CERUMEN PROP
Disusun oleh :
Dr. Maria Linggar Pratiwi
Dokter Pendamping :
Dr. Wiwin
I.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Jenis kelamin
: Wanita
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
: Sembayat
II.
: 02-90-53
Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat ke dokter THT
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan diatas
2
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
-
:
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
Pernapasan
: 20 x/menit, reguler
suhu
: 36,3 0C (aksial)
Kepala
: normocefali
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Bibir
: basah
Thoraks
: SF kanan = kiri
o Perkusi
: sonor
Abdomen :
o Inspeksi
: Rata
o Palpasi
o Perkusi
: timpani
IV.
Pemeriksaan Penunjang
V.
Diagnosis kerja
Cerumen prop AD/S
VI.
PENATALAKSANAAN
Irigasi serumen
Otilon 4 dd 4 gtt AD/S
VII.
PROGNOSIS
AD VITAM
: DUBIA AD BONAM
AD FUNGSIONAM
: DUBIA AD BONAM
AD SANATIONAM
: DUBIA AD BONAM
TINJAUAN PUSTAKA
A.
ANATOMI TELINGA
CANALIS
AUDITORIUS
EKSTERNUS
Terdiri atas:
a. Meatus akustikus eksternus ( lubang )
b. Canalis auditorius eksternus ( saluran ), terbagi menjadi:
1/3 lateral = pars kartilago = cartilago auricula, lapisan kulit ( folikel rambut, kel.
Sebasea, kel. Sudorifera, kel. Ceruminosa )
2/3 medial = pars oseus, kulit / mukosa, folikel rambut, kelenjar, melekat erat pada
tulang, infeksi selulitis gejala hebat. Berbentuk seperti tabung dengan penampang 0,5
cm dan panjang 2,5-3 cm.
Pada proses mendengar memiliki fungsi untuk melanjutkan gelombang suara dan
meresonansi bunyi + 12-15 dB.
Telinga Tengah
Sebagai batas antara telinga luar dan telinga tengah dibatasi oleh membran yang disebut
dengan membrana tympani.
1. Membran tympani
Merupakan sutu selaput yang berwarna putih seperti mutiara, berbentuk oval-kerucut, terdri
dari:
- Pars flasida (2 lapis): terdiri atas stratum kutaneum dan stratum mukosum
- Pars tensa (3 lapis): terdiri atas stratum kutaneum, stratum fibrosum, dan stratum mukosum
2. Kavum Timpani
Kavum timpani merupakan bangunan yang berbentuk kubus yang tak teratur, terletak antara
telinga tengah dan telinga dalam. Cavum timpani terdiri atas 3 bagian:
a. Epitimpanum; merupakan cavum timpani bagian atas yang berhubungan dengan antrum
dengan aditus ad antrum
b. Mesotimpanum; merupakan cavum timpani bagian tengah
c. Hipotimpanum; merupakan cavum timpani bagian bawah yang berhubungan dengan tuba
eustachius
Timpani
posterior,
terdiri
dari:
retrotimpani
antrum
dan
selula)
3. Tuba Eustachius
Menghibungkan cavum timpani dengan nasofaring. Terdiri dari 2 bagian, yaitu:
a. Pars osseus : 1/3 bagian lateral ( panjang 12 mm ) selalu terbuka
b. Pars cartilaginosa / pars membranacea: 2/3 bagian medial , selalu tertutup.
Tuba pada anak lebih pendek, lebih lebar, dan lebih horisontal. Oleh karena itu anak sering
mengalami otitis media akut karena kuman mudah masuk. Berfungsi:
- Drainase
- Ventilasi (pertahankan tekanan udara dan oksigenasi
4. Antrum dan sel-sel mastoid
- Berhubungan dengan cavum timpani melalui aditus ad antrum.
- Dibentuk oleh pars squamosa dan pars petrosa, dimana melekat m. Sternokleidomastoideus
dan m. Digastricus venter posterior
- Mengandung rongga udara yang disebut selluale, yang juga berhubungan dengan antrum
- Antrum sudah ada sejak kecil sedang selula terbentuk sejak kehidupan tahun-tahun pertama
sampai tahun ke 5 atau ke 6
- Radang di cavum timpani dapat menyebabkan radang di antrum mastoidea disebut
mastoiditis.
