Terdiri atas epitel silinder berlapis dengan sel lendir, terdapat silia dengan
pergerakannya ke arah faring.
ANATOMI TELINGA TENGAH
Membran Timpani:
- Warnanya putih mengkilat seperti mutiara dan intak
- Bentuk oval dilihat dari liang telinga, terlihat oblik
terhadap sumbu telinga
- Terdiri dari: Pars Flaksida (2 Lapisan), Pars Tensa (3
Lapisan)
- MT dibagi 4 kuadran: Superior anterior, Superior
posterior, Inferior anterior, Inferior posterior
- Reflek cahaya pada MT kanan berada pukul 5
- Reflek cahaya pada MT kiri berada pukul 7
- Umbo/bagian paling lateral dari membran timpani
terlihat jelas
OTITIS MEDIA
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid dan sel-sel mastoid. Dua kasifikasi dari otitis media yaitu otitis media supuratif dan otitis media
non-supuratif.
● Menurut laporan dari Eropa dan AS, 62% hingga 75% anak-anak menderita
setidaknya satu episode OMA pada tahun pertama kehidupan mereka, dan 83%
anak-anak memiliki setidaknya satu episode dalam 3 tahun pertama kehidupan.
Kasus OMA rekuren banyak ditemukan pada usia < 15 tahun. Kasus OMA 80%
adalah anak-anak dan yang paling sering ditemukan pada usia 3 bulan sampai 3
minggu.
KRITERIA
DIAGNOSIS
• Cefditoren pivoxil
Antibiotik • Tosufloxacin
• Tebipenem pivoxil:
Lini-2 / Lini- – Dosis reguler: 4 mg/kg 2x sehari
3 – Dosis tinggi: 6 mg/kg 2x sehari
Antibiotik Parenteral
TATALAKSANA
1. Tatalaksana Konservatif
2. Tatalaksana Surgical:
- Miringotomi
- Pemasangan pipa ventilasi
- Pemasangan pipa ventilasi + adenoidektomi
3. Obat herbal jepang (Honzai) meningkatkan fungsi imun
4. Imunoglobulin:
- Pasien OMA rekuren dengan kadar IgG2 serum rendah yang tidak dapat dikendalikan
modalitas pengobatan lain
- Dengan catatan dokter tidak boleh memberikan vaksin hidup setelah 14 hari pemberian IVIG
INDIKASI MIRINGOTOMI
Otitis Media
Supuratif Kronik
DEFINISI
Ekstratemporal: Intratemporal:
- Gangguan tulang pendengaran - Abses otak
- Tuli sensorineural - Meningitis
- Fistula labirin dan Labirinitis - Empiema Subdural
- Paresis saraf fasialis - Hidrosefalus otitik
- Abses Subperiosteal - Trombosis sinus lateralis
- Abses Bezold
TATALAKSANA (NON-BEDAH)
Aural Toilet Antibiotik oral (spektrum luas)
NaCl atau Asetat 2% atau Peroksida 3% atau Antibiotik sesuai etilogi
H202 3%. Amoksisilin
Trimetropim/sulfametoksazol
Antibiotik topical
Ofloksasin 0,075%, 0,3% atau siprofloxacin Antibiotik sistemik
hidroklorida 0,3%. Penisilin, sefalosporin, aminoglikosida,
Neomisin 0,5% + Polimiksin-B 0,1% klindamisin, vankomisin, kloramfenikol, dan
aztreonam.
Antiseptik ear drop
Povidon iodin 5%
Asam asetat 2% dalam gliserin 30%
TATALAKSANA (BEDAH)
Untuk hasil terbaik, pasien perlu membersihkan telinga mandiri secara rutin
sebelum diberikan antibiotik topikal. Hal ini agar antibiotik dapat mencapai
area infeksi lebih baik.
Pembedahan
- Miringotomi dan aspirasi cairan
- Memasang pipa ventilasi (Grommet)
- Timpanotomi atau Mastoidektomi
Kortikal Grommet
- Pengobatan bedah karena faktor
penyebab
EDUKASI