MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan 2
Disusun Oleh :
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas segala rahmat dan berkatNya kami
dapat menyusun serta menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini saya membahas ”Kegiatan Fungsi Pengorgnisasian di Unit Rawat Inap“.
Dalam penyusunan makalah ini banyak mendapatkan bantuan berupa arahan, bimbangan
serta dorongan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan
diterima sebagai suatu masukan yang berharga. Harapan saya semoga karya tulis ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca. Demikian makalah ini penulis buat, semoga amal dan budi
yang telah diberikan kepada semua pihak mendapat imbalan pahala dan selalu dalam lindungan
Tuhan YME, Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................3
2.1 Pengorganisasian di Ruang Rawat Inap.................................................................................3
2.2 Prinsip Pengorganisasian di ruang rawat inap.......................................................................3
2.3 Fungsi Pengorganisasian di Ruang Rawat Inap.....................................................................4
2.4 Stuktur Organisasi di ruang rawat inap..................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................9
PEMBAHASAN..............................................................................................................................9
3.1 Modul.....................................................................................................................................9
BAB IV..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
4.2 Saran.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar penulis mengetahui Kegiatan Fungsi Pengorganisasian di Unit Rawat Inap
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian
2) Untuk mengetahui prinsip - prinsip pengorganisasian di ruang rawat inap
3) Untuk mengetahui fungsi pengorganisasian di ruang rawat inap
4) Untuk mengetahui struktur pengorganisasian di ruang rawat inap
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengorganisasian di Ruang Rawat Inap
Pengorganisasian dilakukan setelah perencanaan. Pengorganisasian adalah langkah untuk
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas
pokok dan wewenang serta pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam
rangka mencapai tujuan (Muninjaya, 2004).
Pengorganisasian dapat dilihat secara statis dan dinamis. Secara statis merupakan wadah
kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan, sedangkan secara dinamis merupakan
suatu aktivitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan
tertentu (Suarli dan Bahtiar, 2009).
Prinsip rantai komando menyatakan bahwa untuk memuaskan anggota efektif secara
ekonomi dan berhasil dalam mencapai tujuan. Komunikasi cenderung ke bawah dan satu
arah. Pada organisasi keperawatan, rantai komando ini datar, dengan garis manajer dan
staf teknis serta administrasi yang mendukung perawat pelaksana.
Prinsip kesatuan komando menyatakan bahwa seorang perawat pelaksana mepunyai satu
pemimpin dan satu rencana. Keperawatan primer dan manajemen kasus mendukung
prinsip prinsip kesatuan komando ini.
3
c) Prinsip rentang Kontrol
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap perawat harus dapat mengawasi secara efektif
dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi. Pada prinsip ini, makin kurang pengawasan yang
diperlukan untuk perawat. Perawat harus memiliki lebih banyak pengawasan untuk
menghindari terjadinya kesalahan. Kepala ruangan harus lebih banyak
mengkoordinasikan.
d) Prinsip spesialisasi
Prinsip spesialisasi menyatakan bahwa setiap orang harus menampilkan satu fungsi
kepemimpinan tunggal, sehingga ada devisi kerja atau pembagian tugas yang membentuk
departement.
a) Struktur organisasi
Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari : struktur, bentuk dan bagan. Berdasarkan
keputusan Direktur rumah sakit dapat ditetapkan struktur organisasi ruang rawat inap
untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal maupun
horizontal. Juga dapat dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung jawab serta jalur
tanggung gugat.Bentuk organisasi disesuaikan dengan pengelompokan kegiatan atau sistem
penugasan.
4
b) Pengelompokam kegiatan
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk
mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi tertentu.
