Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KLINIK PUSPITA

JL. CIATER RAYA NO. 02 RUKO CAMS CORNER SAMPING ALFAMART


KELURAHAN SERUA KECAMATAN CIPUTAT
KOTA TANGERANG SELATAN
TELP : 021-277-444-80
PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Klinik Puspita Tanda Tangan Kepala FKTP Dr. Nadhiela Adani

PASIEN RAWAT JALAN


SOP Prosedur menerima
Pengertian Menerima pasien rawat jalan
Tujuan Agar pemeriksaan pasien rawat jalan terkoordinir dan dapat dilayani
dengan segera
Kebijakan Petugas pendaftaran, perawat, bidan, dokter yang terampil serta
peralatan yang lengkap (alat tulis, kartu RM kosong, alat medis TTV)
Instruktur kerja :
1. Pasien diterima di ruang pendaftaran
2. Menerima pasien rawat jalan dengan menanyakan
keperluannya, bila kasus kegawatdaruratan pasien dimasukan
keruang tindakan
3. Pasien dianjurkan mendaftarkan diri sebagai pasien rawat jalan
bila belum pernah periksa di klinik
4. Bila pasien sudah pernah periksa sebelumnya, ditanyakan
alamat terlebih dahulu kemudian nama pasien
5. Bila pasien anak, ukur tinggi badan, berat badan dan TTV sesuai
keluhan pasien
6. Pasien diantarkan ke ruang periksa, petugas menyerakan pasien
ke dokter
Prosedur
7. Petugas selalu siaga dengan kebutuhan pasien selama dilakukan
pemeriksaan oleh dokter ( bila pasien membutuhkan cek
GDS/HB/Asam Urat atau injeksi sesuai instruktur dokter )
8. Petugas penerima RM dari dokter untuk menyiapkan obat sesuai
dengan saran dokter yang tertulis
9. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk dan menunggu
petugas menyiapkan obat
10. Petugas menulis dengan jelas tanggal, nama pasien, aturan pakai
pada bungkus obat yang tersedia
11. Setelah selesai menyiapkan obat, petugas memanggil nama
pasien dengan benar dan memberitahu cara pemakaian obat dan
aturan pakai dengan benar dan jelas
12. Petugas memberikan informasi jumlah biaya yang harus dibayar
bila ada penambahan obat yang mahal, dan pemakaian salep dan
obat tetes, petugas harus memberitahukan biaya tambahannya
13. Petugas mengucapkan terima kasih kepada pasien
Dokumen terkait :
1. Rekam medik pasien ( baru/lama )
2. Lembar resep bila ada
Indikator kinerja :
1. Pasien terlayani dengan cepat dan tertata
2. Pasien tidak mengalami kebingungan
Pasien merasa puas dengan pelayanan petugas
Unit terkait Rawat Jalan

PEMBERIAN OKSIGEN
SOP Tindakan memberikan oksigen
Pengertian Memberikan oksigen pada pasien dari tabung oksigenasi
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Persiapan alat :
1. Tabung O2 lengkap dengan monometer
2. Mengukur airan flowmeter
3. Botol pelembab berisi air steril/aquadest
4. Selang O2
5. Plester
6. Kapas alkohol
Pelaksanaa :
1. Atur posisi pasien semifoler
2. Slang dihubungkan
3. Sebelum memasang slang pada hidung, slang diersihkan dulu
dengan kapas alkohol
Prosedur 4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu tutup
kembali
5. Memasang kanul hidung, lakukan fiksasi (plester)
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai instruksi
dokter
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Apakah jumlah yang masuk ( cc/mnt ) sudah sesuai dengan
instruktur? Lihat angka pada monometer
2. Apakah ujung kateter oksigen sudah sudah masuk maksimal ke
lubang hidung? Bila ujung kateter belum masuk maksimal,
perbaiki posisi kateter
3. Bila memakai oksigen, tetap/masih sianosis lapor pada dokter
4. Memberitahukan kepada keluarga pasien untuk melapor
kepada petugas bila tabung oksigen/air steril habis
Unit Terkait Klinik Rawat Jalan

