Anda di halaman 1dari 14

KONSEP PENDELEGASIAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Keperawatan
Program Study S1 Keperawatan
Dosen Pengampu : H. Engkus Kusnadi, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh: Kelompok 4

Neng Ayu Yuliandri KHGC19072

Putri Nur Aropah KHGC19077

Suci Badriyah KHGC19086

Uniq Kania Agustin KHGC19075

3B S1-Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN


KARSA HUSADA GARUT
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberi rahmatnya
sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul “Konsep Dan
Prinsip Pengarahan Dan Pendelegasian” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun
kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Iwan Wahyudi, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Yang telah membingbing
dan memberikan dan memberikan tugas ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian , dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Garut, 10 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................1
BABII TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3
A. Definisi................................................................................................................3
1.Asuhan Keperatan...................................................................................................3
2.Perencanaan............................................................................................................3
B. Tujuan Perencanaan............................................................................................3
C. Tahapan Perencanaan..........................................................................................4
1.Menetapkan Prioritas..............................................................................................4
2.Menuliskan kriteria hasil........................................................................................4
3.Rencana Tindakan...................................................................................................4
D. Manfaat Perencanaan..........................................................................................5
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN.................................................................6
A. Jenis dan Desain Penelitian......................................................................................6
B. Jenis dan Cara Pengumpulan Data...........................................................................7
C.Analisa data...............................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................9
A. Hasil Jurnal...............................................................................................................9
B. Pembahasan............................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses
manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat
bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri, tetapi juga
hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi
suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu
orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani
masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat
yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah
dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih cakap
tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang
tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan, tidak
produktif, dan tidak efektif. (Marquis, Bessie L, dkk.2010 ).
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,didapatkan bawa rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana konsep pendelegasian dalam keperawatan?”
3.1 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah  yang ditetapkan di atas, maka tujuan penulisan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui konsep pendelegasian
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan pendelegasian
3. Untuk mengetahui cara pendelegasian
4. Untuk mengetahuan cara pendelegasian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pendelegasian
A. Pengertian Pendelegasian
Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa
pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain.
Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan
manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima
pendelegasian tanggung jawab secara struktural(Swanburg, RC., 2000).
Pendelegasian dalam keperawatan memindahkan tugas pada autoritas
individu yang kompeten untuk melakukan tugas keperawatan khusus dalam
situasi khusus.

B. Alasan Pendelegasian
Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan yaitu,
diantaranya sebagai berikut :
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat memberikan
hasil yang lebih baik dari pada melakukan semua tindakan
dilakukan oleh diri sendiri
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat untuk dapat
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas
4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh
dan berkembang.
Manajer perawat harus lebih cermat dalam melakukan pendelgasian.
Karena hal ini menyangkut keselamatan orang lain (paien). Oleh
karena itu sebelum memberikan wewenang/perintah, hendaknya
dipahami benar tingkat kemampuan diri perawat yang akan diberikan
delegasi.

3.2 Konsep Pendelegasian


A. Konsep Dasar Pendelegasian Yang Efektif
Lima konsep yang mendasari efektifitas dalam pendelegasian. Lima konsep
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung jawab,
tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna.
Manajer keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada
staf dalam melakssanakan asuhan terhadap pasien.
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang.
3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang yang dilimpahkan dan mengembangkan
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan
ditentukan oleh :
 Intervensi keperawatan yang diperlukan
 Siapa yang siap dan sesuai melaksanakan tugas tersebut
 Bantuan apa yang diperlukan
 Hasil apa yang diharapkan
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada anggota.
Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif.
Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk
melaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam
melaksanakan tugas, serta membangun rasa kebersamaan dan hubungan
yang serasi.
5. Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisa otonomi
yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan
mempermudah komunikasi antara PP dan PA.
B. Pedoman Pelimpahan Wewenang Yang Efektif
Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas.
Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai :
1. Tujuan spesifik
Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik maupun psikis harus jelas
sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu dibuat.
2. Target Waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan
pendelegasian kepada PA. pada perencanaan keperawtan kepada pasien, PP
harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan
asuhan keperawatan.
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan
yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan pengambilan
keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.

3.3 Wewenang Yang Didelegasikan


A. Kegiatan Delegasi Wewenang
 Kegiatan yang boleh didelegasikan
1. Manager perawat / bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya
kepada orang yang diberi pelimpahan
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Perawat yang menerima delegasi baik ekspilisit maupun implisit
menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab
4. Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang telah
dicapai
 Kegiatan yang tidak boleh Didelegasikan
1. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan.
2. Pengkajian fisik, psikologis, social yang merlukan keputusan, rujukan, dan
intervensi atau tindak lanjut.
3. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan
B. Penerapan Pendelegasian
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh
Kepala Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana.
Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.
Pendelegasian tugas ini dilakukan secara berjenjang. Penerapannya dibagi
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Pendelegasian terencana
Merupakan pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai konsekuensi
sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat berupa :
 Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan
tugas sementara karena alasan tertentu
 Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
 Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan yang telah direncanakan
2. Pendelegasian insidentil
Terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka
pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur
pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim
atau Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan.

