Anamnesis : pasien laki-laki masuk IGD dengan keluhan benjolan pada scrotum sebelah kiri dirasakan
sejak 2 hari lalu. Pasien mengatakan benjolan awalnya masih bisa dimasukkan kembali, tetapi sejak tadi
subuh benjolan sudah menetap dan tidak dapat dimasukkan kembali. Keluhan disertai dengan nyeri
pada benjolan (+), mual(+), sesak (-), muntah (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 121/83 mmHg R : 20 x/ menit, N : 72 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-),
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Region scrotalis Sinistra : Edema (+), hiperemis (+), nyeri (+)
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam / iv
- Inj. ceftriakson 1 gr / 12 jam/ iv
- Inj. Dexketoprofen Trometamol 25 mg / 8 jam / iv
- Rencana operasi
119. Ny. S, 58 thn. 156 cm, 58 kg.
Anamnesis : Pasien perempuan masuk IGD rujukan dari Puskesmas Tagolu dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah dialami sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul tetapi 1 hari terakhir nyeri
menetap dan memberat sejak tadi pagi. Awalnya nyeri dirasakan pada bagian ulu hati kemudian
menjalar ke perut bagian kanan. Keluhan disertai mual (+), muntah (-), demam (-), batuk (-), sesak (-).
BAK lancar dan belum BAB sejak 1 hari lalu, flatus (+).
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 125/73 mmHg R : 20 x/ menit, N : 102 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,8 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) region hypochondria dextra dan regio mcburney.
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ondansentron 4 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 8 jam / iv
- Rencana USG Abdomen
-
120. An. M, 6 thn. 113 cm, 24 kg.
Anamnesis : pasien anak perempuan masuk IGD diantar oleh gurunya dengan keluhan sakit kepala dan
rasa pusing dirasakan sesaat setelah pasien terjatuh di sekolah. Keluhan dirasakan sejak 30 menit
sebelum masuk RS. Keluhan disertai dengan luka robek pada bagian dahi, keluar darah dari hidung (-),
mual (-), pingsan setelah kejadian (-), muntah menyemprot (-), demam (-). BAK lancar dan BAB biasa.
Pemeriksaan Fisik :
KU : sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
R : 21 x/ menit, N : 86 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,7 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+).
Regio Frontal : vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+), nyeri (+).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-)
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 115/80 mmHg R : 21 x/ menit, N : 79 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,6 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), region facialis dextra : edema (+), hiperemis (+),
nyeri (+)
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) regio epigastric
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Metronidazole 500 mg / 12 jam / iv
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 8 jam / iv
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam / iv
- Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam/ iv
- Konsul ke dokter gigi
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 119/80 mmHg R : 20 x/ menit, N : 80 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-).
Thorax :
I : simetris bilateral
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak kembung, distensi (-)
A : peristaltic sulit dinilai
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-)
Ekstremitas :
Regio Femur Dextra : Edema (+), nyeri tekan (+), deformitas (+), keterbatasan ROM (+), perdarahan (-).
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 gr / 12 jam/ iv
- Inj. Dexketoprofen 50 mg/ 8 jam/ iv
- Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam/ iv
- Skin traksi pada femur dextra 3 kg
- Tranfusi WBC 2 bag
- Ketoprofen supp 100 mg /rectal (extra apabila pasien masih kesakitan)
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Fisik :
KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg R : 21x/ menit, N : 92 x/menit, SpO2 : 99%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Thorax :
I : simetris bilateral, retraksi (-)
P : vocal fremitus kanan=kiri
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(+) region suprapubik, fullblast (+)
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-), CRT < 2 dtk.
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam/ iv
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ iv
- Pasang kateter
Pemeriksaan Fisik :
KU : sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
TD : 140/70 MmHg, R : 20 x/ menit, N : 94 x/menit, SpO2 : 98%, S : 36,5 0C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+),
Regio orbita : vulnus laceratum (+), perdarahan (+), hematom oculi (+), hiperemis (+), nyeri (+)
Thorax :
I : simetris bilateral, jejas (+)
P : vocal fremitus kanan=kiri.
P : sonor diseluruh lapang paru
A : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II regular, gallop (-)
Abdomen:
I : tampak datar, distensi (-)
A : peristaltic (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan(-).
Ekstremitas :
Hangat (+/+); Edema (-/-).
Region Metacarpal Dextra et Sinistra : Vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+),
nyeri (+)
Region Cruris Dextra et Sinistra : Vulnus laceratum (+), perdarahan (+), edema (+), hiperemis (+), nyeri
(+)
Diagnosa : Trauma Capitis Ringan + Trauma Tumpul Thoraks + Multiple Vulnus Laceratum