Anda di halaman 1dari 22

KASUS 101

28/4/2020
Ny YR ; 36 tahun ; 156 cm ; 52 kg

Terapi :
Metronidazole 3x500mg p.o

S : mencret
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak 3 hari yang lalu, sudah lebih dari 10x hinbgga
hari ini, ampas (+) sedikit, banyak air, lender (+), darah (-), melilit saat akan bab (+), pasien
sudah ke dokter diberi obat new diatab dan papaverine tidak ada perbaikan. Keluhan
demam (-), nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), bak tidak ada keluhan, makan minum
masih bisa. Sebelumnya pasien makan makanan diberi tetangganya.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (+)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 110/70
HR : 78x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) meningkat
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

A : Disentri suspek ec.amoeba

P : Farmakoterapi

KASUS 102
27/4/2020
Ny SR ; 26 tahun ; 155 cm ; 55 kg

Terapi :
CTM 3x1 tab p.o
Vit B komplek 1x1 tab p.o
Salicyl bedak 4x ue

S : gatal
Pasien datang dengan keluhan gatal pada leher sejak 3 hari ini, terasa makin gatal jika
pasien berkeringat dan kepanasan, gatal terus menerus hingga mengganggu tidur. Keluhan
terkena serangga (-), menggunakan kalung (-), demam (-), nyeri pada leher (-), batuk pilek
(-), bengkak pada leher (-), bab bak tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (-)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 110/70
HR : 76x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-), tampak hiperemis (+), papul multiple (+)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) meningkat
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

A : Miliaria

P : Farmakoterapi

KASUS 103
(8/5/2020)
An. Z ; 8 tahun ; 135 cm ; 19 kg

Terapi :
Zink syr 1x 2 cth
Parasetamol 3x 1 cth
L bio 2 sachet / hari

S : mencret
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak kemarin sudah 7x, ampas (+) sedikit, banyak
air, lender (-), darah (-), melilit saat akan bab (-). Demam (+) sejak tadi pagi, nyeri ulu hati (-),
mual (+), muntah (+) 1 x tadi pagi, bak tidak ada keluhan, makan minum masih bisa.
Sebelumnya pasien makan makanan pedas. Pasien belum minum obat apapun untuk
mengurangi keluhannya.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (+)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
HR : 98x/menit
RR : 22x/menit
T : 37,3 C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) meningkat
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

Lab DR :
Hb : 11.1
Ht : 37.2
Leu : 9.5
Tr : 253.000
DDR : negative
A : GEA
P : Farmakoterapi

KASUS 104
8/5/2020
Tn.N ; 20 tahun ; 165 cm ; 64 kg

Terapi :
IVFD NaCl 20 tpm
Inj ketorolac 1 ampul /8 jam IV
Inj ranitidine 1 ampul/ 12 jam IV
Pasang spalk
Foto Ro femur dextra AP lat

S : kaki kanan nyeri


30 menit SMRS, pasien jatuh dari pohon dengan tinggi 5 m. Saat jatuh pasien mendengar
seperti suara “krek”dari kaki kanannya, jatuh dengan paha kanan sebagai tumpuan. Nyeri
(+), luka berdarah (+) lecet, nyeri bertambah berat jika digerakkan (+), jari-jari kaki dapat
digerakkan (+), bengkak (+). Setelah jatuh pasien pingsan (-), sesak (-), nyeri dada (-), nyeri
kepala (-), mual (-), muntah (-). Pasien kemudian dibawa ke IGD RSUD Raja Ampat.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat alergi (-)
- Riwayat darah sukar membeku (-)

O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanandarah : 100 / 70 mmHg
RR : 22 x/menit
HR : 89 x/menit isi dan tegangan cukup
Suhu : 36,7C (axiller)
GCS : E4M6V5= 15
Nyeri : VAS 6
Kulit : turgor cukup, ikterik (-)
Kepala : mesosefal, turgor dahi cukup
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-),
mata cowong (-/-)
Hidung :discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga :discharge (-), nyeri tekan tragus (-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
Leher : pembesaran limfonodi (-), deviasi trakea (-)

Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dandinamis
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+N/+N), suara tambahan (-/-)

Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm di medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, gallop (-), bising (-)

Abdomen
Inspeksi : Jejas (-) ,distensi (-), venektasi (-)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) N, hepar lien tak teraba
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Extremitas superior inferior


Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/+ -/-
Capilary refill <2”/<2” <2”/<2 ”
Kekuatan otot 555/555 terbatas krn nyeri/ 555

