Anda di halaman 1dari 8

TINDAKAN MEDIS

MENJAHIT LUKA
1. Tn. I, lk, 64 tahun, Kalibukbuk
Pasien datang ke IGD dikarenakan terjatuh dari dahan pohon, jatuh ke arah belakang dan
mengenai kepala sehingga terkena semen dan pasien mengeluhkan nyeri pada bagian
bokong. Mual (-), Muntah (-) Nyeri kepala (-) Pingsan (-). Alergi obat (-)
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 110/80 N 88 RR 16 T 37.5 C
Kepala/leher: normocephali, vulnus appertum derajat 2 (parietal), jejas (-) raccoon eye (-)
battle sign (-)
Mata: pupil isokor, 3mm/3mm, RCL/RCTL (-)/(-)konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik(-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-) dyspnea (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-) ROM 3600
kekuatan motorik 5555 | 5555
5555 | 5555
Pemeriksaan saraf:
Brudzinski I (+) Brudzinski II (-) Kernig sign (-)
Status lokalisata
Regio Gluteal :
Hematom (+) pada gluteus maximus dextra
Pemeriksaan Penunjang : -
Diagnosa : Cedera Kepala Ringan + Vulnus appertum regio parietal
Tatalaksana :
- Wound toilet
- Lidocaine 1 ampul
- Hecting set 5 jahitan
- Asam mefenamat 3 x 1
- Amoxicillin 3 x 1
- Vitamin B1 1 x 1
27/09/22

BEDAH MINOR
(dewasa)
2. Tn. I, lk, 56 tahun
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada tangan kanan tertusuk duri sejak
kemarin, nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) os mempunyai riwayat penyakit HT
(+) DM (+) Riw alergi obat (+) Penicillin. demam (-) mual (-) muntah (-) BAB (+)
normal, BAK (+) normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/80 N 72 RR 18 T 36,4 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
 Ekstremitas superior (antebrachii dextra) : vulnus ictum, nyeri tekan (+), edema
(+) eritema (+) pus (-) perdarahan aktif (-) movement pergerakan normal
 Ekstremitas superior sinistra: DBN
 NVD teraba kuat
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus ictum + DM + HT
Tatalaksana :
- KIE sementara luka tidak boleh terkena air dan kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari, kurangi garam dan makanan yang berbahan dasar gula.
- Pembersihan dan rawat luka
- Cross insisi
- Inj. Tetagam 250 IU
- Enbatic salep 2 x 1
- Glibenclamide 1 - 0 - 0
- Metformin 1 x 500 mg
- Amlodipine 1 x 10 mg
- Dexametasone 3 x 1
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Ciprofloxacine 2 x 1

27/09/22
BEDAH MINOR
(dewasa)
3. Tn. T, lk, 42 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan benjolan berisi nanah pada
hidungnya sejak 2 hari yang lalu, pasien mengeluh nyeri dan mengganggu aktivitas saat
memakai kacamata. nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) riwayat penyakit HT (-)
DM (-) Riw alergi obat (-) demam (-) mual (-) muntah (-) BAB (+) normal, BAK (+)
normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/60 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio nasal : abses (+) deformitas (-) sianosis (-) nyeri tekan (+) krepitasi (-)
teleangiektasi (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Skin Abcess
Tatalaksana :
- KIE menjaga kebersihan, tidak memegang luka, kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari
- Insisi dan drainase
- Amoxicillin 3 x 1
- PCT 3 x 1

10/10/22
BEDAH MINOR
(dewasa)
4. Tn. K, lk, 37 tahun, Bakti Seraga, RM 01000651
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan terdapat bisul di
samping anus sejak 1 minggu yang lalu, nyeri (+), batuk (+) berdahak sejak 3 hari yang
lalu, pilek (-) demam (-) mual (-) muntah (-) BAK normal, BAB normal, Riw. HT (-) DM
(-), Riw alergi obat disangkal, Riw. merokok (-), Riw penyakit lain disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 120/80 N 74 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (+) sekret (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio anal: abses (+) nyeri tekan (+) eritema (+)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Abses Perianal
Tatalaksana :
- KIE menjaga kebersihan, tidak memegang luka, kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari
- Insisi dan drainase
- Amoxicillin 3 x 500 mg
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Dexamethasone 3 x 0,5 mg
- Vitamin C 2 x 1
- Enbatic salep kulit 2 x 1

