S/ Pasien datang dengan keluhan demam hari ke 4, demam naik turun, sudah minum parasetamol
tetapi malam hari demam kembali. Pasien juga mengeluhkan pusing (+), badan terasa pegal (+), dan
muncul ruam merah ditangan dan kaki sejak kemarin malam, nyeri di belakang mata (+), mimisan (-),
gusi berdarah (-), mual (+), muntah (+) 2x, diare (-)
O/
TD: 116/68
HR: 97
RR: 20
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Penunjang:
Hb 12,3 AE 4,31 AL 9,4 AT 88.000 Ur 42 Cr 0,7 Na 130,2 K 4,63 Cl 99,6 SGOT 124 SGPT 96
Obs vomitus
Hiponatremia
P/
MP tab 3x4mg
S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan demam hari ke 3, demam naik turun, sudah
minum parasetamol tetapi malam hari demam kembali. Pasien mengeluhkan mual (+), muntah (+)
2x, diare (+) cair 3x, lendir (-) darah (-), nafsu makan menurun.
O/
BB:
HR: 102
RR: 24
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 split tak konstan
Penunjang:
DF dd typhoid fever
Hiponatremia
P/
Inf RL 30 cc/jam
Zinc 1x20 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak dua hari yang lalu, pusing terutama ketika
bangun dari tidur, terasa seperti gempa. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan muntah (+)
dua kali setiap kali pusing. Riw hipertensi (-)
O/
TD: 126/78
HR: 77
RR: 18
T: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel
Penunjang:
Obs vomitus
P/
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan pusing, kadang berputar kadang nyutnyut sejak kemarin, pusing
terutama ketika bangun dari tidur dan ketika melihat gadget atau laptop. Pasien juga mengeluhkan
hari ini mual (+) dan muntah (-). Riw hipertensi (+)
O/
TD: 156/78
HR: 72
RR: 20
T: 36,6
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel
Penunjang:
Dyspepsia
P/
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kiri bawah sejak dua hari yg lalu, nyeri perut
dirasakan hingga pinggang, pinggang terasa pegal. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan
muntah (-), nyeri saat buang air kecil (-), anyang-anyangan (+). Riw hipertensi (+)
O/
TD: 146/80
HR: 80
RR: 18
T: 36,5
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) LLQ, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/+)
Penunjang:
Dyspepsia
P/
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak dua hari yg lalu, nyeri perut
dirasakan hingga pinggang, pinggang terasa pegal. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan
muntah (+) 1x, nyeri saat buang air kecil (+), anyang-anyangan (+). Riw hipertensi (-) Riw DM (-)
O/
TD: 116/68
HR: 78
RR: 20
T: 36,6
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) suprapubik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Penunjang:
Obs vomitus
P/
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan mual (+) dan muntah (+) tiga kali hari ini. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak kemarin. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian tengah dan terasa panas.
Keluhan seperti diare, demam atau nyeri saat buat air kecil disangkal. Pasien mengatakan kemarin
sempat makan dipinggir jalan dan tidak cuci tangan. Riw hipertensi (-) Riw DM (-)
O/
TD: 136/70
HR: 74
RR: 20
T: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Penunjang:
A/ Kolik abdomen
Obs vomitus
P/
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan mual (+) dan muntah (-). Keluhan ini sudah dirasakan sejak
kemarin. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian tengah dan merasa begah. Keluhan seperti
diare, demam atau nyeri saat buat air kecil disangkal. Pasien mengatakan sering makan makanan
pedas dan minum kopi. Menikah (-), pasien tidak sedang haid, haid terakhir dua minggu yg lalu. Riw
hipertensi (-) Riw DM (-)
O/
TD: 106/65
HR: 72
RR: 18
T: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Penunjang:
A/ Kolik abdomen
P/
Obat pulang:
Hyoscine N 3x1 tab
5. Hipertensi Emergensi
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas (+) dan pusing (+) sejak kemarin. Riwayat CKD (+) on
HD rutin dan riwayat HT (+) dalam pengobatan.
O/
HR: 102x/menit
RR: 28x/menit
Suhu: 37,2
Kepala dan Leher: CA (+/+), SI (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran
batas jantung
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
A/
P/
Konsul UPD
IVFD RL 18 tpm
O2 3 lpm
CaCO3 3x500 mg
B)
6. Penkes ec vaskular SNH (3)
S/ Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba pelo dan tidak bisa berdiri/bangun sejak pukul 08.00,
mual (+), muntah (+) nyeri kepala (-). Riwayat HT (+) tidak terkontrol dan merokok (+) 10 tahun
O/
HR: 62x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)
Status neurologis:
Disartria (+), Lateralisasi (-), Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+),
Kekuatan otot 555/555
Pemeriksaan Penunjang:
Lab
Head CT-Scan: : infark gyrus temporalis superior sinistra, lacunar infark corona radiata sinistra
A/
P/
Amlodipin 1x10 mg
Candesartan 1x16 mg
B) Tn. P, 68 thn, 165 cm, 78 kg
S/ Pasien datang dengan kelemahan anggota gerak kiri (tangan dan kaki) dan bibir perot, serta
merasa sesak napas (+). Dikatakan pernah mengalami riwayat sakit jantung bengkak dan DM (+),
rutin pengobatan
O/
KU: E3V4M6
HR: 96x/menit
RR: 28-30x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 basal lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung dengan apeks ke lateral sinistra
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, edema (-/+) nadi angkat kuat
Status neurologis:
Lateralisasi (+) D, Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+), Kekuatan otot
111/555
Pemeriksaan penunjang:
CT-Scan kepala non kontras: infark gyrus temporalis superior sinistra, lacunar infark corona radiata
sinistra, old lacunar infark globus pallidus sinistra, athrophy cerebri ringan, atherosklerosis
vertebralis bilateral
A/
CHF
DM
P/
Amlodipin 1x10 mg
Novorapid 10-10-10
7. Penkes ec vaskular SH
S/ Pasien datang keluhan penurunan kesadaran (+) sejak tadi subuh. Pasien ditemukan keluarga
dalam keadaan gelisah dan bingung lalu tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Riwayat HT (+) tidak
terkontrol dan tidak rutin minum obat. Di IGD, pasien muntah 2x dengan muntahan berwarna
cokelatan kemerahan.
