Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Corpus alineum atau benda asing di telinga, hidung, dan tenggorokan adalah kasus yang sering terjadi. Kasus ini biasanya
ditemukan di Instalasi Gawat Darurat. Benda asing dapat masuk secara spontan atau tidak sengaja pada orang dewasa dan
anak-anak. Benda asing di telinga, hidung, dan tenggorokan lebih sering terjadi pada anak-anak dikarenakan beberapa faktor,
yaitu: rasa ingin tahu, rasa bosan, gangguan inatensi dan hiperaktif, dan juga kesalahan dari penjaga anak-anak. 1

Benda asing di telinga merupakan kasus yang sering ditemukan pada instalasi gawat darurat THT. Berdasarkan data di IGD
RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2016, kasus benda asing terjadi pada 689 orang. Benda asing terbanyak ditemukan di telinga
(53,6%), lalu pada hidung (34,4%) dan diikuti oleh tenggorok (12%). 2

Benda asing paling sering ditemukan di liang telinga luar, tetapi dapat masuk ke dalam ruang telinga tengah dan dapat juga di
ruang telinga dalam walaupun jarang. Benda asing di liang telinga dapat bervariasi, baik berupa benda mati atau benda hidup.
Benda asing yang paling sering ditemukan antara lain, manik-manik plastik, ujung cotton bud, bagian dari anting dan lain-
lain.3,4

Benda asing di telinga harus ditatalaksana dengan cepat dan benar, karena seringkali usaha mengeluarkan benda asing
malah mendorongnya lebih ke dalam dan berbagai macam komplikasi yang bisa ditimbulkan seperti perforasi membran
timpani, gangguan pendengaran dan edema pada liang telinga. 3

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan case report session ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menjalani kepaniteraan klinik
di bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan untuk menambah pengetahuan terkait benda asing telinga.

1.3 Manfaat Penulisan


Penulisan case report session ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai benda asing telinga.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan case report session ini adalah melalui tinjauan kepustakaan yang merujuk ke berbagai literatur.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi

Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari auricula (daun telinga) dan meatus acusticus externa (liang telinga) sampai membrane timpani.
Auricula terdiri dari lempeng tulang rawan elastis tipis dan kulit berfungsi untuk mengumpulkan getaran udara, dan memiliki
bentuk yang khas. Meatus acusticus externa berbentuk silinder dengan panjang kira-kira 2,5 cm dan lebar 7 sampai 9 mm,
memanjang dari kartilago conchal auricula ke membran timpani. MAE dibagi menjadi bagian tulang rawan di bagian lateral
(luar) yang menempati sekitar sepertiga kanal, dan bagian tulang di medial (dalam) yang menempati dua pertiga
lainnya. Pertemuan antara tulang rawan dan tulang (osseus) disebut isthmus dan merupakan wilayah yang paling sempit dari
saluran telinga. Bagian kartilaginosa luar dilapisi oleh kulit yang lebih tebal dengan banyak struktur adneksa, termasuk kelenjar
serumen (kelenjar apokrin yang dimodifikasi), kelenjar sebasea, dan folikel rambut. Serumen terbentuk di sini. Bagian osseus
bagian dalam dari kanal dilapisi oleh kulit tipis tanpa jaringan subkutan. Resesus timpani inferior adalah lekukan kecil pada
aspek medial inferior liang telinga, berdekatan dengan membran timpani. Debris dapat terkumpul di area ini dan dapatt
menyebabkan infeksi.5,6
Gambar 2.1 Anatomi telinga luar

Membran timpani atau gendang telinga adalah berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat
oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida (membrane Shrapnell), sedangkan bagian bawah disebut
membrane tensa (membrane propia). Pras flaksida hanya dua lapis, yaitu bagian luar lanjutan epitel kulit
liang telinga sedangkan bagian dalam dilapisi sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran nafas. Pars tensa memiliki satu
lapis lagi dibagian tengah yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan serat elastin yang berjalan secara radier di bagian
luar dan sirkuler dibagian dalam.5

