Anda di halaman 1dari 18

MEDIK

(Bayi-Anak)
21. An. P, lk, 4 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam terasa terus menerus, sudah diberi
pengobatan dari bidan namun tidak kunjung sembuh, riw obat tiamfenikol, mual (+)
muntah (+) batuk (+) sejak 2 hari lalu, BAB (+) normal, BAK (+) normal, riwayat alergi
obat disangkal, riwayat penyakit sebelumnya disangkal, riwayat penyakit keluarga
disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 52 RR 18 T 37,7 C BB 33 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) lidah kotor (+)
Tenggorok : Tonsil hiperemis (+) T1 Kripta (-/-) Detritus (-/-) faring hiperemis (+)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (+)/(+) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Rapid antigen : negatif
Diagnosa : Susp. Typhoid fever + ISPA
Tatalaksana:
- KIE CTPS setiap habis kontak dengan hewan, keluar dari kamar mandi, dan sebelum
makan
- KIE makan dan minuman yang matang dan bersih
- Domperidone 3 x cth I
- Herbacof 3 x cth I
- PCT 3 x 1
- CTM 3 x 1
- Tiamfenikol dari bidan lanjutkan

MEDIK
(Bayi-Anak)
22. An. K, lk, 7 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan batuk dan pilek sejak tadi malam, mual (-) muntah (-) demam (-), BAB (+)
normal, BAK (+) normal, riwayat alergi obat disangkal, riwayat penyakit sebelumnya
disangkal, riwayat penyakit keluarga disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 60 RR 18 T 36,8 C BB 30 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Tenggorok : Tonsil hiperemis (+) T1 Kripta (-/-) Detritus (-/-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Rapid antigen : negatif
Diagnosa : Common Cold
Tatalaksana :
- KIE Jaga hygiene (CTPS) dan pola makan seimbang
- Herbacof 3 x cth I
- CTM 3 x 1
- Dexametasone 2 x 1
- Vit C 1 x 1

MEDIK
(Bayi-Anak)
23. An. P, pr, 8 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan batuk dan pilek sejak dua hari yang lalu, mual (-) muntah (-) demam (+) BAB (+)
normal, BAK (+) normal, riwayat alergi obat disangkal, riwayat penyakit sebelumnya
disangkal, riwayat penyakit keluarga disangkal
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 70 RR 18 T 36,5 C BB 25 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Tenggorok : Tonsil hiperemis (+) T1 Kripta (-/-) Detritus (-/-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Rapid antigen : negatif
Diagnosa : Common Cold
Tatalaksana :
- KIE Jaga hygiene (CTPS) dan pola makan seimbang
- Herbacof 3 x cth I
- CTM 3 x 1/2
- PCT 3 x 1/2
- Vit C 1 x 1/2

MEDIK
(kehamilan dan perinatal)
24. Ny. N, pr, 42 tahun
Pasien datang ke Poli KIA untuk memeriksakan kehamilannya, os tidak ada keluhan
selama kehamilan, os mempunyai riwayat darah tinggi sebelum hamil dan terkontrol,
kehamilan sebelumnya berjarak 16 tahun, tidak ada riwayat kelainan pada kehamilan
sebelumnya, saat ini os hamil dari pasangan barunya, gerakan janin aktif (+) demam (-)
mual (-) muntah (-) Riw. trauma (-) Riw HT (+) DM (-) Alergi obat (-) Riw. penyakit
keluarga HT (+) HPHT 10-08-22.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 130/70 N 100 RR 28 SpO2 96% T 36.3 C
MAP : 90 %
IMT : 27,4
TB : 166 cm
BB : 70,5 kg
DJJ : 157 x/menit
TFU : 15 cm HIS : -
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (-) tampak membuncit, dilatasi vena (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Hb : 18,6
GDS : 101
sifilis : -
HbsAg : -
HIV : -
Diagnosa : G3P2A0 UK 6-7 minggu belum inpartu JTH dengan resiko tinggi PE
Tatalaksana :
- As Folat 1 x 1
- Kalk 3 x 500 mg
- Rujuk Poli Kandungan atas indikasi PE

