Anda di halaman 1dari 8

118. Tn. S, 49 thn. 169 cm, 65 kg.

Anamnesis : pasien laki-laki masuk IGD dengan keluhan benjolan pada scrotum sebelah kiri dirasakan
sejak 2 hari lalu. Pasien mengatakan benjolan awalnya masih bisa dimasukkan kembali, tetapi sejak tadi
subuh benjolan sudah menetap dan tidak dapat dimasukkan kembali. Keluhan disertai dengan nyeri
pada benjolan (+), mual(+), sesak (-), muntah (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.

Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 121/83 mmHg R : 20 x/ menit, N : 72 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-),
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Region scrotalis Sinistra : Edema (+), hiperemis (+), nyeri (+)

Diagnosa : Hernia Inguinalis Lateralis Irreponible

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam / iv
- Inj. ceftriakson 1 gr / 12 jam/ iv
- Inj. Dexketoprofen Trometamol 25 mg / 8 jam / iv
- Rencana operasi
119. Ny. S, 58 thn. 156 cm, 58 kg.
Anamnesis : Pasien perempuan masuk IGD rujukan dari Puskesmas Tagolu dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah dialami sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul tetapi 1 hari terakhir nyeri
menetap dan memberat sejak tadi pagi. Awalnya nyeri dirasakan pada bagian ulu hati kemudian
menjalar ke perut bagian kanan. Keluhan disertai mual (+), muntah (-), demam (-), batuk (-), sesak (-).
BAK lancar dan belum BAB sejak 1 hari lalu, flatus (+).

Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 125/73 mmHg R : 20 x/ menit, N : 102 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,8 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) region hypochondria dextra dan regio mcburney.
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).

Mc Burney Sign (+)


Psoas Sign (+)
Obturatur Sign (+)

Diagnosa : Colic abdomen ec. Susp. Appendicitis dd/ Susp. ISK

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 4 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 8 jam / iv
- Rencana USG Abdomen
-
120. An. M, 6 thn. 113 cm, 24 kg.
Anamnesis : pasien anak perempuan masuk IGD diantar oleh gurunya dengan keluhan sakit kepala dan
rasa pusing dirasakan sesaat setelah pasien terjatuh di sekolah. Keluhan dirasakan sejak 30 menit
sebelum masuk RS. Keluhan disertai dengan luka robek pada bagian dahi, keluar darah dari hidung (-),
mual (-), pingsan setelah kejadian (-), muntah menyemprot (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.

Pemeriksaan Fisik :
KU : sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 21 x/ menit, N : 86 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+).
Regio Frontal : vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+), nyeri (+).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-)
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).

Diagnosa : Cedera Kepala Ringan + Vulnus Laceratum Regio Frontalis

Penatalaksanaan :

- Bersihkan luka menggunakan larutan normal salin.


- Hecting luka
- Tutup luka menggunakan kassa steril.
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Cefoperazone 1 gr / 12 jam / iv
- Inj. As. Traneksamat 500 mg / 8 jam / iv
- Inj. Piracetam 3 gr / 12 jam / iv
- Inj. Ranitidine 50 mg / 12 jam / iv
- Inj. Dexketoprofen 50 mg / 8 jam / iv
121. Ny. R, 34 thn. 159 cm, 64 kg.
Anamnesis : pasien perempuan masuk IGD dengan keluhan luka dan bengkak pada wajah bagian atas
mulut sebelah kanan dirasakan sejak 5 hari lalu. Pasien mengaku awalnya pasien mengalami sakit gigi
dan bengkak pada bagian dalam mulut, kemudian bengkak semakin membesar ke pipi hingga saat ini.
Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), mual (+), demam (-), muntah (-), sesak(-). BAK dan BAB biasa.

Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 115/80 mmHg R : 21 x/ menit, N : 79 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), region facialis dextra : edema (+), hiperemis (+),
nyeri (+)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) regio epigastric
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).

Diagnosa : Abses Regio Facialis Dextra

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Metronidazole 500 mg / 12 jam / iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 8 jam / iv
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam / iv
- Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam/ iv
- Konsul ke dokter gigi

122. Tn. A,77 thn. 169 cm, 67 kg.


Anamnesis : pasien laki-laki masuk IGD dengan keluhan tidak dapat menggerakkan kaki kanan. Keluhan
dirasakan setelah pasien terjatuh di kamar mandi sejak 3 hari lalu dan semakin memberat sejak 1 hari
terakhir. Keluhan diserta dengan rasa nyeri pada panggul (+), mual (-), sakit kepala (-), pingsan
(-),muntah menyemprot (-). BAK dan BAB lancar.

Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 119/80 mmHg R : 20 x/ menit, N : 80 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak kembung, distensi (-)
A : peristaltic sulit dinilai
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-)
Ekstremitas :
Regio Femur Dextra : Edema (+), nyeri tekan (+), deformitas (+), keterbatasan ROM (+), perdarahan (-).

Diagnosa : Susp. Fraktur Tertutup 1/3 Proksimal Os. Femur Dextra

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 gr / 12 jam/ iv
- Inj. Dexketoprofen 50 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam/ iv
- Skin traksi pada femur dextra 3 kg
- Tranfusi WBC 2 bag
- Ketoprofen supp 100 mg /rectal (extra apabila pasien masih kesakitan)

123. Ny. R, 25 thn. 159 cm, 55 kg.


Anamnesis : pasien perempuan masuk IGD dengan keluhan luka robek pada kepala dirasakan sesaat
setelah pasien mengalami kecelakaan (tabrakan mobil). Keluhan dirasakan sejak 30 menit sebelum
masuk RS. Keluhan disertai dengan rasa sakit kepala dan pusing (+), benjolan pada kepala (+), mual (+),
pingsan setelah kejadian (+) pasien sadarkan diri saat perjalanan ke RS, rasa nyeri pada dada sebelah
kanan (+), muntah menyemprot (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 116/78 mmHg R : 22 x/ menit, N : 96 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+).
Regio Parietal Sinistra : vulnus laceratum (+), perdarahan (+), hematom (+) ukuran 6 x 8 cm, hiperemis
(+), nyeri (+).
Regio Temporal Dextra : hematom (+) ukuran 4 x 3 cm, perdarahan (-), hiperemis (+), nyeri (+).
Thorax :
I : simetris bilateral, jejas (-)
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-)
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).

Diagnosa : Trauma Capitis Ringan-Sedang + Vulnus Laceratum Regio Parietal Sinistra

Penatalaksanaan :

- Bersihkan luka menggunakan larutan normal salin.


- Tutup luka menggunakan kassa steril.
- O2 8 lpm via nasal kanul
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaksone 1 gr / 12 jam / iv
- Inj. As. Traneksamat 500 mg / 8 jam / iv
- Inj. Piracetam 3 gr / 12 jam / iv
- Inj. Ranitidine 50 mg / 12 jam / iv
- Inj. Dexketoprofen 50 mg / 8 jam / iv
- Foto thoraks dan skull
124. Tn. I, 64 thn. 169 cm, 68 kg.
Anamnesis : Pasien laki-laki masuk IGD dengan keluhan BAK sedikit sedikit dan rasa tidak puas dirasakan
sejak 3 hari lalu. Keluhan disertai dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah (+), bengkak perut bagian
bawah (+), pasien merasa gelisah (+), lemas (-), mual (+), muntah (-)sesak (+), batuk (-). BAB lancar.
Riwayat BPH (+)

Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg R : 21x/ menit, N : 92 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorax :
I : simetris bilateral, retraksi (-)
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) region suprapubik, fullblast (+)
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.

Diagnosa : Benign Prostat Hyperplasia

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ iv
- Pasang kateter

125. Tn. A, 54 thn. 171 cm, 69 kg.


Anamnesis : pasien laki laki masuk IGD dengan keluhan luka dan bengkak pada mata kanan dialami
sesaat setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas (terjatuh dari motor) sekitar 1 jam sebelum
masuk RS. Keluhan disertai dengan nyeri pada dada akibat terbentur stir saat terjatuh (+), muntah
menyemprot (-), sesak (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.

Pemeriksaan Fisik :
KU : sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
TD : 140/70 MmHg, R : 20 x/ menit, N : 94 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+),
Regio orbita : vulnus laceratum (+), perdarahan (+), hematom oculi (+), hiperemis (+), nyeri (+)
Thorax :
I : simetris bilateral, jejas (+)
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Region Metacarpal Dextra et Sinistra : Vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+),
nyeri (+)
Region Cruris Dextra et Sinistra : Vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+), nyeri
(+)
Diagnosa : Trauma Capitis Ringan + Trauma Tumpul Thoraks + Multiple Vulnus Laceratum

- O2 8-10 lpm via simple mask


- Head up 30 derajat
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ iv
- Inj. Piracetam 3 gr / 12 jam/ iv
- Inj. As. Traneksamat 100 mg / 8 jam/ iv
- Bersihkan luka menggunakan normal saline, tampon luka, rencana repair di OK

Anda mungkin juga menyukai