O/
HR: 70x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
A/
Stress ulcer
HT stage II
P/
O2 3 lpm on NK
Valsartan 1x80 mg
S/ Pasien datang keluhan pingsan dan tidak sadarkan diri (+) tibat-tiba setelah makan. Di IGD, pasien
tampak bingung dan gelisah, mengatakan nyeri kepala (+), pasien muntah 2x berisi makanan.
O/
HR: 68x/menit
RR: 22x/menit
Suhu: 36,6
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Status neurologis:
Lateralisasi (+) S, Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+), Kekuatan otot
555/111
Pemeriksaan penunjang:
A/
HT stage II
P/
O2 3 lpm on NK
Valsartan 1x80 mg
8. Penkes ec metabolik
S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+), sesak napas (+), cenderung mengantuk terus. Pasien
terdiagnosis diabetes sejak agustus 2019 namun sudah tiga hari tidak minum obat rutin karena mual
(+) muntah (+) setiap makan dan nafsu makan menurun. Obat rutin: Metformin 3x500 mg
O/
TD : 97/57 mmHg
HR : 107x/menit, reguler
Suhu : 36.5
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
GDS 654
AGD:
A/
Hiperglikemia pada DM
P/
Konsul UPD
Loading NaCl 1 fl + Novorapid 10 IU --> Evaluasi GDS 1 jam
S/ Pasien datang dengan gelisah (+), lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja
namun hanya sedikit. Pasien memiliki riwayat DM dengan obat rutin insulin 3x10 unit dan riwayat
stroke tahun 2017.
O/
TD : 87/50 mmHg
HR : 112x/menit, irreguler
Suhu : 37,8
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
GDS 912
AGD:
A/
Hiperglikemia pada DM
Anemia
P/
Konsul UPD
O2 NK 3 lpm
Inj Ceftriaxone 1gr/12jam
CaCO3 3x1
Sistenol k/p
9. Shock cardiogenic
A) PPCM
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas (+) sejak kemaren malam, mual (+), muntah (+)
demam (-), nyeri dada (-). Ini merupakan periode pertama sesak napas. Riw asma (-). Pasien post
partus spontan 5 hari yll. Riw. HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-), PEB (-)
O/
TD : 121/107
N : 150x/menit
T : 36.7
Thoraks: S1S2 reguler, S3 gallop (-), sdv +/+, rbb +/+ setengah lapang paru
Ektremitas : edema -/-, akral dingin, wpk < 2”, nadi lemah
Pemeriksaan penunjang:
A/
Dyspneu ec EPA
ARF dd CKD
Susp PPCM
P/
IVFD NaCl
O2 NRM 13 lpm
Terapi di IGD:
ISDN 5 mg SL
Konsul kardio:
Isdn 3x5 mg
AGD
B)
S/ Pasien datang dengan lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja namun
hanya sedikit, mual (+), muntah (-), lidah terasa pahit (+) Pasien memiliki riwayat stroke sejak tahun
2019 namun tidak rutin kontrol dan minum obat
O/
TD : 84/46 mmHg
HR : 102x/menit, irreguler
Suhu : 37,8
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
GDS 99
Hb 10,2 AL 19,8 AT 186 Ur 45 Cr 0,46 Na 135.2 K 3.73 Cl 103.4
A/
Anorexia geriatri
Riwayat Stroke
P/
Konsul UPD
O2 NK 3 lpm
Infus 2 jalur
Loading 250cc paru aman teruskan loading 500cc jika tidak respon masuk Vascon sesuai
algoritma
Infus D5 20tpm
S/ Pasien datang dengan lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja namun
hanya sedikit, mual (+), muntah (-), lidah terasa pahit (+) Pasien memiliki riwayat stroke sejak tahun
2019 namun tidak rutin kontrol dan minum obat
O/
TD : 84/46 mmHg
HR : 102x/menit, irreguler
Suhu : 37,8
Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
GDS 99
Hb 10,2 AL 19,8 AT 186 Ur 45 Cr 0,46 Na 135.2 K 3.73 Cl 103.4
A/
Anorexia geriatri
Riwayat Stroke
P/
Konsul UPD
O2 NK 3 lpm
Infus 2 jalur
Loading 250cc paru aman teruskan loading 500cc jika tidak respon masuk Vascon sesuai
algoritma
Infus D5 20tpm
11. Asma dalam serangan (Anak dan dewasa) (4, 2 anak 2 dewasa)
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak dua hari yang lalu, sesak dirasakan terutama saat
malam hari atau pagi hari, kadang terdengar suara ngik-ngik. Pasien memiliki riwayat asma (+)
dengan obat rutin salbutamol yang diminum ketika kambuh. Dalam satu bulan, ini kali kedua pasien
kambuh yang tidak membaik setelah minum obat. Hari ini sudah minum salbutamol belum
membaik.
