(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Keperawatan Maternitas)
Disusun Oleh:
Azzura Salsabila Ukraina KHGD23068
Cindi Rospitasari KHGD23036
Muhamad Farhan Dzulkifli KHGD23077
Neng Ayu Yuliandri KHGD23058
Putri Intan Pratiwi KHGD23079
B. ETIOLOGI
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing diliang telinga yaitu :
1. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
2. Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan alat alat
pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam
telinga, yang terakhir adalah faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda
asing masuk kedalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.
Predileksi benda asing di dalam telinga
D. MANIFESTASI KLINIS
Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga dapat berkisar di tanpa
gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan adanya penurunan pendengaran.
1. Merasa tidak enak ditelinga
Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga merasa
tidak enak, dan banyak orang yang malah membersihkan telinganya, padahal
membersihkan akan mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk
lagi.
2. Tersumbat
Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga, tentu saja membuat
telinga terasa tersumbat.
3. Pendengaran terganggu
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya
ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan
dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah.
4. Rasa nyeri telinga / otalgia
Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,
terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses
otak. Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat benda asing.
5. Pada inspeksi telinga akan terdapat benda asing
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan dengan Otoskopik
Mekanisme :
a. Bersihkan serumen
b. Lihat kanalis dan membran timpani
Interpretasi :
a. Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan adanya infeksi
b. Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah dibelakang
gendang.
c. Kemungkinan gendang mengalami robekan.
G. PENCEGAHAN
Usaha pencegahan :
1. Kebiasaan terlalu sering memakai cottonbud untuk membersihkan telinga sebaiknya
dijauhi karena dapat menimbulkan beberapa efek samping: kulit teling kita yang
ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat gerakan menyapu kotoran di
telinga kita akan rusak, sehingga mekanisme pembersihan alami ini akan hilang. Jika
kulit kita lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman dan
kemungkinan lain bila anda terlalu dalam mendorong Cottonbud, maka dapat melukai
atau menembus gendang telinga.
2. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak, dapat tejadi bahaya di
atas atau juga dapat tertelan dan yang fatal dapat menyumbat jalan nafas
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat masuknya benda asing pada telinga
Tanyakan kepada klien mengenai proses terjadinya peristiwa benda asing masuk ke
telinga, apa jenis benda asing yang masuk apakah itu serangga, manik-manik, kerikil
dll, tindakan yang sudah dilakukan di rumah.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama saat MRS
Penderita biasanya mengeluhkan pendengarannya mulai menurun, nyeri, rasa
tidak enak ditelinga.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehtan masa lalu yang berhubungan degan gangguan pendengaran
karena benda asing adalah kebiasaan dan kecerobohan membersihkan telinga
yang tidak benar.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penggambaran lengkap masalah telinga, termasuk infeksi, otalgia,
otorea, kehilangan pendengaran. Data dikumpulkan mengenai durasi dan
intensitas masalahnya, penyebabnya dan penanganan sebelumnya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi daun telinga
Mekanisme
a) Dewasa: ditarik keatas-kebelakang
b) Anak: Kebelakang
c) Bayi: kebawah
Hal yang perlu diperhatikan :
a) Posisi
b) Warna
c) Ukuran
d) Bentuk
e) Kesimetrisan
f) Seluruh permukaan dan lateral
2) Palpasi
a) Palpasi daun telinga: tekstur, nyeri pembengkakan dan nodul-nodul.
b) Palpasi prosesus mastoideus: nyeri, pembengkaka dan nodul.
c) Lakukan penarikan terhadap lobus lunak bagian bawah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d. agen cedera biologis, fisik ,kimia
2. Gangguan sensori persepsi (auditori) b.d. perubahan sensori persepsi
3. Risiko infeksi b.d. laserasi kulit dan trauma membran timpani
4. Kurang pengetahuan b.d.kurang terpaparnya informasi tentang penyakit, pengobatan.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
menurun pasien
Edukasi
Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
Ajarkan etika
batuk
Ajarkan cara
memeriksa
kondisi luka
atau luka
operasi
Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu
Defisit Setelah diberikan Edukasi Kesehatan - Mengetahui tingkat
pengetahuan intervensi Observasi pemahaman dan
b.d.kurang keperawatan Identifikasi pengetahuan pasien tentang
terpaparnya selama 1x7jam kesiapan dan penyakitnya serta indikator
informasi maka tingkat kemampuan dalam melakukan
tentang pengetahuan menerima intervensi
penyakit, meningkat informasi - Meningkatkan pemahaman
pengobatan dengan kriteria Identifikasi klien tentang kondisi
hasil: faktor-faktor kesehatan
- Perilaku yang dapat - Mengurangi tingkat
sesuai meningkatkan kecemasan dan membantu
anjuran dan menurunkan meningkatkan kerjasama
meningkat motivasi dalam mendukung program
- Kemampua perilaku hidup terapi yang diberikan
n bersih dan sehat
menjelaska Terapeutik
n Sediakan materi
pengetahua dan media
n suatu Pendidikan
topik Kesehatan
meningkat Jadwalkan
- Pertanyaan Pendidikan
tentang Kesehatan
masalah sesuai
yang kesepakatan
dihadapi Berikan
menurun kesempatan
- Persepsi untuk bertanya
yang keliru Edukasi
terhadap Jelaskan faktor
masalah risiko yang
menurun dapat
- Perilaku mempengaruhi
membaik
Kesehatan
Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan hasl perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan
tujuan yang hendak dicapai
DAFTAR PUSTAKA
Boies. Penyakit Telinga Luar. Buku Ajar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, ed 6,
Alih Bahasa Dr. Caroline Wijaya, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 1994: 78
Mattox DE, Et all. Congenital Aural Atresia ; Embryology, Pathology, Classification,
Genetic and Surgical Management. Dalam : Paparella MM. Otolaryngology. ed 3. Vol
Russel JD, Et all : What Cause Acute Otitis Externa ? Dalam : the Journal of
Laringology and Otology, Vol 107, No. 10, 1993: 898 - 900. tanggal 16 Juli 2011. Wb.
Saunders : 1191 – 4
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta
: PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI