Anatomi Telinga
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
TELINGA LUAR / AURIS EKSTERNA
a. Auricula
FOSSA
Fungsi menangkap TRIANGULARIS
HELIX
gelombang suara
Terdiri dari : tulang
rawan yang diliputi
kulit ANTIHELI TRAGUS
X
ANTITRAGUS
LOBULE
Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
Liang telinga / canalis auditorius
eksternus
a. Meatus Akustikus Eksternus (lubang
telinga )
b. Canalis Auditorius Eksternus (MAE
sampai membran timpani):
⅓ lateral: cartilago auricula, lapisan
kulit (folikel rambut, kelenjar Sebasea,
kelenjar Sudorifera, kelenjar
Ceruminosa)
ISTHMUS ⅔ medial : kulit / mukosa, sedikit
kelenjar keringat, melekat erat pada
a b tulang, infeksi selulitis gejala hebat.
Bagian yang menyempit ISTHMUS
Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC
(6,8)
Soepardi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti R. 2007. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke enam. Jakarta: Penerbit FKUI..
6
Kelainan Kongenital
8
Fistula Preaurikular
• Kegagalan penggabungan tuberkel pertama&kedua.
• Sering ditemukan di depan tragus berbentuk bulat atau lonjong,
ukuran seujung pensil.
• Keluhan :
▫ Dari muara fistel sering keluar sekret dari kel.sebasea.
▫ Obstruksi atau infeksi Pioderma / Selulitis fasial
• Menentukan panjang fistel Fistulografi
• Terapi :
▫ Antibiotik
▫ Jika abses dilakukan insisi dan drainase.
▫ Pembedahan bila cairan keluar berkepanjangan, infeksi
berulang fistel diangkat seluruhnya mencegah Gambar 3. Fistula Preaurikular
kekambuhan
(1,12)
9
(1,9)
11
(1)
12
Eczema
Dermatitis pada telinga (epidermis dan dermis) yang
melibatkan liang telinga, canalis dan concha.
(8,10,11
14
Impetigo
Gambar 7. Impetigo
(8,11)
15
Erysipelas
(8,13,25)
16
(1)
18
Perikondritis
• Terjadi trauma / radang menyebabkan efusi serum/pus diantara
perikondrium dan kartilago telinga luar.
• Etiologi:
▫ Trauma akibat kecelakaan
▫ Operasi daun telinga yang terinfeksi
▫ Komplikasi pseudokista daun telinga
▫ Pseudomonas aeruginosa >>
• Gejala klinis:
▫ Aurikula membengkak, menjadi merah, terasa panas, nyeri
tekan
• Terapi :
▫ insisi dan drainase cairan/pus dibawah perikondrium.
▫ Antibiotik parenteral dan topikal.
▫ Bila terjadi nekrosis tulang rawan, perlu eksisi dan drainase
dipertahankan
• Komplikasi,
▫ antibiotik gagal mengkerutnya auricula akibat hancurnya
tulang rawan menjadi kerangka auricula (Cauliflower Ear)
Gambar 17. Perikondritis (1,14)
19
SERUMEN OBTURAN
20
Definisi
• Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terkelupas, dan kotoran/ debris yang ada pada bagian kortilaginosa liang telinga.
(1,4,6)
21
Fungsi
1. Fungsi proteksi
2. Pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk
dikeluarkan
3. Fungsi melumasi dan mencegah kekeringan
4. Efek bakterisidal (dari komponen asam lemak, lisozim, dan
imunoglobulin dalam serumen)
(1,4,6)
22
Etiologi
• Salah satu faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di
liang telinga sehingga menyumbat adalah serumen terdorong oleh jari
tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.
• Telinga kemasukan air saat berenang atau mandi, sehingga serumen yang
belum menyumbat kanalis akan mengembang dan menyumbat kanalis
Gejala
penurunan intensitas pendengaran,
tinnitus (suara berdenging) bahkan vertigo.
Pemeriksaan Fisik
Khusus pada serumen obturan, pemeriksaan otoskopi menunjukkan adanya
penyumbatan liang telinga (canalis acusticus eksterna) oleh massa yang berwarna putih,
kekuningan sampai hitam.