O/
TD : 144/76 mmHg
HR : 92x/menit, reguler
Suhu : 37,1
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
A/
P/
O2 NK 3 lpm
Nebu ventolin-flixotide 1x
Obat pulang:
Salbutamol 3x4 mg
MP 3x4 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi subuh, terdengar suara ngik-ngik, dan lebih
nyaman dengan posisi duduk. Pasien memiliki riwayat asma (+) dengan obat rutin symbicort. Dalam
satu bulan, ini kali ketiga pasien kambuh. Keluhan lain yang menyertai yaitu batuk berdahak (+). Riw
HT (+) DM (-)
O/
TD : 156/86 mmHg
HR : 92x/menit, reguler
Suhu : 37,4
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Ekstremitas: akral hangat (-/-), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
A/
P/
O2 NK 3 lpm
Nebu ventolin-flixotide 2x
Inj MP 62,5 mg
Obat pulang:
Salbutamol 3x4 mg
MP 3x8 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi malam jam 02.00, terdengar suara ngik-ngik,
dan lebih nyaman dengan posisi duduk. Pasien memiliki riwayat asma (+) dengan obat rutin. Dalam
satu bulan, ini kali pertama pasien kambuh. Keluhan lain yang menyertai yaitu batuk berdahak (+),
demam disangkal. Makan minum baik, BAK (+) BAB (+)
O/
HR : 112x/menit, reguler
Suhu : 37,2
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), napas cuping hidung (-/-), limfonodi ttb
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, bising (-)
Ekstremitas: akral hangat (-/-), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
A/
P/
O2 NK 3 lpm
Nebu combivent 1x
Obat pulang:
Salbutamol 3x2 mg
MP 3X4 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak dua hari yang lalu, sesak dirasakan terutama saat
beraktifitas berat seperti kerja di sawah dan memberat malam hari. OP (+) DD (+) PND (+). Pasien
mengatakan dulu pernah periksa dan dikatakan jantung bengkak, sempat minum onat rutin selama 3
bulan namun karena dirasa sudah membaik maka tidak kontrol selama 2 bulan. Riw HT(+) tidak rutin
minum obat, DM (-).
O/
TD : 164/97 mmHg
HR : 72x/menit, reguler
Suhu : 37,2
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)
A/
P/
O2 NK 3 lpm
ISDN 1 tab SL
Obat pulang:
Furosemide 1-2x40 mg
Amlodipin 1x10 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak seminggu, sesak dirasakan terutama saat
beraktifitas berat seperti kerja di sawah dan memberat malam hari, namun beberapa hari ini sesak
dirasakan walaupun hanya aktifitas ringan. OP (+) DD (+) PND (-). Riw HT(+) rutin minum obat
(captopril 3x1 tab), DM (-).
O/
TD : 144/76 mmHg
HR : 84x/menit, reguler
Suhu : 36,6
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (-/-)
A/
HT stage II
P/
O2 NK 3 lpm
ISDN 1 tab SL
Obat pulang:
Furosemide 1-2x40 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+) saat melakukan aktivitas, menggeh-menggeh dan sesak
(+) DD (+) PND (+) keringat dingin (+) mual (-) nyeri ulu hati (+) muntah (-). Riwayat MR Severe ec
MVP, CHF ec IHD, HHD, VHD, on PPM dengan obat rutin ramipril, furosemide, miniaspi, bisoprolol
O/
TD 97/56 mmHg
HR 63x/men
Suhu: 36,7
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)
Pemeriksaan penunjang:
Lab
MR severe ec MVP
on PPM
Bronchitis
P/
Inf RL 10 tpm
Concor 1x1,25 mg
CPG 1x75 mg
Spironolocaton 0-12,5-0
Ramipril 1x1,25 mg
13. Appendicitis
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan sejak satu minggu yang lalu. Disertai mual
(+) muntah (+), demam (+) sejak satu minggu yang lalu. BAK dirasakan panas dan anyang-anyangan,
BAB dalam batas normal
O/
TD 113/78
HR 117x/men
Suhu 37,8
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)
Abdomen: BU (+) NT (+) RLQ, rebound tenderness (+) psoas sign (-), rovsing sign (-) obaturator sign
(-)
Px penunjang:
Alvarado score: 7
A/ Appendicitis
P/
USG Abdomen
O2 NK 3 lpm
B)
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) seluruh lapang perut, mual (+), muntah (+) 2x, dan
demam (+) sejak kemarin. Pasien mengeluhkan awalnya nyeri perut di bagian tengah (+), pasien
memiliki riw gastritis sehingga diberi obat maag. Keluhan masih hilang timbul setelah minum obat
dan dirasakan memberat. Pasien masih bisa flatus, BAB terakhir pagi tanpa darah atau lendir.
O/
TD 150/90
HR 89x/men
Suhu 37,9
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)
Abdomen: BU (+) NT (+) seluruh lapang abdomen, rebound tenderness (+) psoas sign (-), rovsing sign
(-) obaturator sign (-), defans muscular (-)
Px penunjang:
Alvarado score: 7
P/
USG Abdomen
Pro laparotomi
O2 NK 3 lpm
S/ Pasien datang post KLL, penumpang mobil truk terbuka, kepala jatuh mengenai aspal, pusing (+)
mual (+) sadar saat di IGD (+), dikatakan sempat kejang 1x, tidak ingat kejadian (+).
