Anda di halaman 1dari 65

List Kasus:

1. Obs febris dengan trombositopenia (3)

A) Ny. RS, 32 thn, 160 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan demam hari ke 4, demam naik turun, sudah minum parasetamol
tetapi malam hari demam kembali. Pasien juga mengeluhkan pusing (+), badan terasa pegal (+), dan
muncul ruam merah ditangan dan kaki sejak kemarin malam, nyeri di belakang mata (+), mimisan (-),
gusi berdarah (-), mual (+), muntah (+) 2x, diare (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 116/68

HR: 97

RR: 20

T: 37,8 (sudah minum parasetamol jam 16.00)

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Hb 12,3 AE 4,31 AL 9,4 AT 88.000 Ur 42 Cr 0,7 Na 130,2 K 4,63 Cl 99,6 SGOT 124 SGPT 96

A/ Obs Febris H4 dengan trombositopenia

Obs vomitus

Hiponatremia

P/

Loading infus RL 500cc

Lanjut infus RL 2cc/kgbb/jam

Extra infus pamol 1gr

Inj. Pantoprazole 1A/24 jam

Inj. Ondansetron 1A/8jam k/p jika mual

Cetirizine tab 1x1

Curcuma tab 3x1

Sistenol tab 3x1


Cek AT & Hmt/12jam

MP tab 3x4mg

B) An. AR, 7 thn, 120 cm, 20 kg

S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan demam hari ke 3, demam naik turun, sudah
minum parasetamol tetapi malam hari demam kembali. Pasien mengeluhkan mual (+), muntah (+)
2x, diare (+) cair 3x, lendir (-) darah (-), nafsu makan menurun.

O/

KU: CM, cukup

BB:

HR: 102

RR: 24

T: 38,2 (sudah minum parasetamol jam 18.00)

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 split tak konstan

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) timpani supel

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Hb 13,3 AE 4,61 AL 11,4 AT 164.000 Cr 0,7 Na 131,4 K 4,23 Cl 102,3

Tubex +, Widal S. typhii H 1/160

A/ Obs Febris H3 dengan trombositopenia

DF dd typhoid fever

DCA tanpa dehidrasi

Hiponatremia

P/

Inf RL 30 cc/jam

Oralit 200 cc tiap diare

Inj Ceftriaxone 500 mg/12 jam

Zinc 1x20 mg

Lacto B 2x1 sachet

Paracetamol 240 mg/6-8 jam k/p

Diet rendah serat


2. Vertigo Perifer (3)

A) Ny. MI, 28 thn, 158 cm, 52 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak dua hari yang lalu, pusing terutama ketika
bangun dari tidur, terasa seperti gempa. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan muntah (+)
dua kali setiap kali pusing. Riw hipertensi (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 126/78

HR: 77

RR: 18

T: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Obs cephalgia ec susp vertigo perifer dd central

Obs vomitus

P/

Inj. Difenhidramin 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Inj. Ondansetron 1 amp

Obat pulang:

Flunarizin 5 mg 2x1 tab

Beta Histin 3x1 tab

Metoclopramide 3x1 tab

B) Tn. T, 48 thn, 168 cm, 72 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan pusing, kadang berputar kadang nyutnyut sejak kemarin, pusing
terutama ketika bangun dari tidur dan ketika melihat gadget atau laptop. Pasien juga mengeluhkan
hari ini mual (+) dan muntah (-). Riw hipertensi (+)
O/

KU: CM, cukup

TD: 156/78

HR: 72

RR: 20

T: 36,6

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Obs cephalgia ec susp vertigo perifer dd central

Dyspepsia

P/

Inj. Difenhidramin 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Obat pulang:

Flunarizin 5 mg 2x1 tab

Beta Histin 3x1 tab

Omeprazole 2x1 tab

3. Kolik Renal (3)

A) Tn. S, 42 thn, 170 cm, 68 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kiri bawah sejak dua hari yg lalu, nyeri perut
dirasakan hingga pinggang, pinggang terasa pegal. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan
muntah (-), nyeri saat buang air kecil (-), anyang-anyangan (+). Riw hipertensi (+)

O/

KU: CM, cukup

TD: 146/80

HR: 80
RR: 18

T: 36,5

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) LLQ, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/+)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Kolik renal ec susp ISK dd BSK

Dyspepsia

P/

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Obat pulang:

Hyoscine N 3x1 tab

Ketoprofen 3x1 tab

Omeprazole 2x1 tab

B) Ny. IR, 33 thn, 160 cm, 60 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak dua hari yg lalu, nyeri perut
dirasakan hingga pinggang, pinggang terasa pegal. Pasien juga mengeluhkan hari ini mual (+) dan
muntah (+) 1x, nyeri saat buang air kecil (+), anyang-anyangan (+). Riw hipertensi (-) Riw DM (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 116/68

HR: 78

RR: 20

T: 36,6

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung
Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) suprapubik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Kolik renal ec susp ISK dd BSK

Obs vomitus

P/

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Obat pulang:

Hyoscine N 3x1 tab

Asam Mefenamat 3x1 tab

4. Kolik abdomen (3)

A) Tn. MU, 46 thn, 160 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan mual (+) dan muntah (+) tiga kali hari ini. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak kemarin. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian tengah dan terasa panas.
Keluhan seperti diare, demam atau nyeri saat buat air kecil disangkal. Pasien mengatakan kemarin
sempat makan dipinggir jalan dan tidak cuci tangan. Riw hipertensi (-) Riw DM (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 136/70

HR: 74

RR: 20

T: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Kolik abdomen
Obs vomitus

P/

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Obat pulang:

Hyoscine N 3x1 tab

Meloxicam 2x1 tab

Omeprazole 2x1 tab

B) Nn. NM, 24 thn, 158 cm, 56 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan mual (+) dan muntah (-). Keluhan ini sudah dirasakan sejak
kemarin. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian tengah dan merasa begah. Keluhan seperti
diare, demam atau nyeri saat buat air kecil disangkal. Pasien mengatakan sering makan makanan
pedas dan minum kopi. Menikah (-), pasien tidak sedang haid, haid terakhir dua minggu yg lalu. Riw
hipertensi (-) Riw DM (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 106/65

HR: 72

RR: 18

T: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

A/ Kolik abdomen

P/

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

Obat pulang:
Hyoscine N 3x1 tab

Ulsidex 3x1 tab

Omeprazole 2x1 tab

5. Hipertensi Emergensi

A) Ny. M, 68 thn, 155 cm, 60 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas (+) dan pusing (+) sejak kemarin. Riwayat CKD (+) on
HD rutin dan riwayat HT (+) dalam pengobatan.

O/

KU: CM, cukup

TD: 215/101 mmHg

HR: 102x/menit

RR: 28x/menit

Suhu: 37,2

Kepala dan Leher: CA (+/+), SI (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran
batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, timpani, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

Lab: Hb 8,8, AL 10.7, Ur 123, Cr 7.6

A/

Hipertensi emergensi, CKD

P/

Konsul UPD

IVFD RL 18 tpm

O2 3 lpm

Inj Furosemide 2 amp

Drip Nicardipin sesuai algorithm

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

CaCO3 3x500 mg

Asam folat 3x400 mcg

B)
6. Penkes ec vaskular SNH (3)

A) Ny. S, 72 thn, 152 cm, 45 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba pelo dan tidak bisa berdiri/bangun sejak pukul 08.00,
mual (+), muntah (+) nyeri kepala (-). Riwayat HT (+) tidak terkontrol dan merokok (+) 10 tahun

O/

KU: E3V5M5, Sedang

TD: 191/133 mmHg

HR: 62x/menit

RR: 20x/menit

SpO2: 98 dengan NK 3 lpm

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)

Status neurologis:

Disartria (+), Lateralisasi (-), Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+),
Kekuatan otot 555/555

Pemeriksaan Penunjang:

Lab

Hb 11,4 AL 6,4 Ur 42 Cr 0,7 Na 137,2 K 4,71 Cl 98,6

Head CT-Scan: : infark gyrus temporalis superior sinistra, lacunar infark corona radiata sinistra

A/

Disartria susp SNH dd SH, Hipertensi stage II

P/

Konsul Saraf dan UPD

Inf NaCl 0,9% 20 tpm

Inj Citicolin 1 gr/12 jam

Inj Mecobalamin 1 amp/12 jam

Amlodipin 1x10 mg

Candesartan 1x16 mg
B) Tn. P, 68 thn, 165 cm, 78 kg

S/ Pasien datang dengan kelemahan anggota gerak kiri (tangan dan kaki) dan bibir perot, serta
merasa sesak napas (+). Dikatakan pernah mengalami riwayat sakit jantung bengkak dan DM (+),
rutin pengobatan

O/

KU: E3V4M6

TD: 155/82 mmHg

HR: 96x/menit

RR: 28-30x/menit

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 basal lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung dengan apeks ke lateral sinistra

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-), timpani

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, edema (-/+) nadi angkat kuat

Status neurologis:

Lateralisasi (+) D, Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+), Kekuatan otot
111/555

Pemeriksaan penunjang:

CT-Scan kepala non kontras: infark gyrus temporalis superior sinistra, lacunar infark corona radiata
sinistra, old lacunar infark globus pallidus sinistra, athrophy cerebri ringan, atherosklerosis
vertebralis bilateral

Ro Thoraks: bronchitis, cardiomegaly (+)

Lab: Hb 12,8 GDS 342

A/

Hemiparese D ec susp SNH dd SH

CHF

DM

P/

Konsul Saraf dan UPD

Inf NaCl 0,9% 20 tpm

Inj Citicolin 1 gr/12 jam

Inj Mecobalamin 1 amp/12 jam


Inj Furosemid 1 amp/8 jam

Inj Levofloxacin 750 mg/24 jam

Amlodipin 1x10 mg

Novorapid 10-10-10

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

7. Penkes ec vaskular SH

A) Tn. S, 82 thn, 60 kg, 165 cm

S/ Pasien datang keluhan penurunan kesadaran (+) sejak tadi subuh. Pasien ditemukan keluarga
dalam keadaan gelisah dan bingung lalu tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Riwayat HT (+) tidak
terkontrol dan tidak rutin minum obat. Di IGD, pasien muntah 2x dengan muntahan berwarna
cokelatan kemerahan.