C. Cara Pendelegasian
1. Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap
berikutnya yang harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan
yang kontinu, menjawab setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan,
memesan alat-alat, presentasi pada komisi yang bertanggung jawab, dan
melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya.
Hal yang terpenting dalam pendelegasian tugas adalah menentukan suatu
tugas pendelegasian dan wewenag secara bertahap, hal ini akan menghindari
terjadinya suatu penyalah gunaan wewenang.
2. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan
kemampuan dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya menajer memilih staf
bergantung dari kemampuan menajer mengenal kinerja staf, kelebihan,
kelemahan, dan perilakunya.
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang
jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula
bagaimana melaksanakan tugas tersebut.
4. Lakukan supervise yang tepat
Manejer harus bias menentukan apa yang perlu disupervisi, kapan
dilakukan, dan bantuan apa yang dapat diberikan. Supervise merupakan hal
yang penting dan pelaksanaannya bergantung bagaimana staf melihatnya. Ada
dua macam supervise yaitu overcontrol (control yang berlebihan) dan
undercontrol (control yang kurang).
 Tempat dan Waktu Pendelegasian
Dibawah ini merupakan tempat dan waktu pendelegasian :
1. Tugas rutin : Tugas yang dapat didelegasikan kepada staf
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya : Staf didelegasikan untuk
menyelesaikan tugas manajer keperawatan.
3. Peningkatan kemampuan : Pendelegasian bertujuan meningkatkan kemampuan
staf dan tim melalui proses pembelajaran
Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis
(membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan
kepercayaan/kerahasiaan institusi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Berdasarkan hasil penelusuran di Google Scholar dengan kata kunci pendelegasian
dalam keperawatan. Maka diperoleh sebanyak 4 artikel yang dianalisis tentang
pendelegasian dalam keperawatan. Hasil dari analisis tersebut dapat di sajikan dalam
tabel berikut ini:
No. Nama Peneliti Judul Metode Sampel (n) Hasil Penelitian
1. Selpi, S., Hubungan Deskriptif analitik Metode Hasil penelitian
Narmi,N., & pendelegasian dan dengan pendekatan pengambilan menunjukan bahwa ada
Narmawan,N. supervisi dengan Cross Sectional Study sampel yaitu hubungan
(2020) semangat kerja dengan pendelegasian dengan
perawat. menggunakan semangat kerja (value=
teknik cluster 0,001) dan ada
sampling dengan hubungan supervisi
diperoleh sampel dengan semangat kerja
sebanyak 48 perawat (value=
perawat 0,001)..

Arni Mawaddah, KEPALA Metode penelitian ini Teknik Hasil beberapa


1.

2019 RUANGAN DALAM dengan pengambilan penelitian didapat salah


MENJALANKAN menggunakana desain sampel dengan satunya yaitu kepala
KODE ETIK: penelitian kualitatif menggunakan ruangan
PENDELEGASIKA dengan pendekatan purposive sampling mendelegasikan tugas
N TUGAS KEPADA fenomenologi dan teknik kepada bawahan sesuai
KATIM DAN pengumpulan data dengan kemampuan
PERAWAT dengan wawancara bawahnnya, kepala
PELAKSANA ruangan juga
memperhatikan waktu
dalam memberikan
delegasi kepada
bawahan.

Aries PERSEPSI Desain penelitian Sampel penelitian Hasil penelitian


2.

Wahyuningsih, PERAWAT yang di gunakan ini adalah seluruh menunjukkan lebih dari
Maria Anita TENTANG adalah cross-sectional. perawat rawat inap 50% responden dengan
Yusiana, 2017 PENDELEGASIAN yang memenuhi persepsi cukup baik
TUGAS KEPALA kriteria inklusi sebanyak 56 responden
yang ditetapkan. (57 %) dan sebagian
RUANG Teknik sampling besar responden dengan
MEMPENGARUHI yang digunakan tingkat kepuasan kerja
TINGKAT adalah Stratified cukup puas sebanyak
KEPUASAN KERJA Random Sampling. 70 responden (72 %).
PERAWAT
3.

3.2 Pembahasan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Selpi, S., Narmi, N. and Narmawan, N. 2020. Hubungan Pendelegasian dan


Supervisi dengan Semangat Kerja Perawat. Jurnal Keperawatan . 3, 03 (Apr 2020),
17 – 22
Mawaddah, A. (2019, 19 Oktober). KEPALA RUANGAN DALAM
MENJALANKAN KODE ETIK: PENDELEGASIKAN TUGAS KEPADA
KATIM DAN PERAWAT PELAKSANA. https://doi.org/10.31219/osf.io/ney2w
Wahyuningsih, Aries, and Maria Anita Yusiana. "Persepsi perawat tentang
pendelegasian tugas kepala ruang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
perawat." Jurnal Stikes RS Baptis Kediri 9.2 (2016).

Anda mungkin juga menyukai