada 12 – 50% kasus, kista ini terjadi pada kedua ovarium
Gambaran Umum
(bilateral). Ukuran kista berkisar antara 5 - 15 cm dan ukuran ini lebih kecil dari rata-rata ukuran
kistadenoma musinosum. Kista berisi cairan serosa, jernih kekuningan.

Seperti sebagian besar tumor epitelial ovarium, tidak dijumpai gejala klinik khusus yang dapat
Gambaran Klinik
menjadi pertanda kista adenoma serosum.

Tindakan pembedahan (eksisi) dengan eksplorasi menyeluruh pada organ intrapelvik dan abdomen.
Untuk itu, jenis insisi yang dipilih adalah mediana karena dapat memberikan cukup akses untuk
Terapi tindakan eksplorasi. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan PA selama operasi sebagai antisipasi terhadap
kemungkinan adanya keganasan.
◦ Kista Ovarium Simplex
Kista ini mempunya permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding
kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, dan berwarna putih. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi
ovarium, akan tetapi jaringan yang di keluarkan harus segera di periksa secara histologik untuk megetahui ada keganasan
atau tidak.

◦ Kista Dermoid
Terotoma Kistik yang jinak, dimana struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut,
gigi, dan produksi glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak. Dinding kista kelihatan putih, keabu-abuan,
dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, dan dibagian lain padat. Tidak ada ciri yang khas pada kista
dermoid.

◦ Kista Endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini tumbuh bersamaan
dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi.
Kistaadenoma Ovarii Musinosum

Kistadenoma ovarii musinosum mencakup dari total tumor jinak ovarium dan 85% di antaranya adalah jinak.
Gambaran Umum Tumor ini bilateral pada 5 – 7% kasus. Tumor ini pada umumnya adalah multilokuler dan lokulus yang berisi
cairan musinosum tampak berwarna kebiruan di dalam kapsul yang dindingnya tegang.

Tumor musin ini merupakan tumor dengan ukuran terbesar dari tumor dalam tubuh manusia. Terdapat 15 laporan
yang menyebutkan berat tumor di atas 70 kg (150 lbs). Sebagai konsekuensi, semakin besar ukuran tumor di
ovarium, semakin besar pula kemungkinan diagnosisnya adalah kistadenoma ovarii musinosum. Tumor ini juga
Gambaran Klinik asimtomatik dan sebagian besar pasien hanya merasakan pertambahan berat badan atau rasa penuh di perut. Pada
kondisi tertentu, perempuan pascamenopause dengan tumor ini dapat mengalami hiperplasia atau perdarahan
pervaginam karena stroma sel tumor mengalami proses luteinisasi sehingga dapat menghasilkan hormon (terutama
estrogen).

Apabila ternyata stroma kistadenoma ovarii musinosum mendiseminasi cairan musin ke rongga peritoneum
(pseudomyxoma) dan hal ini ditemukan pada saat melakukan tindakan laparotomi, maka sebaiknya dilakukan
Terapi salpingo-ooforektomi unilateral. Untuk mengosongkan cairan musin dari kavum peritoneum, encerkan terlebih
dulu musin dengan larutan dextrose 5% - 1.0% sebelum dilakukan pengisapan (suction)
Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Apabila sujdah dilakukan operasi, angka kejadian kista berulang
cukup kecil yaitu 13%.

Anda mungkin juga menyukai