O/

KU: GCS E1M1V1

TD: 192/104 mmHg

HR: 70x/menit

RR: 20x/menit

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

CT-Scan kepala non kontras: IVH, ICH

Lab: Hb 12,1 AL 13,3 Ureum 28, Creatinin 0,98

A/

Penkes ec susp SH dd SNH

Stress ulcer

HT stage II

P/

O2 3 lpm on NK

Infus NaCl 0,9% 16 tpm

Inj Manitol 125 cc/6 jam


Inj Asam Traneksamat 500 mg/8 jam

Valsartan 1x80 mg

Sucralfat syr 3x10 cc

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Pantoprazole 1 amp/12 jam

Inj Furosemid 1 amp/24 jam

Inj Citicolin 250 mg/24 jam

B) Tn. RT, 70 thn, 165 cm, 65 kg

S/ Pasien datang keluhan pingsan dan tidak sadarkan diri (+) tibat-tiba setelah makan. Di IGD, pasien
tampak bingung dan gelisah, mengatakan nyeri kepala (+), pasien muntah 2x berisi makanan.

O/

KU: GCS E3V4M

TD: 202/101 mmHg

HR: 68x/menit

RR: 22x/menit

Suhu: 36,6

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Status neurologis:

Lateralisasi (+) S, Refleks Patologis - -/- -, Refleks Fisiologi NN/NN, Sensibilitas (+), Kekuatan otot
555/111

Pemeriksaan penunjang:

CT-Scan kepala non kontras: ICH regio parietal

Lab: Hb 12,1 AL 13,3 Ureum 28, Creatinin 0,98

A/

Penkes ec susp SH dd SNH

HT stage II

P/

O2 3 lpm on NK

Infus NaCl 0,9% 16 tpm


Inj Manitol 125 cc/6 jam

Inj Asam Traneksamat 500 mg/8 jam

Valsartan 1x80 mg

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Pantoprazole 1 amp/12 jam

Inj Furosemid 1 amp/24 jam

Inj Citicolin 250 mg/24 jam

8. Penkes ec metabolik

A) Tn. YS, 56 thn, 165 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+), sesak napas (+), cenderung mengantuk terus. Pasien
terdiagnosis diabetes sejak agustus 2019 namun sudah tiga hari tidak minum obat rutin karena mual
(+) muntah (+) setiap makan dan nafsu makan menurun. Obat rutin: Metformin 3x500 mg

O/

Ku: E3V4M4, Lemah

TD : 97/57 mmHg

HR : 107x/menit, reguler

RR: 24-26x/menit ,SpO2 98% Room Air

Suhu : 36.5

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

GDS 654

AGD:

Asidosis metabolik terkompensasi sebagian

Hb 15,3 AL 17,0 AT 315 Ur 30.0 Cr 0.53 Na 130.9 K 3.51 Cl 100.7

A/

Hiperglikemia pada DM

Susp KAD dd HHS

P/

Konsul UPD
Loading NaCl 1 fl + Novorapid 10 IU --> Evaluasi GDS 1 jam

Inj Ceftriaxone 1gr/12jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Tomit 1 amp/12jam

B) Ny. M, 58 thn, 150 cm, 40 kg

S/ Pasien datang dengan gelisah (+), lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja
namun hanya sedikit. Pasien memiliki riwayat DM dengan obat rutin insulin 3x10 unit dan riwayat
stroke tahun 2017.

O/

Ku: E3V3M4, Lemah

TD : 87/50 mmHg

HR : 112x/menit, irreguler

RR: 28-30x/menit ,SpO2 96% dengan O2 NK 3 lpm

Suhu : 37,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

GDS 912

AGD:

Asidosis metabolik terkompensasi sebagian

Hb 10,3 AL 16,2 AT 234 Ur 65 Cr 1,34 Na 133.2 K 3.61 Cl 102.1

A/

Hiperglikemia pada DM

Susp KAD dd HHS

Anemia

AKI dd acute on CKD

P/

Konsul UPD

Loading NaCl 1 fl + Novorapid 10 IU --> Evaluasi GDS 1 jam

O2 NK 3 lpm
Inj Ceftriaxone 1gr/12jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Tomit 1 amp/12jam

Asam Folat 3x1 tab

CaCO3 3x1

Sistenol k/p

9. Shock cardiogenic

A) PPCM

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas (+) sejak kemaren malam, mual (+), muntah (+)
demam (-), nyeri dada (-). Ini merupakan periode pertama sesak napas. Riw asma (-). Pasien post
partus spontan 5 hari yll. Riw. HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-), PEB (-)

O/

TD : 121/107

N : 150x/menit

RR: 40x/menit ,SpO2 datang 99% on NRM 13 lpm

T : 36.7

Kepala dan Leher : CA -/-, SI -/-, JVP tdk meningkat

Thoraks: S1S2 reguler, S3 gallop (-), sdv +/+, rbb +/+ setengah lapang paru

Abddomen : supel, NT (-), BU (-), ascites (-)

Ektremitas : edema -/-, akral dingin, wpk < 2”, nadi lemah

Pemeriksaan penunjang:

EKG: Sinus takikardi

Ro thorax : cardiomegaly, edem pulmo

A/

Dyspneu ec EPA

ARF dd CKD

Post partum H5 P1A0

Susp PPCM
P/

IVFD RL 500 cepat, 350 pelan

IVFD NaCl

O2 NRM 13 lpm

Digoxin 1/2 tab (11.15)

Inj. Furosemid 2A (12.15)

Terapi di IGD:

ISDN 5 mg SL

Morfin 2 mg, os sesak gelisah

Konsul kardio:

Drip lasix 5 mg/jam

Isdn 3x5 mg

AGD

B)

10. Shock septic

A) Ny. RE, 60 thn, 155 cm, 50 kg

S/ Pasien datang dengan lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja namun
hanya sedikit, mual (+), muntah (-), lidah terasa pahit (+) Pasien memiliki riwayat stroke sejak tahun
2019 namun tidak rutin kontrol dan minum obat

O/

Ku: E3V4M5, Lemah

TD : 84/46 mmHg

HR : 102x/menit, irreguler

RR: 22x/menit ,SpO2 97% dengan O2 NK 3 lpm

Suhu : 37,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

GDS 99
Hb 10,2 AL 19,8 AT 186 Ur 45 Cr 0,46 Na 135.2 K 3.73 Cl 103.4

A/

Anorexia geriatri

Hipotensi ec susp syok sepsis

Riwayat Stroke

P/

Konsul UPD

O2 NK 3 lpm

Infus 2 jalur

Loading 250cc  paru aman teruskan loading 500cc  jika tidak respon masuk Vascon sesuai
algoritma

Infus D5 20tpm

Paracetamol 500 mg/6-8jam

Inj Ceftriaxone 1gr/12jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Tomit 1 amp/12jam

B) Ny. S, 59 thn, 152 cm, 45 kg

S/ Pasien datang dengan lemas (+) sudah tidak makan selama tiga hari, hanya minum saja namun
hanya sedikit, mual (+), muntah (-), lidah terasa pahit (+) Pasien memiliki riwayat stroke sejak tahun
2019 namun tidak rutin kontrol dan minum obat

O/

Ku: E3V4M5, Lemah

TD : 84/46 mmHg

HR : 102x/menit, irreguler

RR: 22x/menit ,SpO2 97% dengan O2 NK 3 lpm

Suhu : 37,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

GDS 99
Hb 10,2 AL 19,8 AT 186 Ur 45 Cr 0,46 Na 135.2 K 3.73 Cl 103.4

A/

Anorexia geriatri

Hipotensi ec susp syok sepsis

Riwayat Stroke

P/

Konsul UPD

O2 NK 3 lpm

Infus 2 jalur

Loading 250cc  paru aman teruskan loading 500cc  jika tidak respon masuk Vascon sesuai
algoritma

Infus D5 20tpm

Paracetamol 500 mg/6-8jam

Inj Ceftriaxone 1gr/12jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Tomit 1 amp/12jam

11. Asma dalam serangan (Anak dan dewasa) (4, 2 anak 2 dewasa)

A) Tn. K, 45 thn, 160 cm, 60 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak dua hari yang lalu, sesak dirasakan terutama saat
malam hari atau pagi hari, kadang terdengar suara ngik-ngik. Pasien memiliki riwayat asma (+)
dengan obat rutin salbutamol yang diminum ketika kambuh. Dalam satu bulan, ini kali kedua pasien
kambuh yang tidak membaik setelah minum obat. Hari ini sudah minum salbutamol belum
membaik.

O/

Ku: CM, cukup

TD : 144/76 mmHg

HR : 92x/menit, reguler

RR: 28x/menit ,SpO2 96%

Suhu : 37,1

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)


Ekstremitas: akral hangat (-/-), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

A/

Asma bronkiale dalam serangan

P/

O2 NK 3 lpm

Nebu ventolin-flixotide 1x

Obat pulang:

Salbutamol 3x4 mg

MP 3x4 mg

Cetirizine 1x1 tab

B) Ny. ET, 40 thn, 155 cm, 50 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi subuh, terdengar suara ngik-ngik, dan lebih
nyaman dengan posisi duduk. Pasien memiliki riwayat asma (+) dengan obat rutin symbicort. Dalam
satu bulan, ini kali ketiga pasien kambuh. Keluhan lain yang menyertai yaitu batuk berdahak (+). Riw
HT (+) DM (-)

O/

KU: CM,tampak sesak, terdengar mengi

TD : 156/86 mmHg

HR : 92x/menit, reguler

RR: 30x/menit ,SpO2 95%

Suhu : 37,4

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (-/-), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

A/

Asma bronkiale dalam serangan

P/

O2 NK 3 lpm

Nebu ventolin-flixotide 2x

Inj MP 62,5 mg
Obat pulang:

Salbutamol 3x4 mg

MP 3x8 mg

NACE 3x1 tab

Cetirizine 1x1 tab

C) An. FRI, 12 thn, 40 kg, 140 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi malam jam 02.00, terdengar suara ngik-ngik,
dan lebih nyaman dengan posisi duduk. Pasien memiliki riwayat asma (+) dengan obat rutin. Dalam
satu bulan, ini kali pertama pasien kambuh. Keluhan lain yang menyertai yaitu batuk berdahak (+),
demam disangkal. Makan minum baik, BAK (+) BAB (+)

O/

KU: CM,tampak sesak, terdengar mengi

HR : 112x/menit, reguler

RR: 35x/menit ,SpO2 96%

Suhu : 37,2

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), napas cuping hidung (-/-), limfonodi ttb

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, bising (-)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (-/-), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

A/

Asma bronkiale dalam serangan

P/

O2 NK 3 lpm

Nebu combivent 1x

Obat pulang:

Salbutamol 3x2 mg

MP 3X4 mg

Cetirizine 1x1 tab

12. CHF (3)

A) Tn. S, 48 thn, 165 cm, 70 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak dua hari yang lalu, sesak dirasakan terutama saat
beraktifitas berat seperti kerja di sawah dan memberat malam hari. OP (+) DD (+) PND (+). Pasien
mengatakan dulu pernah periksa dan dikatakan jantung bengkak, sempat minum onat rutin selama 3
bulan namun karena dirasa sudah membaik maka tidak kontrol selama 2 bulan. Riw HT(+) tidak rutin
minum obat, DM (-).

