Anda di halaman 1dari 13

TELINGA TENGAH

Terletak di Pars fossa temporalis


Disebut juga Cavum timpani
Batas-batasnya terdiri dari :
a. posterior : ruang-ruang udara mastoid
(melalui aditus ad antrum )
b. anterior : nasofaring (melalui Tuba Eustachius)
Fungsi telinga tengah :
untuk menghantarkan vibrasi antara telinga luar
dengan telinga dalam dan
memperbesar kekuatannya
melalui tulang-tulang pendengaran
1. Dinding Cavum tympani
Merupakan ruang dalam tulang temporal antara bagian squamous dan petrous
Memiliki 6 bagian dinding yaitu :
Lateral wall(membranous)
- termasuk membran timpani dan
epitympanic recess
- terdapat chorda tympani, yang memiliki CN.7
Roof (tegmental) wall : memisahkan dari cranial fossa
Floor (jugular) wall : memisahkan dari batas bulbus
vena jugular internal
Posterior wall : berhubungan dengan mastoid air cells
Anterior wall : berhungan dengan nasofaring
Medial wall(labiyrinth) : terdapat oval window
2. Tulang Pendengaran (Ossicle)
Terdiri dari :
• Malleus
• Incus
• Stapes(yang menempel ke oval window)
• Ossicle berhubungan dengan kavum timpani melalui ligament, yaitu :
• Incudomalleolar ligament = menghubungkan malleus dengan incus
• incudostapedial ligament = menghubungkan incus dengan stapes
3.Skeletal muscle
Terdiri dari :
1) M. Tensor tympani ( inervasi oleh CN.V3)
- Fungsi : menarik handle malleus ke medial dan membuat membran timpani tertarik ke arah dalam
sehingga lebih tegang yang akan meningkatkan frekuensi resonansi sistem penghantaran suara
meningkatkan saya regangan pada Membran timpani untuk mencegah kerusakan pada telinga
dalam
akibat suara yang terlalu keras
2) M. Stapedius (inervasi oleh CN.VII)
- Fungsi : menarik stapes ke posterior sehingga membuat stapes kaku dan memperlemah
transmisi suara
4. Tuba Eustachius
Merupakan penghubung telinga tengah dan nasofaring; Panjangnya sekitar 31-38 mm (pada dewasa)
Muara tuba di faring terbuka 1-1,25 cm, setinggi ujung posterior konka inferior.
Bagian lateral adalah yang bertulang, sementara 2/3 bagian medial bersifat kartilaginosa
tuba akan terbuka apabila terdapat kontraksi dari otot (saat menguap, mengunyah, menelan)
sehingga udara masuk atau meninggalkan telinga tengah membuat tekanan intratimpani seimbang.
Inervasi : CN IX
 
KLASIFIKASI OMSK

1. Tipe Benign (tipe aman)


• secret mukoid, tidak berbau, perforasi terletak di sentral, jarang terjadi
granulasi, polip berwarna pucat, komplikasi jarang terjadi, audiogram (tuli
konduktif ringan hingga sedang)
2. Tipe Maligna (tipe bahaya)
• secret purulent, berbau busuk, perforasi atik atau marginal, biasa terjadi
granulasi, polip berwarna kemerahan, sering terjadi komplikasi, audiogram
( tuli konduktif atau campuran )
• OMSK yang disertai dengan kolesteatoma

Aktivitas Sekret :
• OMSK aktif :sekret keluar dari kavum timpani secara aktif
• OMSK tenang : Cavum timpani terlihat basah/kering
MANIFESTASI KLINIS
• Adanya pengeluaran secret dari telinga.
• Umumnya otorrhea pada OMSK bersifat purulent (kental, putih) atau
mukoid (seperti air dan encer) tergantung stadium peradangannya.
• Terdapat juga gangguan pendengaran, nyeri, vertigo
DIAGNOSIS (ANAMNESIS)
• Keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus atau hilang timbul > 2 bulan
• Riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelumnya.
• Cairan dapat berwarna kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah / jernih / berbau
• Gangguan pendengaran
• Faktor resiko pasien :
− Infeksi saluran nafas atas berulang
− Daya tahan tubuh yang rendah
− Penyelam/berenang
DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN FISIK)

Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT terutama pemeriksaan otoskopi
 Otoskopi:
1. OMSK Benign (tubotimpani)
- Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau bundar
- Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
- Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi, atau timpanosklerosis
2. OMSK Maligna
- Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
- Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat terlihat kepingan berwarna
putih mengkilat
- Kolesteatoma
DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN FISIK)

 Pemeriksaan penala : mengetahui adanya gangguan pendengaran


 Pemeriksaan audiometri : mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran
Audiometri tutur (speech audiometry) dan pemeriksaan BERA bagi pasien anak yang tidak kooperatif
dengan pemeriksaan audiometri nada murni)
 Foto rontgen mastoid
 Kultur dan uji resistensis kuman dari sekret telinga
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Penatalaksanaan medikamentosa ditujukan untuk OMSK tipe Benign:
• Jika secret keluar terus, cuci telinga  Larutan H2O2 3% selama 3-5 hari
• Jika secret berkurang, Obat tetes telinga  berisi antibiotik dan kortikosteroid, jangan diberikan terus
menerus lebih dari 1 – 2 minggu
• Diberikan antibiotic
Dewasa:
 Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7 hari,
 atau Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari selama 7 hari.
Anak:
 Amoxicillin – Asam clavulanat 25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3 dosis per hari, atau
 Cefadroxil 25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per hari.
• Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi 2bulan maka idealnya dilakukan
miringoplasti atau timpanoplasti.
 Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang
perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat

Anda mungkin juga menyukai