27/09/22

BEDAH
(dewasa)
25. Tn. I, lk, 56 tahun
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada tangan kanan tertusuk duri sejak
kemarin, nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) os mempunyai riwayat penyakit HT
(+) DM (+) Riw alergi obat (+) Penicillin. demam (-) mual (-) muntah (-) BAB (+)
normal, BAK (+) normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/80 N 72 RR 18 T 36,4 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
 Ekstremitas superior (antebrachii dextra) : vulnus ictum, nyeri tekan (+), edema
(+) eritema (+) pus (-) perdarahan aktif (-) movement pergerakan normal
 Ekstremitas superior sinistra: DBN
 NVD teraba kuat
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus ictum + DM + HT
Tatalaksana :
- KIE sementara luka tidak boleh terkena air dan kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari, kurangi garam dan makanan yang berbahan dasar gula.
- Pembersihan dan rawat luka
- Cross insisi
- Inj. Tetagam
- Enbatic SK 2 x 1
- Glibenclamide 1 - 0 - 0
- Metformin 1 x 1
- Amlodipine 1 x 10 mg
- Dexametasone 3 x 1
- PCT 3 x 1
- Ciprofloxacine 2 x 1

BEDAH
(dewasa)
26. Tn. T, lk, 42 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan benjolan berisi nanah pada
hidungnya sejak 2 hari yang lalu, pasien mengeluh nyeri dan mengganggu aktivitas saat
memakai kacamata. nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) riwayat penyakit HT (-)
DM (-) Riw alergi obat (-) demam (-) mual (-) muntah (-) BAB (+) normal, BAK (+)
normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/60 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio nasal : abses (+) deformitas (-) sianosis (-) nyeri tekan (+) krepitasi (-)
teleangiektasi (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Skin Abcess
Tatalaksana :
- KIE menjaga kebersihan, tidak memegang luka, kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari
- Insisi dan drainase
- Amoxicillin 3 x 1
- PCT 3 x 1

BEDAH
(dewasa)
27. Nn. R, pr, 21 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan terluka dan nyeri pada
seluruh badan karena terjatuh dari motor, pusing (+) mual (-) muntah (-) pingsan (-)
bengkak (-) alergi obat (-) riwayat penyakit HT (-) DM (-) BAB (+) normal, BAK (+)
normal.
KU : E4V5M6 TD 100/60 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
vulnus eksoriatum multiple, eritema (+) perdarahan aktif (-) nyeri tekan (+) edema (-) pus
(-) movement pergerakan terbatas (+) haematom (+)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus excoriatum multiple
Tatalaksana :
- KIE waspada jika ada keluhan pingsan, nyeri kepala, dan muntah
- KIE rawat luka 2 hari kemudian
- Amoxicillin 3 x 1
- Enbatic salep
- Asam mefenamat 3 x 1
- Antasida 3 x 1

KEGAWATDARURATAN
(dewasa)
28. Tn. W, lk, 47 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan nyeri dirasa pada
perut kiri hingga kemaluan sampai ke pinggang, mual (-) muntah (+) kemarin 1 x, demam
(-) bengkak (-) sesak (-) nyeri saat BAK (+) sejak kemarin, keluar darah (-), BAB (+)
normal. Riw. penyakit HT (+) DM (-). Riw. alergi obat disangkal.
KU : E4V5M6
TD 190/100 (12.00) => 170/90 (12.48)
MAP 130 % => 116 % (penurunan > 10% pada 1 jam pertama)
N 96 RR 20 T 36,5 C SpO2 99%
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) Distensi (-) NT (+) regio iliaca et lumbar sinistra, supel,
Organomegali (-) Nyeri ketok CVA (-)/(+)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Colic Renal ec ISK dd BSK + HT urgensi
Tatalaksana :
- KIE minum obat rutin, kurangi asupan garam dan gula, minum air putih yang cukup,
berhenti merokok, kelola stress dengan baik, olahraga secara teratur
- Inj. Keterolac (1 amp)
- Inj. Ranitidine (1 amp)
- Captopril 25 mg SL (1 tab) 12.13
- Ciprofloxacin 2 x 1
- Na diklofenac 2 x 1
- Captopril 2 x 25 mg

