1/5/2020
Tn.T ; 44 tahun ; 178 cm ; 167 kg
Terapi :
Natrium diklofenak 2x50mg p.o
Diazepam 1x2 mg p.o
Simvastatin 1x50mg p.o
Allopurinol 2x1 tab p.o
S : nyeri di jari
Pasien datang dengan keluhan nyeri di jari jari tangan dan lutut sejak 10 hari yang lalu,
semakin lama semakin berat. Terasa kaku (+), terasa lebih nyeri jika untuk beraktivitas dan
membaik saat istirahat. Keluhan baal (-), kesemutan (-), mati rasa (-), nyeri menjalar (-).
Pasien belum minum obat hanya minum tolak angin.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 120/70
HR : 78x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
A : arthralgia suspek OA
P : Farmakoterapi
KASUS 191
8/6/2020
Ny.Y ; 57 tahun ; 155 cm ; 55 kg
Terapi :
Candesartan 1x8 mg p.o
Amlodipine 1x5mg p.o
Parasetamol 3x500mg p.o
S : nyeri kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala tegang di tengkuk belakang sejak 2 hari ini.
Keluhan semakin lama semakin memberat, sudah minum obat dari apotik tapi belum ada
perbaikan. Keluhan demam (-), mual (-), muntah (-), kelemahan separo tubuh (-), bab bak
tidak ada keluhan, riwayat terbentur disangkal.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 160/90
HR : 86x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
VAS : 4
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) N
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
A : Cefalgia
HT stage 2
P : Farmakoterapi
KASUS 192
(10/6/2020)
Tn.A ; 56 bulan ; 65 kg ; 160 cm
Terapi :
Inf RL 20 tpm
Inj cefotaxime 3x1 gr IV
Ambroxol 3x1 tab p.o
Simvastatin 1 tab/24 jam p.o
Glimepiride 1x1 tab p.o
Candesartan 1x1 tab p.o
S : batuk
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 3 hari yang lalu, semakin lama semakin
memberat, batuk berdahak, dahak ada darah (+) sejak tadi pagi, darah sedikit bercampur
dengan dahak, demam (-), pilek (-), sesek kadang kadang, sesak diperberat dengan aktivitas
(-), tidur harus dengan bantal tinggi (-). Sudah minum obat yang beli di apotik tapi tidak ada
perbaikan. Mual (-), muntah (-),BAK BAB tidak ada keluhan.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
Tensi : 150/90
HR : 90x/menit
RR : 24x/menit
T : 36.8 C
SpO2 : 95%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-), discharge (-)
Mulut : sianosis (-) T1-1
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel, turgor kulit cukup
- BU (+) N
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-)
Lab :
Hb : 11.1
Ht : 37.2
Leu : 8.5
Tr : 253.000
DDR : negative
GDS 235
Au 4.3
Chl 307
A : susp pneumonia
DM
Hipertensi st 1
Hiperkolesterolemia
P : Farmakoterapi
KASUS 193
(8/5/2020)
Ny.T ; 36 tahun ; 156 cm ; 60 kg
Terapi :
IVFD 20 tpm
Inj Ondansetron 4mg/8 jam IV
Inj Omeprazole 20mg /12 jam IV
Omeprazole 20 mg 2x1 tab p.o ac
Sucralfat syr 60 ml 3x1 C p.o ac
S : muntah
Pasien datang dengan keluhan muntah muntah sejak tadi pagi, muntah >10x, berisi apa
yang dimakan, tiap pasien mencoba makan dan minum lalu langsung muntah kembali.
Muntah di awali mual (+), nyeri perut (+) di bagian ulu hati setelah tadi siang makan nasi
bungkus di warung pinggir jalan. Demam (-), nyeri kepala (-), pusing berputar (-), mencret
(-), bak tidak ada keluhan. Pasien belum minum obat apapun untuk mengurangi keluhannya,
hanya minum teh hangat.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 110/70 mmHg
HR : 90x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,5 C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) N
- NT (+) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
A : Observasi vomitus
dispepsia
P : Farmakoterapi
KASUS 194
13/6/2020
An.D ; 3 tahun ; 90 cm ; 15kg
Terapi :
Inf RL 50 tpm mikro
Inf parasetamol 3x150 mg
Inj ranitidine 2x15 mg
Inj cefotaxime 3x500mg
S : luka di kepala
30 menit SMRS, pasien jatuh dari motor ketika membonceng ayahnya karena menghindari
motor lain. Pasien jatuh kearah samping sehingga kepalanya mengenai stang motor. Nyeri di
kepala (+), luka berdarah (+), nyeri bertambah berat jika digerakkan (+), bengkak (+)
minimal. Setelah jatuh pasien pingsan (-), sesak (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (-).
Pasien kemudian dibawa ke IGD RSUD Raja Ampat.
