Anamnesis : Anak perempuan masuk IGD dengan keluhan sakit kepala, dialami sesaat setelah pasien
mengalami kecelakaan lalu lintas (terjatuh dari motor). Pasien mengaku saat terjatuh kepala pasien
terlebih dahulu membentur aspal. Keluhan disertai dengan nyeri dirasakan pada tangan kiri (+),
keterbatasan gerak (+). Kejadian kurang lebih 30 menit sebelum masuk rumah sakit, penurunan
kesadaran (-), mual (-), muntah menyemprot (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 115/80 MmHg, R : 22 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), edema (-/-), pupil isokor (+/+).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-). Nyeri tekan pada ekstremitas superior dextra. ROM terbatas.
Pemeriksaan Penunjang :
WBC: 13,3 103/uL; HGB: 11,3 g/dL; RBC 4,11 10 6uL; HCT 34%; Rapid SWAB-Ag COVID-19 (-), GDS 112
mg/dL; Kalium 3,92 mmol/dL; Clorida 101 mmol/dL; Natrium 137,8 mmol/dL.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ iv
- Inj.Ketorolac 30 mg / 12 jam/ iv
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Penunjang :
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 18 tpm
- Inj. Paracetamol 500 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 1 amp / 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 25 x/ menit, N : 114 x/menit, SpO2 : 99%, S : 38,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Penunjang :
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 6 tpm
- Inj. Paracetamol 90 mg/ 8 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 130 x/menit, SpO2 : 98%, S : 39,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan kaku kuduk (-)
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 98/72 MmHg, R : 21 x/ menit, N : 89 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), vulnus excoriatum (+) regio
temporal.
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri; Shoulder : nyeri tekan (+), ROM (+).
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-). 1/3 distal cruris dextra : Vulnus excoriatum (+), nyeri (+).
Diagnosa : Trauma Capitis gcs 15 + Trauma Tumpul Regio Sholder Dextra + Multiple Vulnus
Excoriatum
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj.Ketorolac 30 mg / 12 jam/ iv
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD: 103/65 mmHg, R : 20 x/ menit, N : 94 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Regio Volar Manus Sinistra : patch eritema (+), edema (+), hiperemis (+), nyeri tekan
(+).
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 24 tpm
- Kompres Cairan Norman Salin
- Inj.Ketorolac 30 mg / 12 jam/ iv
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam/ iv
- Metronidazole 3 x 500 mg/ po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 148 x/menit, SpO2 : 95%, S : 37,3 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan kaku kuduk (-)
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 15 tpm
- Inj. Omeprazole 40 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam/ iv
31. An. E, 1 thn. 94 cm, 11 kg.
32. Anamnesis : Pasien anak laki-laki masuk IGD rujukan dari RSU Sinar Kasih Tentena dengan keluhan
sesak dirasakan sejak 3 hari lalu. Keluhan disertai dengan batuk (+) sejak 1 minggu lalu, demam (-),
mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), kejang (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 116 x/menit, SpO2 : 91%, S : 36,9 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,2 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 6 tpm
- Inj. Paracetamol 70 mg/ 8 jam/ iv
- Ambroxol syr 3 x ½ cth/ po
34. An. A, 6 thn. 125 cm, 20 kg.
Anamnesis : pasien anak laki-laki masuk IGD dengan keluhan luka robek pada bagian belakang
kepaladialami sesaat setelah pasien terjatuh di halaman rumah. Pasien mengaku saat terjatuh
kepala pasien terlebih dahulu membentur tanah. Kejadian kurang lebih 10 menit sebelum masuk
rumah sakit, penurunan kesadaran (-), mual (-), muntah menyemprot (-), demam (-). BAK lancar dan
BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 23 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), vulnus laceratum (+) region
occipital.
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 112/82 mmHg R : 20 x/ menit, N : 83 x/menit, SpO2 : 99%, S : 37,3 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT <2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 16 tpm
- Inj. Paracetamol 290 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 4 mg / 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 100 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Penunjang :
WBC: 5,4 103/uL; HGB: 12,3 g/dL; PLT 127 103/uL; Rapid SWAB-Ag COVID-19 (-), GDS 77 mg/dL.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 6 tpm
- Inj. Paracetamol 90 mg/ 8 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 28 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 99%, S : 38,2 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), ubun-ubun cekung (+), air mata (+).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT <2 dtk.
- IVFD RL 15tpm
- Inj. Paracetamol 120 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 2 mg / 12 jam/ iv
- Zinc syr 1 x 20 mg/ po
- Oralit 1 sch/ po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 28 x/ menit, N : 122 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 16 tpm
- Inj. Paracetamol 120 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 1,5 mg/ 12 jam/iv
