ANATOMI TELINGA ANATOMI DAUN TELINGA ANATOMI MEMBRAN TIMPANI MEMBRAN TIMPANI A. DEFENISI BENDA ASING Benda asing dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing yang ditemukan di liang telinga dapat sangat bervariasi, baik berupa benda mati atau benda hidup, seperti binatang, komponen tumbuh-tumbuhan, atau mineral. Benda asing di telinga merupakan masalah yang sering ditemukan oleh dokter umum dan salah satu kasus gawat darurat utama yang harus segera ditangani. Kejadian tersering adalah pada telinga bagian luar. Jika tidak ditatalaksana dengan baik, maka dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti perforasi membran timpani, gangguan pendengaran dan edema pada liang telinga. Benda asing di telinga luar B. EPIDEMIOLOGI Dalam pelayanan darurat THT dari sebuah rumah sakit tersier di Sao Paulo, terdapat 15.640 kasus dalam periode waktu Februari 2010 sampai Januari 2011. Benda asing menyumbang 827 kunjungan, atau 5,3% dari semua kasus. Pasien memiliki usia rata-rata 19,8 tahun dan usia rata-rata 8 tahun. Insiden lebih besar ditemukan pada individu yang berusia < 8 tahun dengan insiden puncak pada usia 3 tahun. LANJUTAN... Dari 827 pasien yang dilibatkan dalam penelitian, 386 adalah perempuan (46,7%) dan 441 adalah laki-laki (53,3%), dengan rasio perempuan dan laki-laki 1,14 : 1,00. Kebanyakan benda asing (94,8%) terletak di telinga, hidung atau tenggorokan. Lokasi benda asing pada kelompok pasien sebagian besar berada di telinga (64,4%), diikuti oleh fossae hidung (19,5%), dan orofaring (8,9%). Lokasi benda asing yang sulit di tentukan adalah sebanyak 2,9% kasus. Grafik 1. Lokasi benda asing tersering TABEL 1. JENIS-JENIS BENDA ASING PADA MEATUS AUDITORI EKSTERNAL MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN D. ETIOPATOGENESIS Benda asing yang masuk ke liang telinga dapat berupa benda mati organik dan non organik, atau benda hidup. Anak kecil ditemukan kacang hijau, manik, mainan, karet penghapus dan terkadang baterai. Orang dewasa yang relatif sering ditemukan adalah kapas cotton bud yang tertinggal, potongan korek api, patahan pensil, kadang- kadang ditemukan serangga kecil seperti kecoa, semut atau nyamuk. LANJUTAN.... Faktor yang berperan dalam masuknya benda asing di liang telinga adalah keinginan untuk mengeksplorasi rongga-rongga tubuh (orifisium) terutama pada anak. Hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dari benda- benda yang berisiko masuk ke liang telinga. Faktor lainnya antara lain rasa ingin tahu (curiosity), iritasi karena otalgia, ketertarikan pada benda- benda kecil, keinginan untuk bersenang-senang (fun making), retardasi mental dan ADHD. Sementara pada dewasa biasanya disebabkan karena kecelakaan/ ketidaksengajaan atau karena gangguan jiwa. E. MANIFESTASI KLINIS Dewasa Pada umumnya dapat mengatakan kepada pemeriksa bahwa ada sesuatu dalam telinganya. Anak Dapat muncul dengan keluhan nyeri telinga atau telinga berair.