Telinga Dalam = Auris Interna = Labirin
Telinga dalam terdiri atas 2 bagian:
Terdiri dari 2 bagian:
1. Tulang = labirin osseus
2. Membran = labirin membranaceus
Labirin membranaseus terdapat didalam labirin osseus, diantara keduanya terdapat
perilimphe, sedang didalam labirin membranaseus terdapat endolimphe.
A. Labirin Osseus
Terdiri dari:
1. Cochlea, seperti rumah siput terletak didepan, berupa bangunan 2,5 lingkaran
2. Canalis semisirkularis:
- Canalis semisirklaris horisontalis / lateralis
- Canalis semisirkularis superior / anterior
- Canalis semisirkulais inferior / posterior
B. Labirin membranaceus
Terdapat diadalam labirin osseus dengan pemisah perilimphe yang berisi endolimpe. Terdiri
dari:
1. Duktus cochlearis: di dalam cochlea fungsi pendengaran: n. Cochlearis
2. Saculus dan utriculus : didalam vestibulum
a. Saculus
Bentuk: globoid, lebih besar utriculus
Letak: depan bawah
Terdapat daerah sensoris maculi saculi, terdiri dari:
1. sel-sel reseptor
2. sel-sel penyokong
3. membrane basilaris beraksi terhadap gerakan ventrikel
b. Utriculus
Bentuk ovoid
Letak belakang atas
Terdapat daerah sensoris makuli utriculus, terdiri dari:
- Sel-sel reseptor
- Sel-sel penyokong
- Membrane basilaris
Bereaksi terhadap gerakan horizontal, linier
Duktus semisirkularis
Terdapat 3 ampula, yaitu:
- Ampula romb. Anterior
- Ampula romb. Lateral
- Ampula romb. Posterior
Pada proses mendengar; organ corti merupakan reseptor pendengaran rangsang bunyi
(mekanik) diubah menjadi listrik.
B.
Pengertian
Serumen adalah hasil produksi kelenjar seromusinosa yang terdapat di liang telinga
luar, yang berguna untuk melicinan dinding liang telinga, dan mencegah masuknya serangga
kecil ke liang telinga.
Serumen adalah hasil sekresi kelenjar sebasea, kelenjar cerumeninosa dan proses deskuamasi
epitel pada bagian kartilaginea kanalis auditorius eksternus. Produksi cerumen pada dasarnya
sebuah konsekuensi yang timbul dari anatomi lokal yang unik. Kanalis auditorius adalah
satu-satunya cul-de-sac dari stratum korneum dalam tubuh. Oleh karena itu, erosi fisik tidak
dapat secara rutin menghapus stratum korneum dalam saluran pendengaran. Ada dua jenis
serumen yaitu jenis kering berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu, rapuh atau keras dan
jenis basah berwarna coklat, licin, lengket dan dapat berubah warna menjadi gelap bila
terpapar udara bebas (Hawke, 2002)
10
11
Dalam melakukan tindakan irigasi liang telinga (spooling) ada beberapa hal yang harus
diketahui dan diperhatikan oleh tenaga medis sebelum melakukan tindakan tersebut, antara
lain :
Pasien tidak mempunyai riwayat sakit telinga yang menyebabkan rupture gendang telinga,
seperti riwayat congekan (OMSK), maupun riwayat trauma gendang telinga.
Pasien
tidak
sedang
mengalami
sakit
telinga
luar
(otitis
eksterna).
12
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Iskandar, H. Nurbaiti. Sumbatan Seruman. Dalam: Soepardi, dr. Efiaty Arsyad; Hadjzt, dr.
Fachri; Iskandar, prof. dr. Nurbaiti (editor). Penatalaksanaan penyakit dan kelainan Telinga
Hidung Tenggorok. Edisi ketiga. Jakarta, Balai penerbit FKUI, 2003: 33-34.
2. Buku ajar ilmu kesehatan THT FKUI
3. Slide kuliah dr. Sri Soekesi H., Sp.THT
4. Gray's Anatomi for student
14