O/
TD 125/65
HR 98x/men
RR 20x/men,SpO2 98 on NK 3 lpm
Suhu 36,6
Kepala: upil isokor +/+, RC (+/+), jejas (-), otorrhea (-/-), rhinorrhea (-/-)
Thoraks: SDV (+/+) RBB (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-) jejas (-)
Pemeriksaan penunjang:
A/ TBI
P/
Konsul Saraf
S/ Pasien datang post jatuh dari sepeda, kepala terkena aspal, pusing (+) mual (+) muntah (+) dua
kali di IGD, dan bingung/sempat tidak ingat kejadian (+)
O/
TD 137/69 mmHg
HR 98x/men
Suhu 36,6
Thoraks: SDV (+/+) RBB (-/-) Rh (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-)
Pemeriksaan penunjang:
P/
Konsul saraf
Inf RL 20 tpm
O2 3 lpm
C)
S/ SMRS, pasien datang dengan dibawa ambulanS post KLL kecelakaan tunggal, pasien pengendara
motor, pasien tidak sadarkan diri (+) terdapat darah keluar dari hidung dan telinga (+), muntah (+) 1x
di IGD
O/
KU: E2V2M4
TD 105/66
HR 86x/men
RR 24x/men
Suhu 36,9
Kepala dan Leher: CA -/-, SI -/-, pupil isokor +/+, refleks pupil +/+, otorrhea (+), rhinorrhea (+), jejas di
mentum uk 3x4 cm
Px penunjang:
Head CT-Scan: edema cerebri, subarachnoid hemorrhage (fischer grade 2), epidural hematom
subtemporalis sinistra (minimal), hematoma intra sinus maxillaris dextra, ethmoidalis dextra,
sphenoidalis, extracranial hematom frontomaxillazygoma dextra, fraktur maxilla dextra, sphenoidalis
aspek dextra, proc zygomaticus temporalis dextra
A/ TBI
P/
O2 NRM 10 lpm
Inj Ceftriaxone 1 gr
S/ Pasien datang dengan keluhan jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Pasien
menggunakan helm saat berkendara. Pasien tidak ingat kejadian. Terdapat beberapa luka di tubuh
pasien. Nyeri pada bahu kanan. Pusing (-), mual (-), muntah (-) nyeri dada (-), nyeri perut (-), sesak
napas (-)
O/
HR: 98x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,6
Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-), multiple VE, dan VL pada labium
superior
Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, tampak deformitas pada bahu
dekstra (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)
Pemeriksaan penunjang:
P/
Konsul Ortopedi
Inf RL 20 tpm
Rawat luka
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri lengan atas kanan karena jatuh dari motor 2 hari yg lalu. Luka
(-) jejas (-) bengkak (+) dan nyeri (+) saat ditekan dan digerakkan.
O/
TD 150/90 mmHg
HR 72x//men
Suhu 36,7
Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-) jejas (-)
Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada brachii D (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)
Px penunjang:
P/
Konsul ortopedi
Pro ORIF
Inf RL 20 tpm
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri. Pasien post terjatuh dari
sepeda dengan posisi tangan kiri menyangga badan. Luka (-) jejas (-) bengkak (+) dan nyeri (+) saat
ditekan dan digerakkan.
O/
HR 92x//men
Suhu 36,8
Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada wrist S (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)
Pemeriksaan penunjang:
Ro Wrist Joint: Kesan fraktur komplit radius distal S, aposisi alignment kurang
P/
Konsul ortopedi
Pro ORIF
Inf RL 20 tpm
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri. Pasien post terpeleset dari
tangga ketinggian 50 cm dengan posisi tangan kanan menyangga badan. Luka (-) jejas (-) bengkak (+)
dan nyeri (+) saat ditekan dan digerakkan.
O/
HR 102x//men
Suhu 36,8
Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada wrist D (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)
Pemeriksaan penunjang:
P/
Pasang GIPS
Arm sling
S/ Pasien datang dengan keluhan terkena besi kunci truk saat mengganti ban dan mengenai bagian
kaki kiri. Luka (+) nyeri saat digerakkan (+)
O/
KU: Sedang, CM
TD 143/87
HR 90x/men
RR 20x/men
Suhu 36,8
Ekstremitas: akral hangat (+) WPK <2 dtk, terdapat VL uk 1x5 cm disela-sela digiti 3 dan 4, NT (+)
tampak deformitas digiti 3 dan 4 (+) tampak tulang (+) ROM terbatas
Px penunjang:
Ro Pedis S: Fraktur komplit digiti 3 dan 4 phalang distal D, aligment dan aposisi jelek
Hb 12,8 AL 9,9
P/ Konsul orthopedi
Inj ATS
S/ Pasien datang dengan post KLL mengendarai motor dan menabrak trotoar. Kaki kanan nyeri dan
tidak bisa digerakkan. Kepala terbentur (-) menggunakan helm (+), mual (-) muntah (-), pasien
sempat pingsan <5 menit dan tidak ingat kejadian
O/
KU: CM
TD: 119/66
HR: 74
RR: 22
Suhu: 37,2
Kepala: CA -/-, SI -/-, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Status lokalis:
Pemeriksaan penunjang:
Rontgen:
A/
P/
Konsul ortopedi
S/ Pasien datang dengan keluhan sulit BAK sejak tadi pagi. Sangat BAK terasa myeri (+) dan hanya
keluar sedikit sekali. Sudah sempat berobat dan dicoba pasang kateter namun gagal. Pasien
mengaku sempat ada riwayat kencing nanah kurang lebih 3 bulan SMRS.
O/
HR: 78x/menit
RR: 18x/menit
SpO2: 98%
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) suprapubik dan distensi (+)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
RT: tampak benjolan di luar anus hingga bagian dalam anus, tonus baik, mucosa licin, STLD (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab
A/
P/
Pro uretrografi
Inf RL 16 tpm
B)
18. UAP
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri dada dibagian tengah dan sebelah kiri, terasa tidak nyaman
dan seperti ditusuk-tusuk (VAS 8) sejak dirumah mulai pukul 17.30, nyeri terus menerus >20 menit.
Pukul 19.00 nyeri dada berkurang menjadi VAS 4 setelah minum ISDN 5 mg, keringat dingin (+). Nyeri
tidak menjalar ke leher (-), lengan kiri (-), punggung (-), sesak (-), mual (-), muntah (-). Riwayat CAD
IVD-post PCI I DES di LAD, APS, TMT, PM II. Post katerisasi + standby PCI di RS Panti Rapih tanggal
08/08/19. Riwayat DM dalam pengobatan.
O/
HR: 68x/menit
RR: 22x/menit
Suhu: 37,1
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab
P/
Konsul kardio
Inf RL 18 tpm
O2 3 lpm on NK
IGD:
Aspilet 4 tab
CPG 4 tab
ISDN 1 tab
Bangsal:
Aspilet 1x80 mg
CPG 1x75 mg
Atorvastatin 1x40 mg
Concor 1x2,5 mg
Ramipril 1x5 mg
B)
19. NSTEMI
S/ Pasien datang dengan keluhan gelisah karena merasa sesak dan tidak bisa tidur semalaman.
Pasien memiliki riwayat CHF dengan pengobatan rutin namun sesak tidak berkurang setelah minum
obat, dada terasa ampeng (+) dengan VAS 4-5. Keluhan lain yang menyertai yaitu berdebar-debar (+)
dan keringat dingin (+). Riwayat DM (+)
O/
HR: 105x/menit
RR: 18x/menit
Suhu: 37,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung dengan apeks ke lateral sinistra
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, terdapat ulkus pada ankle dekstra
Pemeriksaan penunjang:
Lab Hb 11, Hct 31, AL 13.9, Ureum 124, Creatinin 3.1 GDS 182
Troponin I 526,90
A/
NSTEMI Anterolateral
CHF
P/
Konsul kardio
Inf RL 18 tpm
O2 3 lpm on NK
IGD:
Aspilet 4 tab
CPG 4 tab
ISDN 1 tab
Bangsal:
Aspilet 1x80 mg
Clopidogrel 1x75 mg
Atorvastatin 1x40 mg
Candesartan 1x16 mg
Novorapid 10-10-10
B)
20. STEMI
STEMI
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri dada (+) sejak 30 menit yang lalu, dengan VAS 9. Nyeri
menjalar ke lengan kiri (+) dan tembus ke bagian belakang (+), keringta dingin (-), mual (-), muntah
(-), berdebar-debar (-), dan sesak napas (-). Riwayat diberikan ISDN di klinik namun tidak membaik.
Riwayat HT (-), DM (-), dan stroke (-).
O/
HR: 66x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab
A/ STEMI Inferior
P/
Konsul kardio
Inf RL 18 tpm
O2 3 lpm on NK
IGD:
Aspilet 4 tab
CPG 4 tab
ISDN 1 tab
Bangsal:
Aspilet 1x80 mg
CPG 1x75 mg
Atorvastatin 1x40 mg
Concor 1x2,5 mg
Ramipril 1x5 mg
S/ Pasien datang dengan leuhan nyeri dada terasa ampeg sejak jam 15.00 tgl 10/07/20, nyeri terasa
seperti ditindih, penjalaran (+) ke pundak dan lengan kiri, durasi 20 menit, tdk membaik dengan
istirahat. Saat ini nyeri masih terasa, VAS saat ini 8/9. Keluhan lain, pasien merasa sesak sejak 1
minggu . Riw merokok (+) HT (-) DM (-) stroke (-) Riw pasang ring tahun 2009, kontrol rutin 3 tahun,
setelah itu tidak ada obat rutin dan tidak kontrol hanya minum minyak ikan.
O/
TD: 100/76
HR: 106/menit
Suhu: 36.7
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)
GDS: 124
Terapi di IGD:
ISDN 1 tab
Aspilet 4 tab
CPG 4 tab
21. Aritmia
A)
Tn. UA, 31 thn, 68 kg, 172 cm
SVT
S/ Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar. Berdebar muncul saat sedang tiduran. Keluhan
lain yang menyertai yaitu nyeri dari dada yang menjalar sampai ke punggung. Keluhan ini sudah
dirasakan dua kali sejak kemarin.
O/
KU: CM
HR: 166x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), eksoftalmus (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran
batas jantung
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
EKG : SVT
B)
S/ Pasien mengeluhkan lemas (+) sejak pagi, riwayat BAB merah kehitaman sejak 2 hari yll, sekarang
sudah tidak. Riwayat DM sejak 4 bulan yll rutin injeksi insulin 3 x 6 U. Tadi pagi pasien mual dan
muntah 2 kali. Tidak bisa BAK sejak 10 hari yll dan dipasang kateter.
O/
TD 90/50 mmHg
HR 120 x/men
RR 20 x/men Spo2 98%
Suhu 36.4 C
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)
Px penunjang:
Lab
A/ Hipoglikemia pada DM
Hipokalemia
CHF
P/ Terapi yg diberikan
Sistenol k/p
B)
S/ Pasien dibawa orangtua karena keluhan lemas (+) malas menetek (+) dan lebih sering tidur. Pasien
periksa ke bidan dan dikatakan BB nya turun menjadi 1,9 kg. Seharian ini hanya menetek dua kali
dengan durasi 5 menit serta ASI dua sendok makan
O/
Suhu 36.4 C
BB skrg: 2005 gr
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), tidak ada pembesaran limfonodi, mata
cowong (-/-)
Thoraks: SDV (+/+), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 split tak konstan, retraksi dinding dada (-)
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) timpani, supel, turgor baik
Px penunjang:
GDS: 18
EOS
Problem feeding
P/
Inkubator
Cek DGS
23. PPOK
S/ Pasien datang dengan kehan merasa sesak napas (+) sejak pagi hari, dan gelisah (+). Keluhan yang
menyertai merasa demam (+) dan batuk berdahak (+), pilek dan nyeri tenggorok disangkal. Riwayat
DM (+), CHF (+), asma (-), merokok (+) 10 tahun.