Jika kemasukan serangga yang hidup di liang
telinga biasanya pasien mengeluh mual dan muntah. Gejala lainnya dapat berupa gangguan pendengaran atau rasa penuh di liang telinga. LANJUTAN... Pada pemeriksaan fisik, temuan dapat bervariasi tergantung benda dan lama waktu benda tersebut sudah berada di liang telinga. Benda asing yang baru saja masuk ke dalam telinga biasanya muncul tanpa kelainan selain adanya benda asing tersebut yang terlihat secara langsung atau dengan otoskopi. Nyeri atau perdarahan dapat terjadi pada benda yang melukai liang telinga atau jika terjadi ruptur membran timpani, atau akibat usaha pasien yang memaksakan pengeluaran benda tersebut. Jika sudah terlambat, dapat ditemukan eritema, pembengkakan dan sekret berbau dalam liang telinga. Serangga dapat merusak liang telinga atau membran timpani melalui gigitan atau sengatan F. DIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan fisik merupakan alat diagnostik utama dengan menggunakan otoskop. Pasien dengan gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan audiometri nada murni (PTA). Pemeriksaan laboratorium ataupun radiologi tidak direkomendasikan sebagai pemeriksaan penunjang. G. DIAGNOSIS BANDING Abrasi liang telinga Serumen impaction Hematoma Otitis eksterna Tumor Perforasi membran timpani H. PENATALAKSANAAN Benda asing di liang telinga harus dikeluarkan. Liang telinga luar terdiri : 1. Bagian tulang rawan 2. Bagian tulang yang dilapisi oleh lapisan tipis dari kulit dan periosteum. 3. Bagian tulang sangat sensitif karena kulit hanya memberikan sedikit bantal yang melapisi periosteum. Gambar 6. Benda asing yang tersumbat di bagian sempit di liang telinga. INDIKASI PENGANGKATAN Apabila terdapat visualisasi yang baik dari benda asing yang teridentifikasi di dalam liang telinga luar. KONTRAINDIKASI PENGANGKATAN Adanya perforasi membran timpani, kontak antara benda asing dengan membran timpani, atau tidak bagusnya visualisasi liang telinga, sehingga diindikasikan untuk konsultasi emergensi THT untuk pengangkatan melalui operasi mikroskopik dan spekulum. Apabila terdapat baterai alat bantu dengar, sehingga konsultasi emergensi THT selalu dilakukan karena dapat menyebabkan nekrosis dalam waktu singkat dan menyebabkan perforasi membran timpani dan komplikasi lainnya. Jadi, irigasi tidak boleh dilakukan pada kasus seperti ini, karena dapat menyebabkan percepatan proses nekrotik. METODE PENGELUARAN Banyak teknik untuk tatalaksana benda asing ditelinga yang tersedia seperti : 1. irigasi air 2. forsep pengangkat (forsep alligator) Kontraindikasi pada benda bulat. 3. Loop cerumen 4. right-angle ball hooks, dan kateter hisap LANJUTAN.... Pada Serangga hidup dapat dibunuh cepat dengan menanamkan alkohol, 2% lidokain (Xylocaine), atau minyak mineral ke liang tetapi kontraindikasi pada membran timpani yang perforasi. Grafik 2. Kebutuhan anestesi umum berdasarkan kelompok umur I. KOMPLIKASI Komplikasi berat dapat terjadi di sebanyak 22% dari kasus yang di temukan, dan morbiditas terkait dengan benda asing oleh karena itu, benda asing harus di tangani secara benar.
Tabel 2. Komplikasi akibat benda asing di telinga berdasarkan usia
LANJUTAN.... Penanganan yang tidak tepat akan dapat menimbulkan pendarahan, trauma pada liang telinga (tuli konduktif), trauma pada membran timpani dan tulang-tulang pendengaran.
Marques seperti dikutip Figueiredo menyatakan
kurangnya pengalaman dalam manajemen benda asing di telinga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya komplikasi iatrogenik. PERFORASI MEMBRAN TIMPANI TANPA KELAINAN DI TELINGA TENGAH MENGAKIBATKAN : 1. Pengurangan luas membran timpani yang merupakan pusat pengerahan tenaga ke telinga tengah sehingga mengurangi gerakan tulang pendengaran. Makin besar perforasi makin berkurang permukaan membran sebagai pengumpul tenaga suara, akhirnya suara hanya ditampung di kuadran posterior sisa membran timpani tempat tulang-tulang pendengaran atau sisa tulang- tulang pendengaran berada.
2. energi suara yang lansung di tangkap tanpa dihambat oleh
membran timpani. Efek itu akan semakin besar sebanding dengan besarnya perforasi. Tabel 3. Komplikasi benda asing telinga berdasarkan tipenya