Status Lokalis (Regio femur dextra)


- Inspeksi : tampak deformitas (+), edem (+), hiperemis (+),luka lecet (+)
angulasi (-), distal pucat (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (+), pulsasi a.tibialis dextra (+), perabaan hangat (+), sensorik
(+), krepitasi (+)
- ROM ankle joint : terbatas nyeri

A : suspek fraktur tertutup femur dextra


Multiple vulnus ekskoriatum

P : pasang spalk
Farmakoterapi

KASUS 105
(8/5/2020)
Ny.T ; 36 tahun ; 156 cm ; 60 kg
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
Inj midazolam 5 mg IV
Inj cefotaxime 1 gr IV
Ciprofloxacin 2x500mg p.o
Inj diazepam 5mg IV
Konsul Sp.KJ acc rencana Rujuk

S : teriak teriak
Pasien datang dibawa keluarganya dengan sebelumnya 2 hari ini pasien sering tiba tiba lari
lari sendiri di sekitar rumahnya, teriak teriak,, pasien masih mengenali teman temannya dan
diri sendiri. Pasien kadang tampak berbicara sendiri (+), tertawa dan menangis sendiri (+),
kadang bicara masih nyambung kemudian menjadi tidak nyambung. Pasien tinggal sendirian
di rumah, belum menikah dan jauh dari keluarga. Pasien dikenal sebagai pribadi yang
tertutup. Keluhan demam (-), batuk pilek (-), tidak mau makan minum dan tidak tidur.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat DM (-)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
HR : 88x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

Lab DR :
Hb : 10.1
Ht : 37.2
Leu : 10.5
Tr : 333.000
DDR : negative
COVID 19 : non reaktif
A : gangguan psikotik akut
P : Farmakoterapi
KASUS 106
4/5/2020
Ny.F ; 36 tahun ; 150 cm ; 50kg

Terapi :
Cefadroxil 2x500mg caps p.o (dihabiskan)
Asam mefenamat 3x500mg tab p.o (jika nyeri)

S : luka di jempol tangan


15 menit SMRS, pasien teriris pisau saat memotong sayuran dirumahnya. Nyeri (+), luka
berdarah cukup banyak (+), nyeri bertambah berat jika digerakkan (+), jari-jari tangan dapat
digerakkan (+), bengkak (+) minimal. Pasien mengatakan pisau masih baru dan tidak
berkarat.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat alergi (-)
- Riwayat darah sukar membeku (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat kencing manis (-)

O:
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanandarah : 130 / 70 mmHg
RR : 22 x/menit
HR : 89 x/menit isi dan tegangan cukup
Suhu : 36,7oC (axiller)
GCS : E4M6V5= 15
Nyeri : VAS 3
Kulit : turgor cukup, ikterik (-)
Kepala : mesosefal, turgor dahi cukup
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-),
mata cowong (-/-)
Hidung :discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga :discharge (-), nyeri tekan tragus (-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
Leher : pembesaran limfonodi (-), deviasi trakea (-)

Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dandinamis
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+N/+N), suara tambahan (-/-)

Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm di medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, gallop (-), bising (-)

Abdomen
Inspeksi : Jejas (-) ,distensi (-), venektasi (-)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) N, hepar lien tak teraba
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Extremitas superior inferior


Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/+ -/-
Capilary refill <2”/<2” <2”/<2 ”
Kekuatan otot terbatas krn nyeri/ 555 555/ 555

Status Lokalis ( digiti 1 dextra)


- Inspeksi : tampak luka iris jumlah 1, panjang 3cm, lebar 0.1cm, dasar subkutis, darah
(+), pus (-), edema (+), jejas (+), deformitas (-), angulasi (-), distal pucat (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (+), pulsasi a.radialis dextra (+), sensorik (+), krepitasi (-)
- ROM : terbatas nyeri

A : Vulnus laceratum digiti 1 manus dextra

P : Rawat luka
Hecting
Farmakoterapi

KASUS 107
4/5/2020
An F ; 12 tahun ; 130 cm ; 36 kg

Terapi :
New diatab 3x2 tab p.o (setelah mencret)
Zink 1x20mg p.o selama 10 hari

S : mencret
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak kemarin sudah 5x, ampas (+) sedikit, banyak
air, lender (-), darah (-), melilit saat akan bab (-). Demam (-), nyeri ulu hati (-). Sebelumnya
pasien makan diberi tetangganya. Makan minum pasien masih mau dan bias banyak. Pasien
belum minum obat apapun untuk mengurangi keluhannya.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (+)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 100/70
HR : 89x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) meningkat
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

A : Diare akut tanpa tanda dehidrasi

P : Farmakoterapi

KASUS 108
4/5/2020
Tn A ; 42 tahun ; 170 cm ; 76 kg

Terapi :
Rawat inap
Head up 90’
Tirah baring bed rest total
IVFD Rl 20 tpm
Inj ketorolac 1amp/8 jam IV
Inj asam tranexamat 1 amp/8 jam IV
p.o : methylprednisolone 3x8mg tab
Konsul bedah

S : mata merah
Pasien datang dengan keluhan mata kanan merah dan berbayang sejak 1 jam yang lalu,
sebelumnya pasien sedang bekerja dan terkena cipratan batu pada matanya. Nyeri (+),
berair (+), terasa mengganjal (+), tampak merah (+), keluar kotoran dari mata (-). Setelah
terkena pasien mencoba mengaliri dengan air tapi masih terasa tidak nyaman. Pasien belum
minum obat apapun untuk mengurangi keluhannya.
Riwayat penyakit dahulu:
- Riwayat sakit seperti ini (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (-)
- Riwayat darah sukar membeku (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat kencing manis (-)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 120/70
HR : 89x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor, tampak darah pada ¼ bagian inferior kornea,
secret (-), benda asing (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi silier (-)
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

A : Hifema traumatic gr 1

P : Farmakoterapi

KASUS 109
4/5/2020
Tn L O ; 46 tahun ; 170 cm ; 74 kg

Terapi :
Rawat inap
IVFD asering 20 tpm
Inj ketorolac 1amp/8 jam IV
Inj ranitidin 1 amp/12 jam IV
p.o : captopril 12.5mg sublingual tab
ketoprofen supp SD
observasi
Konsul bedah

S : benjolan di perut
Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan di perut dekat pusar sejak 1 jam yang lalu.
Benjolan terasa nyeri (+), sebelumnya sudah ada benjolan sejak 2 tahun terakhir tapi dapat
hilang timbul sendiri, sejak 1 jam ini benjolan menetap dan terasa nyeri. Mual muntah (+),
demam (-), kentut (+), bab (+), bak tidak ada keluhan. Pasien belum minum obat apapun
untuk mengurangi keluhannya.
Riwayat penyakit dahulu:
- Riwayat sakit seperti ini (+)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (-)
- Riwayat darah sukar membeku (-)
- Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol
- Riwayat kencing manis (-)
- Riwayat pekerjaan pasien kuli angkat barang selama 20 thn.

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 160/100
HR : 92x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
VAS : 7

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- tampak benjolan di region umbilical dx, hiperemis (-), nyeri tekan (+), BU (+)
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)

Lab DR :
Hb : 11.1
Ht : 37.2
Leu : 8.5
Tr : 253.000
DDR : negative
HIV : non rekatif
COV19 : non reaktf
Goldar : A +

A : Hernia abdominalis irreponible


Hipertensi st 2

P : Farmakoterapi

KASUS 110
4/5/2020
Tn. O ; 36 tahun ; 177 cm ; 79 kg

Terapi :
Rawat inap
IVFD asering 20 tpm
Inj ketorolac 1amp/8 jam IV
Inj ranitidin 1 amp/12 jam IV
p.o : protagesik 1tab/8 jam
methilprenisolone 4mg/8 jam
ISDN 5mg/8jam
observasi

S : tangan kanan tersetrum


Pasien datang dengan keluhan 30 menit SMRS tangan kanan tersetrum saat pasien
membersihkan mesin cuci. Saat tersetrum pasien masih sadar, tersetrum kurang lebih 15
detik. Nyeri pada tangan (+), tangan kanan sulit dgerakkan (+), kedua kaki sulit digerakkan
(+), pusing (+), bedebar (-), nyeri dada (-), bab bak tidak ada keluhan. Pasien belum minum
obat apapun untuk mengurangi keluhannya.

Riwayat penyakit dahulu:


- Riwayat alergi (-)
- Riwayat maag (-)
- Riwayat darah sukar membeku (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat kencing manis (-)

O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 120/80
HR : 82x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
VAS : 4

Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
Kekuatan otot : 333/555
000/444

Lab DR :
Hb : 12.1
Ht : 36.2
Leu : 8700
Tr : 263.000
DDR : negative
HIV : non rekatif
COV19 : non reaktf

A : Luka bakar ec sengatan listrik


P : Farmakoterapi

Anda mungkin juga menyukai