30/09/22

KEGAWATDARURATAN
(dewasa)
29. Ny S, pr, 43 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan pusing dan
sempoyongan sejak 3 hari yang lalu, keluhan ini biasanya timbul saat os kelelahan, dada
berdebar debar, mual (-) muntah (-) demam (-) riwayat alergi obat (-) riwayat penyakit
HT (-) DM (-) BAB (+) normal, BAK (+) normal.
KU : E4V5M6 TD 130/80 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
EKG : Sinus rythm, 77 x/menit, VES coupled
Diagnosa : Vertigo + Susp. Ventricular Aritmia
Tatalaksana :
- KIE kurangi aktivitas berat
- CTM 3 x 1
- PCT 3 x 1
- Vit B1 1 x 1

3/10/22

KEGAWATDARURATAN
(bayi dan anak)
30. An. K, lk, 17 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan kelopak mata kiri bengkak
dikarenakan digigit serangga sejak tadi pagi, nyeri (+) merah (-) nyeri kepala (-) mual (-)
muntah (-) sesak (-) gatal (-) demam (-) Riw alergi obat (-) Riw penyakit dahulu (-)
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 74 RR 19 T 36,8 C BB 60 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Palpebra sinistra : angioedema (+) nyeri (+)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Angioedema ec Insect Bite
Tatalaksana :
- Inj. Dexamethasone (1 amp/ 5 mg/ml)
- Inj. Dipenhydramine (1 amp/10 mg/ml)
- Dexamethasone 3 x 1
- CTM 3 x 1
- PCT 3 x 1

MEDIK
(dewasa)
31. Tn. G, lk, 49 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan terasa gatal dan
nyeri pada telinga sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu, penurunan pendengaran (+) telinga
terasa penuh (+) telinga berdengung (-) pusing berputar (-) cairan keluar dari telinga (-)
riwayat sering mengorek telinga (+) nyeri kepala, riwayat trauma disangkal, riwayat
batuk dan demam disangkal. Riwayat konsumsi obat disangkal.
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 74 RR 19 T 37,4 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Bentuk telinga luar : Normotia (-)/(-)
Auricula : normal ADS, nyeri tarik (+)/(+) nyeri tekan tragus (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Otoskop :
CAE : lapang, hiperemis (-)/(-) serumen menutupi 2/3 luar liang telinga (+)/(+) keras,
sekret (-)/(-)
MT : sebagian tertutup serumen
Diagnosa : Serumen prop ADS
Tatalaksana :
- Fenol Gliserin 3 x gtt 2 ADS
- KIE kembali untuk spooling 2 hari kemudian, jangan mengorek-ngorek telinga

5/10/22

MEDIK
(dewasa)
32. Tn. G, lk, 49 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II untuk kontrol telinga setelah diberi
obat tetes dengan keluhan nyeri pada telinga sebelah kiri sejak 4 hari yang lalu, gatal
(-) penurunan pendengaran (-) telinga terasa penuh (-) telinga berdengung (-) pusing
berputar (-) cairan keluar dari telinga (-) riwayat sering mengorek telinga (+) nyeri
kepala, riwayat trauma disangkal, riwayat batuk dan demam disangkal. Riwayat
konsumsi obat disangkal.
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 74 RR 19 T 37,4 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Bentuk telinga luar : Normotia (-)/(-)
Auricula : normal ADS, nyeri tarik (+)/(+) nyeri tekan tragus (-)/(-)
Retroaurikular : eritema (+) AS, pustul (+) AS ukuran miliar berbatas tegas . AD DBN
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Otoskop :
CAE : lapang, hiperemis (-)/(-) serumen telinga (+)/(+) lunak, sekret (-)/(-) fistula (+)/(+)
abses (-)/(-)
MT : intak, putih mutiara, refleks cahaya (+) arah jam 7, perforasi (-)
Diagnosa : Serumen prop ADS + Otitis Eksterna Sirkumskripta ADS + Folikulitis AS
Tatalaksana :
- KIE jangan mengorek-ngorek telinga, bersihkan telinga 6 bulan sekali.
- Spooling telinga
- Amoxicillin 3 x 1
- Dexamethasone 3 x 1
- PCT 3 x 1
- Gentamycin cream 0,1% AS