11/10/22
MENJAHIT LUKA
5. Tn. N, lk, 51 tahun, Kalibukbuk, RM 0001998
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II dengan keluhan luka pada jempol kaki
sebelah kiri dikarenakan terkena celurit saat bertani sejak 1 jam yang lalu, nyeri (+) luka
belum sempat dibersihkan. perdarahan massive (-). demam (-) mual (-) muntah (-)
pingsan (-) bengkak (-) alergi obat (-) riwayat penyakit HT (-) DM (+) BAB (+) normal,
BAK (+) normal.
KU : E4V5M6 TD 120/70 N 88 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio Digiti 1 Interfalang Distal Manus Sinistra : vulnus appertum dengan luas luka kira
kira 7 mm x 1 cm dan kedalaman luka kira-kira 0,5 cm, tepi menyatu. Perdarahan (+)
eritema (-) movement terbatas (+) edema (-) pus (-).
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus appertum Digiti 1 Interfalang Distal Manus Sinistra
- KIE rawat luka 2 hari kemudian
- Wound toilet
- Injeksi Tetagam 250 IU
- Lidocaine (1 ampul)
- Hecting 2 jahitan
- Amoxicillin 3 x 500mg
- Paracetamol 3 x 500mg

10/11/22

MENJAHIT LUKA
(dewasa)
6. Tn. K, lk, 43 tahun, Tukadmungga, RM 01002028
Pasien datang ke IGD Puskesmas Buleleng II post KLL mengendarai motor ditabrak dari
belakang sehingga jatuh ke sebelah kiri dan terkena aspal dengan keluhan luka robek dan
lecet pada lengan bawah sebelah kiri sejak 30 menit yang lalu, nyeri (+) pinggang sebelah
kiri nyeri, luka belum sempat dibersihkan. perdarahan massive (-). demam (-) mual (-)
muntah (-) pingsan (-) bengkak (-) alergi obat (-) riwayat penyakit HT (+) DM (-) BAB
(+) normal, BAK (+) normal.
KU : E4V5M6 TD 130/80 N 88 RR 19 T 36,8 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-) nyeri ketok CVA +/-, haematom (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio Antebrachii Posterior Sinistra : vulnus appertum dengan luas luka kira kira 5 cm x
1 cm dan kedalaman luka kira-kira 0,5 cm, tepi menyatu. Perdarahan (+) eritema (-)
movement terbatas (-) edema (-) pus (-).
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus appertum Antebrachii Posterior Sinistra
- KIE rawat luka 2 hari kemudian
- Wound toilet
- Lidocaine (1 ampul)
- Hecting 4 jahitan
- Amoxicillin 3 x 500mg
- Paracetamol 3 x 500mg
- Vit B1 1 x 1

10/11/22

BEDAH MINOR
(dewasa)
7. Tn. K, lk, 41 tahun, Anturan, RM 01001037
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada telapak kaki tertusuk paku sejak kemarin
malam, nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) riwayat penyakit HT (-) DM (-)
demam (-) mual (-) muntah (-) BAB (+) normal, BAK (+) normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/60 N 72 RR 18 T 36,4 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
 Ekstremitas inferior (pedis dextra) : vulnus ictum, nyeri tekan (+), edema (+)
eritema (+) pus (-) perdarahan aktif (-) movement pergerakan normal
 Ekstremitas inferior sinistra: DBN
 NVD teraba kuat
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus ictum regio pedis dextra
Tatalaksana :
- KIE sementara luka tidak boleh terkena air dan kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari.
- Pembersihan dan rawat luka
- Cross insisi
- Inj. Tetagam 250 IU
- Dexametasone 3 x 1
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Amoxicillin 3 x 500 mg

11/11/22

BEDAH MINOR
(dewasa)
8. Tn. G, lk, 24 tahun, Tukadmungga, RM 0100411
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada kaki kiri tertusuk kawat sejak kemarin
nyeri (+) bengkak (+) panas (+) merah (+) riwayat penyakit HT (-) DM (-) demam (-)
mual (-) muntah (-) BAB (+) normal, BAK (+) normal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 100/60 N 66 RR 18 T 36,7 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
 Ekstremitas inferior (pedis sinistra) : vulnus ictum, nyeri tekan (+), edema (+)
eritema (+) pus (-) perdarahan aktif (-) movement pergerakan normal
 Ekstremitas inferior dextra: DBN
 NVD teraba kuat
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Vulnus ictum regio pedis sinistra
Tatalaksana :
- KIE sementara luka tidak boleh terkena air dan kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari.
- Pembersihan dan rawat luka
- Cross insisi
- Inj. Tetagam 250 IU
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Amoxicillin 3 x 500 mg

10/10/22

BEDAH MINOR
(bayi-anak)
9. An. K, lk, 9 tahun, Selat, RM 0690044
Pasien datang ke IGD dengan keluhan terdapat benjolan berisi nanah dan sangat nyeri
dan gatal pada kaki kirinya sejak 1 bulan yang lalu, panas (-) merah (+) Riw alergi obat
disangkal, Riw penyakit lain disangkal.
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 110/80 N 80 RR 19 T 36,5 C BB 32 kg
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (+) sekret (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (-) supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Status lokalisata
Regio pedis sinistra: abses (+) nyeri tekan (+) eritema (+) krusta (+)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Abses Perianal
Tatalaksana :
- KIE menjaga kebersihan, tidak memegang luka, kembali lagi untuk rawat luka setelah 2
hari
- Insisi dan drainase
- Amoxicillin 3 x 500 mg
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Dexamethasone 3 x 0,5 mg
- Vitamin C 2 x 1
- Gentamycin cream kulit 3 x 1

MEMASANG INFUS
14/9/22
(lansia)
10. Tn. K, lk, 86 tahun, Selat
Pasien datang ke Poli Lansia Puskesmas Buleleng II dengan keluhan benjolan pada lipat
paha sebelah kanan sejak 4 hari yang lalu, terasa nyeri, riwayat mengangkat benda berat.
Sesak (-) mual (-) muntah (-) nyeri kepala (-) BAK normal, BAB (-) sejak 3 hari yang
lalu.
Pem. Fisik :
KU : Tampak Sakit Berat. GCS E4V5M6 TD 80/- mmHg N 56 RR 20 T 36.5 C SpO2:
60%
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : VF (+)/(+) Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : BU (+) berkurang NT (+) regio inguinal dextra, supel, Organomegali (-)
Regio Inguinal (d) : terdapat benjolan sebesar kelereng, mobile, irreponible
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang :
GDS : 161 mg/dl
Rapid antigen : negatif
Diagnosa : Ileus Obstruktif ec Hernia Inguinal Strangulata Dextra
Tatalaksana :
- Rujuk OP CITO
- O2 NK 5 lpm -> SpO2 98%
- IVFD RL tetes cepat -> 100/60 mmHg -> 120/80 mmHg
- Keterolac IV 1 amp

1/10/22
MEMASANG INFUS
(dewasa)
11. Tn. B, lk, 26 tahun, Tukadmungga
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri tertusuk hingga ke
belakang punggung setelah sarapan pagi, lemas (+), os bekerja sebagai supir truk dan
bergadang pada malam hari, terbiasa makan tidak teratur, riwayat minum minuman keras
(+) merokok (+) HT (-) DM (-) Sesak (-) mual (+) muntah (+) nyeri kepala (-) BAK
normal, BAB (+) normal
Pem. Fisik :
KU : E4V5M6 TD 130/80 N 94 RR 26 T 36,5 C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-) faring hiperemis (+) sekret (-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) NT (+) epigastric, supel, Organomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : EKG sinus rythm
Diagnosa : Dyspepsia fungsional tipe mixed
Tatalaksana :
- KIE atur pola makan, hindari minuman keras dan rokok, jaga pola makan dengan porsi
kecil namun sering, hindari makanan pedas, kopi, cokelat dan asam.
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron (1 ampul) => keluhan membaik
- Lansoprazole 1 x 30 mg
- Antasida doen 3 x 500 mg
- Domperidone 3 x 10 mg

27/9/22
MEMASANG INFUS
(dewasa)
12. Tn. W, lk, 47 tahun, Anturan
Pasien datang ke Poli Umum Puskesmas Buleleng II dengan keluhan nyeri dirasa pada
perut kiri hingga kemaluan sampai ke pinggang, mual (-) muntah (+) kemarin 1 x, demam
(-) bengkak (-) sesak (-) nyeri saat BAK (+) sejak kemarin, keluar darah (-), BAB (+)
normal. Riw. penyakit HT (+) DM (-). Riw. alergi obat disangkal.
KU : E4V5M6
TD 190/100 (12.00) => 170/90 (12.48)
MAP 130 % => 116 % (penurunan > 10% pada 1 jam pertama)
N 96 RR 20 T 36,5 C SpO2 99%
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-)/(-) ikterik (-)/(-)
Thorax : Vesikuler (+)/(+) Rh (-)/(-) Wh (-)/(-)
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Abdomen : BU (+) Distensi (-) NT (+) regio iliaca et lumbar sinistra, supel,
Organomegali (-) Nyeri ketok CVA (-)/(+)
Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-)
Pem. Penunjang : -
Diagnosa : Colic Renal ec ISK dd BSK + HT urgensi
Tatalaksana :
- KIE minum obat rutin, kurangi asupan garam dan gula, minum air putih yang cukup,
berhenti merokok, kelola stress dengan baik, olahraga secara teratur
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Keterolac (1 amp)
- Inj. Ranitidine (1 amp)
- Captopril 25 mg Sublingual (1 tab) 12.13
- Ciprofloxacin 2 x 1
- Na diklofenac 2 x 1
- Captopril 2 x 25 mg

Anda mungkin juga menyukai