Pengelompokan kegiatan dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas pada perawat
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta disesuaikan
dengan kebutuhan klien. Ini yang disebut dengan metoda penugasan keperawatan. Metoda
penugasan tersebut antara lain : metode fungsional, metode alokasi klien/keperawatan
total, metode tim keperawatan, metode keperawatan primer, dan metode moduler.
c) Koordinasi kegiatan
Kepala ruangan sebagai koordinator kegiatan harus menciptakan kerjasama yang selaras
satu sama lain dan saling menunjang untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Selain itu perlu adanya pendelegasian tugas kepada ketua tim atau perawat pelaksana
dalam asuhan keperawatan di ruang rawat inap.
d) Evaluasi kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi untuk menilai apakah pelaksanaan
kegiatan sesuai rencana. Kepala ruang berkewajiban untuk memberi arahan yang jelas
tentang kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu diperlukan uraian tugas dengan jelas
untuk masing-masing staf dan standar penampilan kerja.
e) Kelompok kerja
Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama antar staf dan kebersamaan dalam
kelompok, hal ini untuk meningkatkan motivasi kerja dan perasaan keterikatan dalam
kelompok untuk meningkatkan kualitas kerja dan mencapai tujuan pelayanan dan asuhan
keperawatan. Keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala ruangan sebagai manajemen
yang terintegrasi dalam pengorganisasin menurut Marquis dan Huston (2010) yaitu:
5
a) Kepala ruangan memandang struktur organisasi sebagai peta yang memberi jalan
kepada siapa mereka harus berkomunikasi dan siapa yang memiliki kewenangan
b) Kepala ruangan memiliki pemahaman personal tentang rancanagan organisasi yang
lebih besar
c) Kepala ruangan memahami kesulitan yang menyertai setiap struktur, sehingga
dapat memberi dukungan.
d) Kepala ruangan harus memiliki pengetahuan tentang budaya organisasi,
meningkatkan pengembangan budaya yang konstruktif, menjelaskan serta
mengkomunikasikan pengembangan budaya tersebut kepada perawat pelaksana.
e) Kepala ruangan berpikir kritis dan memiliki perilaku model peran yang baik untuk
menyelesaikan masalah
f) Kepala ruangan menahan diri untuk tidak menghakimi dan mendukung semua
anggota untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi
g) Kepala ruangan memahami organisasi dan mengenali apa yang dapat dibentuk,
diubah, dan yang tetap.
1. Bentuk Piramid
Bentuk Ini Yang Paling Banyak Diguakan, Karena Sederhana, Jelas Dan Mudah
Dimengerti. Bagan organisasi bentuk Piramid adalah suatu organisasi dimana bentuk
bagan organisasi tersebut menyerupai piramid. Dimana suatu pimpinan tertinggi ada di
paling atas piramid dan tingkatan pimpinan menengah dan bawahan ada di bagian-
bagian bawah. Bentuk piramid sering kali dipakai di organisasi-organisasi, karna bentuk
piramid ini mudah dimengerti dan dipahami.
6
Type piramid memiliki ciri-ciri antara lain ialah:
2. Bentuk Vertikal.
Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam pelimpahan kekuasaan
dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
3. Bentuk Horizontal.
Bagan Ini Digambarkan Secara Mendatar. Bagan organisasi bentuk horizontal atau
mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk atau
ujung pimpinan tertinggi sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
4. Bentuk Lingkaran.
7
- Mengetahui nama, pangkat, golongan pejabat
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Modul
Menetapkan kegiatan fungsi pengorganisasian di unit rawat inap
Studi Kasus:
Anastasia diangkat sebagai kepala ruang bedah, Ketika memimpin dihari pertama didapatkan
berbagai complain keluarga pasien tentang pelayanan dari perawat sangat buruk dan hal ini
berdampak pada rata rata bor selama 3 bulan yaitu 45 persen. Nurul segera mengadakan rapat
Bersama staf perawat untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, didapatkan hasil perawat
tidak melakukan komunikasi effektif kepada pasien dan keluarga setiap melakukan Tindakan,
tidak dilakukan timbang terima, ronde keperawatan, pre-post konferensi, terdapat tumpang tindih
tugas dan peran perawat SOP dan SAK tidak dilaksanakan dan masih ada beberapa perawat tidak
disiplin dalam jam dinas.