O/
HR: 102x/menit
RR: 30-34x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: CA (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+), Wheezing (+/+) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung apeks ke lateral sinistra
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
A/
DM
CHF
P/
Nebulizer combivent+pulmicort 2x
O2 NK 3 lpm
Obat pulang:
MP 3x1 tab
B)
S/ Pasien rujukan dari puskesmas karena perdarahan post partum. P1A0 post partus spontan, 2 jam
setelah post partus pasien mengeluhkan nyeri saat buang air kecil dan keluar darah prongkol,
setelah dilakukan pemeriksaan terdapat perdarahan aktif dari dalam dinding vagina.
O/
TD : 94/56 mmHg
HR : 112x/menit, reguler
Suhu : 37,2
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: Bising usus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik
VT: Ruptur perineum grade III et ruptur dinding serviks bagian lateral D
Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
GDS 102
P/
Konsul obsgyn
O2 3 lpm
B)
25. Sinkope
A)
S/ Pasien dibawa ambulans dalam keadaan pingsan. Pasien saat itu sedang makan di angkringan, lalu
saat hendak pulang pasien merasa pusing lalu pingsan. Saat di IGD, pasien sadar (+) namun tampak
bingung (+) dan lemas (+). Kelemahan anggota gerak (-/-), lateralisasi (-) mual (-) muntah (-). Riw
epilepsi (-) kejang (-)
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: Pupil isokor (-/-), CA (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas jantung
(-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
GDS: 112
A/
Obs Sinkope
Obs Cephalgia
P/
O2 3 lpm
Obat pulang:
S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+) pusing (+) nggliyer (+) mual (+) muntah 1x (+). Demam (-)
diare cair akut 1-7x/ hari, lendir (-), darah (-), BAB terakhir dikatakan berwarna cokelat kehitaman.
BAK terakhir 1/2 jam sebelum MRS. Saat di IGD, muntah (+) berwarna cokelat pekat. Riwayat HT (+)
Riwayat DM (+)
O/
TD 91/58
HR 88x/men
Suhu 36,6
Px penunjang:
Lab
Hb 8,9 AE 3,02 HCT 26 AL 14,4 Ur 146 Cr 1,3 Na 140,6 K 3,68 Cl 110,9 SGOT 16 SGPT 12
A/ GEA
Hematemesis melena
CKD
P/
Inf RL 20 tpm
S/ Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah (+) 5x, muntah berupa darah 2x. Pasien riwayat
sirosis hepatis dan varises esofagus dengan pengobatan rutin: furosemide, lansoprazol,
spironolakton, omega 3, novorapid 3x12u, sucralfat, propranolol
O/
TD 102/68
HR 98x/men
Suhu 36,8
Px penunjang:
Lab
A/
Anemia
P/
Inf RL 20 tpm
O2 NK 3 lpm
NGT
Novorapid 3x12 U
Spironolakton 2x 50 mg
Propanolol 2x10 mg
27. Ileus
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan
lain yang menyertai demam (+), kembung (+) diare cair (+) flatus terakhir 12 jam yg lalu. Saat
dilakukan pemeriksaan pasien mengeluhkan lemas (+) pusing (+) demam (+) dan sesak (+). Riwayat
CKD (+).
O/
HR: 78x/menit
RR: 24x/menit
Suhu: 38,2
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: Bising usus (+) menurun, supel, hipertimpani, nyeri tekan (+) seluruh lapang perut
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
A/
CKD
P/
Konsul Bedah
Konsul anestesi
CaCO3 3x500 mg
Pemasangan NGT
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 HSMRS, nyeri perut dirasakan terutama
epigastric dan perut kiri bawah, demam (-), mual (+), muntah (+) 1x hari ini isi air, BAB terakhir
6HSMRS, flatus terakhir 1HSMRS, riw HTN dengan obat rutin candesartan 1x8mg pagi, cpg 1x1,
nitrokaf 1x1, miniaspi 1x1, amlodipine 1x5mg malam, dan atorvastatin 1x1, riw DM (-), riw peny
jantung (-)
O/
HR: 78x/menit
RR: 22x/menit
Suhu: 37,3
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: Bising usus (+) menurun, supel, hipertimpani, nyeri tekan (+) epigastric et LLQ
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
A/
P/
Konsul Bedah
Konsul Anestesi
O/
TD : 134/77 mmHg
HR : 90x/menit, reguler
Suhu : 37,2
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/2 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)
Lab:
A/
Hiperkalemi
DM
P/
Konsul UPD
O2 NK 5 lpm
Inf RL 12 tpm
ISDN 1 tab
Rencanakan HD
29. Pneumothoraks
A)
TBI, Pneumothoraks
S/ Pasien jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Saat dilakukan pemeriksaan pasien tampak
mengantuk (+) dan lupa kejadian (+). Keluhan lain seperti sesak (-), nyeri dada (-), nyeri perut (-),
nyeri pinggang (-), nyeri kepala (-), dan kelemahan anggota gerak (-). Riwayat minum-minum alkohol
(+) terakhir minum kemarin.