O/

KU: CM, cukup

TD : 164/97 mmHg

HR : 72x/menit, reguler

RR: 28x/menit ,SpO2 98%

Suhu : 37,2

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)

A/

Obs dyspneu ec CHF CF II

P/

O2 NK 3 lpm

ISDN 1 tab SL

Inj Furosemide 2 amp

Obat pulang:

Furosemide 1-2x40 mg

Amlodipin 1x10 mg

B) Tn. MS, 52 thn, 160 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak seminggu, sesak dirasakan terutama saat
beraktifitas berat seperti kerja di sawah dan memberat malam hari, namun beberapa hari ini sesak
dirasakan walaupun hanya aktifitas ringan. OP (+) DD (+) PND (-). Riw HT(+) rutin minum obat
(captopril 3x1 tab), DM (-).

O/

KU: CM, cukup

TD : 144/76 mmHg

HR : 84x/menit, reguler

RR: 28x/menit ,SpO2 98%

Suhu : 36,6
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (-/-)

A/

Obs dyspneu ec CHF CF II

HT stage II

P/

O2 NK 3 lpm

ISDN 1 tab SL

Inj Furosemide 2 amp

Obat pulang:

Furosemide 1-2x40 mg

Captopril 3x1 tab

C) Ny. S, 52 thn, 160 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+) saat melakukan aktivitas, menggeh-menggeh dan sesak
(+) DD (+) PND (+) keringat dingin (+) mual (-) nyeri ulu hati (+) muntah (-). Riwayat MR Severe ec
MVP, CHF ec IHD, HHD, VHD, on PPM dengan obat rutin ramipril, furosemide, miniaspi, bisoprolol

O/

KU: CM, sedang

TD 97/56 mmHg

HR 63x/men

RR 28x/men, SpO2 97%

Suhu: 36,7

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)

Pemeriksaan penunjang:

EKG: HR 70x/men, LVH


Ro Thoraks: Cardiomegaly dengan edem pulmo, bronchitis, terpasang pace maker di hemithorax
sinisitra

Lab

Hb 12,7 Al 5,4 SGOT 41 SGPT 33 Ur 39 Cr 0,9 Na 137,7 K 3,61 Cl 108,5

A/CHF ec VHD, IHD

MR severe ec MVP

on PPM

Bronchitis

P/

Konsul Jantung dan raber UPD

Inf RL 10 tpm

Inj Furosemide 1 amp/12 jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Ceftriaxone 1 amp/12 jam

Concor 1x1,25 mg

CPG 1x75 mg

Spironolocaton 0-12,5-0

Sucralfat syr 3x1 cth

Ramipril 1x1,25 mg

13. Appendicitis

A) Tn. AT, 28 thn, 170 cm, 68 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan sejak satu minggu yang lalu. Disertai mual
(+) muntah (+), demam (+) sejak satu minggu yang lalu. BAK dirasakan panas dan anyang-anyangan,
BAB dalam batas normal

O/

KU: CM, Sedang

TD 113/78

HR 117x/men

RR 20x/men, SpO2 98%

Suhu 37,8
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)

Abdomen: BU (+) NT (+) RLQ, rebound tenderness (+) psoas sign (-), rovsing sign (-) obaturator sign
(-)

Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 dtk, edem (-/-)

Px penunjang:

Hb 12,5 AL 18,4 Neutrofil 82,4

Alvarado score: 7

A/ Appendicitis

P/

USG Abdomen

Pro appendektomi s/d laparotomi

IVFD NaCl 0,9% 20 tpm

O2 NK 3 lpm

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ranitidin 1 amp/12 jam

Inj Ketorolac 1 amp/8 jam

B)

A) Ny. RW, 54 thn, 150 cm, 48 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) seluruh lapang perut, mual (+), muntah (+) 2x, dan
demam (+) sejak kemarin. Pasien mengeluhkan awalnya nyeri perut di bagian tengah (+), pasien
memiliki riw gastritis sehingga diberi obat maag. Keluhan masih hilang timbul setelah minum obat
dan dirasakan memberat. Pasien masih bisa flatus, BAB terakhir pagi tanpa darah atau lendir.

O/

KU: CM, Sedang

TD 150/90

HR 89x/men

RR 20x/men, SpO2 99%

Suhu 37,9
Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (+)

Abdomen: BU (+) NT (+) seluruh lapang abdomen, rebound tenderness (+) psoas sign (-), rovsing sign
(-) obaturator sign (-), defans muscular (-)

Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 dtk, edem (-/-)

Px penunjang:

Hb 11,4 AL 24,2 Neutrofil 82,4

Alvarado score: 7

A/ Susp peritonitis dd appendicitis

P/

USG Abdomen

Pro laparotomi

IVFD NaCl 0,9% 20 tpm

O2 NK 3 lpm

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ranitidin 1 amp/12 jam

Inj Ketorolac 1 amp/8 jam

14. TBI (3)

A) Ny. A, 24 thn, 158 cm, 52 kg

S/ Pasien datang post KLL, penumpang mobil truk terbuka, kepala jatuh mengenai aspal, pusing (+)
mual (+) sadar saat di IGD (+), dikatakan sempat kejang 1x, tidak ingat kejadian (+).

O/

KU: CM, Cukup

TD 125/65

HR 98x/men

RR 20x/men,SpO2 98 on NK 3 lpm

Suhu 36,6

Kepala: upil isokor +/+, RC (+/+), jejas (-), otorrhea (-/-), rhinorrhea (-/-)

Thoraks: SDV (+/+) RBB (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-) jejas (-)

Abdomen: BU (+) NT (-) jejas (-) timpani supel


Ekstremitas: akral hangat, WPK >2 dtk, multiple VE di tangan kanan dan kiri

Pemeriksaan penunjang:

Head CT Scan: edema cerebri

A/ TBI

P/

Konsul Saraf

Inf NaCl 0,9% 18 tpm

Inj Keto 1 amp

Inj Ranitidin 1 amp

Inj Ondansetron 1 amp

Inj Citicolin 500 gr

B) Tn. TL, 28 thn, 165 cm, 65 kg

S/ Pasien datang post jatuh dari sepeda, kepala terkena aspal, pusing (+) mual (+) muntah (+) dua
kali di IGD, dan bingung/sempat tidak ingat kejadian (+)

O/

KU: E3V4M6, Cukup

TD 137/69 mmHg

HR 98x/men

RR 22x/men , SpO2 98 on NK 3 lpm

Suhu 36,6

Kepala: pupil isokor +/+, RC (+/+) hematoma parietal D ukuran 5x4 cm

Thoraks: SDV (+/+) RBB (-/-) Rh (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: BU (+) NT (-) timpani supel

Ekstremitas akral hangat, WPK >2 dtk

Pemeriksaan penunjang:

Head CT Scan: fraktur linear temporalis dextra, edema cerebri


A/ TBI

P/

Konsul saraf

Inf RL 20 tpm

O2 3 lpm

Inj Keto 1 amp

Inj Ranitidin 1 amp

Inj Citicolin 500 gr

Inj Ondansetron 1 amp

Inj As tranexamat 250 gr

Manitol 4x125 cc tap off

C)

Ny. MK, 51 thn, 160 CM, 70 kg

S/ SMRS, pasien datang dengan dibawa ambulanS post KLL kecelakaan tunggal, pasien pengendara
motor, pasien tidak sadarkan diri (+) terdapat darah keluar dari hidung dan telinga (+), muntah (+) 1x
di IGD

O/

KU: E2V2M4

TD 105/66

HR 86x/men

RR 24x/men

Spo2 90-96% dengan NRM 10 lpm

Suhu 36,9

Kepala dan Leher: CA -/-, SI -/-, pupil isokor +/+, refleks pupil +/+, otorrhea (+), rhinorrhea (+), jejas di
mentum uk 3x4 cm

Thoraks: Jejas (-), SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler

Abdomen: Jejas (-), BU (+) NT (-), timpani, supel

Ekstremitas: akral hangat (+), WPK<2 dtk, Multiple VE Manus D et Knee S

Px penunjang:
Head CT-Scan: edema cerebri, subarachnoid hemorrhage (fischer grade 2), epidural hematom
subtemporalis sinistra (minimal), hematoma intra sinus maxillaris dextra, ethmoidalis dextra,
sphenoidalis, extracranial hematom frontomaxillazygoma dextra, fraktur maxilla dextra, sphenoidalis
aspek dextra, proc zygomaticus temporalis dextra

A/ TBI

P/

Konsul saraf  Rujuk RS Bethesda

IVFD NaCl 0,9% 20 tpm

O2 NRM 10 lpm

Inj Ceftriaxone 1 gr

Inj Asam traneksamat 500 mg

Inj Citicolin 500 mg

Inj Manitol 250 cc

Inj Ketorolac 1 amp

Inj Ranitidin 1 amp

15. Closed fraktur (4)

A) Tn. SW, 49 thn, 70 kg, 170 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Pasien
menggunakan helm saat berkendara. Pasien tidak ingat kejadian. Terdapat beberapa luka di tubuh
pasien. Nyeri pada bahu kanan. Pusing (-), mual (-), muntah (-) nyeri dada (-), nyeri perut (-), sesak
napas (-)

O/

KU: GCS E4V5M, cukup

TD: 145/90 mmHg

HR: 98x/menit

RR: 20x/menit

Suhu: 36,6

Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-), multiple VE, dan VL pada labium
superior

Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, tampak deformitas pada bahu
dekstra (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)

Pemeriksaan penunjang:

Ro Shoulder: Fraktur komplit clavicula dekstra

Lab: Hb 14,4 AL 9,8

A/ Shoulder pain ec closed fr clavicula, multiple VE, VL regio labium superior

P/

Konsul Ortopedi

Inf RL 20 tpm

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Pemasangan arm sling

Rawat luka

B) Ny. AB, 29 thn, 160 cm, 52 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri lengan atas kanan karena jatuh dari motor 2 hari yg lalu. Luka
(-) jejas (-) bengkak (+) dan nyeri (+) saat ditekan dan digerakkan.

O/

KU: CM, sedang

TD 150/90 mmHg

HR 72x//men

RR 20x/men, Spo2 99%

Suhu 36,7

Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-) jejas (-)

Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada brachii D (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)

Px penunjang:

Ro Shoulder Joint: Fraktur komplit tuberculum mayus humerus


Lab

Hb 15,3 AL 8,8 Ur 28 Cr 0,9

A/Fraktur komplit proksimal humerus dekstra

P/

Konsul ortopedi

Pro ORIF

Inf RL 20 tpm

Inj Cefazolin 1 gr/12 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

C) An. CD, 12 thn, 140 cm, 40 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri. Pasien post terjatuh dari
sepeda dengan posisi tangan kiri menyangga badan. Luka (-) jejas (-) bengkak (+) dan nyeri (+) saat
ditekan dan digerakkan.