Bagian penonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut umbo, dari umbo bermula suatu reflek cahaya
(cone of light) kearah bawah yaitu pada pukul 7 membran timpani kiri dan pukul 5 membran timpani kanan. Di membran
timpani terdapat serabut sirkuler dan radier yang menyebabkan munculnya reflek cahaya. 5

Terdapat empat kuadran membrane tmpani yaitu dengan menarik garis searah prosesus logus malleolus dan garis tegak lurus
di umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas belakang, bawah depan serta bawah belakang untuk menyatakan
letak perforasi membrane timpani.5

Gambar 2.2 Anatomi membrane timpani


2.2 Definisi

Benda asing atau corpus alienum dapat didefinisikan sebagai benda yang berasal dari dalam atau luar tubuh. Dalam keadaan
normal, benda asing tidak dapat ditemukan pada organ tersebut. 7 Benda asing di liang telinga dapat bervariasi, baik berupa
benda mati (organic dan anorganik) atau benda hidup.8

Jenis benda asing yang umumnya dijumpai pada telinga anak-anak adalah kacang hijau, manik, mainan, karet penghapus dan
terkadang baterai. Sedangkan pada orang dewasa yang relatif sering ditemukan adalah kapas coffon bud yang tertinggal,
potongan korek api, patahan pensil, kadang-kadang ditemukan serangga kecil seperti kecoa, semut atau nyamuk. 3
2.3 Epidemiologi

Dalam pelayanan darurat THT di rumah sakit tersier, Sao Paulo, benda asing menyumbang 827 kunjungan (5,3%) dari semua
kasus, 386 adalah perempuan (46,7%) dan 441 adalah laki-laki (53,3%). Benda asing (94,8%) terletak di telinga. 8
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Omar Malik dkk di Kota Alramadi (Iraq) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa dari 100
kasus benda asing di Bagian THT ditemukan sebesar 56 kasus berlokasi di liang telinga, dikuti oleh kavum nasi 33 kasus, dan
tenggorok 11 kasus. Pada benda asing di telinga penyebab tersering adalah manik-manik (27 kasus), dikuti kapas (22 kasus),
dan serangga (8 kasus). Dari 100 kasus benda asing di bagian THT, sekitar 52% ditemukan pada anak usia < 10 tahun. 9

Dari hasil penelitian kasus benda asing pada telinga, hidung dan tenggorok di poliklinik THT-KL RSU Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado selang waktu empat tahun yaitu tahun 2008-2011 tertinggi ditemukan pada tahun 2010 dengan kelompok
usia 0-10 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan lokasi benda asing tersering pada meatus akustikus eksterna dengan
tingkat keberhasilan ekstraksi yang tinggi.10
Pada penelitian yang dilakukan di RSUP M Djamil Padang pada tahun 2015-2016 didapatkan sebanyak 913 kasus benda
asing dibagian THT dengan proporsi terbanyak terdapat di telinga yaitu 390 (42,7%) kasus. Jenis benda asing yang sering
ditemukan adalah kapas 18,6%, serangga 15,4%, manik-manik 13,1%.11
Sebanyak 86,2% pasien mendapatkan penanganan pengeluaran benda asing tidak menunjukkan adanya komplikasi. 12 Kasus
benda asing yang sulit dapat dilaksanakan di ruang operasi.12

2.4 Etiologi
a. Faktor personal:umur,jenis kelamin,pekerjaan,kondisi tempat tinggal.

b. Faktor kegagalan mekanisme proteksi yang normal:kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi.

c. Faktor fisik:adanya kelainan dan penyakit neurologi


d. Faktor kejiwaan:ganguan psikis

e. Ukuran dan bentuk serta sifat benda asing

f. Faktor kecerobohan:seperti makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil bermain pada anak-anak. 13