O/
HR: 89x/menit
Suhu: 36,5
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), RC (+/+), pupil isokor, JVP tidak meningkat, limfonodi
tidak teraba, jejas (-), rhinorrhea (-), otorrhea (-)
Thoraks: Jejas di sternum (+), ketinggalan gerak (-/+) SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak
ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: Akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
A/ TBI
Trauma thoraks
P/
Konsul bedah
Konsul saraf
O2 NK 3 lpm
S/ Pasien datang dengan keluhan post KLL motor. Pasien mengeluhkan nyeri dibagian dada kiri +)
jejas (+) terasa sesak napas (+) nyeri saat ditekan dan berpindah posisi. Pasien tidak ingat kejadian,
mual (-) muntah (-)
O/
HR : 102x/menit, reguler
Suhu : 37,5
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: Jejas (+) ukuran 2x4 cm dada S, SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler,
cardiomegali (-)
Abdomen: Bising usus (+), supel, timpani (-) nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, Multiple VE tangan kiri
Ro Thoraks:
A/
Trauma thoraks
P/
O2 3 NK 3 lpm
Fiksasi
Obat pulang:
Ketoprofen 2x1 tab
Ciprofloxacin 2x500 mg
S/ Pasien datang dengan keluhan post KLL mobil, pasien sebagai penumpang. Pasien mengeluhkan
nyeri dibagian perut atas (+) nyeri saat ditekan dan berpindah posisi, jejas (-), pasien tidak ingat
kejadian, mual (-) muntah (-)
O/
HR : 102x/menit, reguler
Suhu : 37,2
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Thoraks: Jejas (-) SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (-)
Abdomen: Jejas (+) di punggung atas sebelah kanan, Bising usus (+), supel, timpani (-) nyeri tekan (+)
epigastrik dan LLQ
Lab:
USG abdomen: Contusio hepar, tampak cairan bebas di cavum intrabdomen susp perdarahan
intrabdominal
A/
Trauma abdomen
P/
Konsul bedah
Inf RL 18 tpm
O2 3 NK 3 lpm
A)
S/ Pasien datang dengan keluhan penkes dan muntah darah (+) 2x. Pasien geriatri, sudah 3 bulan
hanya di tempat tidur saja, jalan dengan rambatan. Dua hari SMRS, pasien tidak bisa tidur (+) batuk
(+) tampak sesak (+). Riw batuk lama (+) selama 1 tahun ini, hilang timbul tidak berobat ke dokter.
Keluarga mengatakan demam (-) riwayat berpergian (-) hanya minum obat beli di apotek.
O/
KU: E2V3Mx
HR: 90x/menit
Suhu: 37,3
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak
teraba
Thoraks: SDV (+/+) menurun di 1/3 basal lapang paru dektra et sinistra, RBB (+/+), Wh (-/-) suara
jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Ekstremitas: akral teraba hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
Pemeriksaan penunjang:
Lab: Hb 11,4 AL 17,5 AT 144 Limfosit 9,2 Neutrofil 81,2 NLR >5
Rapid NR
Skiring covid: 10
A/
SNH
Efusi Pluera
Susp PDP
P/
Konsul UPD, Saraf
O2 12 lpm on NRM
Rencanakan swab
S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan muntah sejak 1 HSMRS sebanyak 4-6x sebanyak ¼
gelas belimbing, isi makanan dan minuman, demam (+) sejak sehari sebelumnya menetap sepanjang
hari disertai batuk. Keluhan lain yang dialami yaitu penurunan nafsu makan dan minum, diare (+) cair
darah (-) seperti air cucian beras (-), BAK terakhir 13 jam yll, tidak ada mimisan maupun gusi
berdarah.
O/
BB: 18 kg
HR: 102
RR: 24
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi, mukosa bibir kering (+)
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 split tak konstan
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) timpani supel, turgor >2 dtk
Penunjang:
A/
Vomitus profuse
Low intake
P/
Konsul anak
Rehidrasi Plan B 75cc/kgBB selama 6 jam 225cc/jam selama 6 jam lanjut 50cc/jam
Zinc 1x20mg
Cek DR
B)
S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan mual-muntah sejak kemarin. Kemarin munta +/-
5-6 kali, hari ini sudah 2 kali munta, muntah berupa cairan berwarna kuning. Pasien juga
mengeluhkan bab cair (+) 2x dalam sehari dan nyeri perut bagian tengah. Pasien mengatakan kondisi
ini terjadi setelah pasien jajan dipinggir jalan. Hari ini pasien hanya makan dua sendok makan bubur.
O/
KU: CM
BB: 55 kg
HR: 72
RR: 20
T: 37,2
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik timpani supel, turgor baik
Penunjang:
A/
Vomitus profuse
Low intake
Konsul anak
Inf RL 30 cc/jam
Zinc 1x20 mg
A)
S/ Pasien datang dengan keluhan demam (+) sejak dua minggu yang lalu, naik turun, sudah sempat
periksa dan diberi obat namun keluhan masih menetap. Demam disertai pusing (+), mual (+),
muntah (-), pegal-pegal (+), nyeri belakang mata (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), makan minum
sulit.
