Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

SERUMEN PROP
Disusun oleh :
Dita Latisha Savira (19360095)

Preseptor:
dr. Muslim Kasim, M.Sc, Sp.THT-KL
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.TT
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun
RM : 130420

Alamat : Kemiling
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : PNS
Tanggal periksa :  27 April 2021
ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara auto anamnesis pada hari selasa,
27 April 2021

KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN


Penurunan pendengaran pada Telinga terasa penuh
telinga kanan sejak 3 hari yang
lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada
telinga kanan sejak 3 hari yang lalu, telinga terasa penuh,
keluhan dirasakan memberat ketika posisi tidur miring ke
telinga yang bermasalah. Pasien memiliki kebiasaan mengorek
telinga dengan cotton bud 3 kali seminggu. Pasien mengatakan
tidak terdapat nyeri , telinga yang berdengung, pusing berputar
maupun cairan yang keluar dari telinga. Tidak ada riwayat
trauma dan sedang tidak konsumsi obat apapun. Riwayat batuk
dan demam disangkal.
RIWAYAT

KEBIASAAN/
DAHULU KELUARGA
PEKERJAAN
Tidak ada Tidak ada Kebiasaan mengorek
telinga dengan cotton bud
3x seminggu
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM TANDA VITAL


01 Tampak sakit ringan 03 TD : 120/80, N : 60x/mnt,
RR : 22x/mnt, T : 37,0  C

KESADARAN STATUS GENERALIS


02 Compos Mentis
04 Kepala
Mata : DBN
: DBN

Leher : DBN
Thoraks : DBN
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
STATUS LOKALIS
DEXTRA TELINGA LUAR SINISTRA
Normotia Bentuk telinga luar Normotia
Normal, nyeri tarik (-), warna Daun telinga Normal, nyeri tarik (-), warna kulit
kulit sama dengan sekitarnya sama dengan sekitarnya

Warna kulit sama dengan sekitar, Preaurikular Warna kulit sama dengan sekitar,
nyeri tekan (-), fistel (-), abses (-) nyeri tekan (-), fistel (-), abses (-)

Normal, nyeri tekan (-), tidak ada Retroaurikular Normal, nyeri tekan (-), tidak ada
benjolan benjolan
Tidak ada Nyeri tekan tragus Tidak ada
Tidak ada Tumor Tidak ada
STATUS LOKALIS
DEXTRA CANALIS AKUSTIKUS SINISTRA
EXTERNUM

Lapang, edem (-) Lapang/Sempit Lapang, edem (-)

Hiperemis (-) Warna Epidermis Hiperemis (-)

Tidak ada Sekret Tidak ada

Menutupi 1/3 luar liang Serumen Tidak ada


telinga
Tidak ditemukan Kelainan Lain Tidak ditemukan
STATUS LOKALIS
DEXTRA MEMBRAN TIMPANI SINISTRA

Intak Bentuk Intak


Sebagian tertutup oleh Warna Putih mutiara
serumen
Sebagian tertutup oleh Refleks Cahaya (+) arah jam 7
serumen
Tidak ditemukan Perforasi Tidak ditemukan
Sebagian tertutup oleh Kelainan Lain Retraksi (-), buldging (-)
serumen
SEBELUM EVAKUASI

AURIS
DEXTRA
RESUME
Pasien datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga
kanan sejak 3 hari yang lalu, telinga terasa penuh, keluhan dirasakan
memberat ketika posisi tidur miring ke telinga yang bermasalah. Pasien
memiliki kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud 3 kali
seminggu. Keadaan umum tampak sakit ringan. Status lokalis pada liang
telinga kanan terdapat serumen di bagian 1/3 luar. Status lokalis pada
membrane timpani kanan sebagian tertutup oleh serumen.
Keratosis obsturans
Kolesteatosis

DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSIS
KERJA
Auris Dextra Cerumen Prop
PENATALAKSANAAN

EVAKUASI
SERUMEN
Manual : Serumen Hook
EDUKASI
- Hindari mengorek telinga
dengan telinga atau benda
apapun
- Hindari air masuk ke dalam
telinga
SETELAH EVAKUASI SERUMEN
DEXTRA CANALIS AKUSTIKUS SINISTRA
EXTERNUM

Lapang, edem (-) Lapang/Sempit Lapang, edem (-)

Hiperemis (+) Warna Epidermis Hiperemis (-)

Tidak ada Sekret Tidak ada

Minimal Serumen Tidak ada

Tidak ditemukan Kelainan Lain Tidak ditemukan


SETELAH EVAKUASI SERUMEN
DEXTRA MEMBRAN TIMPANI SINISTRA

Intak Bentuk Intak


Putih mutiara Warna Putih mutiara

(+) arah jam 7 Refleks Cahaya (+) arah jam 7

Tidak ditemukan Perforasi Tidak ditemukan


Retraksi (-), buldging (-) Kelainan Lain Retraksi (-), buldging (-)
SETELAH EVAKUASI

AURIS
DEXTRA
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
Dubia Ad Bonam

QUO AD
FUNCTIONAM
Dubia Ad Bonam

QUO AD
SANATIONAM
Dubia Ad Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI
Telinga terdiri 3 bagian yaitu :
A. Telinga luar : daun telinga dan liang
telinga
B. Telinga tengah : gendang telinga, ossicles
( malleus, incus dan stapes) dan tuba
eusticus
C. Telinga dalam : koklea, vestibular dan
semikularis
DEFINISI
Serumen adalah hasil produksi kalenjar sebasea , kelenjar
seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu yang
terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga.