PEMASANGAN KATETER
SOP Tindakan pemasangan kateter
Pengertian Tatacara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air
kencing
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk mengeluarkan
air kencing
Kebijakan Perawat yang terampil dan tersedianya alat-alat yang lengkap
Persiapan alat :
1. Slang kateter
2. Jelly
3. Sarung tangan
4. Aquadest dalam kom
5. Spuit 5 cc
6. Plester
7. Gunting
8. Kassa dalam tempatnya
9. Bethadine
10. Urin bag
11. Stik pan/urinal
12. Pinset
Prosedur 13. Bengkok
14. Perlak
Penatalaksanaan :
1. Memberikan informedconsern pada pasien dan keluarga
2. Mendekatkan peralatan pasien
3. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengatur posisi pasien
Pada laki-laki
6. Mengolesi selang kateter dengan jelly
7. Tangan kiri dengan kassa memegang penis sampai tegak 60o
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan sampai urine keluar
Pada wanita
9. Jari tangan kiri dengan kassa membuka labia
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara perlahan sampai urine keluar
11. Bila urine telah keluar, hubungkan pangkal kateter dengan
urine bag
12. Kunci kateter dengan larutan aqua / NS ( 20-30 cc )
13. Mengobservasi respon pasien
14. Menggantung urine bag disisi tempat tidur pasien
15. Memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
16. Klien dirapihkan
17. Alat-alat dirapihkan dan dibersihkan
18. Cuci tangan
Dokumentasi respon pasien pada catatan
Unit Terkait Klinik Rawat Jalan

PEMASANGAN INFUS
SOP Tindakan pemasangan infus
Pengertian Tindakan pemasangan infus merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra
vena dengan bantuan perangkat infus
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrik serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dokter, bidan, dan perawat yang terampil
Peralatan :
1. Infus set
2. Sesuai kebutuhan
3. Torniquest
4. Safety box
5. Kapas alkohol
6. Standar infus
7. Plester
8. Cairan antiseptik (bethadine)
Prosedur 9. Kassa steril
10. Sarung tangan
11. Cairan yang dibutuhkan
Prosedur kerja :
1. Baca formulir dokter dan minta formulir persetujuan tindakan
medis (untuk perawat) diruang tindakan dan pelayanan
2. Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien diminta untuk
menandatanganinya
4. Siapkan alat dan bahan
5. Cuci tangan
6. Pakai sarung tangan
7. Tentukan daerah vena akan digunakan
8. Bersihkan vena dari bulu-bulu bila ada
9. Pasang torniquet
10. Desinfeksi pada daerah penusukan
11. Tusukkan jarum abocath dengan posisi 450 lubang jarum
menghadap keatas dan setelah tampak darah pada pangkal
abocath masukkan kanule perlahan-lahan dan secara
bersamaan jarum dikeluarkan dengan cara mendorongnya
sambil tangan yang lain menahan kanule tepat ditempatnya
12. Lepas torniquet
13. Hubungkan kanule infus dengan infus set dan fiksasi kanule
abocath dengan membalut kain kassa steril
14. Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan)
sesuai instruksi dokter
15. Buang jarum abocath ke dalam safety box
16. Rapihkan alat
17. Lepaskan sarung tangan dan buang dalam sampah medis
18. Cuci tangan petugas
19. Catat pada buku status dan buku register
Indikator kerja :
1. Tida terjadi infeksi nosokomial
2. Aliran cairan infus sesuai dengan indikasi
3. Rehidrasi tercapai
Dokumen terkait :
1. Buku atau kartu status pasien
2. Buku register unit pelayanan umum
3. Lembaran resep
4. Formulir persetujuan tindakan
Unit Terkait Ruang Tindakan

PERTOLONGAN PADA LUKA BARU


SOP Penatalaksanaan pertolongan pada luka baru
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan
tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Seluruh perawat diijinkan melakukan penjaitan dan perawatan luka,
tetapi tidak pada luka putus tendon
Persiapan alat :