O/

KU: CM, sedang

HR 92x//men

RR 18x/men, Spo2 99%

Suhu 36,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-)

Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler

Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada wrist S (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)

Pemeriksaan penunjang:

Ro Wrist Joint: Kesan fraktur komplit radius distal S, aposisi alignment kurang

Lab: Hb 15,7 AL 10,6

P/

Konsul ortopedi

Pro ORIF
Inf RL 20 tpm

Inj Ceftraixone 500 gr/12 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

D) An. AR, 10 thn, 140 cm, 40 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri. Pasien post terpeleset dari
tangga ketinggian 50 cm dengan posisi tangan kanan menyangga badan. Luka (-) jejas (-) bengkak (+)
dan nyeri (+) saat ditekan dan digerakkan.

O/

KU: CM, sedang

HR 102x//men

RR 24x/men, Spo2 99%

Suhu 36,8

Kepala dan Leher: pupil isokor, RC (+/+), konjungtiva anemis (-/-)

Thoraks: jejas (-), SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler

Abdomen: jejas (-), bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, luka (-) jejas (-) tampak deformitas
pada wrist D (+) nyeri saat digerakkan (+) ROM terbatas (+)

Pemeriksaan penunjang:

Ro Wrist Joint: Kesan fraktur colles D alignment cukup

P/

Konsul ortopedi  Pro ORIF  Pasien menolak OP

Pasang GIPS

Arm sling

Paracetamol syr lag 3 x C 1

Amoxicillin syr lag 3 x C 1

16. Open fraktur (2)

A) Tn. HM, 45 thn, 165 cm, 60 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan terkena besi kunci truk saat mengganti ban dan mengenai bagian
kaki kiri. Luka (+) nyeri saat digerakkan (+)

O/
KU: Sedang, CM

TD 143/87

HR 90x/men

RR 20x/men

Suhu 36,8

Kepala: CA -/-, SI -/-, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Rh (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler

Abdomen: BU (+) NT (-) timpani supel

Ekstremitas: akral hangat (+) WPK <2 dtk, terdapat VL uk 1x5 cm disela-sela digiti 3 dan 4, NT (+)
tampak deformitas digiti 3 dan 4 (+) tampak tulang (+) ROM terbatas

Px penunjang:

Ro Pedis S: Fraktur komplit digiti 3 dan 4 phalang distal D, aligment dan aposisi jelek

Hb 12,8 AL 9,9

A/ Open fraktur digiti 3 dan 4 phalang distal D

P/ Konsul orthopedi

Pro ORIF dan debridement

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ketorolac 1 amp/12 jam

Inj ATS

B) Tn. DT, 20 thn, 160 cm, 70 kg

S/ Pasien datang dengan post KLL mengendarai motor dan menabrak trotoar. Kaki kanan nyeri dan
tidak bisa digerakkan. Kepala terbentur (-) menggunakan helm (+), mual (-) muntah (-), pasien
sempat pingsan <5 menit dan tidak ingat kejadian

O/

KU: CM

TD: 119/66

HR: 74

RR: 22

Suhu: 37,2
Kepala: CA -/-, SI -/-, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Rh (-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler

Abdomen: BU (+) NT (-) timpani supel

Ekstremitas: akral hangat (+) WPK <2 dtk

Status lokalis:

Femur D open fraktur komplit, krepitasi (+) VL uk 3x10 cm

Cruris D twisted kearah medial (+)

Pemeriksaan penunjang:

Hb 14,1 AL 11,3 Ur 18 Cr 0,75

Rontgen:

Pulmo dbn, besar cor normal

Fraktur komplit corpus femur D, alignment buruk, displaced

Fraktur komplit corpus tibia D, alignment buruk

A/

Open fraktur femur D gr IIIA

Closed fracture tibia D

P/

Konsul ortopedi

Fiksasi dengan bidai

Inj cefazolin 2gr  program 1 gr/12 jam

Inj gentamicin 80mg  program 80mg /12 jam

Ketorolac 30mg/8 jam

Inj transamin 3x1 amp

Rencana ORIF et debridement

17. Retensi urin (3)

A) Tn. SD, 44 tahun, 65 kg, 170 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan sulit BAK sejak tadi pagi. Sangat BAK terasa myeri (+) dan hanya
keluar sedikit sekali. Sudah sempat berobat dan dicoba pasang kateter namun gagal. Pasien
mengaku sempat ada riwayat kencing nanah kurang lebih 3 bulan SMRS.
O/

KU: CM, Sedang

TD: 130/80 mmHg

HR: 78x/menit

RR: 18x/menit

SpO2: 98%

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) suprapubik dan distensi (+)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

RT: tampak benjolan di luar anus hingga bagian dalam anus, tonus baik, mucosa licin, STLD (+)

Pemeriksaan Penunjang:

Lab

Hb 16.0 AL 19.9 Ur 22 Cr 1.0 GDS 108 Na 138.6 K 3.96 Cl 105.2

A/

Retensi urin ec susp striktur uretra

P/

Pemasangan kateter  jika sudah dicoba gagal  Pungsi Suprapubik

Pro uretrografi

Inf RL 16 tpm

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ketorolac 1 amp/8 jam

B)

18. UAP

A) Tn. R, 56 thn, 160 cm, 75 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri dada dibagian tengah dan sebelah kiri, terasa tidak nyaman
dan seperti ditusuk-tusuk (VAS 8) sejak dirumah mulai pukul 17.30, nyeri terus menerus >20 menit.
Pukul 19.00 nyeri dada berkurang menjadi VAS 4 setelah minum ISDN 5 mg, keringat dingin (+). Nyeri
tidak menjalar ke leher (-), lengan kiri (-), punggung (-), sesak (-), mual (-), muntah (-). Riwayat CAD
IVD-post PCI I DES di LAD, APS, TMT, PM II. Post katerisasi + standby PCI di RS Panti Rapih tanggal
08/08/19. Riwayat DM dalam pengobatan.

O/

KU: CM, Sedang

TD: 139/85 mmHg

HR: 68x/menit

RR: 22x/menit

SpO2: 98 dengan NK 3 lpm

Suhu: 37,1

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)

Pemeriksaan Penunjang:

EKG: T inversi lead II, III

Lab

Hb 11,3 AE 4,64 Ur 76 Cr 0,8 Na 129,4 K 4,63 Cl 96,6 Trop I <0,5

A/ UAP, DM on insulin, CAD 1 VD-post PCI

P/

Konsul kardio

Inf RL 18 tpm

O2 3 lpm on NK

IGD:

Aspilet 4 tab

CPG 4 tab

ISDN 1 tab

Bangsal:

Aspilet 1x80 mg

CPG 1x75 mg
Atorvastatin 1x40 mg

Concor 1x2,5 mg

Ramipril 1x5 mg

Drip Nitrat dosis titrasi mulai 5 mg/jam bila chest pain

Arixtra 1x2,5 mg bila CCT>30

Kapsul Garam 3x500 mg

Novorapid 3x15 unit SC

Inj Prosogan 1 amp/24 jam

Sucralfat syr 3x1 cth

EKG evaluasi per 24 jam

B)

19. NSTEMI

A) Tn. D, 41 thn, 65 kg, 165 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan gelisah karena merasa sesak dan tidak bisa tidur semalaman.
Pasien memiliki riwayat CHF dengan pengobatan rutin namun sesak tidak berkurang setelah minum
obat, dada terasa ampeng (+) dengan VAS 4-5. Keluhan lain yang menyertai yaitu berdebar-debar (+)
dan keringat dingin (+). Riwayat DM (+)

O/

KU: CM, tampak sesak

TD: 143/81 mmHg

HR: 105x/menit

RR: 18x/menit

Suhu: 37,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung dengan apeks ke lateral sinistra

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, terdapat ulkus pada ankle dekstra

Pemeriksaan penunjang:

Lab Hb 11, Hct 31, AL 13.9, Ureum 124, Creatinin 3.1 GDS 182

Ro thoraks cardiomegaly dan edema pulmo


EKG ST depresi V3-V6

Troponin I 526,90

A/

NSTEMI Anterolateral

CHF

DM dengan ulkus ankle D

P/

Konsul kardio

Inf RL 18 tpm

O2 3 lpm on NK

IGD:

Aspilet 4 tab

CPG 4 tab

ISDN 1 tab

Bangsal:

Aspilet 1x80 mg

Clopidogrel 1x75 mg

Atorvastatin 1x40 mg

Drip bolus UFH 3000 unit, dilanjutkan drip 600 unit/jam

Levofloxacin 500 mg/24 jam

Furosemide 1 amp/8 jam

Esomeprazole 1 amp/24 jam

Candesartan 1x16 mg

Novorapid 10-10-10

B)

20. STEMI

A) Tn. AS, 41 tahun, 65 kg, 168 cm

STEMI

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri dada (+) sejak 30 menit yang lalu, dengan VAS 9. Nyeri
menjalar ke lengan kiri (+) dan tembus ke bagian belakang (+), keringta dingin (-), mual (-), muntah
(-), berdebar-debar (-), dan sesak napas (-). Riwayat diberikan ISDN di klinik namun tidak membaik.
Riwayat HT (-), DM (-), dan stroke (-).
O/

KU: CM, Sedang

TD: 125/82 mmHg

HR: 66x/menit

RR: 20x/menit

SpO2: 98 dengan NK 3 lpm

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)

Pemeriksaan Penunjang:

EKG: STEMI lead II, III, aVF

Lab

Hb 13,6 AL 5,4 Ur 40 Cr 0,7 Na 134,4 K 4,71 Cl 98,6

A/ STEMI Inferior

P/

Konsul kardio

Inf RL 18 tpm

O2 3 lpm on NK

IGD:

Aspilet 4 tab

CPG 4 tab

ISDN 1 tab

Bangsal:

Aspilet 1x80 mg

CPG 1x75 mg

Atorvastatin 1x40 mg

Nitrokaf 2x1 tab

Concor 1x2,5 mg
Ramipril 1x5 mg

Drip Nitrat dosis titrasi mulai 5 mg/jam bila chest pain

Arixtra 1x2,5 mg bila CCT>30

EKG evaluasi per 24 jam

B) Tn. W, 61 thn, 160 cm, 65 kg

S/ Pasien datang dengan leuhan nyeri dada terasa ampeg sejak jam 15.00 tgl 10/07/20, nyeri terasa
seperti ditindih, penjalaran (+) ke pundak dan lengan kiri, durasi 20 menit, tdk membaik dengan
istirahat. Saat ini nyeri masih terasa, VAS saat ini 8/9. Keluhan lain, pasien merasa sesak sejak 1
minggu . Riw merokok (+) HT (-) DM (-) stroke (-) Riw pasang ring tahun 2009, kontrol rutin 3 tahun,
setelah itu tidak ada obat rutin dan tidak kontrol hanya minum minyak ikan.

O/

KU: CM, Cukup

TD: 100/76

HR: 106/menit

RR: 35-40x/menit, SpO2 97% O2 NK 3 lpm

Suhu: 36.7

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)

EKG: ST elevasi II, III, avF, HR 100-105x/men,

GDS: 124

Terapi di IGD:

ISDN 1 tab

Aspilet 4 tab

CPG 4 tab

Inj Furosemide 2 amp

21. Aritmia

A)
Tn. UA, 31 thn, 68 kg, 172 cm

SVT

Tatalaksana yang sudah diberikan:

- Digoxin ½ amp (IGD)


- Drip Amiodaron dalam 50 cc NaCl 0,9%  10 cc/jam
- Setelah drip selesai  Amiodaron 1x200 mg

S/ Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar. Berdebar muncul saat sedang tiduran. Keluhan
lain yang menyertai yaitu nyeri dari dada yang menjalar sampai ke punggung. Keluhan ini sudah
dirasakan dua kali sejak kemarin.

O/

KU: CM

TD: 106/78 mmHg

HR: 166x/menit

RR: 20x/menit

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), eksoftalmus (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran
batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

EKG : SVT

Ro Thoraks: tidak ada gambaran lesi di paru, cardiomegaly (-)

B)

22. Hipoglikemia pada DM

A) Ny. M, 51 thn, 60 kg, 155 cm

S/ Pasien mengeluhkan lemas (+) sejak pagi, riwayat BAB merah kehitaman sejak 2 hari yll, sekarang
sudah tidak. Riwayat DM sejak 4 bulan yll rutin injeksi insulin 3 x 6 U. Tadi pagi pasien mual dan
muntah 2 kali. Tidak bisa BAK sejak 10 hari yll dan dipasang kateter.

O/

KU: GCS 15, tampak lemas dan lemah

TD 90/50 mmHg

HR 120 x/men
RR 20 x/men Spo2 98%

Suhu 36.4 C

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/3 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) ascites (+)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat, pitting edem bilateral (-/-)

Px penunjang:

GDS jam 18.00 : 48

Lab

Hb 8.9 AL 7.1 AT 566 Na 132.6 K 2.94 Cl 108.2

A/ Hipoglikemia pada DM

Hipokalemia

CHF

P/ Terapi yg diberikan

Cek GDS perenam jam, jika <100 bolus D40% 2 flash

Koreksi hipokalemia: D40 2 flash + insulin 10 U bolus

Sistenol k/p

Inj. Lasix 1 A/12 jam

Inj. Prosogan 1 A/24 jam

Inj. Ondansentron k/p

B)

Hipoglikemia pada anak

By. Ny. T, 3 hari, 2,005 kg, 46 cm

S/ Pasien dibawa orangtua karena keluhan lemas (+) malas menetek (+) dan lebih sering tidur. Pasien
periksa ke bidan dan dikatakan BB nya turun menjadi 1,9 kg. Seharian ini hanya menetek dua kali
dengan durasi 5 menit serta ASI dua sendok makan

O/

KU: tampak lemas dan mengantuk


HR 150 x/men

RR 40 x/men Spo2 90%

Suhu 36.4 C

BBL: 2500 gr, PBL: 46 cm

BB skrg: 2005 gr

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), tidak ada pembesaran limfonodi, mata
cowong (-/-)

Thoraks: SDV (+/+), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 split tak konstan, retraksi dinding dada (-)

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) timpani, supel, turgor baik

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Px penunjang:

GDS: 18

A/ Hipoglikemia pada anak

EOS

Problem feeding

P/

Bolus D10% 2cc/BBL

Inf D10% 80 CC/BBL/24 jam

Inkubator

Cek DGS

Pasang OGT untuk ASI perah 2-5 cc per jam

23. PPOK

A) Tn. P, 56 thn, 62 kg, 156 cm

S/ Pasien datang dengan kehan merasa sesak napas (+) sejak pagi hari, dan gelisah (+). Keluhan yang
menyertai merasa demam (+) dan batuk berdahak (+), pilek dan nyeri tenggorok disangkal. Riwayat
DM (+), CHF (+), asma (-), merokok (+) 10 tahun.

O/

KU: CM, tampak sesak


TD: 150/80 mmHg, SpO2 95%

HR: 102x/menit

RR: 30-34x/menit

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: CA (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+), Wheezing (+/+) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas
jantung apeks ke lateral sinistra

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (+)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

A/

Obs Dyspnea ec PPOK eksaserbasi akut

DM

CHF

P/

Nebulizer combivent+pulmicort 2x

Inj Furosemid 2 amp

O2 NK 3 lpm

Obat pulang:

Salbutamol 3x1 tab

MP 3x1 tab

NACE 3x1 tab

Cefadroxil 2x500 mg selama 5 hari

B)

24. Shock hemorrhagic

A) Ny. FS, 28 thn, 70 kg, 160 cm

S/ Pasien rujukan dari puskesmas karena perdarahan post partum. P1A0 post partus spontan, 2 jam
setelah post partus pasien mengeluhkan nyeri saat buang air kecil dan keluar darah prongkol,
setelah dilakukan pemeriksaan terdapat perdarahan aktif dari dalam dinding vagina.

O/

KU: E4V5M6, tampak pucat lemas dan kesakitan

TD : 94/56 mmHg
HR : 112x/menit, reguler

RR: 22x/menit ,SpO2 98% dengan O2 NK 3 lpm

Suhu : 37,2

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik

VT: Ruptur perineum grade III et ruptur dinding serviks bagian lateral D

Ekstremitas: akral teraba dingin (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

GDS 102

Hb 9,2 AL 19,8 AT 186

A/ Syok hemoragik ec perdarahan post partum

P/

Konsul obsgyn

Repair ruptur dengan hecting

Inf RL 2 jalur, 1 jalur + oksitosin 1 amp

O2 3 lpm

Inj asam traneksamat 500 mg

Inj Ondansetron 1 amp

Inj Ranitidin 1 amp

B)

25. Sinkope

A)

Tn. DE, 28 thn, 165 cm, 65 kg

S/ Pasien dibawa ambulans dalam keadaan pingsan. Pasien saat itu sedang makan di angkringan, lalu
saat hendak pulang pasien merasa pusing lalu pingsan. Saat di IGD, pasien sadar (+) namun tampak
bingung (+) dan lemas (+). Kelemahan anggota gerak (-/-), lateralisasi (-) mual (-) muntah (-). Riw
epilepsi (-) kejang (-)

KU: CM, tampak lemas

TD: 120/80 mmHg


HR: 72x/menit

RR: 20x/menit, SpO2 98%

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: Pupil isokor (-/-), CA (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas jantung
(-)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Neurologis: Motorik 555/555 Sensorik ++/++ RF ++/++ RP --/--

GDS: 112

A/

Obs Sinkope

Obs Cephalgia

P/

O2 3 lpm

Obat pulang:

Fasidol forte 3x1 tab

Vit B kompleks 2 x1 tab

26. Hematemesis melena

A) Ny. SE, 58 thn, 150 cm, 50 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan lemas (+) pusing (+) nggliyer (+) mual (+) muntah 1x (+). Demam (-)
diare cair akut 1-7x/ hari, lendir (-), darah (-), BAB terakhir dikatakan berwarna cokelat kehitaman.
BAK terakhir 1/2 jam sebelum MRS. Saat di IGD, muntah (+) berwarna cokelat pekat. Riwayat HT (+)
Riwayat DM (+)

O/

KU: CM, sedang

TD 91/58

HR 88x/men

RR 22x/men Spo2 99%

Suhu 36,6

Kepala: CA +/+, SI -/-, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) S1S2 reguler


Abdomen: BU (+) NT (+) epigastrik

Ekstremitas: akral hangat (+) WPK <2 dtk

Px penunjang:

Lab

Hb 8,9 AE 3,02 HCT 26 AL 14,4 Ur 146 Cr 1,3 Na 140,6 K 3,68 Cl 110,9 SGOT 16 SGPT 12

A/ GEA

Hematemesis melena

CKD

P/

Inf RL 20 tpm

Inj Cefotaxime 1 gr/12 jam

Inj Asam traneksamat 1 amp/8 jam

Inj Vit K 1 amp/8 jam

Inj Ondansetron 1 amp/24 jam

Drip esomeprazole 2A/50 cc NaCl 0,9% -> 5 cc/jam

Transfusi 1 kolf/12 jam premed lasix

B) Tn. MS, 42 thn, 160 cm, 55 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah (+) 5x, muntah berupa darah 2x. Pasien riwayat
sirosis hepatis dan varises esofagus dengan pengobatan rutin: furosemide, lansoprazol,
spironolakton, omega 3, novorapid 3x12u, sucralfat, propranolol

O/

KU: CM, sedang

TD 102/68

HR 98x/men

RR 24x/men Spo2 98%

Suhu 36,8

Kepala: CA +/+, SI -/-, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) S1S2 reguler

Abdomen: BU (+) NT (+) epigastrik


Ekstremitas: akral hangat (+) WPK <2 dtk

Px penunjang:

Lab

Hb 5,9 AE 3,02 HCT 26 AL 12,6 Ur 77 Cr 0,9 Na 129,8 K 4,68 Cl 108,9

A/

Anemia

Melena pada sirosis hepatis dan varises esofagus

P/

Inf RL 20 tpm

O2 NK 3 lpm

NGT

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Asam traneksamat 1 amp/8 jam

Inj Pantoprazole 1 amp/12 jam

Inj Ondansetron 1 amp/24 jam

Transfusi 3 kolf premed lasix

Novorapid 3x12 U

Spironolakton 2x 50 mg

Propanolol 2x10 mg

Sucralfat 3x1 tab

27. Ileus

A) Tn. TY, 71 thn, 60 kg, 155 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan
lain yang menyertai demam (+), kembung (+) diare cair (+) flatus terakhir 12 jam yg lalu. Saat
dilakukan pemeriksaan pasien mengeluhkan lemas (+) pusing (+) demam (+) dan sesak (+). Riwayat
CKD (+).

O/

KU: CM, tampak lemas


TD: 169/78 mmHg

HR: 78x/menit

RR: 24x/menit

Suhu: 38,2

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+) menurun, supel, hipertimpani, nyeri tekan (+) seluruh lapang perut

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

Lab: Hb 5.8, Hct 17, AL 16,7, Ureum 123, Creatinin 7.6

Ro Abdomen 3 posisi: Ileus obstruktif letak tinggi, adanya tanda perforasi/pneumoperitoneum

A/

Obs abdominal pain ec susp ileus obstruktif dd peritonitis

CKD

P/

Konsul Bedah

Konsul anestesi

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Metronidazole 1 amp/8 jam

Drip esomeprazole 2 amp dalam 50 cc NaCl 0,9%

CaCO3 3x500 mg

Asam folat 3x400 mcg

Tranfusi 4 kolf, 1 kolf/12 jam

Pemasangan NGT

Pro USG abdomen dan Laparotomi

Jika makan < 6jam preop  Inj Metoclopramide 1A

Jika merokok  Inj dexamethasone 10mg

B) Ny. S, 68 thn, 56 kg, 155 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 HSMRS, nyeri perut dirasakan terutama
epigastric dan perut kiri bawah, demam (-), mual (+), muntah (+) 1x hari ini isi air, BAB terakhir
6HSMRS, flatus terakhir 1HSMRS, riw HTN dengan obat rutin candesartan 1x8mg pagi, cpg 1x1,
nitrokaf 1x1, miniaspi 1x1, amlodipine 1x5mg malam, dan atorvastatin 1x1, riw DM (-), riw peny
jantung (-)

O/

KU: CM, tampak lemas

TD: 141/71 mmHg

HR: 78x/menit

RR: 22x/menit

Suhu: 37,3

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (+/+), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+) menurun, supel, hipertimpani, nyeri tekan (+) epigastric et LLQ

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

Lab: Hb 10,8, AL 16,7, AT 232 Ureum 123, Creatinin 7.6

Ro Abdomen 3 posisi: Ileus obstruktif letak tinggi, adanya tanda perforasi/pneumoperitoneum

A/

Obs abdominal pain ec susp ileus obstruktif ec susp malignansi

P/

Konsul Bedah

Konsul Anestesi

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ranitidin 1 amp/12 jam

Inj Ketoroloca 1 amp/8 jam

Pemasangan NGT dialirkan

Pro USG abdomen dan Laparotomi

Jika makan < 6jam preop  Inj Metoclopramide 1A

Jika merokok  Inj dexamethasone 10mg

28. Edema Pulmo Akut (EPA) (3)

A) Tn. SM, 52 thn, 160 cm, 65 kg


S/ Pasien mengeluhkan sesak napas (+) dan gelisah sejak tadi sore. Pasien sudah 1 minggu ini merasa
sesak napas yg hilang timbul, keluhan lain seperti batuk, demam disangkal. Sesak tidak membaik
dengan istirahat, BAK (-) hari ini. Pasien riw DM (+) dengan obat rutin Metformin 3x1 tab

O/

KU: CM, cukup

TD : 134/77 mmHg

HR : 90x/menit, reguler

RR: 35-40x/menit ,SpO2 94% on NK 5 lpm

Suhu : 37,2

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: SDV (+/+), RBB (+/+) 1/2 lapang paru, Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (-)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, pitting edema (+/+)

Lab:

Hb 7,8 AL 11,4 Ur 232 Cr 7 K 5,7

Ro thoraks: Edem pulmo, cardiomegali (-)

A/

Obs dyspnea ec EPA

AKI dd acute on CKD ec susp nefropati DM

Hiperkalemi

DM

P/

Konsul UPD

O2 NK 5 lpm

Inf RL 12 tpm

ISDN 1 tab

Inj lasix 2 amp  program 1 amp/6 jam

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Asam folat 3x1 tab

CaCO3 3x1 tab

Rencanakan HD
29. Pneumothoraks

A)

Tn. S, 26 tahun, 70 kg, 175 cm

TBI, Pneumothoraks

S/ Pasien jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Saat dilakukan pemeriksaan pasien tampak
mengantuk (+) dan lupa kejadian (+). Keluhan lain seperti sesak (-), nyeri dada (-), nyeri perut (-),
nyeri pinggang (-), nyeri kepala (-), dan kelemahan anggota gerak (-). Riwayat minum-minum alkohol
(+) terakhir minum kemarin.

O/

KU: CM, tampak mengantuk

TD: 110/45 mmHg

HR: 89x/menit

RR: 22x/menit, SpO2: 98%

Suhu: 36,5

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), RC (+/+), pupil isokor, JVP tidak meningkat, limfonodi
tidak teraba, jejas (-), rhinorrhea (-), otorrhea (-)

Thoraks: Jejas di sternum (+), ketinggalan gerak (-/+) SDV (+/+), suara jantung S1-S2 reguler, tidak
ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: Akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Pemeriksaan penunjang:

Ro thoraks: kesan pneumothoraks sinistra

Head CT-Scan: edem cerebri

Hb 10,8 AL 7,6 Ur 22,4 Cr 0,66

A/ TBI

Trauma thoraks

P/

Konsul bedah

Konsul saraf

Pro pemasangan WSD


Inf NaCl 0,9% 20 tpm

O2 NK 3 lpm

Inj Ketorolac 1 amp/12 jam

Inj Asam traneksamat 500 mg/8 jam

Inf Manitol 125 cc/6 jam tap off

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Citicolin 500 mg/12 jam

30. Trauma thoraks/fraktur

A) Tn. E, 50 thn, 60 kg, 160 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan post KLL motor. Pasien mengeluhkan nyeri dibagian dada kiri +)
jejas (+) terasa sesak napas (+) nyeri saat ditekan dan berpindah posisi. Pasien tidak ingat kejadian,
mual (-) muntah (-)

O/

KU: CM, cukup

HR : 102x/menit, reguler

RR: 30x/menit ,SpO2 98% on NK 3 lpm

Suhu : 37,5

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: Jejas (+) ukuran 2x4 cm dada S, SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler,
cardiomegali (-)

Abdomen: Bising usus (+), supel, timpani (-) nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, Multiple VE tangan kiri

Ro Thoraks:

Fraktur costae 4-5 S lateral inkomplit

A/

Trauma thoraks

P/

O2 3 NK 3 lpm

Fiksasi

Inj Ketorolac 1 amp

Inj Ranitidine 1 amp

Obat pulang:
Ketoprofen 2x1 tab

Ciprofloxacin 2x500 mg

31. Trauma abdomen

A) An. SE, 10 thn, 30 kg, 140 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan post KLL mobil, pasien sebagai penumpang. Pasien mengeluhkan
nyeri dibagian perut atas (+) nyeri saat ditekan dan berpindah posisi, jejas (-), pasien tidak ingat
kejadian, mual (-) muntah (-)

O/

KU: CM, cukup

HR : 102x/menit, reguler

RR: 30x/menit ,SpO2 95% on NK 5 lpm

Suhu : 37,2

Kepala dan Leher: CA (-/-), SI (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Thoraks: Jejas (-) SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, cardiomegali (-)

Abdomen: Jejas (+) di punggung atas sebelah kanan, Bising usus (+), supel, timpani (-) nyeri tekan (+)
epigastrik dan LLQ

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, Multiple VE dan VL

Lab:

Hb 12,8 AL 11,4 AT 236

USG abdomen: Contusio hepar, tampak cairan bebas di cavum intrabdomen susp perdarahan
intrabdominal

A/

Trauma abdomen

P/

Konsul bedah

Inf RL 18 tpm

O2 3 NK 3 lpm

Rawat luka dan hecting

Cek Hb serial dan lingkar perut

Inj Cefotaxime 500 mg/2 jam

Inj Asam traneksamat 250 mg  program 250 mg/8 jam

Inf Paracetamol 250 mg/8 jam


Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Inj Vit K ½ amp/3 jam

32. Efusi Pleura

A)

Tn. ES, 76 thn, 50 kg, 160 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan penkes dan muntah darah (+) 2x. Pasien geriatri, sudah 3 bulan
hanya di tempat tidur saja, jalan dengan rambatan. Dua hari SMRS, pasien tidak bisa tidur (+) batuk
(+) tampak sesak (+). Riw batuk lama (+) selama 1 tahun ini, hilang timbul tidak berobat ke dokter.
Keluarga mengatakan demam (-) riwayat berpergian (-) hanya minum obat beli di apotek.

O/

KU: E2V3Mx

TD: 148/74 mmHg

HR: 90x/menit

RR: 24x/menit, SpO2 92% on NK 5 lpm

Suhu: 37,3

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, limfonodi tidak
teraba

Thoraks: SDV (+/+) menurun di 1/3 basal lapang paru dektra et sinistra, RBB (+/+), Wh (-/-) suara
jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral teraba hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Neurologis: Motorik 2222/555 Lateralisasi (+) Sensorik sdn/++ RF sdn/++ RP --/--

Pemeriksaan penunjang:

Lab: Hb 11,4 AL 17,5 AT 144 Limfosit 9,2 Neutrofil 81,2 NLR >5

Head CT-scan: atrofi cerebri

Ro thoraks: Effusi pleura D dengan pneumonia D, emphysematous lung

Rapid  NR

Skiring covid: 10

A/

SNH

Efusi Pluera

Susp PDP

P/
Konsul UPD, Saraf

O2 12 lpm on NRM

Infus NaCl 0,9% 20 tpm

Inj Citicolin 500 mg/12 jam

Inj Mecobalamin 1 amp/12 jam

Inj Levofloxacin 750 mg/24 jam

Azithromicin 500 mg/ 24 jam PO

Inj Pantoprazole 1 amp/24 jam

Rencanakan swab

33. Vomitus profuse (3)

A) An. AF, 5 thn, 18 kg, 115 cm

S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan muntah sejak 1 HSMRS sebanyak 4-6x sebanyak ¼
gelas belimbing, isi makanan dan minuman, demam (+) sejak sehari sebelumnya menetap sepanjang
hari disertai batuk. Keluhan lain yang dialami yaitu penurunan nafsu makan dan minum, diare (+) cair
darah (-) seperti air cucian beras (-), BAK terakhir 13 jam yll, tidak ada mimisan maupun gusi
berdarah.

O/

KU: CM, rewel

BB: 18 kg

HR: 102

RR: 24

T: 38,7 (sudah minum parasetamol jam 07.00)

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi, mukosa bibir kering (+)

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 split tak konstan

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (-) timpani supel, turgor >2 dtk

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Hb 13,3 AE 4,61 AL 16,2 AT 186.000

A/

Vomitus profuse

Low intake

Obs Febris H2 dengan leukositosis


Dehidrasi ringan-sedang

P/

Konsul anak

Rehidrasi Plan B 75cc/kgBB selama 6 jam  225cc/jam selama 6 jam lanjut 50cc/jam

Parasetamol PO 10-15mg/kgBB  180mg/8jam k/p jika demam ¾ Cth

Zinc 1x20mg

Ondansetron IV 2mg k/p jika mual

Oralit 200cc tiap kali BAB

Cek DR

B)

An. 16 thn, 160 cm, 55 kg

S/ Pasien datang dibawa keluarga dengan keluhan mual-muntah sejak kemarin. Kemarin munta +/-
5-6 kali, hari ini sudah 2 kali munta, muntah berupa cairan berwarna kuning. Pasien juga
mengeluhkan bab cair (+) 2x dalam sehari dan nyeri perut bagian tengah. Pasien mengatakan kondisi
ini terjadi setelah pasien jajan dipinggir jalan. Hari ini pasien hanya makan dua sendok makan bubur.