Penuntun diskusi
1. Ketika memimpin di hari pertama didapatkan berbagai complain keluarga pasien tentang
pelayanan dari perawat sangat buruk
2. Complain ini berdampak pada rata rata bor selama 3 bulan yaitu 45 persen.
3. Di identifikasi bahwa perawat tidak melakukan komunikasi effektif kepada pasien dan
keluarga setiap melakukan Tindakan
4. Tidak dilakukan nya timbang terima
5. Tidak dilakukannya ronde keperawatan
6. Tidak dilakukan nya pre post konferensi
7. Terdapat tumbang tindih tugas dan peran perawat
8. SOP dan SAK tidak dilaksanakan
9
9. Beberapa perawat tidak disiplin dalam jam dinas
Prinsip yang diabaikan pada studi kasus diatas ialah prinsip “KESATUAN KOMANDO” dan
prinsip”RENTANG KONTROL” terbukti dari satu pemimpin dan satu rencana dalam pemberian
pelayanan tidak berjalan dengan lancar yang menimbulkan adanya complain dari pihak pasien
dan untuk prinsip yang kedua terbukti dari tidak ada nya kegiatan timbang terima, ronde
keperawatan, dan pre-post konferensi menunjukan bahwa perawat kekurangan pengawasan
secara effektif akan hal jumlah, fungsi dan peran nya.
Untuk solusi yang dapat diberikan yaitu dengan Menyusun pengelompokan kegiatan, koordinasi
kegiatan, evaluasi kegiatan, kelompok kerja. 4 hal tersebut perawat bisa dapatkan dari timbang
terima, ronde keperawatan dan pre-post konferensi. Maka kepala ruangan harus mengontrol
perawat yang lain untuk mengupayakan tidak meninggalkan 3 hal tersebut.
Salah satu sumber konflik yang terdapat dalam kasus ialah “KOMUNIKASI”. Komunikasi yang
buruk dalam arti komuikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara perawat dengan pasien
maupun perawat dengan keluarga pasien. Dampak dari komunikasi yang tidak effektif yaitu
memunculkan complain di hari pertama Anastasia sebagai pemimpin mengenai pelayanan
asuahn keperawatan yang berhubungan dengan bor selama 3 bulan menjadi 45 persen.
penyelesaian konflik dalam studi kasus dengan saluran komunikasi efektif.
Tidak dilakukan nya timbang terima, ronde keperawatan, dan pre-post konferensi berhubungan
dengan terjadinya tumpang tindih tugas dan peran perawat, SOP dan SAK yang tidak terlaksana
karena perbedaan visi misi dan menjadikan perawat yang tidak disiplin dalam jam dinas.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari paparan diatas bahwa Ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Kelima fungsi tersebut jika lebih
sederhana diringkas menjadi empat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian (Planning, Organizing, actuating dan controlling) atau terkenal dengan
singkatan POAC. Dalam hal pengorganisasian meliputi perancangan struktur organisasi yang
dilengkapi dengan penetapan tugas, siapa melakukan apa bagaimana tugas dikelompokan siapa
melapor kepada siapa dan dimana keputusan harus diambil. Pengorganisasian di ruang rawat
inap ini mengutamakan komunikasi effektif dalam penyelesaian konfliknya.
4.2 Saran
Penulis
Penulis dapat memperbaiki penulisannya apabila ada salah kata atau kalimat yang membuat
perspektif yang menyimpang.
Pembaca
Pembaca dapat membaca dengan bijak apa saja yang tertera dalam makalah ini. Dan dapat
menarik yang baik baiknya saja untuk menjadi pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi( 2013).Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya ,Teori dan Aplikasi .Jakarta :Badan
penerbit FKUI
Huber, D. (2010). Leadership & nursing care management. Philadelphia: WB. Saunders.
Marquis, B, L & Huston , (2012), Leadership roles & managemen function in nursing :Theory &
Application (7 th ed, p 642) Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins.
Swansburg, R.C & Swansburg, J.R.(2006). Introductory managemenet & leadeship for Nurses.
Toronto: Jones and Bartlert Pb.Ca
12