(1,4,6)
24
Penatalaksanaan
• Serumen dapat diambil langsung dengan hook extraction
atau diirigasi lebih dahulu. Pembersihan serumen
Spooling Telinga (menggunakan air hangat atau H2O2)
bila tidak ada perforasi membran timpani
(1,4,6)
25
Komplikasi
• Otitis eksterna (radang telinga luar)
• Laserasi kanalis
• Tuli Konduktif
• Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam
(1,4,6)
26
Diagnosis
Riwayat kejadian anamnesa
• Merasa tidak enak ditelinga
• Telinga terasa tersumbat
• Pendengaran terganggu
• Nyeri telinga (otalgia) Tanda berkembangnya komplikasi telinga akibat
benda asing
(1,5)
28
Penatalaksanaan
Prinsip:
Mengeluarkan benda asing harus hati – hati dan melihat langsung
corpal,bila kurang hati – hati atau bila pasien tidak kooperatif,beresiko
trauma yang merusak membran timpani atau struktur telinga tengah.
(1,5)
29
Hewan
• Bila hewan masih hidup diliang telinga,harus dimatikan dahulu
dengan meneteskan minyak kelapa/ minyak zaitun/ baby oil/ cairan
(misalnya larutan rivanol,atau obat anastesi lokal/lidokain) lebih
kurang 10 menit,lalu kalau binatang mati,dikeluarkan dengan
menggunakan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat.
• Pada anak bila tidak kooperatif lebih baik dengan anastesi general
Baterai
Mainan
• Mainan anak dapat tersangkut ke dalam CAE Diekstraksi hati-hati
dengan small extraction hook. ( dilarang menggunakan pinset/forceps telinga )
(1,5)
30
Otitis Eksterna
Inflamasi canalis auditorius eksterna akut maupun kronis yang
disebabkan oleh Bakteri (Staphylococcus aureus, Staphylococcus
albus, E. Coli), Jamur, Virus
(1,4,6)
31
Otitis eksterna
Akut
difus
Otitis
Otomikosis
Eksterna
Otitis eksterna
Kronis
maligna
(1,4,6)
32
Patofisiologi
Faktor Predisposisi
• Perubahan pH kanalis yang biasanya asam menjadi basa proteksi terhadap infeksi
menurun
• Peningkatan suhu dan kelembaban kuman dan jamur mudah tumbuh
• Trauma ringan karena berenang atau membersihkan telinga secara berlebihan
(1,4,6)
33
(1,4,6)
34
Otitis Eksterna
Sirkumkripta vs Difus
35
▫ Radang pada 1/3 liang telinga ▫ Peradangan pada 2/3 bagian dalam
bagian luar yang terinfeksi pada liang telinga dan tidak terdapat
pilosebaseus sehingga membentuk furunkel
furunkel ▫ Biasa disebut swimmer’s ear
• Etiologi • Etiologi:
▫ Staphylococcus aureus ▫ Pseudomonas aeruginosa
▫ Staphylococcus albus • Epidemiologi:
▫ Pada cuaca panas dan lembap
(1,4,6)
36
Gambar 20. Otitis Eksterna Sirkumskripta Gambar 21. Otitis Eksterna Difus
(1,4,6,17)
37
(1,4,6)
38
Otomikosis
39
Definisi Etiologi
Otomikosis (dikenal juga dengan • Pityrosporum menyebabkan
Singapore Ear ), terbentuknya sisik yang menyerupai
infeksi telinga yang disebabkan oleh ketombe dan merupakan predisposisi otitis
jamur, atau infeksi jamur, yang eksterna bakterialis.
superficial pada kanalis auditorius • Aspergillus
eksternus • Kandida albikan
• Aktinomises
(1,14)
40
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
▫ Tampak massa putih keabu-
abuan, menyempit, lapisan
seperti kertas basah berbintik-
bintik mengisi liang telinga
▫ Konidiofor dari infeksi aspergilus
niger akan tampak sebagai
bintik-bintik hitam pada debris
atau sebagai filamen-filamen
yang menonjol di dinding liang
Gambar 24. Otomikosis karena Aspergilus niger telinga
(1,14,20
42
Terapi
• Ear toilet Cara/keadaan ini paling baik dilakukan dengan alat pengisap
(suction) atau diirigasi jika membran timpani tidak perforasi.