O/
TD: 126/72
HR: 80
RR: 20
T: 38,0
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik timpani supel
Penunjang:
Hiponatremia
Low intake
P/
Infl RL 20 tpm
35. Kolelitiasis
S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) hilang timbul dibagian tengah, nyeri perut dirasakan
terutama setelah makan. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 minggu, namun hari ini nyeri perut
memberat dengan vas 5-6 dan ada mual muntah (+) 2x. Riw hipertensi (-) Riw DM (-)
O/
TD: 148/80
HR: 72
RR: 18
T: 36,6
Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik dan RUQ, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Penunjang:
Lab
A/ Kolik abdomen
Obs vomitus
P/
Konsul Bedah
S/ Pasien datang dibawa orangtua karena keluhan kejang (+), kejang dua kali saat dirumah. Kejang
pertama jam 04.00 durasi <5 menit, seluruh tubuh kelonjotan (+), setelah itu pasien sadar. Kejang
kedua jam 08.00 durasi <5 menit, seluruh tubuh kelonjotan (+), setelah itu pasien sadar. 1 HSMRS
pasien demam (+) mulai jam 23.00, diberikan paracetamol dan kompres hangat namun panas belum
turun, mual (-) muntah (-) lemas (+) makan minum sedikit (+) BAK (+) terakhir jam 07.00 sedikit
warna kuning, BAB (+) biasa
O/
HR: 120x/men
RR: 28-30x/men
Suhu: 37,8
Kepala dan leher: CA-/- SI-/-, limfonodi ttb, mata cowong -/-
Pemeriksaan penunjang:
GDS 105mg/dL
A/
Konsul anak
Paracetamol 125 mg suppositoria jika suhu lebih dari sama dengan 39.5 C
S/ Pasien dibawa ambulans dalam keadaan sesak napas (+). Pasien saat itu sedang bekerja lalu tiba-
tiba merasa sesak, terjatuh, lalu tampak seperti kejang (+). Saat di IGD, pasien tampak sadar (+)
sesak napas (+) gelisah (+) dan kedua tangan kaku (+). Kelemahan anggota gerak (-/-), lateralisasi (-)
mual (-) muntah (-). Riw epilepsi (-) kejang (-)
KU: CM
HR: 72x/menit
Suhu: 36,8
Kepala dan Leher: Pupil isokor (-/-), CA (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi
Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas jantung
(-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat
GDS: 98
A/
Obs Sinkope
Histeria Konversi
P/
O2 3 lpm
Obat pulang:
Fasidol forte 3x1 tab
Alprazolam 0-0-0,5 mg
S/ Pasien datang dibawa orangtua karena keluhan anak tampak lemas dan mengantuk (+). Mulai tadi
pagi, anak demam (+) dengan suhu 38, sudah diberi paracetamol jam 09.00, muntah (+) 1x setelah
diberi ASI, makan minum kurang, anak tampak sesak (+). 3 HSMRS pasien sempat periksa karena
batuk pilek dan sudah diberi obat, batuk (+) pilek (+) saat ini masih namun berkurang. BAK (+)
terakhir jam 06.00 sedikit warna kuning, BAB (+) biasa
O/
HR: 130x/men
RR: 50x/men
Suhu: 37,8
Kepala dan leher: CA-/- SI-/-, limfonodi ttb, mata cowong -/-, air mata -/-
Pemeriksaan penunjang:
A/
Dehidrasi ringan-sedang
P/
Konsul anak
A)
S/ Pasien datang dengan keluhan jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Pasien sadar (+)
ingat kejadian (+), pusing (+), muntah (-), sesak (-). Pasien memakai helm (+). Pasien jatuh dari motor
dengan tangan kanan menyangga badan. Tampak luka gores dan luka robek di tangan dan kaki.
O/
KU: CM
TD 120/80 mmHg
HR 96x/men
RR 18x/men
Suhu 36,6
Thoraks: Jejas (-), SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-)
Status lokalis:
Look: luka robek kurang lebih 8 cm tak tampak tulang atau jaringan otot, tepi tidak rata, pada
antebrachii D, tampak luka gores pada genu dan pedis D, kotor (+), darah (+)
Px penunjang:
A/
VL antebrachii D
VE genu et pedis D
P/
Anestesi + Hecting
Rawat luka
Ciprofloxacin 2x500 mg
O/
HR 102x/men
RR 22x/men
Suhu 36,9
Status lokalis:
Look: luka gores pada antebrachii dan manus D, kotor (+), darah (+)
Px penunjang:
A/
VL frontalis
VE anterachii et manus D
P/
Anestesi + Hecting
Rawat luka
S/ Pasien datang keluhan luka dan bengkak akibat gigitan ular. Pasien mengatakan ular berwarna
cokelat (tidak yakin), saat sedang menebang pohon. Gigitan di tangan kiri, keluhan yang menyertai
yaitu kemeng disekitar gigitan, pusing (-) sesak (-) tanda envenomisasi (-).
O/
KU: CM
TD 130/80 mmHg
HR 90x/men
RR 20x/men
Suhu 36,9
SpO2 98%
Status lokalis: tampak bekas gigitan ular vulnus punctum (+) darah (+) bengkak (+) , nyeri tekan (+)
Setelah observasi 30 menit bengkak (+) bertambah menjadi 5 cm, nyeri tekan (+) tanda
envenomisasi (-)
A/ Gigitan ular
P/
Rawat luka
Inj SABU
Ciprofloxacin 2x500 mg
41. Kebidanan
42. Kejiwaan
43. Reaksi alergi/anafilaksis
44. Ikterus neonatorum
45. Hernia inguinal/skrotalis
46. Dislokasi persendian
47. Trauma kimia pada mata
48. Benda asing pada mata
49. Epistaksis
50. Benda asing di THT
51. Ruptur tendon
52. Luka bakar
53. TB
54. Hemoroid
55. Trauma bola mata
56. Tetanus
57. BPH
58. Batu saluran kemih
59. Trauma UTI
60. Hematuria
61. Intoksikasi atau keracunan
62. Henti jantung
63. GEA dengan dehidrasi
64. Sirosis hepatis
65. Fraktur facialis
66. SJS/TEN
67. Leptospirosis
68. Thyroid Storm