 Steril
1. Bak instrumen berisi :
- Spuit irigasi 50 cc
- Soft koteker/tobe feeding
- Pinset anatomis
- Pinset cirurge
- Gunting jaringan
- Arteri klem
- Knop sonde
- Container untuk cairan irigasi
2. Korentang dengan tempatnya
3. Kassa dan depper dalam tromol
Prosedur 4. Sarung tangan steril
5. Bengkok/neerbeken
6. Kom kecil/sedang
7. Pembalut sesuai kebutuhan
- Kassa
- Kassa gulung
8. Tropica trapi
- Betadin sol
- Sutratol
9. Cairan pencuci lukan dan desinfektan
- Cairan NS/RL hangat sesuai suhu tubuh 340C-370C
- Alkohol 70%
 Non steril
1. Schort/gown
2. Perla dan alas perlak/ underpad
3. Sarung tangan steril
4. Sketsel/tirai
5. Gunting verban
6. Neerbeken/bengkok
7. Plester/hipafix micropone
8. Tas plastik kotoran/tempat sampah
9. Alat tulis
10. Form informed consent

Unit Terkait Ruang Tindakan


NEBULAIZER
SOP Penatalaksanaan nebulaizer
Pengertian Nebulaizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk melancarkan
dahak dan melonggarkan nafas
Tujuan Sebagai acuan tindakan nebulaizer
Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dengan peralatan
nebulaizer standar
Persiapan alat :
1. Tabung O2
2. Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin,
dexamethasone
3. Masker O2
4. Nabulaizer
Persiapan pasien :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan
Prosedur Pelaksanaan :
1. Informedconsent
2. Mencuci tangan
3. Mengisi obat yang dibutuhkan pada nebulaizer
4. Mengisi humaidifier dengan aquabides
5. Memasang masker pada pasien
6. Nabulizer dinyalakan
7. Observasi pasien
8. Selesai dilakukan tindakan pasien dirapihkan
9. Alat-alat dibereskan dan dicuci kemudian dikembalikan
Cuci tangan setelah tindakan

Unit Terkait Ruang Tindakan, Rawat Jalan

INJEKSI INTRAMUSCULAR
SOP Melakukan suntikan intramuscular
Pengertian Injeksi intramuscular adalah suntikan ke dalam otot
Tujuan Sebagai acuan tindakan suntikan ke dalam otot
Kebijakan Dibawah tanggungjawab dan pengawasan dokter
Atas indikasi :
1. Pasien yang memerlukan suntikan intramuscular
2. Atas perintah dokter
Persiapan :
1. Spuit disposible
2. Kapas alkohol
3. Bengkok
4. Aquabides steril
5. Gergaji ampul
6. Tempat sampah
Prosedur 7. Obat yang dibutuhkan
8. Bak instrumen
Pelaksanaan :
1. Informedconcent
2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit
sesuai yang dibutuhkan
3. Cocokkan nama obat dengan nama pasien
4. Baca sekali lagi sebelum menyuntikkan kepada pasien
5. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik
6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik
7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah
900
8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan
dimasukkan
9. Obat dimasukkan perlahan-lahan
10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat
11. Kulit ditekan dengan kapas alkohol sambil melakukan masase
12. Pasien dirapihkan
Perhatikan :
Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah dapat mengenai saraf
Unit Terkait Ruang Tindakan, Rawat Jalan

INJEKSI SUBCUTAN
SOP Melakukan suntikan subcutan
Pengertian Memasukkan obat ke dalam jaringan kulit dengan memakai jarum
suntik untuk mendapatkan reaksi setempat dan memberikan kekebala,
misal imunisasi BCG
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan intracutan
Kebijakan Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang terampil dan penyuntikan
dilakukan dengan menggunakan spuit sekali pakai
Persiapan alat :
1. Bak semprit
2. Spuit steril 1 cc
3. Obat suntikan
4. Kapas desinfektan
5. Bengkok
6. Alat tulis/buku suntikan
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluaga
pasien
Prosedur 2. Mencuci tangan
3. Membawa alat pada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/desinfeksi lokasi
suntikan
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 150-200
8. Memasukkan obat perlahan-lahan sampai terjadi gelembung
dalam kulit kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat
10. Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal-ha yang diperlukan :
1. Daerah suntikan jangan dimasage
Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi suntikan
Unit Terkait Ruang Tindakan, Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai