Anda di halaman 1dari 11

Tugas : Manajemen Keperawatan

Dosen : Fitri A Sabil, S.Kep.Ns.,M.Kep

FUNGSI PENGARAHAN

OLEH :
Kelompok 7
A2 2018

1. AUDINA ISMUL SULIASNI (NH0118012)


2. NIRMALA (NH0118055)
3. RESTU RESKI BETAUBUN (NH0118064)
4. RIWIN SUSANTI IBRAHIM (NH0118072)
5. SOFIYANI W. SALIM (NH0118079)
6. TASYA PUTRI TAMARA MAKMUR (NH0118088)
7. YUNI SARAILA (NH0118096)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen keperawatan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap
penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan
semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Maros, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................

Bab II Tinjauan Pustaka

A. Pengertian pengarahan.............................................................................................
B. Tujuan pengarahan...................................................................................................
C. Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan.........................................
D. Indikator pengarahan yang baik...............................................................................
E. Langkah supervisi ruang rawat................................................................................
F. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi.................................

Bab III Penutup

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen diperlukan dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Manajemen keperawatan merupakan rangkaian fungsi dan
aktivitas yang saling berhubungan dalam menyelesaikan pekerjaan melalui anggota
staf keperawatan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan
yang berkualitas.(Nurmalia & Nivalinda, 2016)
Salah satu fungsi manajemen yang dibahas disini adalah fungsi pengarahan
atau directing. Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha
anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat
terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknnya. Semua usaha kelompok
menghendaki pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir
kelompok tersebut. Pengarahan yang baik bukanlah suatu bentuk kediktaktoran adat
dan kebiasaan berpengaruh terhadap semua bentuk pengarahan.(Dunie, 2018)
Pemberian layanan kesehatan yang optimal dapat di pengaruhi oleh fungsi
manajemen kepala ruangan salah satunya adalah fungsi pengarahan, karena fungsi
pengarahan merupakan suatu proses penerapan perencanaan manajemen untuk
mencapai tujuan perawatan.(Swansburg, 1999 dalam (Zulkarnain, 2017)
Penelitian yang dilakukan oleh Warsito dan Mawarni (2007) menunjukkan
bahwa dari kelima fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan pengendalian. Fungsi pengarahan dan pengawasan
adalah fungsi yang berpengaruh terhadap pelaksanaan manajemen asuhan
keperawatan.(Zulkarnain, 2017)
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pengarahan
2. Apa tujuan pengarahan
3. Bagaimana kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
4. Bagaimana indikator pengarahan yang baik
5. Apa langkah supervisi ruang rawat
6. Bagaimana praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengarahan
2. Untuk mengetahui tujuan pengarahan
3. Untuk mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
4. Untuk mengetahui indikator pengarahan yang baik
5. Untuk mengetahui langkah supervisi ruang rawat
6. Untuk mengetahui praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian pengarahan
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia menyumbangkan
tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi. Pengarahan
dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut manusia dengan
berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999) dalam (Mugianti,
2016).
B. Tujuan pengarahan
Muninjaya, 1999 dalam (Mugianti, 2016) menyebut tujuan fungsi pengarahan ada
lima yaitu :
1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
Komunikasi antara atasan dan bawahan berpotensi menjadi lebih baik,
efisiensi kerja dapat tercapai dengan kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan
bawahannya, misalnya melalui supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan
kepala ruang berdampak pada minimalnya kesalahan tindakan yang pada akhirnya
dapat menghemat bahan, alat dan waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan
akibat dari tidak dilakukan supervisi tindakan keperawatan oleh kepala ruang.
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
Supervisi, pendelegasian merupakan sebagian kegiatan terkait dengan fungsi
pengarahan. Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi bawahan untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya secara mandiri.
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
Pengarahan yang dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukan
kesalahan, memberi motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasi saat
kinerja baik akan dapat meningkatkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan suasana lingkungan
yang kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis,
kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi
kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat pelaksana.
5. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang
bermanfaat bagi semua perawat sehingga akan mempermudah semua perawat
untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat organisasi
berkembang lebih dinamis.
C. Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi penting dalam manajemen. Perencanaan dan
pengorganisasian yang sudah baik, tetapi fungsi pengarahan kurang baik
mengakibatkan hasil kegiatan suatu pekerjaan juga tidak akan berjalan seperti yang
diharapkan. Manajer dalam fungsi pengarahan memiliki deskripsi pekerjaan sebagai
berikut : memberitahukan serta menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, mengelola dan
mengajak para bawahan agar bekerja maksimal, membimbing serta mengembangkan
para bawahan.(Nurmalia & Nivalinda, 2016)
11 praktek manajer keperawatan pada fungsi pengarahan menurut Dauglas dalam
Swansburg (2000) :
1. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan,
pasien dan perawat pelaksana
2. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan tugas –
tugas perawat pelaksana
3. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan
4. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana. Identifikasi tanggung
jawab semua pekerjaan agar semua staf bekerja dengan benar dan adil
5. Ciptakan budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan agar
selalu bekerja dengan keilmuan yang kokoh dan mutakhir
6. Memberikan perawatan yang berkesinambungan
7. Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas – tugas dari perawat pelaksana
8. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi, dan
evaluasi
9. Mempercayai anggota. Timbulkan rasa percaya diri anggota yang tinggi, dengan
memberikan reward and punishment yang jelas dan tegas
10. Menginterpretasikan protocol
11. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti
D. Indikator pengarahan yang baik
Pengarahan yang baik bermuara pada pencapaian tujuan yang didukung
dengan pendokumentasian yang optimal pada manajer dan staf organisasi tersebut.
Hal ini disebabkan karena dengan melakukan komunikasi yang baik kepada
bawahannya, seorang manajer dapat mengarahkan bawahannya tersebut untuk
melakukan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.(Firman,
2015)
Indikator pengarahan yang baik dapat menciptakan kerjasama yang efektif dan
efisien antara staf. Pengarahan juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan keterampilan staf menimbulkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan,
mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja sehingga menjamin keselamatan pasien dan perawat.(Zulkarnain, 2017)
Departemen Kesehatan RI (2008) menetapkan ada enam indikator mutu
pelayanan keperawatan (quality of nursing care) di klinik meliputi enam indikator
mutu yaitu (Rohim & Pranatha, 2017) :
1. Keselamatan pasien yang meliputi dekubitus, kejadian jatuh, kesalahan
pemberian obat dan cidera akibat restrain
2. Kenyamanan
3. Pengetahuan
4. Kepuasan pasien
5. Self care
6. Kecemasan
E. Langkah supervisi ruang rawat
Supervisi berasal dari kata super (bahasa Latin yang berarti di atas) dan videre
(bahasa Latin yang berarti melihat). Supervisi berarti “melihat dari atas”. Secara
umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara
langsung dan berkala oleh “atasan” terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
“bawahan” untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk
atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan
berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang yang
bersangkutan melalui analisis secara komprehensif bersama-sama dengan anggota
perawat secara efektif dan efisien. Kegiatan supervisi seharusnya meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan keperawatan yang menjadi fokus dan tujuan utama,
bukan malah menyibukkan diri mencari kesalahan atau penyimpangan.
Supervisi yang dilakukan secara langsung berupa bimbingan, dan pengarahan
mengacu pada pelayanan kesehatan yang diberikan dan masalah yang muncul di
ruang rawat. Pelaksanaan supervisi dilakukan ketika operan oleh kepala ruangan dan
tidak menggunakan pedoman tertentu, sehingga masalah yang ditemukan hanya
diidentifikasi secara langsung dengan menggunakan catatan perawatan.(Maria, 2018)
F. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
Pemberian layanan kesehatan yang optimal dapat di pengaruhi oleh fungsi
manajemen kepala ruangan salah satunya adalah fungsi pengarahan, karena fungsi
pengarahan merupakan suatu proses penerapan perencanaan manajemen untuk
mencapai tujuan perawatan. Pengarahan dalam pelayanan keperawatan merupakan
kegiatan yang terstruktur untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif melalui
kemampuan interpersonal manajer dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga
dapat meningkatkan kinerja.(Zulkarnain, 2017)
Keterlibatan staf dalam program peningkatan dan pengendalian mutu
merupakan syarat standar akreditasi rumah sakit yang mutlak dipenuhi rumah sakit
(Joint Commission International, 2017; Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017).
Fungsi pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruangan antara lain memberikan
motivasi, membina komunikasi, menangani konflik Salah satu cara untuk
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan adalah peningkatan kemampuan
dan kinerja perawat melalui fungsi pengarahan atau koordinasi ketua tim kepada
perawat pelaksana dalam bentuk kegiatan. Adapun praktik pengarahan oleh ketua Tim
sesuai standar akreditasi.(Saleh, 2017)
1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2. Member pujian kepada anggota Tim yang melakukan tugas dengan baik
3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap
4. Menginformasikan hal - hal yang dianggap penting yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien
5. Membimbing anggota yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
6. Meningkatkan kolaborasi dengan tim lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian layanan kesehatan yang optimal dapat di pengaruhi oleh fungsi manajemen
kepala ruangan salah satunya adalah fungsi pengarahan. Pengarahan merupakan
fungsi penting dalam manajemen. Pengarahan yang baik bermuara pada pencapaian
tujuan yang didukung dengan pendokumentasian yang optimal pada manajer dan staf
organisasi tersebut. Tujuan fungsi pengarahan, Menciptakan kerja sama yang lebih
efisien, Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf, Menumbuhkan rasa
memiliki dan menyukai pekerjaan, Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf, pengarahan bertujuan membuat
organisasi berkembang lebih dinamis.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Dunie, W. (2018). Pengaruh Pengarahan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt.
Telkom Belitang Oku Timur. Jurnal AKTUAL, 16(2), 107.
https://doi.org/10.47232/aktual.v16i2.25
Firman, V. (2015). Hubungan Fungsi Pengarahan Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan
Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Kepulauan
Mentawai Tahun 2015.
Maria, E. A. (2018). HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 10 RUMAH SAKIT
UMUM ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2017. Jurnal JUMANTIK, 3(2), 78–97.
Mugianti, S. (2016). MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN (N. L. Saputri (ed.); cetakan pe).
Nurmalia, D., & Nivalinda, D. (2016). Fungsi Manajemen Keperawatan dalam Aplikasi
Mentoring Budaya Keselamatan Pasien. Media Medika Muda, 1(3), 203–208.
Rohim, A., & Pranatha, A. (2017). Pengaruh Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional Metode Tim Terhadap Kepuasan Pasien Dan Kepuasan Perawat Di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan. Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada Kuningan, 06(02), 1–11.
https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/46
Saleh, R. (2017). PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DALAM
PENGENDALIAN MUTU KEPERAWATAN. October.
Zulkarnain. (2017). Analisis Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pengarahan Kepala Ruangan
Dengan Kinerja Perawat Dalam Menerapakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Bima. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 1(2), 229–255.

Anda mungkin juga menyukai