Dipengaruhi oleh faktor keturunan , iklim, usia, dan keadaan


lingkungan

Serumen Prop adalah keadaan dimana serumen berlebihan


membentuk gumpalan yang menumpuk di liang telinga
FISIOLOGI
Dalam keadaan normal serumen terdapat di 1/3 luar liang telinga
karena kelenjar tersebut hanya di temukan di daerah ini.
Konsistensinya lunak, tetapi kadang-kadang kering.

Serumen dikeluarkan dari telinga dengan mekanisme alami


pembersihan telinga berupa migrasi epithelial dari umbo membran
timpani ke arah lateral dan Gerakan rahang ketika mengunyah
membantu proses pengeluaran serumen dari kanalis auditori
eksternus. Sehingga upaya pembersihan telinga sebenarnya tidak
terlalu dibutuhkan.
PEMBENTUKAN SERUMEN
Kelenjar seruminosa terdapat di
dinding superior dan bagian 1
kartilaginosa kanalis akustikus
eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret
2 berminyak kelenjar sebasea dari
bagian atas folikel rambut
Serumen membentuk lapisan membentuk serumen.
pada kulit kanalis akustikus 3
eksternus bergabung dengan
lapisan keratin yang
bermigrasi untuk membuat
lapisan pelindung pada
permukaan yang mempunyai
sifat antibakteri.
TIPE SERUMEN

SERUMEN SERUMEN
BASAH KERING
● Serumen putih ● Serumen
( White/Flaky gelap/hitam
Cerumen) sifatnya sifatnya keras,
mudah larut bila biasanya erat
diirigasi menempel pada
dinding liang
● Serumen coklat telinga
( Light Brown)
Sifatnya seperti
jeli, dan lengket
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
 Dermatitis kronik liang telinga luar
 Liang telinga sempit
 Produksi serumen banyak dan kental
 Adanya benda asing di liang telinga
 Kebiasaan mengorek telinga
 Adanya eksotosis (pertumbuhan jinak dari
permukaan tulang)
MANIFESTASI KLINIS

Rasa penuh, tidak


nyaman di telinga

Gangguan pendengaran

Nyeri dan gatal

Telinga berdenging (tinnitus)


PENATALAKSANAAN

 Serumen yang lunak, dibersihkan dengan kapas yang


dililitkan pada pelilit (aplikator)

 Serumen yang sudah mengeras dikaitkan dan dibersihkan


dengan alat pengait Apabila dengan cara ini serumen tidak
dapat dikeluarkan , maka serumen harus dilunakan lebih
dahulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari

 Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang


telinga sehingga dikhawatirkan menimbulkan trauma pada
membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh
PENATALAKSANAAN
EKTRAKSI ATAU
IRIGASI SERUMEN
• Ektraksi atau irigasi serumen adalah tindakan
mengeluarkan serumen yang menutup sebagian atau
seluruh liang telinga dengan menggunakan
metode/teknik ekstraksi manual, irigasi, atau
kombinasi kedua teknik tersebut.

• Irigasi merupakan cara yang halus untuk


membersihkan kanalis akustikus eksternus tetapi
hanya boleh dilakukan bila membran timpani intak

• Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan didahului


pemberian pelunak serumen atau langsung
BAHAN DAN ALAT
BAHAN ALAT
o Handuk = 1 unit o Klem alligator = 1 unit
a) Kapas
o Lampu kepala = 1 unit o Pinset bayonet telinga = 1
b) Kertas tissue = 5 lembar
o Otoskop = 1 unit unit
c) Larutan pelunak serumen berbahan dasar air
o Endoskop telinga = 1 unit o Aplikator kapas = 1 unit
(air (H2O), asam asetat 2%, NaCl 0,9%),
(bila tersedia) o Kapas
Cairan H2O2 3 %, bukan air / bukan minyak
o Pengait serumen (cerumen o Mesin suction = 1 unit
(Gliserol, Karbogliserin 10%), minyak o
hook) = 1 unit Suction telinga = 1 unit
(minyak kelapa (murni), minyak zaitun o Kom berisi air hangat = 1
(murni), minyak almond (murni) unit
o Nierbekken / bengkok = 1
unit
o Alat Spooling atau Spuit 20
cc = 1 unit
PROSEDUR
1) Identifikasi pasien
2) Identifikasi konsistensi serumen. Bila serumennya keras, maka sebelum
tindakan harus diberikan larutan pelunak serumen
3) Pasien dalam posisi duduk stabil. Pada pasien anak harus dipangku oleh orang
dewasa yang berperan memegang/ menahan kedua kaki, tangan kanan
memegang kedua tangan pasien, dan tangan kiri memegang/menahan kepala
pasien
4) Handuk diletakkan di pundak sisi telinga yang dibersihkan
5) Bengkok diletakan dibawah telinga yang akan dibersihkan
6) Daun telinga ditarik ke arah superior dan posterior untuk pasien dewasa atau
ke arah posterior untuk pasien anak
7) Cairan disemprotkan ke arah celah di antara serumen dan kulit liang telinga.
Arah irigasi tidak dianjurkan ke arah inferior dinding liang telinga disebabkan
kemungkinan terpicunya refleks vagal yang ditandai dengan batuk
8) Liang telinga dikeringkan dengan kapas/suction
9) Evaluasi liang telinga dan membran timpani
EVALUASI OUTCOME

1. Tidak ada serumen


2. Tidak ada komplikasi: ekskoriasi atau laserasi kulit
liang telinga, perforasi membran timpani, dan refleks
vagal (bradikardia, penurunan kesadaran)

Anda mungkin juga menyukai