FENDY DWIMARTYONO
Tujuan Instruksional Umum
• Mahasiswa mampu mengetahui defenisi syok , patofisiologi syok,
mengenal macam-macam syok, menilai macam-macam syok dan
penanganan syok secara cepat dan tepat.
Tujuan Instruksional Khusus
• Mahasiswa mampu mengenal macam-macam syok
• Mahasiswa mampu mengenal syok hipovolemik akibat Trauma
• Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi syok hipovolemik akibat
Trauma
• Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan syok hipovolemik pada
Trauma
• Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan terapi obat-obat
emergensi pada pasien syok hipovolemik pada Trauma
• Mahasiswa mampu menjelaskan penanganan saat merujuk pasien syok
hipovolemik pada Trauma
IT IS NOT LOW BLOOD PRESSURE !!!
IT IS HYPOPERFUSION…..
Fokus Utama Syok pada Trauma
• Menentukan penyebab Syok dan memberikan penanganan yang
cepat dan tepat
• Pada trauma paling sering dengan Syok Hipovolemik
• Bisa bersamaan dengan Syok kardiogenik, syok Obstruktif, Syok
neurogenic namun jarang dengan syok sepsis
• PERDARAHAN adalah penyebab paling sering syok pada pasien
trauma
Macam-macam Syok
Macam-macam SYOK
1..Syokhipovolemik
1..Syok hipovolemik
2.2.Syok
Syokkardiogenik
kardiogenik
4.4.Syok
Syokobstruktif
obstruktif
SyokHipovolemik
Syok Hipovolemik
Fisiologi kardiologi dasar
Fisiologi kardiologi dasar
Preload Afterload
MAP CO = SV x HR • SVR
Contractility
Patofisiologi Kehilangan Darah
Initial Assesment
• Evaluasi Airway dan Ventilasi
• Amati laju nadi dan kekuatan pulsasi nadi (hati-hati pada geriatri)
• Frekuensi napas lebih cepat dan akral dingin
• Evaluasi sumber perdarahan (”on the floor plus four more”)
• Pada perdarahan yang massif bisa saja menghasilkan nilai hematokrit
atau hemoglobin hanya menurun sedikit
• Pemeriksaan laktat atau deficit basa menjadi petunjuk yang bermanfaat
• Foto thoraks, foto pelvis, Focussed Assesment with Sonography for
Trauma (FAST), diagnostic peritoneal lavage (DPL), kateter urin
FAST
Sources of Potential Blood Loss
Klasifikasi Fisiologis Perdarahan
• Kelas I perdarahan : sama dengan donor 1 unit darah
• Kelas II perdarahan : Resusitasi cukup dengan kristaloid
• Kelas III perdarahan : Resusitasi kristaloid dan kemungkinan komp
darah
• Kelas IV perdarahan : Transfusi darah sangat diperlukan
Penanganan Awal Syok Hemoragik
• Prinsip dasar adalah Hentikan Perdarahan dan Ganti perdarahan yang
hilang
• Airway paten dan breathing/ventilasi adekuat
• Kontrol perdarahan serta akses intravena adekuat
• Evaluasi kesadaran (GCS)
• Eksposure dengan mencegah hipotermia
• Dekompresi lambung
• Kateter urin
Akses Vaskular
• Akses perifer dengan dua jalur (minimal 18 G)
Terapi Awal Cairan
• Berikan cairan isotonik hangat
• 1 liter pada orang dewasa dan 20 ml/kg pada anak (BB < 40kg)
• Jumlah cairan yang diberikan tergantung respon pasien
• Bukan sebagai target untuk mencapai tekanan darah yang normal
Stop the bleeding!!!!!
• Gunakan tabel kelas perdarahan sebagai petunjuk jumlah penggunaan
cairan dan darah
Tanda dan Gejala Kehilangan Darah
ATLS edisi 10
Pengenalan syok
4 Kelas Syok :
1. Kelas 1 : <15% vol.darah Tensi N.
2. Kelas 2 : 15-30% vol.darah
22
Ilustrasi kasus
• Laki – laki umur 25 tahun masuk Unit Gawat Darurat RS dengan luka
pada kepala dan perut setelah dibacok parang sekitar 1 jam yang lalu,
pada pemeriksaan tanda vital diperoleh TD 70/40 mmHg, nadi radialis
lemah sulit diraba, frekuensi pernapasan 30x/menit, akral dingin dan
hanya terdengar suara mendengkur…….(BB 70 kg)
Pengenalan syok
1. Takikardia
2. Akral dingin
} syok !
3. Kesadaran
4. Takipnea
5. Tensi
27
Volume darah : 7% BB (70 cc/kgBB)
Vol. Darah= 70 X 70
= 4900 cc
28
Prioritas penderita syok :
Posisi shock
C → Resusitasi – kontrol perdarahan
Perdarahan :
* Luar / eksternal
* Dalam / Internal
1. Toraks
2. Abdomen/retroperitoneal
3. Pelvis
4. Tulang panjang
32
Terapi Syok : Stop bleeding
33
Terapi Syok : Stop bleeding
Perdarahan dalam :
Toraks/abdomen : mungkin operasi
* Infus 2 jalur
* Kateter pendek-besar
(jangan lupa crossmatch!)
* RL yang dihangatkan
* Tetesan cepat / guyur
* Dapat diulang
35
C → Resusitasi – kontrol perdarahan
Kontrol perdarahan
C → Resusitasi – kontrol perdarahan
B
Simultan A – B - C
Tata-laksana
mengatasi perdarahan hebat
Airway
Breathing
Circulation and hemorrhage
control
Shock position
Replace blood loss
Stop / minimize the bleeding process
Terapi Syok : Monitoring
Monitor respon !
- Perbaikan perfusi
(akral hangat, nadi lebih besar, kesadaran membaik
dsb)
- Paling baik pantau urin
40
Terapi Syok : Monitoring
Urin normal :
dewasa : 30-50 cc/jam
0.5 cc -1 cc/ BB
anak : 1 cc / BB
bayi : 2 cc / BB
41
End-point of Fluid Resuscitation