Definisi Epidemiologi
Otitis eksterna maligna (otitis eksterna • Di Amerika serikat : > di daerah
nekrotikans) adalah infeksi difus di liang beriklim lembab dan basah
telinga luar dan struktur lain di • Laki-laki > perempuan
sekitarnya • Usia lanjut
• 99% mempunyai riwayat DM
▫ pH serumen lebih tinggi lebih
mudah otitis eksterna
▫ Immunocompromize&mikroangiopati
otitis eksterna berlanjut otitis
eksterna berlanjut
• Jarang
(1,14)
45
(1,14)
46
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : Peningkatan jumlah leukosit, laju
• Kulit inflamasi, hiperemis, oedem,
endap darah, gula darah sewaktu.
dan tampak jaringan granulasi pada
dasar canalis akustikus eksternus. • Kultur sekret liang telinga: P. Aeruginosa
• Sekret purulen di liang telinga (bakteri aerob, gram negatif)
• Kelumpuhan saraf fasial • Radiologi : Dekstruksi tulang di sekitar dasar
tulang tengkorak dan meluas ke intrakranial.
• Histopatologi : Kartilago dikelilingi oleh jaringan
inflamasi dan tampak destruksi. , dinding
pembuluh darah : hialinisasi, tulang mastoid :
adanya sel – sel inflamasi akut
(1,14)
47
Stadium Stadium I
(1,14)
49
Mastoiditis
Neuropati
Otitis Media Kronik
(1,14)
50
Tatalaksana
Diagnosis dini pada populasi resiko tinggi
(1,14)
51
KERATOSIS OBTURANS
52
Definisi
• Keratosis obturans, Ditandai dengan penumpukan deskuamasi epidermis di
liang telinga, sehingga membentuk gumpalan o.k terbentuknya sel epitel
berlebihan dan tidak bermigrasi ke arah telinga luar menimbulkan rasa
penuh serta kurang dengar.
(1,6,7)
53
(22,23)
54
Perbedaan
Keratosis obturans Kolesteatoma
eksterna
(1)
55
(1,6,7
56
Penatalaksaan
• Kontrol dengan melakukan pembersihan liang telinga secara periodik,
• Obat tetes telinga dari campuran alkohol atau gliserin dalam peroksid 3% 3x seminggu.
• Bila pasien telah mengalami erosi tulang liang telinga tindakan bedah dengan
melakukan penanaman jaringan ke bawah kulit untuk menghilangkan gaung di dinding
liang telinga.
• Indikasi operasi:
▫ Destruksi tulang meluas ke telinga tengah
▫ Erosi tulang pendengaran’
▫ Kelumpuhan saraf fasialis
▫ Fistel labirin
▫ Otore berkepanjangan
(1,6,7
57
TERIMA KASIH
58
Daftar Pustaka
1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher Edisi ke-7. Cetakan
keempat.2015. Penerbit: Badan Penerbit FKUI.
2. Rukmini,Sri. 2000 Teknik Pemeriksaan Telinga, Hidung, Tenggorok Cetajan pertama. Penerbit:
EGC.
3. Macleod’s Clinical Examination, 13th Edition.2013. Penerbit: Churcill Livingstone.
4. PL Dhingra & Dhruti Dhingra. Disease of Ear, Nose, Throat, Head and Neck Surgery 6th
Edition. 2014. Penerbit: Elsevier.
5. Rudolf Probst MD. 2006. Basic Othorhinolaryngology. Penerbit: Thieme
6. Boies, Lawrence R. 1997. BOIES Buku Ajar Penyakit THT: Penyakit Telinga Luar. Edisi 6. EGC.
Jakarta. Hal. 81.
7. Color Atlas of Otoscopy From Diagnosis to Surgery. 1999. Penerbit: Thieme.
8. Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: PIODERMA. Edisi 5. FKUI. Jakarta.
9. http://earcommunity.org/microtiaatresia/
10. Bansal Mohan. 2013. Disease of Ear, Nose, and Throat. Penerbit: Jaypee Brothers Medical
Publisher.
11. https://id.wikipedia.org/wiki/Radang_telinga_luar
12. Ear, Nose, and Throat at A Glance.2013. Penerbit: Wiley-Blackwell
13. http://slideplayer.biz.tr/slide/3665000/
14. Mansjoer, Arif et al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran: Perikondritis. Jilid I. Edisi 3. Media
Aesculapius.FKUI. Hal. 94.
15. https://rockymountainent.com/cerumen-removal
59