O/

KU: CM

BB: 55 kg

HR: 72

RR: 20

T: 37,2

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong (-), tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik timpani supel, turgor baik

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Hb 12,2 AE 4,37 AL 10,2 AT 210.000

A/

Vomitus profuse

Low intake

DCA tanpa dehidrasi


P/

Konsul anak

Inf RL 30 cc/jam

Inj Ondansetron 1 amp/8 jam k/p jika muntah

Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Zinc 1x20 mg

Lacto B 3x1 sachet

Paracetamol 500 mg/6-8 jam k/p

34. Typhoid fever

A)

Tn. MDF, 25 thn, 165 cm, 60 kg

S/ Pasien datang dengan keluhan demam (+) sejak dua minggu yang lalu, naik turun, sudah sempat
periksa dan diberi obat namun keluhan masih menetap. Demam disertai pusing (+), mual (+),
muntah (-), pegal-pegal (+), nyeri belakang mata (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), makan minum
sulit.

O/

KU: CM, cukup

TD: 126/72

HR: 80

RR: 20

T: 38,0

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik timpani supel

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Hb 12,3 AE 4,31 AL 13,4 AT 152.000 Ur 42 Cr 0,7 Na 128,4 K 4,63 Cl 99,6

A/ Obs Febris H14 dengan leukositosis

Susp typhoid fever dd DF dd leptospira

Obs vomitus profuse

Hiponatremia
Low intake

P/

Infl RL 20 tpm

Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam

Inj Ranitidine 1A/12jam

Paracetamol 500mg tab k/p  jika di atas 38.5 pct inf 1 gr

Inj Ondansetron 1 amp/8 jam

Cek AT & Hmt/12jam

Cek widal dan leptospira

35. Kolelitiasis

A) Ny. FT, 42 thn, 70 kg, 155 cm

S/ Pasien datang dengan keluhan nyeri perut (+) hilang timbul dibagian tengah, nyeri perut dirasakan
terutama setelah makan. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 minggu, namun hari ini nyeri perut
memberat dengan vas 5-6 dan ada mual muntah (+) 2x. Riw hipertensi (-) Riw DM (-)

O/

KU: CM, cukup

TD: 148/80

HR: 72

RR: 18

T: 36,6

Kepala dan Leher: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada
pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), wheezing (-/-), Rh (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, tidak ada pembesaran batas
jantung

Abdomen: Bising usus (+), nyeri tekan (+) epigastrik dan RUQ, timpani, supel, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik

Penunjang:

Lab

Hb 11,8 AE 4,52 AL 7,4 AT 345

A/ Kolik abdomen

Susp cholelithiasis dd appendicitis

Obs vomitus
P/

Inj. Ketorolac 1 amp

Inj. Ranitidin 1 amp

USG Adomen: Multiple cholelithiasis, mild cholecystitis

Konsul Bedah

Drip Tramadol 1 amp (dalam 100 cc NaCl 0,9%)/12 jam

Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam

Inj Ranitidine 1 amp/12 jam

Inj Ondansetron 1 amp k/p muntah

36. Kejang demam

A) An. CR, 1,5 tahun, 10 kg, 100 cm

S/ Pasien datang dibawa orangtua karena keluhan kejang (+), kejang dua kali saat dirumah. Kejang
pertama jam 04.00 durasi <5 menit, seluruh tubuh kelonjotan (+), setelah itu pasien sadar. Kejang
kedua jam 08.00 durasi <5 menit, seluruh tubuh kelonjotan (+), setelah itu pasien sadar. 1 HSMRS
pasien demam (+) mulai jam 23.00, diberikan paracetamol dan kompres hangat namun panas belum
turun, mual (-) muntah (-) lemas (+) makan minum sedikit (+) BAK (+) terakhir jam 07.00 sedikit
warna kuning, BAB (+) biasa

O/

KU: Aktif, tangis kuat

HR: 120x/men

RR: 28-30x/men

Suhu: 37,8

Kepala dan leher: CA-/- SI-/-, limfonodi ttb, mata cowong -/-

Thoraks: Simetris, sdv+/+, rh-/-,wh-/-, retraksi dinding dada (-)

Abdomen: BU (+), NT (-), timpani, supel, turgor baik

Ekstremitas: akral hangat (+), WPK < 2dtk, edema -/-

Pemeriksaan penunjang:

GDS 105mg/dL

Hb 16,6 AL 17,2 AT 346

A/

Kejang demam kompleks


P/

Konsul anak

Inf KAEN 3B 30 cc/kgbb/24 jam

Paracetamol 1 sendok takar/4-6jam kp demam

Paracetamol 125 mg suppositoria jika suhu lebih dari sama dengan 39.5 C

Diazepam oral 3 mg tiap 8 jam jika suhu lebih dari 37.5C

Inj Cefotaxime 2x500 mg

Bila kejang, diazepam 5 mg suppositoria

37. Histeria Konversi

A) Ny. NR, 25 thn, 160 cm, 55 kg

S/ Pasien dibawa ambulans dalam keadaan sesak napas (+). Pasien saat itu sedang bekerja lalu tiba-
tiba merasa sesak, terjatuh, lalu tampak seperti kejang (+). Saat di IGD, pasien tampak sadar (+)
sesak napas (+) gelisah (+) dan kedua tangan kaku (+). Kelemahan anggota gerak (-/-), lateralisasi (-)
mual (-) muntah (-). Riw epilepsi (-) kejang (-)

KU: CM

TD: 120/80 mmHg

HR: 72x/menit

RR: 24x/menit, SpO2 98%

Suhu: 36,8

Kepala dan Leher: Pupil isokor (-/-), CA (-/-), JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran limfonodi

Thoraks: SDV (+/+), RBB (-/-), Wheezing (-/-) suara jantung S1-S2 reguler, pembesaran batas jantung
(-)

Abdomen: Bising usus (+), supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+), WPK < 2 detik, nadi angkat kuat

Neurologis: Motorik 555/555 Sensorik ++/++ RF ++/++ RP --/--

GDS: 98

A/

Obs Sinkope

Histeria Konversi

P/

O2 3 lpm

Obat pulang:
Fasidol forte 3x1 tab

Vit B kompleks 2 x1 tab

Alprazolam 0-0-0,5 mg

38. Pneumonia pada anak

A) An. HS, 9 bulan, 6,9 kg, 80 cm

S/ Pasien datang dibawa orangtua karena keluhan anak tampak lemas dan mengantuk (+). Mulai tadi
pagi, anak demam (+) dengan suhu 38, sudah diberi paracetamol jam 09.00, muntah (+) 1x setelah
diberi ASI, makan minum kurang, anak tampak sesak (+). 3 HSMRS pasien sempat periksa karena
batuk pilek dan sudah diberi obat, batuk (+) pilek (+) saat ini masih namun berkurang. BAK (+)
terakhir jam 06.00 sedikit warna kuning, BAB (+) biasa

O/

KU: mengantuk, lemas, susah dibangunkan

HR: 130x/men

RR: 50x/men

Suhu: 37,8

Kepala dan leher: CA-/- SI-/-, limfonodi ttb, mata cowong -/-, air mata -/-

Thoraks: Simetris, sdv+/+, rh+/+,wh-/-, retraksi dinding dada (-)

Abdomen: BU (+), NT (-), timpani, supel, turgor baik

Ekstremitas: akral hangat (+), WPK < 2dtk, edema -/-

Pemeriksaan penunjang:

Hb 17,2 AL 12,1 AT 346

Ro thoraks: bronchiolitis dd pneumonia

A/

Pneumonia pada anak

Dehidrasi ringan-sedang

P/

Konsul anak

Rehidrasi plan B 75cc/kgbb dalam 6 jam

PCT ¾ sendok takar kp jika demam dalam 6-8 jam

Inj Ondansetron 3x1 mg kp jika muntah

Inj Ceftriaxone 600 mg/24 jam

Nebu ventolin+NaCl jika wh +/+


39. Multiple VE VL

A)

S/ Pasien datang dengan keluhan jatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Pasien sadar (+)
ingat kejadian (+), pusing (+), muntah (-), sesak (-). Pasien memakai helm (+). Pasien jatuh dari motor
dengan tangan kanan menyangga badan. Tampak luka gores dan luka robek di tangan dan kaki.

O/

KU: CM

TD 120/80 mmHg

HR 96x/men

RR 18x/men

Suhu 36,6

Kepala: Jejas (-), CA -/-, SI -/-

Thoraks: Jejas (-), SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: Jejas (-), BU (+), NT (-), timpani (+), supel

Ekstremitas akral hangat (+), WPK <2 dtk, edema - -/- -

Status lokalis:

Look: luka robek kurang lebih 8 cm tak tampak tulang atau jaringan otot, tepi tidak rata, pada
antebrachii D, tampak luka gores pada genu dan pedis D, kotor (+), darah (+)

Feel: Nyeri tekan (+) krepitasi (-)

ROM: keterbatasan gerak (-)

Px penunjang:

A/

VL antebrachii D

VE genu et pedis D

P/

Anestesi + Hecting

Rawat luka

Ketoprofen 2x1 tab

Ciprofloxacin 2x500 mg

B) An. RR, 8 thn, 25 kg, 135 cm


S/ Pasien datang dengan keluhan jatuh dari sepeda. Pasien sadar (+) ingat kejadian (+), pusing (-),
muntah (-). Tampak luka robek di dahi dan luka gores di lengan kanan.

O/

KU: CM, menangis

HR 102x/men

RR 22x/men

Suhu 36,9

Kepala: CA -/-, SI -/-, hematoma (-), VL regio frontalis 2x5 cm

Thoraks: Jejas (-), SDV (+/+) Rh(-/-) Wh (-/-) S1S2 reguler

Abdomen: Jejas (-), BU (+), NT (-), timpani (+), supel

Ekstremitas akral hangat (+), WPK <2 dtk, edema - -/- -

Status lokalis:

Look: luka gores pada antebrachii dan manus D, kotor (+), darah (+)

Feel: Nyeri tekan (+) krepitasi (-)

ROM: keterbatasan gerak (-)

Px penunjang:

A/

VL frontalis

VE anterachii et manus D

P/

Anestesi + Hecting

Rawat luka

Paracetamol syr 3xCth II

Cefixime syr 2x Cth I

40. Snake bite

A) Tn. S, 50 thn, 60 kg, 160 kg

S/ Pasien datang keluhan luka dan bengkak akibat gigitan ular. Pasien mengatakan ular berwarna
cokelat (tidak yakin), saat sedang menebang pohon. Gigitan di tangan kiri, keluhan yang menyertai
yaitu kemeng disekitar gigitan, pusing (-) sesak (-) tanda envenomisasi (-).