- Zink Syr 20 mg 1 x 1 cth /po
40. An. A, 9 thn. 122 cm, 30 kg.
41. Anamnesis : Anak laki-laki masuk IGD dengan keluhan demam dialami sejak 3 hari yang lalu, demam
terus menerus. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu makan (+), mual (+), muntah (+) setiap kali
habis makan, batuk (+), nyeri perut (-), kejang (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 103/78 mmHg R : 22 x/ menit, N : 115 x/menit, SpO2 : 98%, S : 37 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), tonsil (T1/T1).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Penunjang :
WBC: 14,3 103/uL; HGB: 12,6 g/dL; PLT 138 103/uL; Rapid SWAB-Ag COVID-19 (+), GDS 103 mg/dL.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 16 tpm
- Inj. Paracetamol 450 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ceftriakson 1 gr / 12 jam /iv
- Inj. Ondansentron 40 mg/ 12 jam /iv
- Ambroxol syr 3 x 1 cth /po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 100 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Regio patella sinistra : edema (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Na. diclofenak 2 x 25 mg /po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 22 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT <2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 16 tpm
- Inj. Ondansentron 2 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Omeprazol 16 mg / 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 23 x/ menit, N : 100 x/menit, SpO2 : 99%, S : 38,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT <2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 16 tpm
- Inj. Ondansentron 2 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Paracetamol 140 mg / 8 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 23 x/ menit, N : 134 x/menit, SpO2 : 98%, S : 379,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan kaku kuduk (-)
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 127/73 R : 20 x/ menit, N : 80 x/menit, SpO2 : 99%, S : 37,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) regio suprapubic.
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Pemeriksaan Penunjang :
WBC: 15,6 103/uL; HGB: 13 g/dL; PLT 241 103/uL; Rapid SWAB-Ag COVID-19 (-), GDS 113 mg/dL.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Paracetamol 500 mg/ 8 jam/ iv
- Inj.Ketorolac 1 amp/ 12 jam/ iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ iv
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 104 x/menit, SpO2 : 95%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Pemeriksaan Penunjang :
WBC: 9,7 103/uL; HGB: 12,1 g/dL; PLT 248 103/uL; Rapid SWAB-Ag COVID-19 (-), GDS 100 mg/dL.
Penatalaksanaan :
Diagnosa : ISPA + Observasi Febris (Riw. KDK dd/ Epilepsi sejak usia 6 bulan)
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 10 tpm
- Inj. Paracetamol 150 mg/ 8 jam/ iv
- As. Valproat syr 2 x ½ cth /po
- Ambroxol 5 mg
Methylprednisolone 2 mg
3 x 1 pulv/ po
Vit. C 50 mg
Cetirizine 2,5 mg/ 3 x 1 pulv/ oral
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 27 x/ menit, N : 140 x/menit, SpO2 : 96%, S : 39,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral, retraksi (+)
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 21 x/ menit, N : 112 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,8 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral, retraksi (+)
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 10 tpm
- Inj. Paracetamol 180 mg/ 8 jam/ iv
- Ambroxol syr 3 x 1 cth/ po
- Cetirizine syr 1 x 1 cth/ po
Anamnesis :laki-laki masuk IGD diantar oleh orang tua dan polisi membawa surat permintaan VER.
Pasien mengaku telah ditendang pada bagian lutut kiri oleh teman di kampus.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 24 x/ menit, N : 100 x/menit, SpO2 : 98%, S : 38,4 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Regio patella sinistra : edema (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Na. diclofenak 2 x 25 mg /po
52. Nn.Y, 18 thn. 146 cm, 48 kg.
Anamnesis : pasien perempuan masuk IGD diantar oleh orang tua dan polisi membawa surat
permintaan VER dengan kasus penganiayaan. Pasien mengaku telah didorong pada bagian kepala
hingga terbentur dan diremas pada bagian lengan hingga membiru.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg R : 20 x/ menit, N : 80 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,8 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-). Regio Parietal : edema (+) ukuran 3 x 2 cm,
hiperemis (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Regio brachialis sinistra : memar (+) ukuran 2 x 2 cm, edema (+), hiperemis (+), nyeri
tekan (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 130/71 mmHg R : 20 x/ menit, N : 85 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-). Regio Nasolabialis :luka lecet ukuran 2 cm,
edema (+), hiperemis (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Edema (-/-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
- Cefadroxyl 2 x 500 mg / po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 117/81 mmHg R : 21 x/ menit, N : 95 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-). Regio Submandibula Dextra :luka lecet ukuran
2,5 cm, edema (+), hiperemis (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+).Regio Brachiialis Dextra : memar (+) ukuran 3 x 2 cm, edema (+), hiperemis (+), nyeri
tekan (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
- Cefadroxyl 2 x 500 mg / po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 110/82 mmHg R : 20 x/ menit, N : 81 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-). Regio colli : tampak luka lecet ukuran 1 x 2 cm,
edema (-), hiperemis (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Edema (-/-).
Regio Brachii Dextra: tampak luka lecet ukuran 4 cm, edema (+), hiperemis (+), nyeri (+), perdarahan
(-)
Regio Brachii Sinistra: tampak memar ukuran 2x4 cm, edema (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 110/78 mmHg R : 21 x/ menit, N : 67 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Edema (-/-).
Regio Gluteus Dextra: tampak memar ukuran 2x5 cm, edema (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Regio Brachii Sinistra: tampak memar ukuran 3x6 cm, edema (+), nyeri (+), perdarahan (-)
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
Diagnosa : Multiple Vulnus Excoriatum + Contusio Regio Facialis & Regio Manus Sinistra
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
- Cefadroxyl 2 x 500 mg / po
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+). Edema (-/-).
Penatalaksanaan :
- Foto luka
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal saline
- Membuat VER
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg /po
- Cefadroxyl 2 x 500 mg / po