BEDAH
(dewasa)
33. Tn. I, lk, 58 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan luka pada kaki sebelah
kanan dikarenakan terkena gerindra sejak 1 jam yang lalu, nyeri (+) luka sempat
dibersihkan. perdarahan massive (-). demam (-) mual (-) muntah (-) pingsan (-) bengkak
(-) alergi obat (-) riwayat penyakit HT (-) DM (-) BAB (+) normal, BAK (+) normal.
KU : E4V5M6 TD 100/70 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio tibia dextra : vulnus laceratum dengan luas luka kira kira 3 x 1 cm dan kedalaman
luka kira-kira 0,5 cm, tepi menyatu. Perdarahan (+) eritema (-) movement terbatas (+)
edema (-) pus (-).
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus laceratum tibia dextra
Tatalaksana :
- KIE rawat luka 2 hari kemudian
- Rawat luka
- Amoxicillin 3 x 1
- PCT 3 x 1

MEDIK
(dewasa)
34. Ny. K, pr, 22 tahun
Pasien datang ke Poli KIA Puskesmas Buleleng II untuk mencabut IUD dan ingin
program hamil. nyeri panggul (-) demam (-) keputihan (-) gatal (-) perdarahan pasca
coitus (-) diare (-) mual (-) muntah (-) BAK normal, BAB normal. Riw. DM disangkal,
Riw. HT disangkal, Riw alergi obat disangkal, Riw. merokok (-), Riw penyakit lain
disangkal. Riw usia menarche 13 tahun, siklus 28-32 hari, haid tidak teratur. Jenis KB
IUD selama 1 tahun.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/80 N 80 RR 17 T 37.5 C BB 71 kg TB 147,5 IMT 32,71
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Pem. SADARI : DBN
Vulva : DBN
Vagina : DBN
Servix : cervical ectropion / erosi (+) discharge (+) putih kental, massa (-) perdarahan (+)
nyeri goyang portio (-)
Pem. Penunjang :
IVA test : negatif
Diagnosa : Cervicitis
Tatalaksana :
- Aff IUD
- Metronidazole 3 x 500 mg
- Nystatin supp vag 1 x 100.000 IU
- Asam folat 1 x 400 mcg

MEDIK
(bayi dan anak)
35. An. A, pr, 11 bulan
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan demam, batuk dan pilek sejak dua hari yang lalu, keluhan telinga disangkal, mual
(-) muntah (-) BAB (+) normal, BAK (+) normal, riwayat alergi obat disangkal, riwayat
penyakit sebelumnya disangkal, riwayat penyakit keluarga disangkal
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 70 RR 38 T 37,3 C BB 9 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Tenggorok : Tonsil hiperemis (T1/T1) Kripta (+/+) melebar, Detritus (-/-) faring
hiperemis (+) peritonsil nampak edema dan menonjol ke depan, sekret (+)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Rapid antigen : negatif
Diagnosa : ISPA
Tatalaksana :
- KIE Asupan makan dan cairan harus cukup, jumlah yang keluar sama dengan yang
masuk, gizi dan cairan seimbang selama 2 minggu, jika keluhan belum membaiksegera
kembali ke Puskesmas
- PCT syr 3 x 1
- Ambroxol syr 3 x 1/4

MEDIK
(dewasa)
36. Tn. M, lk, 53 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan nyeri ulu hati sejak
dua hari yang lalu, telat makan tiga hari berturut turut. Mual (+) muntah (-) nyeri kepala
(-) BAB (+) normal, BAK (+) normal, riwayat alergi obat disangkal, riwayat HT (-) DM
(-) dyspepsia (+) sejak 4 tahun yang lalu, riwayat penyakit keluarga ayah os memiliki
sakit lambung karena telat makan.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 60 RR 18 T 36.8 C BB 30 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (+)/(+) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT epigastric (+) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Dyspepsia + HT Grade I
Tatalaksana :
- KIE jaga pola makan dengan porsi kecil namun sering, hindari makanan pedas, kopi,
cokelat dan asam. Kurangi konsumsi garam.
- Antasida syr 3 x 1 cth
- Captopril 1 x 12,5 mg

