Fiqih V Halim
11.2015.182
Maksillo Fasial
Deformitas
Tidak ditemukan deformitas os maxilla, os mandibula, dan os
zygomaticum
Hematoma (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tampak garis graktur multiple
pada oss nasale
Posisi garis fraktur impresi ke
dalam, terutama pada sisi kanan
Tulang- tulang dindin sinus
ethmoidalis dan maxilla masoh
tampak baik
Tampak deviasi septum ke arah
kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia
Ureum : 25 mg/dl
Kreatinin : 1.0 mg/dl
GDS : 152 mg/dl
Darah rutin
Hb : 14,1 gr/dl
Leukosit : 9500 mm3
Ht : 43%
Trombosit : 196.000 mm3
Bleeding Time : 3 menit
Clotting Time : 6 menit
RESUME
DIAGNOSIS KERJA
Epistaksis anterior dekstra/sinistra et causa
fraktur os nasal
Dasar Diagnosis: Gejala nyeri pada hidung serta
terdapat mimisan akibat trauma. Hasil pemeriksaan
fisik tampak septum hidung mengalami deviasi dan
edem pada mata kiri.
PENATALAKSANAAN
Anti Nyeri : Asam Mefenamat 500mg 3x1 tab
Antibiotik : Cefixim 200mg 2x1 tab
Operatif : Rencana reposisi os nasal dengan general
anestesi
EDUKASI
Istirahat yang cukup
jangan memencet-mencet batang hidung
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Maksilofasial dibagi menjadi
tiga bagian
Sepertiga atas wajah =
tulang frontalis, regio supra
orbita, rima orbita dan
sinus frontalis.
Sepertiga tengah =
maksila, zigomatikus,
lakrimal, nasal, palatinus,
nasal konka inferior, dan
tulang vomer
Sepertiga bawah =
ETIOLOGI
FRAKTUR MANDIBULA
TANDA DAN GEJALA
Nyeri, dapat dirasakan saaat pasien mencoba menggerakkan rahang untuk
berbicara, mengunyah atau menelan.
Perdarahan dari rongga mulut.
Maloklusi. Keadaan dimana rahang tak dapat dikatupkan.
Trismus. Ketidakmampuan membuka mulut lebih dari 35 mm, batas terendah nilai
normal adalah 40 mm.
Pergerakan Abnormal
Ketidakmampuan menutup rahang = menandakan fraktur pada prosessus
alveolar, angulus, ramus dari simfisis.
Krepitasi tulang.
Mati rasa pada bibir dan pipi.
Oedem daerah fraktur dan wajah tidak simetris.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan subyektif berkaitan dengan fraktur mandibula
dicurigai dari adanya nyeri, oklusi abnormal, mati rasa
pada distribusi saraf mentalis, pembengkakan, memar,
perdarahan gigi, gigi yang fraktur atau tanggal, trismus,
ketidakmampuan mengunyah.
Riwayat trauma seperti kecelakaan lalu lintas,
kekerasan, terjatuh, kecelakaan olah raga ataupun
riwayat penyakit patologis.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Patient showing deviation
of the mandible to the
right side when
attempting to open the
mouth (A). This patient
has a right condylar
fracture (arrow) that is
seen on panoramic
radiography (B).
Fraktur Sepertiga Tengah Wajah
Manajemen Umum
A : Airway maintenance with cervical
spine control/ protection
B : Breathing and adequate ventilation
C : Circulation with control of
hemorrhage
D : Disability neurologic examination
E: Exposure/ enviromental control
Pembedahan