O/

KU: CM
TD 130/80 mmHg

HR 90x/men

RR 20x/men

Suhu 36,9

SpO2 98%

Kepala: CA -/-, SI -/- , limfadenopati (-)

Thoraks: SDV (+/+) RBB(-/-) Wh (+/+) S1S2 reguler, cardiomegaly (-)

Abdomen: BU (+), NT (-), timpani (+), supel

Ekstremitas akral hangat (+), WPK <2 dtk, edema - -/- -

Status lokalis: tampak bekas gigitan ular vulnus punctum (+) darah (+) bengkak (+) , nyeri tekan (+)

Setelah observasi 30 menit  bengkak (+) bertambah menjadi 5 cm, nyeri tekan (+) tanda
envenomisasi (-)

A/ Gigitan ular

P/

Rawat luka

Inj SABU

Natrium diklofenak 2x50 mg

Ciprofloxacin 2x500 mg

41. Kebidanan
42. Kejiwaan
43. Reaksi alergi/anafilaksis
44. Ikterus neonatorum
45. Hernia inguinal/skrotalis
46. Dislokasi persendian
47. Trauma kimia pada mata
48. Benda asing pada mata
49. Epistaksis
50. Benda asing di THT
51. Ruptur tendon
52. Luka bakar
53. TB
54. Hemoroid
55. Trauma bola mata
56. Tetanus
57. BPH
58. Batu saluran kemih
59. Trauma UTI
60. Hematuria
61. Intoksikasi atau keracunan
62. Henti jantung
63. GEA dengan dehidrasi
64. Sirosis hepatis
65. Fraktur facialis
66. SJS/TEN
67. Leptospirosis
68. Thyroid Storm

Anda mungkin juga menyukai

  • Borang UKP Puskesmas
    Borang UKP Puskesmas
    Dokumen33 halaman
    Borang UKP Puskesmas
    Ngurah Bagus Jayantha
    50% (2)
  • SDDFGSSSSS
    SDDFGSSSSS
    Dokumen44 halaman
    SDDFGSSSSS
    citraagustya
    Belum ada peringkat
  • Borang New 2
    Borang New 2
    Dokumen15 halaman
    Borang New 2
    jar ciptananda
    Belum ada peringkat
  • Gawat Lansia
    Gawat Lansia
    Dokumen14 halaman
    Gawat Lansia
    Yoga Gandha
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen37 halaman
    Dokumen
    AnHa Lophe-Raysal Anggara
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd
    Borang Igd
    Dokumen78 halaman
    Borang Igd
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Borang Destry Terbaru
    Borang Destry Terbaru
    Dokumen29 halaman
    Borang Destry Terbaru
    Win Ichda
    Belum ada peringkat
  • Borang Intersip UKP
    Borang Intersip UKP
    Dokumen33 halaman
    Borang Intersip UKP
    finanurfadhillah
    Belum ada peringkat
  • Borang New
    Borang New
    Dokumen6 halaman
    Borang New
    Uan Lee
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan
    Kegawatdaruratan
    Dokumen27 halaman
    Kegawatdaruratan
    airusmayanti
    Belum ada peringkat
  • Laporan IGD I
    Laporan IGD I
    Dokumen51 halaman
    Laporan IGD I
    Tesa sinaga
    Belum ada peringkat
  • 1 September 2020 (Sudah Upload)
    1 September 2020 (Sudah Upload)
    Dokumen9 halaman
    1 September 2020 (Sudah Upload)
    Shastri Utami
    Belum ada peringkat
  • Borang
    Borang
    Dokumen25 halaman
    Borang
    Roma Dame
    Belum ada peringkat
  • Dasda
    Dasda
    Dokumen66 halaman
    Dasda
    Victor Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kedokteran
    Kasus Kedokteran
    Dokumen12 halaman
    Kasus Kedokteran
    MeylisaGresia
    Belum ada peringkat
  • Borang Bedah
    Borang Bedah
    Dokumen9 halaman
    Borang Bedah
    fitirah
    Belum ada peringkat
  • Satu
    Satu
    Dokumen23 halaman
    Satu
    Vera Farida
    Belum ada peringkat
  • Borang Naufal
    Borang Naufal
    Dokumen113 halaman
    Borang Naufal
    baihaqi
    Belum ada peringkat
  • Kasus RANAP
    Kasus RANAP
    Dokumen6 halaman
    Kasus RANAP
    Dyerik Liling
    Belum ada peringkat
  • Borang UKP 2-1
    Borang UKP 2-1
    Dokumen93 halaman
    Borang UKP 2-1
    Vera Farida
    Belum ada peringkat
  • Borang Iship
    Borang Iship
    Dokumen7 halaman
    Borang Iship
    Arum Pelangi
    Belum ada peringkat
  • Borang 18 Desember 2020
    Borang 18 Desember 2020
    Dokumen6 halaman
    Borang 18 Desember 2020
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Kasus 71
    Kasus 71
    Dokumen23 halaman
    Kasus 71
    elyana hapsari
    Belum ada peringkat
  • Borang UKP RS Tina
    Borang UKP RS Tina
    Dokumen131 halaman
    Borang UKP RS Tina
    casey munthe
    Belum ada peringkat
  • PDF 3
    PDF 3
    Dokumen18 halaman
    PDF 3
    Ganda
    Belum ada peringkat
  • Borang 7
    Borang 7
    Dokumen33 halaman
    Borang 7
    airusmayanti
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen2 halaman
    Vertigo
    Aquila Mega Ester
    Belum ada peringkat
  • Kasus 161
    Kasus 161
    Dokumen20 halaman
    Kasus 161
    elyana hapsari
    Belum ada peringkat
  • Borang Sari
    Borang Sari
    Dokumen18 halaman
    Borang Sari
    Sari Silalahi
    Belum ada peringkat
  • Borang Interna 1
    Borang Interna 1
    Dokumen43 halaman
    Borang Interna 1
    citraagustya
    Belum ada peringkat
  • Update Kasus Igd Sep-Okt
    Update Kasus Igd Sep-Okt
    Dokumen11 halaman
    Update Kasus Igd Sep-Okt
    mariska17. tias
    Belum ada peringkat
  • Borang Moren
    Borang Moren
    Dokumen265 halaman
    Borang Moren
    Nadya Rahmadani Nadia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Borang CIHUY ISHIP
    Laporan Borang CIHUY ISHIP
    Dokumen208 halaman
    Laporan Borang CIHUY ISHIP
    DaniNim
    Belum ada peringkat
  • Borang Tias Part IV.
    Borang Tias Part IV.
    Dokumen3 halaman
    Borang Tias Part IV.
    mariska17. tias
    Belum ada peringkat
  • Borang New 1
    Borang New 1
    Dokumen11 halaman
    Borang New 1
    jar ciptananda
    Belum ada peringkat
  • Borang
    Borang
    Dokumen69 halaman
    Borang
    riri anggraini
    Belum ada peringkat
  • Borang Januari
    Borang Januari
    Dokumen28 halaman
    Borang Januari
    Rokhim Suryadi
    Belum ada peringkat
  • Bagian II
    Bagian II
    Dokumen27 halaman
    Bagian II
    Ardiya Oktama
    Belum ada peringkat
  • Kasus 151
    Kasus 151
    Dokumen20 halaman
    Kasus 151
    elyana hapsari
    Belum ada peringkat
  • BORANG
    BORANG
    Dokumen46 halaman
    BORANG
    Sigus
    Belum ada peringkat
  • Kasus INTERNA
    Kasus INTERNA
    Dokumen33 halaman
    Kasus INTERNA
    Dyerik Liling
    Belum ada peringkat
  • BORANG (AutoRecovered)
    BORANG (AutoRecovered)
    Dokumen32 halaman
    BORANG (AutoRecovered)
    AuliaHusna
    Belum ada peringkat
  • Borang New
    Borang New
    Dokumen5 halaman
    Borang New
    Shofie Oliviae Choroline
    Belum ada peringkat
  • Fix PDL
    Fix PDL
    Dokumen20 halaman
    Fix PDL
    lolimelatina
    Belum ada peringkat
  • Borang Anak 1 Igd PKM
    Borang Anak 1 Igd PKM
    Dokumen16 halaman
    Borang Anak 1 Igd PKM
    rahmat safryansyah
    Belum ada peringkat
  • Borang KK Nova
    Borang KK Nova
    Dokumen9 halaman
    Borang KK Nova
    yulia diantika
    Belum ada peringkat
  • Data Pasien Borangaaa
    Data Pasien Borangaaa
    Dokumen45 halaman
    Data Pasien Borangaaa
    Karina Aswin
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd Terbaruuuuu
    Borang Igd Terbaruuuuu
    Dokumen16 halaman
    Borang Igd Terbaruuuuu
    arthur putra tendeng
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd
    Borang Igd
    Dokumen23 halaman
    Borang Igd
    Sasilia Daniel
    Belum ada peringkat
  • Borang 2
    Borang 2
    Dokumen8 halaman
    Borang 2
    airusmayanti
    Belum ada peringkat
  • Bedah
    Bedah
    Dokumen14 halaman
    Bedah
    Aisyah Alifatu Zhafira
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd RS
    Borang Igd RS
    Dokumen26 halaman
    Borang Igd RS
    Vera Farida
    Belum ada peringkat
  • 6 Juni 2022
    6 Juni 2022
    Dokumen12 halaman
    6 Juni 2022
    airusmayanti
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen19 halaman
    Ringkasan
    riri anggraini
    Belum ada peringkat
  • Borang 2
    Borang 2
    Dokumen16 halaman
    Borang 2
    Meidya Rizqi Riananda
    Belum ada peringkat
  • Jaga IGD 29 Nov 2021 Done
    Jaga IGD 29 Nov 2021 Done
    Dokumen6 halaman
    Jaga IGD 29 Nov 2021 Done
    mutiyas
    Belum ada peringkat
  • Jaga IGD 4 Desember DONE
    Jaga IGD 4 Desember DONE
    Dokumen5 halaman
    Jaga IGD 4 Desember DONE
    mutiyas
    Belum ada peringkat
  • Borang Yayan
    Borang Yayan
    Dokumen164 halaman
    Borang Yayan
    febri_yudhaak
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen6 halaman
    Dokumen
    Farrah C Ramadhani
    Belum ada peringkat