MEDIK
(lansia)
37. Tn. P, lk, 65 tahun
Pasien datang ke Poli Lansia Puskesmas Buleleng II dengan keluhan nyeri pada pinggang
bawah sejak sekitar 6 bulan yang lalu, keluhan dirasa hilang timbul, terutama jika pasien
telah beraktivitas. Keluhan kesemutan ataupun menjalar disangkal. Pasien bekerja
sebagai petani dan sering memotong kayu dan bertugas mengirim stok sekitar 50-100 kg
saat panen. Sesak (-) diare (-) mual (-) muntah (-) BAK normal, BAB normal. Riw. DM
disangkal, Riw. HT (+), Riw alergi obat disangkal, Riw. merokok (-), Riw penyakit lain
disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 80 RR 17 T 36.5 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Regio Trunkus : Edema (-) Deformitas (-) Atrofi (-) NT L1-L4 (+) Spasme otot (+) di M.
Erector Spine (paralumbal) warm (-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Low Back Pain
Tatalaksana :
- KIE cara mengangkat beban yang baik dengan cara berjongkok
- KIE manuver untuk mengurangi nyeri pada punggung bagian bawah
- Na Diklofenak 2 x 25 mg
- Vit B1 1 x 1

MEDIK
(dewasa)
38. Ny. N, pr, 47 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan rasa terbakar di
dada. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan
mulut terasa pahit. Keluhan disertai dengan mual namun tidak sampai muntah. Keluhan
nyeri dada yang menjalar, sesak maupun rasa berdebar disangkal. . Sesak (-) diare (-)
mual (-) muntah (-) BAK normal, BAB normal. Riw. DM disangkal, Riw. HT (-), Riw
alergi obat disangkal, Riw. merokok (-), Riw penyakit lain disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 60 RR 18 T 36.8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT epigastric (+) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : GERD
Tatalaksana :
- KIE jaga pola makan dengan porsi kecil namun sering, hindari makanan pedas, kopi,
cokelat dan asam. Kurangi konsumsi garam.
- Lansoprazole 1 x 30 mg
- Domperidone 3 x 10 mg

MEDIK
(bayi-anak)
39. An. P, lk, 7 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan gatal gatal di punggung belakang sejak seminggu yang lalu. Menurut pasien,
sering terjadi kadang- kadang terutama saat pasien habis main bola. Gatal (+), tanda
kemerahan (-) batuk (-) pilek (-) sesak (-) Mual (-), muntah (-), BAK normal, BAB
normal. Riw. Alergi Obat disangkal. Riw. Alergi tertentu disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 68 RR 18 T 36.7 C BB 8,6 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (-)
Kulit : papul (+) generalisata regio trunkus, eritema (-) eksoriasi (-) urtikaria (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Miliaria
Tatalaksana :
- KIE hindari pakaian ketat
- Salycil talk
- CTM 2 x 4 mg

MEDIK
(dewasa)
40. Ny. S, pr, 42 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan batuk disertai sesak
nafas sejak 1 hari yang lalu. Batuk dirasakan berdahak. Sesak nafas dirasakanhanya
ketika pasien batuk. Keluhan dirasakan bertambah parah saat malam hari. Pasien
memiliki riwayat asma dan sering kambuh. Saat ini pasien masih dapat berjalan dan
berbicara lancar tidak terputus putus. Sesak (-) diare (-) mual (-) muntah (-) BAK normal,
BAB normal. Riw. DM disangkal, Riw. HT (-), Riw alergi obat disangkal, Riw. merokok
(-), Riw penyakit lain disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 130/80 N 80 RR 22 T 36.6 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-) Retraksi intercostal (+)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Asma eksaserbasi persisten ringan
Tatalaksana :
- KIE hindari pencetus
- Salbutamol 3 x 4 mg
- MP 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 30 mg
- Ceterizine 1 x 10 mg
MEDIK
(bayi-anak)
41. An. T, pr, 12 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan telinga kanan kurang dengar sejak 4 hari yang lalu. Pasien merasakan rasa penuh
pada telinganya. Pasien menyangkal adanya keluar cairan dari telinga, telinga bedenging,
demam maupun riwayat batuk pilek lama sebelum keluhan telinga muncul. Status
imunisasi lengkap. Status gizi baik.
KU : E4V5M6 N 74 RR 19 T 37,4 C BB 40 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Bentuk telinga luar : Normotia (-)/(-)
Auricula : normal ADS, nyeri tarik (-)/(-) nyeri tekan tragus (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
Otoskop :
CAE : lapang, hiperemis (-)/(-) serumen menutupi 2/3 luar liang telinga (+)/(+) keras,
sekret (-)/(-)
MT : sebagian tertutup serumen
Diagnosa : Serumen prop ADS
Tatalaksana :
- KIE kontrol 3 hari kemudian
- KIE jangan mengorek telinga terlalu dalam
- Fenol gliserol 10% 3 x gtt 3