Kasus benda asing paling sering terjadi pada anak-anak karena cenderung suka mengeksplorasi bagian tubuh terutama yang
berlubang seperti telinga,hidung dan mulut.Kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak dan rasa ingin tahu yang tinggi
pada anak-anak,turut menjadi faktor yang berperan menyebabkan masuknya benda asing pada anak-anak.2 Sedangkan pada
orang dewasa umumnya terjadi karena kecerobohan, kecelakaan, ketidaksengajaan, ataupun gangguan kejiwaan. 13

2.5 Manifestasi Klinis

Benda asing dalam telinganya muncul dengan keluhan nyeri telinga atau telinga berair. Pasien mungkin dapat merasakan
ketidaknyamanan dan keluhan mual atau muntah jika ada serangga yang hidup di liang telinga. Gejala lainnya dapat berupa
gangguan pendengaran atau rasa penuh di liang telinga. Nyeri atau perdarahan dapat terjadi pada benda yang melukai liang
telinga atau jika terjadi ruptur membran timpani akibat usaha pasien yang memaksakan pengeluaran benda tersebut. Jika
sudah terlambat, dapat ditemukan eritema, pembengkakan dan sekret berbau dalam liang telinga. 14

Daftar pustaka

1. Awad AH, Eltaher M. ENT foreign bodies : an experience. International Archives of Otorhinolaryngology. 2018: 22(2) ;
146 -151.

2. Kristyono, I. 2017. Benda Asing Telinga Hidung Tenggorok. Dalam Koentjono WA., Juaniati, SH., dan Santoso BS.
(Eds.) Emergency on Ortholaryngology Head and Neck Surgery: Latest Clinical Update. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.

3. Bashirudin J, Iskandar N, Restuti RD, Soepardie EA (2007). “Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala Leher”. Jakarta: Fakultas kedokteran Indonesia.

4. Lucente FE, Har EG (2011). Ilmu THT Esensial. Ed 5. Jakarta: EGC.

5. Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan Telinga Tengah. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL. 7th ed. Jakarta: FKUI.
2012:57-62.

6. Snell, RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC. 2012.

7. Nugroho, P.S. 2018. Benda Asing Telinga Hidung Tenggorok. Dalam Buku Gawat Darurat Medis dan Bedah. pp.289-
308. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

8. Cutolo D, Fornazieri MA, Moreira JH (2010). Foreign Body in External Auditory Meatus. Brazil: Evaluation of 462
Cases. Intl. Arch. Otorhinolaryngol 14(1):45- 49.

9. Bargas OM, Khalaf QJ, Ajaj OA. Prevalence of Foreign Bodie in the Ear, Nose and Throat in Alramadi City.
Medicolegal Update.2020;20(4).

10. Sosir MS, Palandeng OI, Tumbel REC. Benda Asing Telinga Hidung Tenggorok Di Bagian/Smf Tht-Kl Blu Rsu Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2008 – Desember 2011. J Biomedik. 2013;4(3):141–5.

11. Nadhira F. Karakteristik Penyakit THT-KL yang datang ke IGD RSUP M Djamil Padanga Tahun 2015-2016 (Skripsi).
Universitas Andalas: 2018.

12. Endican, S., Garap, J. and Dubey, S. 2006. Ear, nose and throat foreign bodies in Melanesian children: An analysis of
1037 cases. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 70(9), pp.1539-1545.

13. Nababan theresia rebecca. GAMBARAN KEJADIAN BENDA ASING TELINGA, HIDUNG, DAN FARING DI RSUD
PIRNGADI MEDAN PADA JANUARI 2018 SAMPAI DESEMBER 2019. Universitas HKBP Nonmensen; 2021.

14. Mantooth R 2013. Ear Foreign Body Removal in Emergency Medicine. Diaksesdari
http://emedicine.medscape.com/article/763712.

Anda mungkin juga menyukai