O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
RR : 22 x/menit
HR : 109 x/menit isi dan tegangan cukup
Suhu : 36,7oC (axiller)
GCS : E4M6V5= 15
Nyeri : VAS 4
Kulit : turgor cukup, ikterik (-)
Kepala : mesosefal, turgor dahi cukup
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-),
mata cowong (-/-)
Hidung :discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga :discharge (-), nyeri tekan tragus (-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
Leher : pembesaran limfonodi (-), deviasi trakea (-)
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dandinamis
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+N/+N), suara tambahan (-/-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm di medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, gallop (-), bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Jejas (-) ,distensi (-), venektasi (-)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) N, hepar lien tak teraba
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Lab :
Hb 8.6
Leu 16.5 H
Ht 27.3
Trmb : 174.000
DDR -
P : Rawat luka
Hecting
Farmakoterapi
KASUS 195
13/6/2020
Ny. I ; 35 tahun ; 160 cm ; 56 kg
Terapi :
Inf asering 20 tpm
Inj cefotaxime 1gr/8 jam
Inj metronidazole 1amp/8 jam
Inj ketorolac 1 amp/8 jam
Inj dexamethasone 1 amp/8 jam
S : bengkak di pinggang
Pasien datang dengan keluhan bengkak di pinggang bawah kanan sejak 1 bulan ini, bengkak
semakin lama semakin besar, terasa nyeri (+) demam (+) nglemeng, riwayat terkena batu 5
tahun yang lalu di pinggang. Keluhan mual muntah (-) nyeri ulu hati (-), bab bak tidak ada
keluhan.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 110/70
HR : 76x/menit
RR : 22x/menit
T : 37.8 C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
Status lokalis :
I : tampak benjolan jimlah 1, ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, warna sama
dengan sekitar, batas tegas,
P : permukaan rata, terfixir, nyeri tekan (+), perabaan hangat (-), fluktuasi (+)
P : Farmakoterapi
Bedah
KASUS 196
17/6/2020
Ny.M ; 33 tahun ; 160 cm ; 56 kg
Terapi :
IVFD Rl 20 tpm
Inj ketorolac 1amp/8 jam IV
Inj dexamethasone 1 amp/8 jam IV
Inj ranitidine 1 amp/12 jam IV
Bioplasenton salep 3x1 ue
Kompres NaCl 15 menit/8 jam
S : luka bakar
Pasien datang dengan keluhan 2 jam SMRS pasien tidak sengaja terkena kuah sayur panas
pada tangan kanannya, setelah terkena, pasien mengguyurnya dengan air dan diberi pasta
gigi. Terasa nyeri (+), panas (+), warna merah (+), tampak gelembung (-), darah (-). Pasien
belum minum obat apapun untuk mengurangi keluhannya.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 120/70
HR : 80x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor,
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (+/+), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
Lab :
hb 11,2
Ht 308
Leu 13.600 H
Tr 200000
P : Farmakoterapi
Rawat luka
KASUS 197
16/6/2020
Tn A ; 40 tahun ; 170 cm ; 64 kg
Terapi :
Rawat inap
IVFD RL 20 tpm
Inj ketorolac 1amp/8 jam IV
Inj ranitidin 1 amp/12 jam IV
Inj asam tranexamat 1 amp/8 jam IV
Inj cefotaxime 1 gr/ 8 jam IV
Konsul bedah
S : benjolan di anus
Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan di anus sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan
terasa nyeri (+), jika BAB benjolan keluar, setelah BAB benjolan masuk kembali jika BAB
pasien mengeluhkan keluar beberapa tetes darah segar. Mual muntah (-), demam (-), kentut
(+), bab sering keras (+), bak tidak ada keluhan. Pasien belum minum obat apapun untuk
mengurangi keluhannya.
O:
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
TD : 120/80
HR : 92x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,3 C
SpO2 : 99%
VAS : 5
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
Hidung : napas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel
- BU (+) normal
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, ptekie (-/-)
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-), ptekie (-/-)
Stat lokalis :
I : tampak benjolan di anus, hiperemis (-), nyeri tekan (+), darah (-)
RT : teraba benjolan, permukaan licin, nyeri , sisa feses, darah
Lab DR :
Hb : 11.1
Ht : 37.2
Leu : 8.5
Tr : 253.000
DDR : negative
A : hemorroid interna gr 2
P : Farmakoterapi
KASUS 120
29/4/2020
Ny. M ; 29 tahun ; 167 cm ; 56 kg
Terapi :
Inj asam tranexamat 1 ampul extra
Ro thorax kontrol poli
S : Batuk darah
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 minggu yang lalu kemudian har ini saat batuk
terdapat darah segar, darah tidak banyak,keluar hanya saat pasien terbatuk. Batuk berdahak
(-), pilek (-), demam (-). Sudah minum obat yang beli di apotik tapi tidak ada perbaikan. Mual
(-), muntah (-), Bab Bak tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik:
Kepala : mesosefal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor
Hidung : napas cuping hidung (-), discharge (-)
Mulut : sianosis (-) T1-1
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : retraksi (-)
- Pulmo : SDV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
- Cor : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel, turgor kulit cukup
- BU (+) N
- NT (-) di epigastrium
Ekstremitas atas : CRT <2 +/+, akral dingin -/-
Ekstremitas bawah : CRT <2 +/+, akral dingin -/-, edema (-/-)