MEDIK
(bayi-anak)
42. An. N, lk, 6 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan adanya keropeng di bawah hidung. Awalnya hanya ruam merah kemudian
berubah menjadi beruntus berair yang pecah dan mengering berwarna kecoklatan. Pasien
juga mengalami batuk berdahak dan pilek sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Batuk tidak
disertai keluhan sesak. Keluhan disertai adanya panas badan yang tidak terlalu tinggi.
Adik os mengalami keluhan yang sama.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 74 RR 19 T 36,8 C BB 22 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) KGB tidak teraba
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio nasal :sekret (+/+) krusta (+) dibawah hidung kanan deformitas (-) sianosis (-)
nyeri tekan (-) krepitasi (-) teleangiektasi (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Pioderma + ISPA
Tatalaksana :
- KIE CTPS, jangan menyentuh lesi selain memberikan salep, perbanyak konsumsi air
putih
- Hufagrip syr 3 x cth 1
- Gentamycin salp
- Amoxicillin 125 mg 3 x cth 2

KEGAWAT DARURATAN
(lansia)
43. Ny. N, pr, 57 tahun
Pasien datang ke Poli Lansia Puskesmas Buleleng II untuk merawat luka dari gigitan ular.
Insiden terjadi 6 hari yang lalu dan sudah rawat luka dua kali. Saat ini luka masih basah.
Keluhan demam (-), otot dan sendi kaku (-), trismus (-), salivasi (-), nyeri atau keram otot
perut (-) , nyeri kepala (-), rasa tebal di lidah (-), haus terus menerus (-), mual (-), muntah
(-)
KU : E4V5M6 TD 120/70 N 90 RR 20 T 36,5 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
 Ekstremitas inferior sinistra (regio fibula) : nyeri tekan (+), movement pergerakan
terbatas, vulnus morsum.
 Ekstremitas inferiordextra: DBN
 NVD teraba kuat
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus Morsum ec Snakebite
Tatalaksana :
- KIE cuci luka air mengalir 15 menit setelah dua hari kembali ke PKM
- Rujuk IGD RS untuk Anti Bisa Ular
- Dexamethasone 2 x 0,5 mg

MEDIK
(dewasa)
44. Ny. S, pr, 46 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan nyeri kepala
berulang, di semua sisi kepala, seperti ditusuk tusuk, intensitas sedang-berat, terutama di
belakang leher, terjadi baru 1x saat ini sejak 4-6 bulan terakhir. Durasi nyeri kepala
hampir seharian, hilang dengan beristirahat/tidur. Muntah (-) mual (-) mata berair (-)
fotofobia (-) riwayat jatuh (-) pemeriksaan TD dan kolesterol belum pernah dilakukan.
Riw alergi disangkal, Riw penyakit dahulu (-) keluarga tidak ada yang mengalami
keluhan sama.
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 100 RR 18 T 36,5 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Tension type headache
Tatalaksana :
- KIE relaksasi, kelola stress
- PCT 1 x 1000 mg

MEDIK
(bayi-anak)
45. An. J, lk, 16 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan nyeri kepala, Nyeri kepala disertai mual. Pasien mengaku sering nyeri kepala
berputar diakui sudah bertahun - tahun. Keluhan dirasakan semakin parah saat bangun
dari posisi duduk. mual (-) muntah (-) demam (-).
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 74 RR 19 T 36,8 C BB 48 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) KGB tidak teraba
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vertigo
Tatalaksana :
- KIE Brand daroft maneuver
- Inj Diphenhydramin 50 mg/ml ( 1 amp )
- Antasida syr 2 x cth 1
- Betahistine 2 x 12 mg

MEDIK
(bayi-anak)
46. An. D, lk, 5 tahun
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan bentol pada tangan kirinya. Pasien mengeluhkan adanya bengkak, nyeri dan
panas pada bentol tersebut. Keluhan timbul beberpa menit setelah pasien merasa tergigit
sesuatu sejak 1 hari yang lalu. Pasien menyangkal timbul bengkak di tempat lain maupun
adanya sesak napas. Pasien belum minum obat apapun untuk mengatasi keluhan, pasien
hanya mengoleskan minyak tawon. HT (-) DM (-) Riw alergi (-) sesak (-)
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 140/90 N 60 RR 18 T 36.9 C BB 25 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Kulit : makula eritema multiple (+) regio antebrachii, papul (+) eksoriasi (-) urtikaria (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Dermatitis venenata ec Insect bite
Tatalaksana :
- KIE waspada keluhan sesak, jantung berdebar, keringat dingin
- Hidrokortisone salp
- CTM 2 x 1

MEDIK
(dewasa)
47. Ny. N, pr, 64 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan badan terasa pegal
pegal dan sering kesemutan. Pasien mengatakan keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan kesemutan dirasakan pada tangan dan kaki namun hilang timbul. Keluhan
kesemutan tidak disertai adanya kelemahan anggota gerak maupun rasa baal. riw HT (-)
DM (-) Riw alergi (-)
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 100 RR 18 T 36,5 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Neuropati perifer + Myalgia
Tatalaksana :
- KIE hindari aktivitas berat dan istirahat yang cukup
- Na diklofenak 2 x 50 mg
- Vit B1 1 x 1

MEDIK
48. An. D, lk, 32 kg
Pasien datang ke Poli Anak Puskesmas Buleleng II diantar oleh orangtuanya dengan
keluhan batuk sejak satu minggu yang lalu. mengaku tidak ada pilek, namun sesak ada.
Bila sesak sering sampai kesulitan makan. Sesak dirasa sejak 2 tahun yang lalu terutama
pada malam hari. Sekarang saat datang sedang tidak sesak. Anggota keluyarga tidak
memiliki keluhan serupa. Riwayat alergi tidak ada.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 N 100 RR 19 T 36,5 C BB 32 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) KGB tidak teraba
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (+)/(+)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Asma eksaserbasi akut
Tatalaksana :
- KIE perbanyak minum air putih, jika sesak langsung dibawa ke faskes terdekat
- Salbutamol 3 x 1
- Dexametasone 3 x 1
- Amoxiciliin 3 x ¾
- Nacl spray

MEDIK
(dewasa)
49. Ny. R, pr, 62 tahun
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan gatal gatal seluruh
tubuh sejak tiga hari yang lalu setelah makan udang. Tidak ada demam, mual ataupun
mutah atau nyeri kepala, tidak sesak. Tidak ada keluhan lain. Riw HT (+) DM (-)
Dyspepsia
(+) Alergi (+) seafood.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 110/80 N 60 RR 18 T 36.9 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Kulit : makula eritema lentikular multiple (+) eksoriasi (-) urtikaria (-) regio ekstremitas
inferior et superior
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Food Allergy
Tatalaksana :
- KIE Hindari Alergen
- Betametasone salep
- CTM 3 x 1
- Vit B1 1 x 1

MEDIK
(lansia)
50. Ny. K, pr, 70 tahun
Pasien datang ke Poli Lansia Puskesmas Buleleng II dengan keluhan bengkak kaki sejak
tiga bulan yang lalu. Bengkak dirasakan di kedua kaki, bila ditekan membentuk cekungan
dan kembali setelah beberapa detik. Pasien mengaku sudah tidak minum obat jantung
yang terakhir dikonsumsi tiga bulan lalu. Selain itu terdapat keluhan sering bangun
malam untuk ke toilet, dan tidur dua bantal. Ketika jalan sekitar 6 meter langsung
kelelahan . Alasan tidak minum obat dan tidak kontrol karena DPJP sedang cuti. Riw HT
(+) DM (-) Jantung (+) sejak tahun 2019. Keluarga os tidak ada yang memiliki keluhan
sama. Riw alergi (-)
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 110/80 N 60 RR 18 T 36.9 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : CHF
Tatalaksana :
- KIE leg-lifting untuk peningkatan kapasitas jantung
- Furosemide 1 x 40 mg
- Rujuk Poli Jantung

Jenis Kelamin

Perempuan
Laki-laki
50% 50%

Anda mungkin juga menyukai